Di pesawat pribadi Marvel..
Marvel memandangi wajah Raina dekat-dekat. Cantik, hidung mungil, kulit putih, mata indah itu cukup mendeskripsikan tentang Raina.
"Eughh," lenguhan keluar dari mulut Raina dan kelihatannya Raina sedang mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Lucu," satu kata yang mewakilkan Marvel saat melihat mata nya berkedip-kedip.
"Di mana aku? Arg, pusing banget," ujar Raina yang sedang memegang kepalanya dan hendak duduk.
"Di pesawatku, perjalanannya masih lama kau belum makan apa-apa, mau makan apa?" kata Marvel dengan lembut.
Hah?
Seorang Marvel berkata lembut? Rasanya tidak mungkin.
Ini pertama kalinya Marvel berkata lembut pada perempuan.
"Ehm tidak usah , aku gak lap.."
Kruyuk-kruyuk..
Wajah Raina memerah menahan malu.
"Kenapa harus bunyi sih, malu kan," batin Raina.
"Haha, ok aku pesankan sesuatu tunggu," Marvel terkekeh melihat sikap Raina yang begitu lucu dimatanya.
Setelah beberapa menit menunggu..
"Ini Tuan makanan nya dan minuman nya," kata salah satu pelayan yang bertugas mengantar makanan.
"Makanlah!" perintah Marvel.
Saat aku hendak mengambil makanannya, Marvel mendahuluinya dan dia terlihat sedang memotong-motong daging steak-nya menjadi beberapa bagian dan menyuapkan nya kepadaku.
"Ehm aku bisa makan sendiri, Tuan."
"Jangan membantah dan satu lagi bukan kah aku sudah bilang nama ku Marvel Jonathan Arkanius jangan pernah panggil Tuan," ujar Marvel sengaja menekankan namanya.
"Hem baiklah Marvel, oh ya dari mana kamu tau namaku Raina?" Raina bertanya dengan polosnya.
Marvel terkekeh, "Tentu, aku tahu semua nya."
Raina mengalihkan pembicaraan, "Kau tidak makan?"
"Suapi aku!" perintah Marvel yang membuat Raina kaget.
"HAH!" kaget Raina.
"Astaga jangan berteriak di depan muka ku."
"Maaf aku hanya terkejut.. Em, sini aku suapi."
Marvel POV..
"NYAMAN," satu kata yang dirasakan oleh Marvel.
Aku melirik sebentar ke arah nya, astaga dia ternyata sudah tertidur. Aku membenarkan tidurnya dan memeluknya dari samping. Hangat sekali rasanya.
Perlu diingatkan seperti nya Marvel sudah gila sekarang.
"Perasaan apa ini? Apa maksud dari kata nyaman dan kenapa jantungku ini berdetak tak karuan?" tanya Marvel dalam hatinya.
Marvel pun tak mau berpikir lagi. Ia pun ikut menyusul ke alam mimpinya.
Mereka pun tidur dengan posisi Marvel yang memeluk Raina dari belakang.
Pagi harinya..
Raina merasakan seperti ada yang menimpa tubuh nya, saat itu membuka mata nya ada lengan kekar yang memeluknya erat.
"AHH!" teriak Raina.
Marvel spontan membuka matanya dan berkata dengan santai, "ada apa?"
"Kaa.. KAU!" Raina seperti kehabisan kata- kata , "Ke.. Ke.. Kenapa kau memelukku dan kenapa kita tidur bersama?"
"Astaga reaksimu itu berlebihan, lagi pula aku tidak apa-apain kamu dan aku merasa kedinginan tadi malam kebetulan tubuhmu hangat," ujar Marvel mencari-cari alasan dan berharap Raina dapat menerimanya.
"Kenapa? Masa sih disini ga ada selimut?" tanya nya polos.
"Sudahlah lebih baik kita bersiap."
"Ke mana?" tanya Raina bingung.
Reinald datang menghampiri mereka berdua.
"Ekhem maaf Tuan, kita sudah sampai di Chicago," kata Reinald berbicara dengan hati-hati karena jika dia sampai salah berbicara dia akan kena dampaknya.
"Baik siapkan jadwal untuk ku!" perintah Marvel.
"Baik, Tuan"
"Ayo Keluar Crystal!"
"Panggil Raina saja aku tak suka dipanggil Crystal," sarkas Raina.
"Dan aku memberi tahu mu bahwa aku tak suka diperintah," balas Marvel.
Raina pun memutar matanya malas.
"Sungguh betapa keras kepa.."
Dia langsung menarik tangan ku keluar dari pesawat.
"WOW!" Raina berdecak kagum.
"Sungguh pertama kali nya aku melihat pemandangan yang indah ini!" Matanya berbinar menambah keindahan pada mata nya.
"Kau menyukainya?"
"SANGAT!" Dia melirikku dan tersenyum manis ke arah ku.
Satu fakta yang harus diketahui,
MARVEL TERSENYUM!
PERTAMA KALINYA MILIONER MUDA ITU TERSENYUM.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Susi Ana
kok gk up?
2020-11-12
0
ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ
Benih cintahhh ohhh cintahhh
2020-10-24
1
wahyu derapriyangga
semakin lama semakin menarik thor, vote dulu ya
2020-10-22
1