TYMK 5

"Saya akan berusaha untuk tetap melakukan perawatan hingga luka-luka yang ada di tubuhmu sembuh. Dan semoga saja secara perlahan ingatan anda juga bisa berangsur pulih." ucap Sheryl yang kembali bicara formal.

Jujur saja, selama hampir dua minggu Sheryl merawat Daren dia merasa sedikit nyaman dan terkadang melupakan bahwa dirinya ini sedang bertugas.

Pembawaan Daren yang terkadang datar dan cuek, tetapi juga lembut tanpa di sadari berkesan dalam hatinya. Hanya saja bagi Sheryl yang tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta, dia sulit memahami dan menyadari perasaannya sendiri.

"Sudah ku bilang. Tidak usah terlalu formal," angguk Daren setelah mendengarkan penjelasan Sheryl. Tadi jadwalnya dia periksa dan mengganti perban-perbannya.

"Kalau lagi praktek ya harus profesional dong! Masa tiba-tiba jelasin, 'aku gantiin ya perbannya, aku gak yakin kamu cepet sembuh soalnya gak ada obatnya' aneh banget tahu." gerutu Sheryl kembali pada mode biasa karena memang pekerjaannya sudah selesai.

"Haha.. Ya ya terserah," tawa Daren menanggapi celotehan Sheryl.

Selama beberapa hari kebelakang juga Daren sudah lebih banyak bicara dan terkadang membuat candaan pada Sheryl.

Mereka berdua juga memutuskan agar tidak selalu menggunakan bahasa formal, lebih tepatnya permintaan Daren.

Pribadi Daren sepertinya sudah sedikit berubah setelah mengenal Sheryl. Tidak seperti awal, saat baru beberapa hari sadar saja sudah malas bicara.

Sheryl juga setuju saja karena dia seperti menemukan teman baru. Dan lagi agar mereka tidak canggung satu sama lain.

"Hari ini ada request makan apa gak?" tanya Sheryl melupakan pembahasan tadi.

Sesudah mereka menjadi lebih dekat, Sheryl terkarang bertanya tentang makanan apa yang ingin di makan, siapa tahu Daren perlahan mengingat kehidupannya. Contoh kecilnya dari makanan kesukaan yang tiba-tiba diingat misalnya.

Tetapi sebelum-sebelumnya Sheryl lebih dulu memasakkan beberapa menu berbeda, jadi Daren bisa memilih di antara itu semua.

"Sepertinya nasi tim enak," jawab Daren agak lama.

"Lagi?! Udah 3 hari berturut-turut padahal." kaget Sheryl, karena memang dalam 3 hari terakhir ini dia hanya membuat nasi tim.

"Hem, masih belum ada bayangan masakan lain soalnya." ucap Daren dengan santainya.

"Besok gak akan aku tanya deh. Mending aku masakin yang lain dulu," gerutu Sheryl.

Sheryl sebenarnya bosan masak makanan yang sama itu. Apalagi dia juga akan ikut makan karena malas jika harus memasak atau membeli makanan lain.

"Ya sudah jika ada makanan yang ingin kamu makan, masak saja itu." ucap Daren tidak keberatan. Menurut Daren masakan Sheryl sangat enak, seperti makanan yang pernah dia rasa.

"Gak ada sih. Ada juga makanan pedas dan kamu belum bisa makan pedas. Gak tahu juga sih kamu bisa makan pedas atau gak." ucap Sheryl sembari memikirkan makanan pedas pendamping nasi. Oseng mercon.

"Siapa tahu bisa kan?" ucap Daren acuh.

"Ya ya ya. Besok aja aku coba buat," ucap Sheryl mengangguk-anggukkan kepalanya.

......................

Para warga memang tahu jika ada pasien selamat yang tidak lain adalah korban dari jatuhnya helikopter beberapa minggu lalu.

Namun tidak ada yang tahu siapa dan bagaimana rupa dari korban tersebut. Penerangan yang minim membuat mereka tidak bisa melihat dengan jelas.

Kelompok ronda yang pada saat itu mengantarkan korban ke puskesmas hanya tahu bahwa yang mereka tolong adalah laki-laki.

Tentu saja kabar bahwa korban laki-laki yang selamat itu masih dalam perawatan dokter di puskesmas menyebar ke penjuru desa.

Ada yang datang membawakan beberapa makanan dan perlengkapan lain seperti baju yang layak pakai.

Ada juga yang hanya memberikan tanggapan dan kritik, karena tidak bisa menemui korban secara langsung, namun tetap harus berkontribusi dalam memberikan perawatan. Dalam bentuk uang.

"Kemarin ada lagi loh yang protes karena warga harus ikut bantu menyumbang dana untuk kamu. Tapi aku jawab aja, gak usah lagi kasih, soalnya kan lukanya juga udah 50% membaik, terus juga udah gak pake infus. Kalau untuk perawatan yang sekarang masih bisa aku tanggung sendiri. Biar pada diem yang protesnya," curhat Sheryl pada malam itu. Tadi pagi ada saja orang desa yang datang hanya untuk marah-marah.

Memang keputusan dari Kepala desa yang mengharuskan warga membantu biaya obat lain yang harus di beli puskesmas.

Banyak yang protes kenapa tidak membawa korban ke kota saja. Tapi mengingat kondisi pasien yang belum bisa berpergian jauh dan hilangnya ingatan pasien membuat Sheryl membuat keputusan agar tidak perlu membawanya ke kota.

Jika sudah sembuh nanti, baru Daren bisa di antarkan ke kota dan mencari tahu tentang dirinya di sana.

"Kalau saya sembuh nanti, uang itu saya ganti ke mereka." tanggapan Daren santai.

"Hm... Di lihat dari kamu yang naik helikopter sih ya, bisa jadi kamu punya banyak uang. Soalnya kan setahuku biaya sewanya lumayan mahal loh," angguk Sheryl dengan pikiran serius yang menganalisa keadaan.

"Haha.. Jangan terlalu banyak menganalisa. Belum tentu juga benar. Siapa tahu aku lagi di suruh bos kan? Atau mungkin aku ini menumpang pada kenalanku agar bisa ikut helikopternya entah kemana." ngarang Daren acuh tak acuh.

"Bisa juga sih. Udah ah cape mikir. Udah ngantuk," ucap Sheryl yang mulai menutup mulut karena sedang menguap.

"Tinggal tidur juga." gumam Daren tak habis pikir.

Melihat Sheryl yang sudah mengarungi alam mimpi, membuat tatapan lembut Daren seketika berubah tajam.

Dari banyak cerita Sheryl, orang yang biasa protes adalah orang-orang yang sebenarnya bekerja dengan salah satu perusahaan besar di kota.

Mereka yang mengetahui ada pengusaha yang membeli lahan dan akan mengelola lahan tersebut, membuat mereka semangat berlomba-lomba mendapatkan posisi kepercayaan orang-orang hebat itu.

4 orang desa yang salah satunya di sebut sebagai saudagar kaya di desa ini, dan 3 lainnya adalah orang kepercayaan saudagar kaya itu yang juga mempunyai harta belimpah dari pendapatannya.

Tapi sebenarnya apa yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan upah kerja yang mereka berikan pada para pekerja lain.

Entah apa yang Daren pikirkan dengan tapan yang tajam itu. Tapi sepertinya ada rahasia yang dia sembunyikan.

.

.

.

Tbc...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!