.........
Setelah banyak belanja di pasar Alora dan kedua pelayan nya pergi ke suatu tempat di mana tempat itu ada sebuah gang kecil di pinggir pasar, gang kecil itu di huni oleh para gelandangan dan anak jalanan yang tidak memiliki kedua orang tua, mereka semua tinggal disana di rumah kumuh yang mereka bangun sendiri dari bahan sampah, terlihat rumah rumah kecil dan kumuh itu sudah tidak layak di huni lagi.
"Tempat ini?"
"Ini pemukiman kumuh rakyat miskin," ucap Feyla.
"Sebaik nya kita pergi dari sini Nona disini banyak pencuri," ucap Lyra yang terlihat waspada.
"Tidak. Kenapa bisa ada tempat seperti ini di pinggir pasar? Kemana saja uang dari Kerajaan? Kenapa mereka tidak di beri tempat tinggal dan pakaian yang layak?" kaget Alora melihat kondisi yang sangat menyedihkan itu terjadi pada kita yang menjadi wali kota nya adalah Henry.
"Ini semua urusan politik Kerajaan dan wali kota, kita tidak bisa ikut campur Nona," jawab Feyla.
"Pasti Ayah sudah korupsi! Dia tidak memberikan uang bantuan kepada rakyat miskin nya," marah Alora yang pasti nya tidak Terima melihat keadaan rakyat Lowell yang sangat kekurangan ini.
"Nona Alora sebaik nya tolong jaga perkataan Nona disini," tegur Feyla takut kalau sampai ada yang dengar.
Alora mengepalkan telapak tangan nya kesal, saat itu datang seorang anak laki-laki berusia 7 tahun menghampiri diri nya dengan wajah sedih, terlihat diri nya sangat kebingungan dan pucat.
"Permisi apakah kakak bisa membantu saya? Tolong beri saya pekerjaan saya sangat butuh yang untuk membeli obat adik ku yang sedang sakit," mohon anak laki-laki itu di hadapan Alora membuat hati Alora terasa sakit.
Alora merasa kenikmatan yang baru saja dia rasakan dengan berbelanja adalah uang yang dia rampas dari rakyat miskin, secara tidak langsung dia menggunakan uang yang penderitaan rakyat Lowell.
"Ambil lah sekarang emas ini, belikan apapun yang kamu butuhkan," ucap Alora memberikan sekantong yang yang cukup banyak.
"Ta-tapi ini terlalu banyak, tolong berikan saya pekerjaan untuk imbalan semua uang ini," ucap anak itu memohon.
"Perkejaan dari saya adalah membuat adik mu sembuh dan kalian berdua tidak kelaparan lagi, sekarang pergi lah segara belikan obat dan makanan untuk kalian," ucap Alora dengan nada ramah.
"Terima Kasih banyak, Sean janji adik Sean akan sembuh," ucap anak laki-laki itu secara pergi dari sana.
"Kasihan sekali," ucap Alora merasa tidak tega.
"Begitulah kehidupan ini Nona, tidak semua nya ada di atas dan tidak semua nya bahagia," ujar Feyla.
"Feyla! Lyra! Belikan banyak makan untuk mereka semua yang ada disini," perintah Alora.
"Baik Nona!" patuh Feyla dan Lyra.
Feyla dan Lyra pun segera memesan banyak makanan kemudian mereka segara bagikan bersama dengan Alora kepada semua rakyat yang tinggal di gang sempit itu, Alora rasa ini bisa membantu mereka walau sesaat saja, Alora akan berusaha membuat hidup mereka bahagia dengan cara nya.
"Terima Kasih banyak Nona Nona! Kalian semua sangat baik kepada kami!"
"Terimakasih banyak!"
"Tidak ada yang pernah memberikan kami makanan seenak ini, terimakasih banyak!"
"Kalian baik sekali, terimakasih banyak!!!"
"Terimakasih sudah memberikan kami makanan enak, hari ini kami semua akan merasa kenyang berkat kalian."
Begitulah tanggapan mereka saat Alora dan kedua pelayan nya membagikan makanan yang mereka beli tadi, untung saja mereka dapat memesan banyak dan uang yang di bawah Alora masih cukup untuk membeli makan.
"Saya merasa terharu Nona, Nona sangat baik saya harap Nona menjadi Ratu Kerajaan Vellamond," ujar Feyla.
"Doa mu kurang bagus. Saya tidak mau jadi Ratu," saut Alora.
"Terus mau jadi apa Nona?" tanya Feyla.
"Nona kaya raya hahahahah!!"
.......
Malam itu sepulang nya Alora dari pasar Gel, dia pun segara pergi menemui henry yang sedang berada di ruang kerja nya, Alora datang tanpa membuat janji dia sedang sangat kesal saat ini dengan Henry yang membuat banyak rakyat miskin kelaparan.
"Ayah wali kota Lowell kan?" tanya Alora tiba tiba saja masuk dan duduk di kursi depan meja Henry.
"Iya, kenapa?" tanya Henry yang langsung menutup berkas yang sedang dia baca.
"Kenapa masih banyak rakyat miskin yang menderita? Mereka semua tinggal di gang kecil di pinggir pasar Gel, Ayah tidak tahu?" tanya Alora membutuhkan penjelasan dia sangat tidak suka dengan hal ini.
"Ayah tahu dan itu masalah yang sedang Ayah selesai kan, semua dana bantuan yang di kirimkan hilang tidak sampai kepada rakyat miskin," beritahu Henry.
"Terus? Solusi nya?" tanya Alora.
"Ayah akan cari tahu siapa yang sudah menggelapkan dana bantuan, tapi sampai sekarang ayah belum bisa menangkap pelaku nya, dia sangat hebat bermain muka," jawab Henry.
"Lebih baik ayah ikut turun memberikan dan bantuan itu langsung kepada Rakyat miskin, kalau semua berjalan lancar itu berarti benar semua bawahan Ayah hanyalah tikus bodoh yang butuh uang rakyat miskin," saran dari Alora.
"Kalau Ayah turun langsung mereka pasti akan marah dan menganggap Ayah tidak percaya kepada mereka semua?" saut Henry.
"Biarkan saja, kalau mereka marah itu tanda nya mereka butuh uang itu untuk hidup foya foya mereka," saut Alora.
"Baiklah Ayah akan coba saran dari mu," balas Henry setuju.
"Baguslah, sementara Ayah ikut turun langsung biarkan Alora yang selidiki tentang semua tikus di belakang Ayah setuju?" tawar Alora dengan senyuman tipis nya yang sangat mengerikan.
"Jangan bermain main dengan para bangsawan, walau mereka semua bawahan Ayah, mereka bisa membunuh mu kalau sampai mereka tahu kamu membongkar rahasia mereka," ucap Henry yang ternyata masih peduli dengan keselamatan Alora padahal sebelum nya dia sangat galak kepada Alora.
Alora menghela nafas panjang, memang Henry sangat galak padanya dari dulu, namun dia juga tidak mau putri nya terluka, Henry tetap lah seorang ayah sekalipun dia seperti tidak peduli pada putri nya, dia tidak akan membiarkan putri nya terluka atau sampai mati.
"Alora tidak akan mati semudah itu, serahkan saja kepada Alora, setidak nyan biarkan Alora berguna sedikit untuk saat ini," ujar Alora dengan nada santai dia juga bosan tidak main detektif an walau sejujur nya dia tahu siapa pelaku di balik dana bantuan yang hilang.
"Baiklah, tapi kamu tidak boleh sendirian kamu harus bantu oleh suruh Ayah,"
"Baiklah!"
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya seorang wanita yang masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ibu tiri seperti nya anda harus banyak belajar sopan santun lagi?" cetus Alora.
"Alora! Jaga ucapan mu!" marah Fellora.
"Alora benar. Setidak ketuk pintu dulu Fellora," tegur Henry.
"Permisi urusan saya sudah selesai."
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments