Sisi lain Pasar Gel

.......

------

Alora sangat bosan di mansion saja karna tidak ada kegiatan penting, jadi dia memilih untuk pergi ke pasar Gel yang sangat terkenal di kota Lowell, Alora pergi bersama dengan kedua pelayan nya, mereka bertiga pergi ke pasar dengan menyamar sebagian rakyat biasa agar tidak membuat suasana pasar seperti neraka.

Setelah memohon dengan melas kepada Avalin akhir nya Alora pun di izinkan pergi tanpa membawa pengawal, dia hanya butuh kedua pelayan nya saja agar tidak ketahuan kalau dia Alora.

Tidak butuh waktu lama kini mereka sudah sampai di pasar Gel yang terlihat sangat ramai dan indah di mata Alora, banyak sekali pedagang yang menjual barang barang yang tidak pernah di temui Alora di dunia nya dulu, jujur Alora sangat kagum dan terpesona dengan suasana pasar Gel.

"Ini ya rasa nya ke pasar di dunia fantasi? Keren bet anjir!" heboh Alora namun dengan suara pelan agar tidak ketahuan.

"Anjir itu apa Nona?" tanya Lyra yang penasaran dengan bahasa alien yang sering di gunakan oleh Alora.

"Bagus."

"Oohh bagus ya," ujar Lyra yang percaya saja.

"Kita ke toko senjata dulu yuk!" ajak Alora.

Alora dan kedua pelayan nya pun masuk kedalam toko senjata yang cukup terkenal menjual senjata yang sangat bagus, harga nya juga cukup mahal karna sesuai dengan kualitas nya.

Ting!

Suara bel pintu pun terdengar saat Alora masuk bersama kedua pelayan nya kedalam toko.

"Selamat datang! Ada yang bisa saya bantu?" tanya penjual sambil menyambut kedatangan mereka.

"Saya mau mencari senjata api apakah ada?" tanya Alora.

"Tentu saja ada, tapi senjata api sangat mahal anda yakin mampu membeli nya?" tanya sang paman penjual.

"Akan saya bayar berapapun, bisa perlihatkan senjata api nya kepada saya?" ujar Alora.

"Baik tunggu sebentar ya," balas paman penjual, paman penjual mengambil dua buat senjata api dari dalam lemari di belakang nya, kedua senjata itu memiliki model jadul namun sangat bagus karna terdapat ukiran berbahan emas.

"Hanya ada dua model ini saja yang terbaik, harga nya juga mahal pasti nya," beritahu paman penjual.

"Baiklah, saya akan beli yang ini, ini yang nya," ujar Alora sambil memberikan sekantong koin emas yang lebih dari cukup untuk membayar senjata api yang dia beli.

"Terima Kasih banyak Nona, akan segera saya bungkus kan untuk Anda, sebagai bonus saya berikan belati ini untuk anda," ucap Paman penjual ikut senang mendapatkan pembeli banyak uang seperti Alora.

Alora membawa banyak kantong koin emas di dalam tas nya, dia akan beli apapun yang dia butuhkan saat ini.

"Maaf Nona untuk apa beli senjata api?" tanya Feyla penasaran.

"Buat jaga diri saya saja, saya bisa pakai senjata api, tapi tidak bisa menggunakan pedang," jawab Alora yang punya pengalaman menebak saja dulu.

"Benarkah? Setahu saya Nona tidak biasa pakai senjata apapun," bisik Lyra yang ingin langsung di gampar oleh Alora.

"Lupakan saja saya yang dulu, saya yang sekarang berbeda," tegas Alora tidak suka di bandingkan dengan dia yang dulu.

"Baik Nona!" balas mereka serempak namun dengan nada pelan.

"Ini barang nya Nona, semoga suka dengan senjata api ini," ucap Paman penjualan ramah sambil memberikan kotak berisi senjata api dan satu belati.

Alora pun memasukan kotak itu kedalam tas nya, kemudian dia segera pergi dari sana bersama dengan kedua pelayan nya.

"Kita mau kemana lagi Nona?" tanya Feyla.

"Toko itu menarik, kita kesana saja," ucap Alora menunjuk ke arah toko yang terkesan sangat horor seperti toko tua yang sudah mau rubuh.

"Padahal masih banyak toko lain, kenapa Nona harus tertarik dengan toko aksesoris penyihir?" kesal Lyra yang sangat takut dengan penyihir.

Di negeri Vellamond sudah tidak banyak lagi penyihir karna yang bisa menguasai kekuatan sihir hanya sedikit orang saja, tidak mudah menggunakan kejutan sihir sembarangan.

Selain itu penyihir juga banyak di benci karna mereka sering membuat kerusuhan, walau begitu masih ada penyihir baik yang menggunakan kekuatan mereka untuk hal baik.

Ting!

Suara bel pintu berbunyi saat Alora masuk kedalam toko itu bersama kedua pelayan nya, Alora sangat kagum dengan banyak rak ramuan yang berjajar rapi, selain itu banyak sapu dan tingkat sihir yang di letakan di kotak di depan meja kasir.

"Selamat datang Nona! Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita paruh baya dengan pakaian seperti penyihir, topi yang dia pakai juga seperti topi yang di pakai penyihir.

"Saya mencari ramuan untuk penawar segala racun ada?" tanya Alora ngasal sih.

Penyihir wanita itu terdiam sejenak, "Ada ramuan nya, tapi hanya racun tertentu saja yang bisa, tidak semua nya," jawab penyihir wanita itu.

"Baiklah saya ambil ramuan nya tiga botol," ucap Alora.

"Baik, saya ambilkan dulu." penyihir wanita itu kembali dengan membawa tiga botol ramuan yang di beli Alora.

"Itu ramuan juga?" tanya Alora mengarahkan pada botol mewah yang di panjang di rak belakang kasir.

"Bukan, itu racun berbahaya, Nona mau beli? Harga nya cukup mahal karna sangat langkah," beritahu Penyihir wanita itu sambil mengambilkan botol itu.

"Tidak." Alora tidak berbuat bunuh diri dengan racun di dunia ini, melihat bentuk botol racun itu saja sudah membuat nya tidak ingin meminum racun itu.

"Kalian mau beli sesuatu? Saya yang bayar," ujar Alora pada kedua pelayan nya.

"Saya ingin ramuan tidur saja, saya sulit tidur beberapa hari ini," ujar Lyra yang memang sering memasang mata panda.

"Saya ingin ramuan penyembuh luka saja," ujar Feyla.

"Baiklah tunggu sebentar saya ambilkan." penyihir wanita datang kembali membawa dua botol ramuan yang di butuhkan Feyla dan Lyra.

"Terima kasih banyak Nona Alora!" ucap kedua nya serempak membuat Alora langsung melebarkan bola mata.

"Nona Alora? Bukanya nya dia putri jahat?"

..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!