.......
Alora berjalan dengan tergesa-gesa bersama dengan kedua pelayan nya, mereka buru buru ke ruang makan karna sudah di tunggu semua orang, Alora terlambat karna dia tadi ketiduran di ruang musi, untung saja kedua pelayan nya segera membangunkan nya.
Di lorong itu Alora yang sedang buru buru tidak sengaja menabrak seseorang yang jalan ke arah yang sama.
"Maaf," ucap Alora.
"Tidak masalah. Saya tidak sangka seorang Nona Alora meminta maaf, apakah hanya kepada saya Nona meminta maaf?" tanya pria itu yang tidak lain adalah Dashiel yang langsung membuat mood Alora buruk sedangkan Lyra dan Feyla tidak berani angkat kepala.
"Sudah selesai?" tanya Alora jutek.
"Sudah."
"Permisi!" balas Alora kembali melangkah pergi dari sana tanpa pedulikan Dashiel yang sedang menunggu tanggapan dari nya, namun sayang nya Alora sedang tidak mood mengeluarkan semua kata kata mutiara.
Semua pelayan di ruang makan menunduk hormat kepada Alora yang baru saja tiba dan bergabung di meja makan, namun kembali meraka di kejutkan dengan kedatangan pangeran Dashiel setelah Alora.
"Maaf sudah membuat kalian semua menunggu," ucap Dashiel sopan .
"Tidak masalah pangeran," balas Henry ramah.
Saat itu Dashiel pun ikut bergantung namun sial nya dia duduk di samping Alora.
"Masih banyak kursi kosong, harus kah Pangeran duduk di samping saya?" bisik Alora yang merasa tidak nyaman di lihat semua orang, Dashiel yang mendengar itu pun tidak jadi duduk di samping Alora, dia pindah ke tempat duduk lain.
"Baiklah karna semua sudah berkumpul, mari kita mulai makan malam bersama!"
.......
Setelah makan malam Pangeran Dashiel pun pulang bersama dengan rombongan nya, Alora merasa sangat lega dan senang saat itu juga, tapi terlihat wajah Ibu tiri nya sangat asam, mungkin dia pikir Alora sudah membuat Pangeran Dashiel tertarik padanya.
"Aelia! Jangan berpikiran buruk soal tadi," bisik Alora tidak enak dengan Aelia.
"Tidak masalah, aku tidak berpikiran sepertinya itu Alora," saut Aelia santai dia terlihat baik baik saja tidak ada aura cemburu sama sekali, mungkin karna dia belum jatuh cinta sepenuh nya dengan Dashiel.
Semua orang pun segera kembali masuk kedalam mansion, Alora menjatuhkan tubuh nya di atas kasur empuk kesayangan nya yang sudah sangat dia rindukan, terlihat Lyra dan Feyla juga sedang duduk santai di sofa kamar Alora.
"Alora!" panggil Avalin yang baru saja masuk ke kamar Alora.
"Ibu! Ada apa?" tanya Alora segera bangun.
"Bagus nak! Sepertinya kamu membuat Pangeran Dashiel suka sama kamu," ucap Avalin senang namun seketika membuat Alora kesal.
"Tidak Ibu. Dia tidak suka pada ku, aku juga tidak suka sama dia, jangan berpikir karna dia mau duduk di samping ku, dia suka dengan ku, itu hanya sebuah kebetulan saja," jelas Alora dengan nada lembut dia tidak boleh kasar pada Ibu nya.
Avalin yang mendengar penjelasan Alora agak kaget karna dia pikir Alora suka dengan Dashiel namun rupanya selera putri nya juga berbuah seperti sifat nya setelah bangun dari koma.
"Baiklah, kalau kamu tidak suka dengan pangeran Dashiel tidak papa, Ibu yakin pasti ada Pangeran tampan lain yang akan datang kepada mu," ucap Avalin berharap hal itu terjadi namun tidak dengan Alora yang malas memikirkan pasangan hidung, karna dia ingin menikmati hidup baru nya dulu.
Alora juga tidak berharap ada pangeran yang mau mencinta nya, karna setahu dia di novel tidak ada satu pangeran pun yang jatuh cinta pada nya, semua justru membenci diri nya, mereka semua ingin dia mati dalam keadaan mengenaskan sungguh sangat jahat.
"Tapi Ibu rasa Pangeran tertarik dengan mu," ucap Avalin masih yakin.
"Anggap saja tidak, aku ingin Pangeran Dashiel bersama dengan Aelia, mereka lebih pantas bersama," ucap Alora santai dia tidak berharap sama sekali cinta dari Dashiel.
"Yaudah selamat malam putri cantik Ibu! Semoga mimpi mu malam ini sangat indah," ucap Avalin lembut sambil mengusap pucuk kepala Alora.
"Terima kasih Ibu ku sayang!!" balas Alora manja.
"Saya jadi Rindu dengan ibu saya di kampung," ucap Feyla.
"Tapi bukanya kamu anak yatim piatu," jawab Lyra membuat Feyla sedih.
"Jahat!"
..........
Pagi itu Alora merasa sangat bosan menghabiskan waktu nya di mansion, dia pun memilih untuk pergi ke taman belakang bersama kedua pelayan setia nya yang selalu mengekor dia belakang nya, jujur hari ini Alora sangat kesal karna berita tentang dia sudah siuman mulai tersebar dan banyak koran yang membuat berita itu.
"Berani sekali mereka memberi judul koran putri jahat sudah bangun, bangsat!" kesal Alora sambil merobek koran itu lalu dia berikan kepada Feyla yang kebingungan.
"Bangsat itu apa Nona?" tanya Lyra penasaran.
"Orang baik," saut Aluna ngasal.
"Oohh orang baik itu sebutan nya bangsat ya," ujar Lyra yang tidak tahu atri kata itu, dia jadi menganggap ucapan itu benar.
Aluna memijat pelipis nya dia sangat pusing dan kesal hari ini mood nya sudah buruk karna ulah berita di koran itu.
"Nona Alora yang sabar ya, ini mah udah hal biasa Nona Alora di jadikan berita di koran," beritahu Feyla yang menganggap itu hal biasa.
"Memang nya tidak ada berita lain yang menarik untuk masuk koran? Hanya saya saja yang menarik menjadi bahan berita koran?" kesal Alora yang tidak suka nama nya tersebar di mana mana pasti semua akan semakin sulit baginya untuk menghilangkan nama buruk nya dulu.
Feyla dan Lyra terdiam mereka juga tidak tahu harus menjawab apa, karna setahu mereka berita tentang putri jahat memang sudah sangat di gemari dari dulu, pembuat koran memang suka mencari berita buruk yang akan di sebarkan.
"Nona Alora mau bunuh pembuat koran nya saja?" tanya Lyra santai.
"Saya tidak mood membunuh orang, kalian mau dosa saya semakin banyak?" tanya Alora kesal karna ide Lyra sangat buruk.
"Tidak Nona! Tapi setahu saya hanya itu cara yang ampuh agar tidak ada koran tentang Nona Alora lagi," ujar Lyra.
"Sial!!"
"Yang sabar ya bangsat!" ucap Lyra dengan bego nya.
"JANGAN PAKAI KATA ITU KEPADA SAYA!!!"
..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Seven8
/Grin//Grin//Grin/
2024-01-30
1
Andi Ilma Apriani
🤣🤣🤣🤣
2024-01-26
0
Ahsin
rasain suka asal bekata2 senjata mkn tuan
2024-01-26
0