Pagi itu Alora sudah di bangunkan sangat pagi padahal dia sedang tidak mau bangun dari kasur nya, untung saja Feyla di bantu Lyra untuk menarik Alora dari kasur nya, pagi itu Alora sudah di rias secantik mungkin oleh Feyla dan Lyra yang sangat jago merias dan memilih gaun yang bagus.
Terlihat Alora sangat malas di depan kaca meja rias, dia masih ingin tidur lagi tapi dia tidak bisa melakukan hal itu.
"Kenapa pagi pagi begini saya sudah harus dandan cantik?" tanya Alora tidak tahu apa apa.
"Nona Alora lupa ya? Hari ini pangeran Dashiel akan datang kesini, jadi Nona Alora harus dandan cantik siapa tahu pangeran Dashiel tertarik dengan Nona Alora," ucap Feyla di tutup senyuman aneh nya.
"Ha? Pangeran Dashiel datang kesini? Kalau begitu lebih baik saya tidur saja, saya tidak mau bertemu dengan nya," ucap Alora santai membuat kedua pelayan nya kaget.
Alora ingat kalau hari ini memang Pangeran Dashiel akan datang berkunjung ke sini, namun di saat itu juga tumbuh lah benih cinta obsesi Alora yang menyukai pangeran Dashiel, namun sayang nya pangeran Dashiel langsung tertarik pada Aelia.
"Bukanya Nona Alora suka dengan pangeran Dashiel?" tanya Lyra.
"Tidak," jawab Alora dingin.
"Kenapa berubah begini? Dulu padahal Nona Alora sangat menyukai pangeran Dashiel," bingung Feyla yang tidak menduga kalau Alora juga akan berubah seperti ini.
"Seseorang bisa berubah kapan saja mereka mau, dan sekarang saya sedang mengalami itu jadi jangan buat saya marah, atau saya lempar kalian berdua ke danau?" ancam Alora yang sangat tidak suka membahas pangeran Dashiel.
Alora mau menjauhi pangeran Dashiel agar nasib buruk tidak menimpanya, karna Alora mau hidup panjang tanpa harus merusak kehidupan orang lain, dia akan relakan dan dukung Dashiel dan Aelia bersama.
"Baik Nona!!" jawab kedua pelayan itu serempak.
Feyla dan Lyra kembali lanjut merias Putri Alora yang sangat cantik lagi ini dengan gaun biru tua indah dengan tambahan hiasan mutiara yang membuat kesan nya sangat cantik, wajah cantik Alora juga terlihat sangat memikat walau sedang memasang wajah jutek.
Alora terlihat seperti seorang putri Kerajaan, Feyla dan Lyra yang melihat kecantikan Alora juga kagum, sejujur majikan mereka sangat cantik hanya saja sifat jahat nya yang membuat dia menjadi jelek di mata orang, namun sekarang sifat itu sudah perlahan hilang dan berganti dengan sifat yang baik.
"Nona Alora sangat cantik," puji Lyra.
"Sepertinya tidak? Biasa saja," saut Alora melihat diri nya sendiri di depan kaca meja rias, padahal dalam hati nya dia sangat suka dipuji cantik.
"Saya yakin Pangeran Dashiel pasti akan terpikat dengan kecantikan Nona Alora!" ujar Feyla yakin.
"Jangan terlalu banyak berharap, masih banyak yang jauh lebih menarik dibanding putri jahat seperti saya," ucap Alora santai di tutup smirk khas nya.
"Nona Alora tidak jahat, tapi aneh menurut saya," ucap Feyla merasakan perubahan Alora yang sangat aneh sejak dia jatuh dari tangga.
"Mungkin seharusnya Nona jatuh dari tangga lebih cepat," saut Lyra.
"Kalian!"
"Maaf!!"
Brak!
"Astaga!" kaget Alora saat seorang pelayan pria masuk dengan mendobrak pintu kamar Alora, entah kenapa mereka semua lebih suka masuk dengan cara kasar.
"Maafkan saya Nona Alora, kereta kuda pangeran Dashiel sudah mau tiba, saya mohon anda segera pergi ke depan mansion, semua sudah menunggu anda untuk menyambut pangeran Dashiel," beritahu pelayan pria itu dengan sopan.
"Ayo Nona! kita harus cepat!" ujar Feyla.
"Tidak mau!!" saut Alora sambil memegangi kaki tempat tidur.
"Ayo Nona jangan seperti ini!! Nanti mereka marah sama Nona!" paksa Lyra sambil menarik tubuh Alora di bantu dengan Feyla.
Dengan ogah ogahan akhir nya Alora pun mau jalan, dia dengan di antar kedua pelayan nya segera pergi ke depan mansion, tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan mansion, terlihat keluarga nya sudah sangat siap menyambut kedatangan pangeran Dashiel.
Terlihat Aelia sangat cantik dengan gaun putih mewah serta mahkota kecil di kepala nya, sedangkan Alora dia hanya pakai bando mutiara yang sangat simpel, Alora sejujurnya sangat malas ada di keadaan ini dia tidak mau bertemu dengan ketampanan pangeran Dashiel.
'Dasar pangeran manja! Minta disambut segala!!' batin Alora kesal.
Tidak butuh waktu lama kereta kuda mewah dengan banyak pengawal datang memasuki gerbang mansion keluarga Levander, kereta kuda itu sangat mewah dan cantik banyak ukiran dari emas juga membuat Alora takjub, baru kali ini dia lihat kereta kuda semewah itu.
Pintu kereta kuda dibuka, seorang pria tampan keluar dari kereta kuda, aura ketampanan nya sungguh memikat banyak hati pelayan yang ikut menyambut juga di belakang majikan mereka, aura gagah dan tegas pangeran Dashiel sungguh membuat siapapun terpesona melihat nya.
Kecuali seorang gadis yang berada paling pinggir yang justru memperhatikan sekilas saja, kemudian kembali terpesona dengan kereta kuda yang sangat mewah itu, menurut Alora dia tidak tertarik dengan pangeran Dashiel biasa saja baginya, karena dia berkata pada diri nya sendiri juga untuk tidak jatuh cinta.
"Selamat datang Pangeran Dashiel!" sambut semua nya dengan hormat menundukkan kepala sekilas.
"Terima Kasih atas sambutan nya keluarga Levander," balas Dashiel ramah.
"Mari masuk pangeran," ajak Henry.
Pangeran dengan tiga ajudan serta dua pengawal pribadi nya masuk bersama, Alora saat itu hendak kabur namun Avalin langsung menarik gadis itu untuk ikut masuk kedalam mansion, padahal Alora ingin kabur ke taman belakang yang jauh lebih menarik perhatian nya.
Pangeran Dashiel dan yang lain nya duduk di sofa ruang tamu, terlihat Aelia sudah mulai tebar pesona dengan senyuman manis nya, sedangkan Alora malah memasang wajah jutek.
"Pangeran! Perkenalkan ini kedua putri saya, yang pertama Aelia dan yang kedua Alora," ucap Henry memperkenalkan kedua putri nya.
"Salam kenal Nona Aelia! Nona Alora!" sapa Dashiel.
"Salam kenal pangeran Dashiel!" balas Aelia dan Alora.
'Sialan!! Perut ku sakit!!! tidak tepat sekali waktu nya!'
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments