Alora bukan Alora

 

Alora masih kebingungan dengan diri nya waktu sore itu, dia yakin tidak tertulis di novel kalau Alora memiliki penglihatan jarak jauh, Alora lebih tepat nya seorang putri dengan ratusan kekurangan, dia tidak punya kelebihan yang dapat membuat nya baik di depan mata orang lain, semua orang membenci nya. 

"Jangan jangan Malaikat itu memberikanku kekuatan? Hmm tidak mungkin, dari sikap nya saja seperti orang pelit," bingung Alora. 

"Baiklah untuk memastikan aku akan mencoba melihat lagi ke arah yang sangat jauh, kalau kelihatan jelas berarti fix aku punya kekuatan penglihatan jarak jauh hehehehe," ujar Alora senang. 

Alora pun melihat ke arah Kerajaan dia melihat ke arah kaca jendela dari ratusan kaca jendela Kerajaan, dia mau pastikan dia bisa lihat di dalam kaca jendela itu ada sesuatu atau tidak, setelah di perhatian cukup lama Alora tidak bisa melihat apapun dengan jelas, karena jarak yang sangat jauh membuat pandangan nya tidak jelas. 

"Kenapa aku tidak bisa melihat di balik kaca jendela itu? Sepertinya tadi hanyalah kebetulan saja," monolog Alora masih mencoba fokus. 

Dan tiba tiba saja pandangan nya langsung tertuju tajam melihat ke arah kaca jendela itu, di balik kaca jendela terlihat jelas seorang pria berdiri melihat ke arah luar kaca jendela, Alora yang melihat itu dengan jelas langsung mengusap kedua matanya tidak percaya. 

"Siapa itu? Kenapa aku bisa melihatnya dengan jelas? Wajah nya sangat tampan tapi sayang aku tidak kenal," monolog Alora. 

"Wahhh ternyata benar aku punya kekuatan melihat jarak jauh, tapi untuk melakukan itu aku harus fokus cukup lama, kepala ku jadi pusing sekarang, aku mau tidur!!!" 

Alora segera masuk kedalam kamar nya dia menutup pintu balkon kamar nya, kemudian segera dia jatuhkan tubuh nya ke atas kasur empuk kesayangan nya, kasur itu sungguh nyaman membuat tidurnya sangat nyenyak. 

"Kamar ini jauh lebih sempurna daripada kamarku dulu yang seperti kandang ayam," ucap Alora ditutup senyuman tipis. 

"Di Kerajaan ada empat pangeran tampan, salah satu nya buruk rupa karena kutukan penyihir, aku penasaran siapa yang akan mendapatkan Aelia? Tapi seingat ku ada satu pangeran yang tidak mengingkari Aelia, dia si pangeran buruk rupa." Alora memijat pelipisnya dia agak pusing saat ini karena tadi sudah mencoba melihat jarak jauh melebihi batasan orang normal. 

"Aku jadi penasaran wajah buruk rupa Pangeran Da.. Dayne.. Eeh Dreyden seperti apa? Sial nama nya sulit sekali disebutkan," kesal Alora pada mulut nya yang sulit menyebutkan nama seorang Pangeran. 

"Pangeran Drayden tidak ingin mendapatkan Aelia karena dia sadar diri sih dia kalah saing, selain itu Pangeran Drayden juga jarang muncul di cerita novel karena dia sering menghilang entah kemana," ujar Alora yang Penasaran dengan karakter tokoh Pangeran Drayden. 

Pangeran Dreyden adalah salah satu pangeran yang sangat dijauhi oleh banyak gadis karena memiliki wajah buruk rupa, dia juga menyukai Aelia yang baik hati pada nya, namun sayang nya dia sadar kalau dia tidak bisa miliki Aelia. 

"Di ending Aelia dapat Dashiel sih walau aku ada sebagai antagonis perusak hubungan orang, tapi kalau aku tidak merusak hubungan mereka lagi, pasti mereka akan lebih mudah bersama tidak banyak cobaan," gerutu Alora.

Alora memikirkan nasib Aelia dan Dashiel kalau dia tidak akan ikut campur dengan percintaan mereka lagi. 

"Aku tidak boleh jatuh cinta dengan Pangeran Dashiel. "

..........

Brak! 

Bugh! 

"Astaga tulang punggung ku!!" pekik Alora yang jatuh dari atas kasur lagi karena seseorang menendang pintu kamar nya dengan sangat keras. 

Alora dengan ogah ogahan bangun dari lantai dengan wajah kusut dan rambut berantakan seperti baru saja melewati badai. 

"Ibu!! Jangan dobrak pintu lagi!!" kesal Alora sambil masih menutup mata. 

"Ibu?"

Alora melebarkan bola matanya karena yang masuk ke kamar nya bukan Avalin melainkan Feyla yang terlihat sangat panik. 

"Eeh Feyla ada apa sih pakai dobrak pintu segala? Kamu mau maling apa? Saya bantu ambilkan," ucap Alora ngasal dia karna nyawa nya belum terkumpul sepenuh nya. 

"Nona Alora maaf saya mengejutkan Nona. tapi saya butuh bantuan Nona, sahabat saya akan dieksekusi pagi ini karena Nona Alora!" ucap Feyla dengan nada panik. 

Alora yang mendengar itu langsung mengerutkan kening nya, sejak kapan dia mau mengeksekusi seseorang. 

"Eksekusi karena apa?" tanya Alora masih bingung. 

"Sahabat saya Lyra hari ini akan dieksekusi mati karena membuat mencuri perhiasan milik Nona Alora, padahal Lyra tidak mencuri apapun dari Nona Alora kan?" ucap Feyla dengan air mata mulai bercucuran. 

Alora seketika ingat kalau Alora pernah menuduh seorang pelayan bernama Lyra mencuri perhiasan milik nya padahal itu hanyalah kebohongan Alora, karena dia sedang marah saat itu jadi dia melampiaskannya kepada Lyra. 

"Baiklah dimana tempat nya? Saya mau mencabut perintah saya, saya sedang tidak mood jadi pembunuh," ucap Alora santai sambil menarik tangan Feyla keluar dari kamar. 

Feyla dan Alora pun pergi ke penjara bawah tanah disana, terlihat banyak penjaga penjara yang tunduk hormat padanya, Alora saat itu masih pakai baju tidur karna dia tidak sempat dandan dulu, kalau dia dandan nanti nyawa Lyra akan melayang. 

"Selamat datang Nona Alora!!" ucap mereka memberikan hormat pada sang Putri Antagonis. 

"Hari ini saya mencabut perintah saya, untuk tidak mengeksekusi Lyra, segera bebaskan dia," ucap Alora santai sambil sesekali menguap. 

"Nona Alora yakin?" tanya seorang penjaga tertua di sana. 

"Iya. Memangnya saya terlihat bercanda? Lepaskan dia sekarang juga," pintar Alora dengan nada mulai kesal saat ini. 

"Baik Nona Alora!" balas penjaga Penjara. 

Lyra pun segera dibebaskan terlihat dia sangat senang bertemu dengan sahabat nya yaitu Feyla. 

"Terimakasih Nona sudah memaafkan saya," ucap Lyra sangat senang. 

"Terimakasih banyak Nona Alora!!" ucap Feyla juga senang sekali sahabat nya bebas. 

"Saya yang seharusnya minta maaf, maaf ya!" ucap Alora ditutup senyuman tipis. 

"Karena sudah tidak ada urusan lagi aku disini, saya pergi ke kamar dulu ya byeee semua!!" ujar Alora melenggang pergi dari sana. 

"NONA ALORA JANGAN TIDUR LAGI!!" teriak Feyla ikut mengejar Alora. 

"BERISIK!!"

........

Terpopuler

Comments

kuma kuma,🐻🐻

kuma kuma,🐻🐻

lanjut👍👍👍

2024-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!