Ke ibukota berniat untuk mencari ayah dari anak-anaknya tapi malang nasibnya di kota malah kecopetan.
"ga papa bu,ibu ga perlu sedih kita sudah terbiasa tanpa ayah"ucap attala,Attar mengangguk.
hingga malam mereka berada di ruko tersebut mereka makan makanan yang ada di tas nya.
...****************...
"pah minggu depan aku OSN (olimpiade sains Nasional)"ucap seorang anak yang berusia sepuluh tahun.
"hebat anak papa berikan yang terbaik"ucap sang papa.anak itu mengangguk.
"pah..."panggil seorang wanita yang baru saja bergabung di ruang tv.
"iya...
"besok jadi keluar kota?"tanya nya,dia mendudukkan tubuhnya di sofa samping suaminya.
pria tersebut mengangguk.
"pak bayu ada tamu"ucap salah satu art di rumah tersebut.
Bayu pria itu,dia saat ini sedang bersama anak dan istrinya,saat menikah dengan Gayatri, istrinya sedang hamil anak ke dua nya.
Bayu sendiri mempunyai empat orang anak.
revan putra pertama yang berusia sepuluh tahun,kaila anak kedua yang berusia delapan tahun,Nadine anak ke tiga yang berusia lima tahun dan abyan dua tahun.
setelah menemui tamunya bayu pergi ke ruang kerjanya ada beberapa berkas yang harus di bawanya besok.
saat di ruang kerja dia teringat dengan perempuan yang beberapa tahun lalu pernah menjadi istri sirinya.
dan asisten nya mengatakan dia akan pergi ke kota di mana kota tersebut bertetangga dengan kota Gayatri.kota yang pernah menjadi kenangan,entah lah kenangan apa manis atau apa, namun itu sudah beberapa tahun silam.
Jika kesana Bayu hanya memerlukan waktu empat jam untuk masuk ke dusun tersebut dari kota yang akan dia datangi.
'apa perlu aku menemuinya'pikir Bayu.
'mungkin dia sudah menikah kembali,aku tau bagaimana kehidupan seorang penari selain di sawer dan berjoget dengan para pria hidung belang melenggak lenggokkan tubuhnya di sentuh di raba udah biasa baginya'pikir Bayu.
'apalagi dia hanya gadis desa yang tidak mengerti hukum,dan pekerjaan utamanya sebagai penari,sudah lah ga perlu nemuin dia,hanya akan membuat masalah saja,hidupku sudah bahagia bersama anak dan istri ku tercinta,kalo bukan karena RT sialan itu aku juga ga mau nikah sama orang kampung seperti dia'gumam bayu
'dia tidak layak untuk ku dia hanya perempuan kampung sangat jauh berbeda dengan istriku Zia,cantik,pintar dan terpelajar.
aku akui kehebatan nya di atas ranjang mungkin dia sudah terlatih dengan banyak pria apalagi dia seorang janda'ucap Bayu.
dia memasukan beberapa berkas ke dalam tas kerja yang akan ia bawa ke luar kota besok pagi,lalu ia bergegas pergi ke kamar untuk menemui istri tercintanya.
"abyan belum tidur?"tanya Bayu melihat putranya di atas kasur sedangkan Zia sedang menyiapkan baju yang akan di bawa suaminya besok pagi.
"belum tuh masih melek aja"ucap Zia.
"padahal aku berharap kamu ngasih aku bekal sayang sebelum pergi"ucap Bayu.
Zia melempar kaos pada suaminya.membuat Bayu terkekeh.
"berapa lama disana?"tanya Zia.
"dua hari tiga harian"jawab Bayu merebahkan tubuhnya di samping Fabian.
...****************...
Sedangkan di tempat lain Gayatri sedang menyelimuti putrinya yang tertidur pulas di sampingnya yang hanya beralaskan kardus.
sedangkan dua putranya tidur di kardus lain mereka berdua berpelukan.
mungkin menahan dinginnya angin malam.
Pagi hari setelah memakan biskuit dan air putih mereka pun pergi dengan membawa tas mereka masing-masing.
"ibu,sini biar Attar bawakan"ucap Attar.
"terima kasih nak,ibu masih kuat"ucap Gayatri tersenyum.
mereka pun terus berjalan hingga Gayatri melihat sebuah toko emas,Gayatri pun meminta anak-anaknya untuk menunggu.
Attala dan Attar melihat ibunya melepaskan kalung sang nenek yang di pakai di lehernya lalu meloloskan dua cincin yang dia gunakan sebagai liontin.
"permisi"sapa Gayatri.
"ada yang bisa saya bantu Bu?"tanya pelayan tersebut.
"saya mau menjual ini"ucap Gayatri menyerahkan kalungnya sedangkan cincinya ia simpan.
pelayan emas tersebut memanggil pemilik toko,setelah di cek pemilik tersebut mengangguk.
"kenapa you jual?"tanya pemilik toko.
"saya butuh uang,kemaren uang saya di copet, kalung itu aman karena saya pakai,hanya ini yang saya punya"ucap Gayatri.
Koko itu mengangguk.
"ini mas tua tahun 1960"ucap Koko tersebut.
Gayatri mengangguk.
"nenek saya memberikannya sebelum meninggal,untuk di jadikan warisan"celetuk Gayatri.
"you Olang mau di transfer atau cash"tanya Koko tersebut.
"cash saja saya tidak punya bank"ucap Gayatri
pemilik tersebut mengangguk menimbang kalung tersebut.
"dia puluh lima gram"ucap Koko itu lalu dia mengambil kalkulator dan menunjukkan nya pada Gayatri.
"harga segitu sudah mahal"ucapnya.
Gayatri mengangguk ternyata kalungnya nenek Dewi sangat mahal pikirnya.
Koko itu mengeluarkan uang dan menghitungnya total yang di dapat Gayatri dua puluh tiga juta lebih.
"bolehkah saya membeli yang itu koh?"tanya Gayatri melihat kalung kecil untuk putrinya.
"tentu boleh"jawab Koko itu.
"potong dari situ aja koh"setelah transaksi Gayatri membawa anak-anaknya ke tempat makan kini dia begitu waspada takut-takut uangnya akan di copet lagi.
setelah selesai makan mereka mampir ke sebuah mini market untuk pembekalan mereka di tas nya.
"ibu kita mau kemana"tanya attala.
"kita akan mencari tempat tinggal"ucap Gayatri.
hingga mereka mendapati rumah murah dua petak di dekat lapak barang rongsokan.banyak pendatang seperti mereka yang tinggal di tempat itu.
"gapapa kan kita tinggal disini?"tanya Gayatri.
"gapapa Bu"ucap ketiga anak itu.
"daripada kita tidur di emperan kaya semalem"ucap Utari.
"maaf ya sudah membuat kalian susah"ucap Gayatri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments