

Menikahi Pria Dewasa 2

 

BAB 5

____

Agam VS DANISH.

Sebelum sampai dirumah..

Kejadian tidak terduga terjadi , setelah Agam meningglkan kedai ayam bakar dan pergi untuk pulang.

Dia dihadang oleh beberapa pria ditengah jalan.

Satu pria menunggu didalam kendaraan mobil .

" Mau apa mereka?" Ucap Agam sambil melepaskan sabuk pengaman , lalu dia keluar dari mobilnya.

Orang-orang yang menghadangnya berbadan besar dan berwajah sangar menyeramkan, Agam diam saat orang-orang tersebut mulai mendekatinya.

” Mau apa kalian ? mau uang ? mobil atau apa ?" Tanya Agam serius

Sepuluh orang tersebut tersenyum kecut, dan menggelengkan kepalanya.

" Memang kamu sekaya apa tuan ? apa lebih kayak dari tuan ku ?” Tanya satu orang dari mereka dan menunjuk Danish dengan matanya di dalam mobil.

" Kenapa kalian bekerja sama dengannya? dia cuma orang yang menumpang dinegara kita ini. Dan sekarang Ingin membunuh ku dengan meminta kalian yang melakukan nya ? "

” Jangan banyak bacot ” ucap pria lain langsung menyerang Agam dengan sebilah pisau tajam.

Perkelahian pun tidak terelakan. Suasana yang terus menerus hitam gelap membuat para pesuruh Danish tersebut semakin membabi buta.

Tapi Agam berusaha agar tidak mereka melukai wajahnya , jika pulang dalam keadaan terluka . Semua orang di rumah orang tua nya akan heboh.

" Sialan!!" Gerutu Danish , karena Agam belum tumbang juga walaupun anak buahnya menyerang nya. Danish pun keluar dari mobilnya untuk ikut menghajar Agam.

" Danish ?” gumam Agam merasa kaget melihat pria teman istrinya lah yang merencanakan semuanya.

Lima orang sudah tumbang ditangan Agam , tinggal enam termasuk Danish yang belum bisa dia kalahkan. Satu orang lawan sepuluh orang memang tidak mudah , Agam pun mulai tersengal . Namun tetap berusaha dan menangkis serangan mereka.

" Sial !" Umpat Danish melihat semua anak buahnya tumbang begitu saja.

" Hufff ,tinggal aku dan kamu. Ayo " Tantang Agam setelah membuang nafas dan mengatur nafasnya.

Danish dan Agam pun berkelahi, Danish berusaha melukai wajah tampan Agam yang selalu dibanggakan oleh Keysha itu. Namun tetap saja tidak berhasil.

Kemampuan nya tidak mampu melawan Agam .

" Kenapa kamu melakukan ini Danish?" Tanya Agam sambil berjongkok di atas aspal. Begitu juga dengan Danish yang sudah terkulai lemas sambil meringis

" Cih !" Meludah." Kamu membuat saudaraku terluka ;" Tuduh Danish membuat Agam tertawa.

" Anak kecil seperti kamu jika aku jelaskan pun ,tidak akan mengerti. Pulang lah sana , dan tanyakan kepada Abang mu itu . Kenapa aku menghajarnya". titah Agam. Lalu berdiri dan merentangkan kedua tangannya yang terasa ngilu .

” Tunggu Sialan, berengsek " Teriak Danish yang kesal melihat Agam sudah akan masuk ke dalam mobilnya.

Mata Danish pun memberikan isyarat, lalu satu anak buahnya bangun. Dia robek jok motor nya yang sudah terselip satu botol air keras di sana. Dan berlari ke arah Agam.

" Rasakan itu" Danish tertawa. Agam pun yang mendengar suara langkah kaki mengarah padanya menoleh cepat. Dan menutupi wajahnya dengan jaket dan tangannya.

" Hisss" Ringis Agam . air itu berhasil membuat tangannya memerah dan terbakar.

" Itu hukuman untuk kamu yang sudah berani menyentuh saudaraku" Teriak Danish lagi

Agam pun berkelahi lagi dengan satu orang anak buah Danish yang menyiramkan air keras ke arah nya. Orang itu pun tumbang tidak membutuhkan waktu yang lama.

" Bodoh!" Danish memaki anak buahnya yang tidak berhasil melukai wajah Agam satu inci pun.

Agam pun segera masuk ke dalam mobil dan pergi dari tempat tersebut

_______

" Key ga ngerti kenapa Danish melakukan ini sama kamu mas !" Keysha sambil meniup pelan tangan suaminya .

” Karena dia suka sama kamu sayang" timpal Agam mengehentikan tiupan istrinya. " Jangan pernah berniat untuk berpaling dariku ,dari cintaku ini " Tambah Agam sambil membelai manja pipi lembut istrinya.

" Key mana mungkin seperti itu " Keysha mengerucutkan bibirnya.

" Ya barangkali kamu tergoda sama dia atau siapapun,dan berhenti mencintai suami tua mu ini "

Tap... Bibir Agam dibungkam oleh Keysha dengan jemarinya.

” Jangan terus menyebut mu tua mas , itu sudah kenyataan dan aku melihatnya" Ledek Keysha sambil tertawa.

" Ya ampun jahat sekali" Protes Agam mencium kening istrinya kasar

” Hahaha becanda mas !" Keysha pun membalas ciuman suaminya di kening juga.

Agam pun memeluk istrinya, mendekap tubuh mungil itu di pangkuannya. Sangat hangat dan ingin melakukan sesuatu lebih dari itu.

" Haaaaaa aku lupa !" Teriak Keysha membuat Agam sontak melepaskan pelukannya.

" Lupa apa sayang?"

" Eugene mas , ibu nyuruh kita jemput dia tadi. Astagfirullah Keysha Keysha" Keyhsa memaki diri sendiri.

" Ko pelupa gitu sih kamu sayang?"

" Gara-gara kamu jadi lupa kan sama Eugene ,bentar mas. Key mau nelfon dia " Keysha pun menjauh dari suaminya. Dan meraih ponsel diatas nakas .

Panggilan tersambung.

" Assalamualaikum Eugene,kamu dimana ?" tanya Keysha dengan wajah takut. Eugene pasti marah.

" Di luar ,lagi sama lintang" Jawab Eugene

" Semalam ini ? pulang cepat. Sebelum itu antar dulu lintang pulang, kakeknya pasti cemas cucu nya dibawa orang seperti kamu " Goda Keysha membuat Eugene ingin membanting ponselnya.

" Justru kakeknya lintang menyerahkan cucu nya sama aku key , auwwww" Ringis Eugene karena lintang mencubit tangannya

" Jangan banyak bicara ,ayo antar dulu lintang pulang. Terus kamu pulang ke rumah nanti aku sama mas Agam jemput kamu !" Keysha pun melirik suaminya yang sedang memperhatikannya.

” Ga jadi ah aku ikut sama kalian,pasti aku jadi lalat nanti. Ga apa-apa aku mau tinggal dirumah saja !"

" Jangan melawan ku Eugene, ibu memintaku untuk menjaga mu . Bayi besar!" ledek keysha lagi.

." Ya ya ya , aku pulang. Aku tunggu di rumah " Eugene pasrah.

Panggilan pun terputus, Agam yang melihat istrinya sudah selesai. Dia pun berjalan mendekati istrinya.

" Memang ibu angel kemana? sampai nyuruh kamu jagain Eugene. Dia udah gede kan " Terselip ketidaksukaan Agam dari ucapannya.

" Ibu lagi ke luar negeri ada kerjaan katanya. Dia saudaraku mas , aku jagain dia karena dia saudaraku . Kalau aku kan udah dijagain kamu jadi ibu udah ga khawatir, dia malah khawatir sama Eugene. Suka keluyuran soalnya”

" Jadi kita ga akan nginep di sini ya ?" Agam malas untuk mengemudi.

" Ga lah mas ,masa Eugene dibawa kesini. Kan ga enak sama orang tua kamu " Keysha merasa sungkan.

” Hadeuh ,aku malas nyetir sayang" Agam terus terang.

" Aku aja yang nyetir" Menawarkan diri

" No ! aku tidak akan memberikan kamu hak untuk mengemudi. Terakhir kali kamu nyetir , kamu menabrak tong sampah sayang " Agam terus menggeleng.

" Aku tidak sekonyol itu mas ,kamu aja yang khawatir nya berlebihan. Lebay " Maki Keysha lalu beranjak dari hadapan suaminya. Untuk segera berkemas untuk pulang.

Agam pun ikut berkemas dan merapihkan barang-barang nya.

_____

Wishnu ...

Wishnu sedang menyendiri didepan rumahnya, bi Ningsih yang sadar dengan perubahan sikap anaknya pun merasa cemas. Wishnu biasa selalu heboh menceritakan tentang Fani ,yang Wishnu anggap sebagai kekasihnya.

Bi Ningsih akhirnya berusaha mendekati anaknya, untuk bertanya apa yang terjadi.

" Wishnu,kamu kenapa nak. Kamu ga mau nyeritain calon menantu ibu lagi?" Tangannya meremas rambut Wishnu..

" Ga Bu ,udah selesai. Dia lebih memilih orang lain dari pada aku. Mungkin karena aku miskin dan tidak mempunyai jabatan yang penting , sampai dia melupakan apa yang terjadi begitu saja " Membuang nafas kasar.

" Udah selesai? kamu bahkan belum membawanya kemari Wish " Bi Ningsih merasa kecewa

" Itulah takdir Bu , ga ada yang tahu. Mungkin belum saat nya aku menikah ” Lirih Wishnu sambil membuang muka.

” Kamu jangan merendahkan diri seperti itu ,kita memang orang miskin. Tapi kita juga berhak mencintai, masalah gadis itu yang memilih orang lain . Mungkin dia memang bukan jodoh kamu nak !" Menasehati sekaligus menenangkan anaknya.

Wishnu pun menoleh dan menatap ibunya. " Apa ibu sering mendoakan ku !" Tanya Wishnu membuat Ningsih memukul kepalanya.

" Setiap saat , setiap detik. Setiap ibu bersujud , orang yang pertama ibu do'akan itu kamu anak ibu sendiri. Tidak sopan sekali bertanya seperti itu " Protes bi Ningsih.