kunjungan Mery

Apartemen..,

Lidya sudah sampai diapartemen, dari pasar berbelanja kebutuhan dapur..

“Huff diluar tadi panas sekali” ucapnya Lelah.

Lidya pun berjalan ke dapur, untuk menyusun barang bawaannya.

“Hmm aku akan susun disini semua biar rapi”.

Lidya yang sibuk merapikan barang belanjaannya punu teringat tentang Juna yang tidak mau sarapan tadi pagi.

“Apa makanan kesukaannya ya? Apa aku liat saja di you tube masakan Indonesia?” gumamnya pelan.

Setelah Lidya merapikan semua, dia pun segera pergi kekamar mandinya membersihkan wajah dan tangannya.

Setelah ritualnya selesai, Lidya mengambil ponselnya, dan melihat video masakan Indonesia.

Lidya yang memang cerdas, dan mudah paham pun, langsung memasak masakan indonesia. Lidya berpikir, suaminya pasti suka masakan Indonesia..

Lidya pun bergerak kesana kemari memasak. Dia sibuk didapur, ya itulah Lidya yang ingin menjadi istri yang baik, dan mengurus suaminya. walaupun dia tau Juna belum bisa menerimanya.

“Nah selesai juga… huff ga terlalu susah kok!“ucapnya bangga kalau dia sudah berhasil memasak masakan indonesia.

Tiba tiba ponselnya berdering..

Lidya yang melihat, bahwa mertuanya yang menghubunginya, langsung menjawab panggilan itu.

“Halo ma” sapa Lidya ramah pada mertuanya itu.

“Halo sayang.. apa kau diapartemen?” tanya Mery.

“Ah..iya ma aku diapartemen,, kenapa ma?”.

“Ga sayang mama udah mau nyampe kesitu ya .. mama mampir sebentar” ucap Mery.

“Baiklah ma aku tunggu see you” ucap Lidya yang bahagia, mama mertuanya mau datang.

“See you sayang” ucap Mery yang langsung menutup ponselnya.

Lidya yang tau mama mertuanya mau datang, akhirnya memutuskan untuk mandi..

“Mama mertua mau, datang sebaiknya aku mandi dulu,, tubuhku sudah bau asap”gumamnya.

Lidya yang sudah selesai pun keluar dari kamarnya .. sementara hari sudah menunjukkan pulul 6 sore.

“Hmm.. kak Juna biasa pulang kantor jam berapa ya? Mana mama mau datang lagi” batinnya.

Tiba tiba pintu berbunyi..

“Ting tong”

“Ah itu pasti mama” ucapnya tersenyum lalu pergi kearah pintu.

Dan benar saja, yang datang adalah mama mertuanya.

“Hai ma” sapa Lidya ramah lalu mencium tangan mertuanya

“Hey sayang” Mery pun langsung memeluk menantunya.

“Ayo masuk ma aku baru saja selesai masak”.

“Kamu masak apa sayang?” tanya Mery.

“Aku tadi liat you tube ma masak masakan Indonesia”.

“Haa kamu bisa? wah kamu cepat banget belajarnya sayang” bangga Mery pada menantunya yang dia tau, pasti jarang masak masakan Indonesia di London.

“‘Ayo ma kita coba dulu, pas apa ga rasanya”.

“Baiklah sayang, mari kita coba”.

Dan mereka pun, duduk bersama di meja makan.

Mery melihat masakan Lidya yang begitu mengugah selera langsung tersenyum.

“Sayang kamu yang memasak semua ini?” tanya Mery.

“Hmm iya ma,, ayo ma dicoba dulu” ucap Lidya semangat.

Mery pun mencoba makan masakan menantunya itu.

“Hmm enak banget sayang, rasanya top hmm mama suka,, kamu cepat banget belajar” ucap Mery yang sambil menikmati masakan Lidya.

“Benarkah ma? Thank you ma aku senang” ucap Lidya bahagia karena mertuanya memuji masakannya.

Mereka berdua pun, berbincang bincang penuh canda di meja makan.. tiba tiba Juna datang dan terkejut, mamanya sudah nyampe aja diapartemen.

“Hai ma udah lama datangnya” ucap Juna pura pura bahagia.

“Hey anak mama kamu baru pulang? Mama sudah 30 menit disini.. ayo istri kamu sudah masak tuh .. kamu bersih bersih dulu biar makan”ucap Mery.

Sementara Lidya hanya diam, tak berani memandang wajah suaminya.

Juna melirik kearah Lidya sebentar, dan melihat ada makanan dimeja.

“Cihh segitunya dia mau ngambil hati mama dasar wanita bermuka dua” batin Juna kesal.

Mery yang melihat Juna hanya bengong pun langsung berbicara..

“Hey kok jadi bengong sih, sana bersih bersih dulu ,,buruan” perintah mamanya.

“Ah iya ma aku kekamar dulu” ucap Juna sambil melihat tajam ke arah Lidya sebentar.

Mery pun segera berbicara lagi dengan Lidya..

“Sayang, bagaimana malam pertama kalian?”tanya Mery spontan yang membuat Lidya hampir tersedak.

“Ha itu itu kami…” ucap Lidya bingung tak tau harus menjawab apa.

“Hey sayang sudah, ga usah bingung mama tau kamu malu ya, sudahlah jangan dipikirkan pertanyaan mama tadi” ucap Mery.

“Ahh ya ma” jawab Lidya singkat yang memang tau tau mau jawab apa. Karena tidak pernah ada malam pertama dipernikahannya sampai sekarang.

“Lidya, mama akan ke Jerman besok dengan papa”.

“Oh ya ma? Ada acara apa ma?” tanya Lidya.

“Ga ada acara apa apa sayang,,mama sama papa kan sudah tua, kami hanya ingin menikmati hari tua kami”bucap Mery tersenyum.

“Berapa lama ma ?” tanya Lidya.

“Agak lama sih rencana 3 bulan sayang”.

“Wah keren banget ma, menikmati masa tua bersama pasangan ya” ucap Lidya semangat.

“Iya dong sayang, walau sudah tua, cinta tetap harus dipupuk ,, kalian juga harus begitu juga nanti ya” ucapan Mery membuat Lidya terdiam sebab, pernikahan yang dijalaninya bukan pernikahan seperti orang tuanya.

“i iya ma pasti” ucap Lidya pelan.

Sementara Juna sudah keluar dari kamar pun langsung menghampiri mamanya.

“Mama jadi ke jerman sama papa?” tanya Juna.

“Jadi dong sayang besok kami berangkat”.

“Hmm selamat bersenang senang disana deh”ucap Juna yang menampakkan wajah bahagia tapi penuh kepalsuan.

Juna yang duduk didekat mamanya pun tak memperdulikan Lidya.. Mery yang melihat Juna cuek dengan menantunya itu, langsung memukul bahu anaknya.

“Hey kau kan baru nikah ,, sana duduk dekat istrimu dong” Perintah mamanya.

Seketika wajah juna berubah menjadi datara, mendengar ucapan mamanya.

“Mama kan lagi disini, biar aja aku duduk dekat mama,, kalau kami kan ketemu setiap hari ma.. ya kan sayang “ ucap Juna melirik tajam ke arah Lidya.

“Ha iya ma, ga apa apa kok” ucap Lidya yang melihat wajah suaminya mengancam.

Melihat itu Mery hanya bisa menghela nafas ..

“Ok deh hari sudah malam ,, mama pulang dulu, ya papa mungkin sudah nungguin mama dimansion” ucap Mery.

“Baiklah ma sampaikan salam sama papa” jawab Juna.

Juna pun mengantar mamanya sampai ke pintu.

“Ingat Juna kau jangan macam macam dengan Lidya” ucap Mery memperingatkan anaknya itu.

“Siap ma dont worry” ucap Juna dan Mery pun segera berlalu dengan pengawalnya.

Setelah Juna menutup pintu, dia segera berjalan ke arah Lidya yang sedang mencuci piring kotor di wastafel.

“Hey bodoh! apa kau mau cari perhatian pada mamaku?” bentak Juna yang membuat Lidya langsung menoleh ke suaminya.

“Ah ga kak,, aku juga tadi ditelepon mama, kalau mama mau singgah” jawab Lidya.

“Cihhh munafik kau!!!! Kau pikir aku bisa kau bodohi?” Ucap Juna yang merasa bahwa Lidya hanya bersandiwara, untuk mencari perhatian mamanya.

“Maafkan aku kak, aku tak merasa membodohi siapapun” ucap Lidya tegas.

“Makanan ini? Siapa yang memasak?” tanya Juna marah yang melihat makanan yang tersedia di meja.

“Aku kak .. aku belajar masak masakan indonesia,, apa kakak sudah makan? Kalau belum aku kan menyiapkan untuk kakak” ucap Lidya yang wajahnya tidak ada senyuman.

Juna yang mendengar ucapan Lidya pun langsung mendekati Lidya, dan menjambak rambut belakang Lidya yang diikat.

“Untuk apa kau memasakkkkkk???? Siapa yang menyuruh mu sialan???” Bentakan Juna membuat jantung Lidya berdebar.

“Kak aku ini istrimu, sudah seharusnya aku tau kewajibanku” ucap Lidya terbata bata karna Juna masih menjambak rambutnya.

Ucapan Lidya membuat Juna penuh dengan amarah..

“Apaaa? Katakan sekali lagi sialan!!!katakan!!”bentak Juna.

“Lepaskan kak!!” Isak Lidya yang sudah tak bisa membendung air matanya.

“Katakan sekali tadi apa yang kau bilang cepatttt!!!!” Bentakan Juna yang penuh amarah itu pun membuat Lidya sakit hati.

“A a ku bilang kalu aku istrimu kak” jawab Lidya terbata bata.

Begitu mendengar jawaban Lidya, seketika membuat emosinya memuncak. Juna pun menyeret Lidya ke ruang tamu, tanpa melepaskan jambakannya.

“Kau masih menganggap, bahwa kau adalah istriku yang harus kucintai?”.

“Asal kau tau, aku tak akan mengakui kau istri karena apa ?? Karna kau adalah wanita jalang, wanita liar wanita sampah” ucap Juna dengan suara pelan tapi tajam.

“Kau tak bisa mengelak kak,, kita sudah terdaftar secara sah sebagai suami istri, bagaimana bisa kau bilang aku bukan istrimu?” tanya Lidya yang merasakan sakit dikepalanya.

Juna semakin emosi, karena Lidya menjawab berani setiap perkataannya. Juna melepas jambakannya dari rambut Lidya lalu

“Plakkkkk” suara tamparan lagi melayang kepipi mulus Lidya.. saking kuatnya tamparan itu membuat mulut Lidya mengeluarkan darah..

Lidya memegang pipinya yang sakit karna tamparan suaminya.

“Kenapa kau lagi lagi melakukan KDRT lagi kak?”tanya Lidya menangis.

“Kau mau tau jawabannya haaa!!!!! Karna aku membenci wanita jalang sepertimu!!” teriak Juna memegang dagu Lidya.

Juna lalu pergi kemeja makan dan membuang semua makanan yang dimasak Lidya.

“Brakkkk” semua yang dimeja pun hambur dan Lidya yang menyaksikan itu terdiam,, mematung seperti orang bodoh.

“Kau kau membuang semuanya kak?” ucap Lidya menangis, menggelengkan kepalanya yang sudah acak acakan karna jambakan suaminya.

Juna pun menatap tajam Lidya, yang menangis seakan Juna tidak merasa kasihan kepada istrinya.

“Kenapa?? Ha!! Kau tidak senang? Dengar ya Jalang sialan! disini aku yang berkuasa!!! Kau adalah pembawa sial dalam hidupku!!” hina Juna dengan Lantang

“Sekarang bersihkan ini semua, dan jangan coba coba mengadu pada mama” perintah Juna lalu pergi kekamar, yang seperti biasa membanting pintu.

Betapa sesaknya dada Lidya dengan perbuatan suaminya..dia lalu mengumpulkan semua makanan, dan pecahan kaca yang berserakan dengan air mata,,

Lidya hanya menangis dan tidak berbicara apapun.

Setelah semua telah bersih,,Lidya masuk kekamarnya, berlari kekamar mandi dan duduk merosot. ya disitu Lidya menangis sejadi jadinya ,, betapa sikap suaminya sangat membuat hatinya sesak.

“Sampai kapan kak? Sampai kapan kau akan terus seperti itu?” isaknya dibawah guyuran shower.

“Kalau kau belum menerima setidaknya bisakah kita berbicara secara baik baik?” isakan Lidya sangat dalam.

Lidya menumpahkan semua air matanya dikamar mandi selama 2 jam lamanya.

Sementara Juna yang emosi didalam kamarnya nya melempar ponselnya ke ranjang..

“Wanita jalang!! kau brengsek!! aku membencimu karena kau sudah masuk kedalam hidupku dan membuatku menikahimu” teriaknya.

“Tak akan kubiarkan hidupmu bahagia, selagi kau bersamaku” ucapnya dengan luapan emosi.

“Kau tidak pantas mendapatkan cinta dariku, karena kau adalah wanita pembawa sial!!”.

Setelah dua jam Lidya menumpahkan segala sesak didadanya, akhirnya berjalan menuju ranjangnya.. tentu saja Lidya sudah berganti pakaian.

“Apa sesakit itu jatuh cinta?” ucapnya yang duduk bersilang di ranjang.

Lidya memejamkan matanya, mengingat wajah Juna.

“Wajah itu, wajah yang membuat hatiku mengenal jatuh cinta”.

“Aku hanya berharap, suatu saat nanti kau tau ketulusanku kak”.

“Aku masih kuat, menahan semua perlakuanmu demi cinta yang kurasakan padamu”.

“Kau adalah suamiku, sebisa mungkin aku mengalah supaya rumah tangga kita bertahan”.

Begitulah monolog Lidya, yang mempunyai ketulusan luar biasa untuk suaminya.

Tiba tiba suara ponsel Lidya berdering..

“Halo Agnes” sapa Lidya pada asistennya.

“Nona kita sudah mau mulai meeting.. apa nona sudah siap?” tanya Agnes.

“Ah ya Agnes, tapi sebentar aku pake make up dulu ya” ucap Lidya.

Karna Lidya baru saja bertengkar dengan suaminya, dan menangis dengan waktu yang lama . Menyebabkan wajah nya sembab dan Lidya tak mau ada orang yang tau.

“Baik nona kami tunggu” ucap Agnes.

“10 menit wait ok!!” ucap Lidya langsung mengambil alat make up nya.

Setelah selesai berdandan, Lidya langsung duduk menghadap ponselnya.. ya Lidya tidak membawa laptopnya, karena khawatir Juna mengetahui tentang karirnya. Lidya yang sudah berada di panggilan videonya itu pun, langsung duduk dan memulai meetingnya, dengan orang orang yang luar biasa.

“Wow amazing” ucap salah satu investor di sana.

Semua bertepuk tangan, mendengar segala yang disampaikan Lidya.

“Thank you” ucap Lidya tersenyum.

Agnes yang berada disana pun, kagum melihat bosnya itu.

“Kau memang cerdas nona,,betapa beruntungnya suamimu.. andai dia tau siapa anda nona” ucap Agnes dalam hati, karena Lidya juga mengatakan kepada Agnes bahwa bosnya itu akan merahasiakan tentang karirnya dengan keluarga suaminya.

Setelah meeting selesai, Lidya pun segera undur diri siapa tau Juna memanggilnya. Lidya tak ingin Juna mengetahui.

“Huff thanks God semua berjalan lancar” ucapnya pelan.

Lalu Lidya membaringkan tubuhnya diranjang.

“Aku berharap pernikahan ini selamanya tiada kata berpisah” lirih Lidya.

“Semoga Tuhan menguatkan hatiku sebagai istrimu kak”.

“Tidak ada salahnya bertahan, walau sakit karena aku tau cinta penuh perjuangan”.

Tak terasa, mata Lidya pun terpejam dan dia segera masuk ke alam mimpi.

“Selamat tidur suamiku” gumamnya yang sambil memejamkan matanya.

Juna yang masih belum bisa tidur dikamarnya pun memainkan ponselnya..

Tiba tiba ponselnya berbunyi.

“Halo ma ada apa?”ucap Juna yang langsung menjawab sambungan telepon mamanya.

“Juna besok kamu dan Lidya ikut antar mama ke bandara ya” pinta Mery tiba tiba.

“Ha what? Kenapa harus ikut ngantar sih?”batinnya.

“Kamu dengar mama Juna?” tanya Mery disebrang telepon.

“Ah iya ma jam berapa ma?”.

“Besok jangan lupa jam 10 pagi ya.. kalian mama tunggu”.

“Ya ok ma kami akan datang” ucap Juna yang hatinya kesal setengah mati.

“Ok Juna bye see you”.

“Ok ma” Juna langsung menutup ponselnya.

“Argggghhh Sial!!! ngapain sih mama ingin aku sama wanita gila itu nganterin ke bandara”ucapnya frustasi mendengar permintaan mamanya.

“Mimpi apa sih aku semalam!!! Harus berdua lagi dengan wanita sialan itu” ucapnya muak bila berkaitan dengan Lidya.

Sementara di mansion Praja..

Praja dan Mery berada dikamar mereka pun sedang berbincang bincang.

“Sayang tadi kamu nyuruh Juna dan Lidya untuk mengantar kita ke bandara?” tanya Praja.

“Iya sayang tadi kan kamu dengar” jawab Mery.

“Kenapa harus diantar sih sayang, kita kan bisa pergi sendiri hmm” tanya Praja lagi pada istri tercintanya.

“Sayang dengarkan aku, mereka baru menikah.. jadi aku hanya inginu biar mereka terbiasa kemana-mana berdua . Kalau dirumah saja hubungan mereka bisa kaku sayang.. aku hanya ingin, mereka biar bisa juga jalan berdua dengan alasan nganterin kita” ucap Mery panjang lebar.

“Kamu mikirnya sampai kesitu sayang” ucap Praja.

“Iya dong sayang, anak dan mantu kita harus bisa belajar romantis kayak kita” ucap Mery tertawa.

Praja pun tertawa mendengar istrinya itu..

“Aku mengerti sayang.. kau selalu menjadi andalan”.

Terpopuler

Comments

melyana💗

melyana💗

satu kata untuk juna Fu***k😡

2023-12-09

1

seiko

seiko

sengklek otakmu Juna 😡

2023-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana kepergian Lidya
2 berangkat
3 maksud kedatangan Billy
4 kim menjemput Lidya
5 pertemuan
6 Juna dan Lidya
7 Velly melihat
8 Lidya histeris
9 Pengakuan velly
10 Lidya jatuh cinta?
11 Penyelidikan Praja
12 Rencana ke London
13 Harus segera Menikah
14 Kau duda dingin
15 Sebatas status
16 Jangan mengaturku!!!
17 Tuduhan Juna
18 Lidya yang sabar
19 kunjungan Mery
20 kau tau kan jalan pulang??
21 pertemuan David dan Lidya
22 Hujan!
23 Velly kembali
24 Lidya dan Velly
25 Juna dan David
26 Pernyataan cinta berujung penghinaan
27 siapa Efran alexander?
28 Velly meminta maaf
29 siapa Neva?
30 perasaan David
31 Bab 31 bertengkar lagi
32 Lidya menghajar…
33 Juna dan David baku hantam
34 Juna ingin bercerai !!
35 Dia kekasihku
36 Bisikan Lidya yang buat Juna merinding..
37 Cerita Lidya pada David..
38 Aku benci pengkhianat !!
39 Juna mendengar dan melihat….
40 Ancaman Juna
41 Keputusan mutlak Lidya..
42 Juna histeris..
43 Penyesalan Juna…
44 Pengenalan wajah tokoh sesuai imajinasi Author ya!!
45 Tidak ada jejak Lidya
46 Akhirnya terbongkar
47 Lepaskan Lidya
48 Info dari Lucky
49 Velly dan David
50 Juna memohon ampun pada Willy..
51 Hana mengubah pikiran Willy
52 Kesepakatan dua keluarga..
53 Juna pulang ke mansion dan berjanji..
54 1 tahun berlalu..
55 Perasan Lidya..
56 Jantung Juna tiba-tiba berdebar..
57 Kau kah itu??
58 Velly bertemu Lidya..
59 Lidya menolak Juna..
60 Juna dan kesedihannya…
61 Juna tau keberadaan Lidya
62 Sayang..
63 Ada saja akal Juna…
64 Lidya masih bersikeras…
65 Ciuman kedua
66 Juna dan cintanya…
67 Biarkan seperti ini..
68 Lidya segalanya bagi Juna..
69 Rencana ke Bali
70 Tiba di Bali..
71 David cemburu..
72 Akhirnya
73 Jangan berharap apapun dariku (David)
74 Harapan Mery..
75 Pikiran negatif Lidya…
76 Lidya marah..
77 Kemana Lidya?
78 Hari yang emosional
79 Lidya masih egois
80 Lidya berangkat ke New york
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 TAMAT
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Rencana kepergian Lidya
2
berangkat
3
maksud kedatangan Billy
4
kim menjemput Lidya
5
pertemuan
6
Juna dan Lidya
7
Velly melihat
8
Lidya histeris
9
Pengakuan velly
10
Lidya jatuh cinta?
11
Penyelidikan Praja
12
Rencana ke London
13
Harus segera Menikah
14
Kau duda dingin
15
Sebatas status
16
Jangan mengaturku!!!
17
Tuduhan Juna
18
Lidya yang sabar
19
kunjungan Mery
20
kau tau kan jalan pulang??
21
pertemuan David dan Lidya
22
Hujan!
23
Velly kembali
24
Lidya dan Velly
25
Juna dan David
26
Pernyataan cinta berujung penghinaan
27
siapa Efran alexander?
28
Velly meminta maaf
29
siapa Neva?
30
perasaan David
31
Bab 31 bertengkar lagi
32
Lidya menghajar…
33
Juna dan David baku hantam
34
Juna ingin bercerai !!
35
Dia kekasihku
36
Bisikan Lidya yang buat Juna merinding..
37
Cerita Lidya pada David..
38
Aku benci pengkhianat !!
39
Juna mendengar dan melihat….
40
Ancaman Juna
41
Keputusan mutlak Lidya..
42
Juna histeris..
43
Penyesalan Juna…
44
Pengenalan wajah tokoh sesuai imajinasi Author ya!!
45
Tidak ada jejak Lidya
46
Akhirnya terbongkar
47
Lepaskan Lidya
48
Info dari Lucky
49
Velly dan David
50
Juna memohon ampun pada Willy..
51
Hana mengubah pikiran Willy
52
Kesepakatan dua keluarga..
53
Juna pulang ke mansion dan berjanji..
54
1 tahun berlalu..
55
Perasan Lidya..
56
Jantung Juna tiba-tiba berdebar..
57
Kau kah itu??
58
Velly bertemu Lidya..
59
Lidya menolak Juna..
60
Juna dan kesedihannya…
61
Juna tau keberadaan Lidya
62
Sayang..
63
Ada saja akal Juna…
64
Lidya masih bersikeras…
65
Ciuman kedua
66
Juna dan cintanya…
67
Biarkan seperti ini..
68
Lidya segalanya bagi Juna..
69
Rencana ke Bali
70
Tiba di Bali..
71
David cemburu..
72
Akhirnya
73
Jangan berharap apapun dariku (David)
74
Harapan Mery..
75
Pikiran negatif Lidya…
76
Lidya marah..
77
Kemana Lidya?
78
Hari yang emosional
79
Lidya masih egois
80
Lidya berangkat ke New york
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!