BAB 12 - NASEHAT BUNDA

Usai Kepala Sekolah memberi kata pengantar untuk mengumpulkan para orangtua ataupun wali murid pelaku siang ini, Pak Hasan membeberkan kronologi peristiwa.

“Latar belakang kejadian hari ini dikarenakan dendam pada Adinda pasca peristiwa gang belakang gerai donat. Mereka melakukan bullying yang mengarah kepada pelecehan se*sual.”

“Sedangkan latar belakang kejadian di gerai donat adalah karena Adinda menolak cinta dari ketua gank mereka, Ivan.”

Kinanti berdiri.

“Adik saya tidak mungkin jadi ketua gank. Adik saya anak yang baik di rumah dan teman-temannya juga banyak!”

Ivan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Merasa malu.

“Ma'af Mbak. Itu kenyataannya,” Pak Hasan menatap Kinanti dengan wajah prihatin.

“Kak.. Sudah Kak...” Ivan menarik tangan Kinanti untuk duduk.

“Gak bisa begitu, Van! Kamu adik kakak satu-satunya. Ini pasti fitnah. Kakak tidak mau kamu difitnah seperti itu.”

Kinanti menatap Kepala Sekolah.

“Pak Nurdin, ketua yayasan sekolah tahu akan hal ini? Mengingat Beliau adalah paman kami, pasti Beliau tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keponakannya.”

Agung dan lainnya menatap sebal pada Kinanti. Hans berdecih. Ayah menggelengkan kepalanya.

“Kakak...” Ivan menunduk malu.

“Mbak, ma’af. Sekalipun Ivan adalah keponakan ketua yayasan, tapi bila nantinya Ivan terbukti bersalah, hubungannya sebagai keponakan pemilik yayasan tidak akan mengubah keputusan sekolah,” Kepala Sekolah berkata tegas.

Para Guru terlihat puas dengan ucapan kepala sekolah.

“Kak..ma’afin Ivan,” ia menjatuhkan dirinya ke lantai di depan Kinanti duduk, “Ivan memang pernah jadi ketua gank mereka. Tapi dulu.”

Kinanti terdiam. Matanya menatap nanar pada adiknya.

“Semenjak peristiwa gerai donat, semenjak Ivan berbicara dengan Bundanya Om Agung, Ivan meninggalkan mereka. Ivan tidak bergaul lagi dengan mereka.”

“Kamu??!” tangan Kinanti terangkat.

“Ma’af, Mbak. Masalah Anda dan Adik Anda, kalian selesaikan saja berdua. Saya akan meneruskan kronologi peristiwa hari ini supaya masalah ini cepat selesai.”

Pak Hasan melanjutkan lagi. Kali ini tanpa interupsi dari siapapun. Wali murid dan orang tua geram dengan kenakalan anak-anaknya yang menyiram Adinda dengan air najis.

“Kamu yang menyiramkannya?!” seorang bapak dengan perawakan tinggi besar menarik kerah baju Firman, si pelaku penyiraman.

“Sssaayyaa, saya cuma disuruh mengeksekusi Adinda, Yah..” Firman ketakutan.

“Ide siapa ini?” Ayah Firman mengguncangkan tubuhnya.

“Mereka...!” Firman menunjuk pada dua anak laki-laki lainnya, “Ricky dan Denis.”

Seorang ibu bertubuh gemuk langsung menjambak Kaos Sepultura.

“Bikin malu!” wajahnya terlihat gemas, “Anak perempuan baik-baik, berjilbab, kamu siram dengan air najis??!”

“Ky, kamu anak pertama kami tapi kelakuan kamu gak bisa dijadikan contoh untuk adik-adik kamu. Umur segini kamu sudah nyicipin perempuan??” Ibunya Ricky melepas alas kakinya untuk dipukulkan ke kepala anaknya.

Ricky terdiam. Tidak membantah dan tidak pula melawan. Dia hanya tertunduk. Malu.

“Kamu mau jadi pela cur? Baik. Kalau itu maumu. Tinggalkan rumah. Tinggalkan kami. Lupakan kalau kamu pernah jadi bagian dari kami. Kamu bukan keluarga kami lagi,” seorang bapak dengan suara bergetar menunjuk wajah Manda.

“Dari sejak SD kamu sudah kecentilan jadi anak. Gatal dengan laki-laki. Selalu caper dan tidak tahu malu berpakaian setengah telanjang di depan laki-laki. Ayah tidak menyangka kamu jadi seperti ini!” Ayahnya Manda yang murka mendadak mengangkat tangannya, hendak memukul anaknya.

Adinda mencengkeram lengan Agung.

“Om.. Dinda takut... Zaskia dan Wiwit juga pasti merasa ketakutan...” Adinda menunjuk kedua sahabatnya yang saling meremat jemari.

Agung menenangkan Adinda dengan mengelus punggungnya. Dia melemparkan senyum untuk menenangkan teman Adinda yang ketakutan.

“It’s OK. Kalian tidak perlu takut...”

Bapak Kepala Sekolah mengetuk meja dengan menggunakan asbak untuk menenangkan suasana.

“Bapak-bapak, Ibu-ibu, mohon menahan diri. Kami para pendidik tidak ingin melihat bagaimana kalian memarahi anak-anak kalian di sini. Selesaikan di rumah masing-masing.”

Guru Olahraga ikut berbicara.

“Kalau kita mencari ide siapa penyiraman air najis itu pasti tidak akan ada yang mengaku. Dan mereka memperolehnya darimana juga mereka pasti bungkam.”

Para guru mengangguk.

“Tapi yang jelas, penyiraman itu terbukti dilakukan mereka secara terencana karena tertangkap tangan dan ada rekaman video saat kejadian berlangsung. Juga bukti alat-alat permainan dewasa yang sangat tidak pantas mereka miliki apalagi dibawa ke sekolah untuk menjahati Adinda.”

Guru Olahraga memandang para orangtua dan wali murid.

“Mereka terbukti bersalah.”

Seorang guru perempuan berdiri.

“Tentang keterlibatan Ivan, saya bisa membuktikan, dia tidak terlibat. Selama seminggu ini,dia membantu saya diperpustakaan. Membantu pengembalian buku paket dan buku-buku lainnya di perpustakaan yang dipinjam para murid.”

“Nilai akademik Ivan juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sepertinya memang Ivan tidak terlibat dalam kelompok mereka lagi,” walikelas Ivan menambahkan.

“Berarti Ivan tidak terlibat dalam peristiwa hari ini,” Pak Hasan memandang Ivan, “Kamu duduk di sana, dekat Zaskia dan Wiwit. Mbaknya silahkan pindah tempat duduk di dekat Ivan.”

Keduanya berpindah tempat duduk.

Pembicaraan dilanjutkan lagi tentang kegiatan terlarang mereka di top floor, atap sekolah. Juga foto-foto seronok di galeri gawai milik Manda dan Anya.

Merah padam wajah orang tua Manda dan Anya menahan marah dan malu. Mereka bahkan menangis melihat kelakuan anak mereka yang di luar nalar.

Saat Pak Hasan dan Guru Olahraga selesai menjelaskan kronologi dan temuan mereka di top floor, Bunda meminta ijin untuk berbicara pada para orangtua dan wali murid.

“Sebenarnya ini musibah bagi kita semua. Bagi para orangtua, bagi para guru juga bagi anak-anak. Kemajuan jaman semakin memudahkan kita untuk mengakses komunikasi, informasi bahkan hiburan dari handphone kita. Anak-anak, sudah ada yang dibekali dengan sikap hati-hati ada juga yang belum.”

Bunda memandangi mereka semua.

“Peran kita sebagai orangtua dan sebagai guru adalah selalu mengingatkan anak-anak agar selalu berhati-hati terutama di masa pencarian jati diri mereka. Beri mereka pengetahuan dan informasi tentang baik dan buruk, tentang benar dan salah juga tentang dampak baik dan buruknya. Jangan pernah bosan untuk mengingatkan anak-anak.”

Bunda menatap para orangtua.

“Selalu do’akan anak-anak kita dengan do’a yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim Alayhissalam: Rabbihabliminas shoolihiin lalu sebut nama anak kita berikut nasabnya setelah kita sholat.”

Bunda menatap para pelaku.

“Kalian tuh kenapa? Tolong gak usah playing victim sekarang dengan menyalahkan orangtua yang sibuk sehingga kalian kurang diperhatikan. Terlalu klise alasan seperti itu.”

Bunda mendekati mereka.

“Kalian dari semenjak kecil dibekali oleh orangtua dan para guru tentang adab, ilmu agama, ilmu moral. Seharusnya kalian sudah tahu tanggungjawab, mengerti untuk bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, terhadap teman-temannya, terhadap keluarga, terhadap sekolah.”

Bunda berhenti sejenak lalu menepuk-nepuk pundak para anak laki-laki yang tertunduk lesu.

“Kenapa di usia baligh kalian, kalian masih tidak bisa bedakan yang benar dan salah? Apa yang salah dengan kalian? Kalian semua lulus kan?” Bunda bertanya pada anak-anak.

Kelimanya mengangguk.

“Itu artinya, kalian semua cerdas. Tidak ada yang salah dengan kemampuan otak kalian. Artinya, tindakan keseharian kalian, kenakalan kalian lebih dikarenakan oleh ini...” Bunda menepuk-nepuk dada Ricky.

“Tahu artinya?” Bunda menatap kelimanya.

Mereka menggeleng.

“Nafsu. Kalian lebih mengedepankan nafsu kalian. Ego kalian. Lebih mengedepankan kesenangan sesaat yang hanya sebentar tanpa berpikir bagaimana perasaan orang lain di sekeliling kalian.”

.

*bersambung*

🌺

Tuh, dengerin nasehat Bunda, ya.

Jangan-jangan dulu Bunda pernah jadi guru BK?

Kinanti, punya paman sebagai ketua yayasan sekolah, jadi merasa punya tameng pelindung. Katrok ah. Awas loh Gung, kalau kepincut modelan kek Kinanti. Author getok nanti.

🤭

🌺

Jangan lupa like dan minta update ya.

Yang belum pencet ❤➕ hayo buruan.

Btw, masa novel ini baru seorang yang beri ⭐5-nya? Nangis nih Author....

🤭😘

🌺

Utamakan baca Qur'an ya.

🌷❤🖤🤍💚🌷

Terpopuler

Comments

Uni Zahra

Uni Zahra

kurang banyak upnya thor

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1 - INTUISI
3 BAB 2 – ANAK-ANAK NAKAL
4 BAB 3 - SEMERIAH KICAU BURUNG LIAR
5 BAB 4 – MAN ON DUTY
6 BAB 5 – BEDA KUALITAS
7 BAB 6 – BUKAN SEKEDAR SEPATU
8 BAB 7 – CAIRAN BAU ITU...
9 BAB 8 – UKS SEKOLAH
10 BAB 9 – SAMBAL KEMASAN POUCH
11 BAB 10 – KUCING OYEN
12 BAB 11 – WALI MURID PELAKU
13 BAB 12 - NASEHAT BUNDA
14 BAB 13 – TAWARAN UNTUK AYAH DAN BUNDA
15 BAB 14 - LEON BERAKSI
16 BAB 15 – KINANTI BLUNDER
17 BAB 16 – RAMBUT SHAGGY SERBA CANGGUNG
18 BAB 17 – SKOR 1-1
19 BAB 18 – MERINDUKANMU
20 BAB 19 – KELUARGA
21 BAB 20 – TIDUR YANG GELISAH
22 BAB 21 – ON THE WAY
23 BAB 22 – PELANGI
24 BAB 23 – ETIKA DAN ATTITUDE ITU PENTING
25 BAB 24 – KEPUTUSAN FINAL UNTUK KINANTI
26 BAB 25 – PANTRY STAFF ACCOUNTING
27 BAB 26 – KINANTI END
28 BAB 27 – CONGRATS, GUNG!
29 BAB 28 – GAUN UNTUK ADINDA
30 BAB 29 – JANGAN DIHAPUS
31 BAB 30 – PERPISAHAN SEKOLAH ADINDA
32 BAB 31 – ADINDA DAN IVAN
33 BAB 32 – SIAPA?
34 BAB 33 – FIRASAT AGUNG DAN MIMPI ADISTI
35 BAB 34 – TUMPAHAN KOPI
36 BAB 35 – LAPTOP AGUNG
37 BAB 36 – IDE ANTON
38 BAB 37 – LAMPION LAYAN DOKUMEN
39 BAB 38 – MENUJU IMPIAN
40 BAB 39 – FROM MLEYOT TO NYUNGSEP
41 BAB 40 – AYAH, BUNDA DAN ADINDA
42 BAB 41 – SAMA-SAMA TIDAK TAHU
43 ACCOUNTANT 42 – SENIOR
44 BAB 43 – LAUNCHING TIME
45 BAB 44 – LANTAI 3 GEDUNG TKP
46 BAB 45 – WHAT ARE YOU DOING, MR. LEON?
47 BAB 46 – PLANG AMRITA OFFICE
48 BAB 47 – KAMU BISA, GUNG!
49 BAB 48 - GEDUNG RUNTUH?
50 BAB 49 – HELIKOPTER ITU
51 BAB 50 – HALANGI AMBULANSNYA!
52 BAB 51 – CERITA ADINDA
53 MR. ACCOUNTANT 52 – KEKHAWATIRAN LEON
54 BAB 53 – KUNJUNGAN RADITYA
55 BAB 54 – PEMBICARAAN HANS DAN RADITYA
56 BAB 55 – KEKAKUAN DI PAGI HARI
57 BAB 56 – TAMU BESUK
58 BAB 57 – JUNIOR-SENIOR
59 BAB 58 – DYGTA DAN ORION
60 BAB 59 – RAS TERKUAT DI MUKA BUMI
61 BAB 60 – FASHION TV
62 BAB 61 – SEPOTONG APEL
63 BAB 62 – PRAMUSAJI GERAI KOPI
64 BAB 63 – UNDANGAN DARI SINGAPURA
65 BAB 64 – MANTAN TERINDAH ANTON
66 BAB 65 – MENJAGA HATI
67 BAB 66 – DI UJUNG TANDUK
68 BAB 67 – PERHATIAN PASANGAN KANEBO KERING
69 BAB 68 – ADINDA’S TALK
70 Masih Lebaran
71 BAB 69 – PRESS CONFERENCE DI HALAMAN B GROUP
72 BAB 70 – PEREMPUAN BERAMBUT PIRANG
73 BAB 71 – IDENTITAS SI PIRANG
74 BAB 72 – PESULAP ATAU PENCOPET?
75 BAB 73 – CHENNY HAN DAN BRONDONGNYA
76 BAB 74 – LAKSA SINGAPUR
77 BAB 75 – PESONA ANTON
78 BAB 76 – ISKANDARDINATA BUILDING & LA FEMME BUILDING
79 BAB 77 – GALA DINNER
80 BAB 78 – EXIT DOOR
81 ACCOUNTANT 79 – KUE KRIM LEMON
82 BAB 80 – ADINDA VS ANTON
83 BAB 81 – RUANG KACA
84 BAB 82 – MENOLAK CACINGAN
85 BAB 83 – KENA MENTAL
86 BAB 84 – INTUISI
87 BAB 85 – MENDADAK MAKCOMBLANG
88 BAB 86 – SKATER BOY
89 BAB 87 – BANTUAN FREYA
90 BAB 88 – TINDAKAN BERBAHAYA
Episodes

Updated 90 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1 - INTUISI
3
BAB 2 – ANAK-ANAK NAKAL
4
BAB 3 - SEMERIAH KICAU BURUNG LIAR
5
BAB 4 – MAN ON DUTY
6
BAB 5 – BEDA KUALITAS
7
BAB 6 – BUKAN SEKEDAR SEPATU
8
BAB 7 – CAIRAN BAU ITU...
9
BAB 8 – UKS SEKOLAH
10
BAB 9 – SAMBAL KEMASAN POUCH
11
BAB 10 – KUCING OYEN
12
BAB 11 – WALI MURID PELAKU
13
BAB 12 - NASEHAT BUNDA
14
BAB 13 – TAWARAN UNTUK AYAH DAN BUNDA
15
BAB 14 - LEON BERAKSI
16
BAB 15 – KINANTI BLUNDER
17
BAB 16 – RAMBUT SHAGGY SERBA CANGGUNG
18
BAB 17 – SKOR 1-1
19
BAB 18 – MERINDUKANMU
20
BAB 19 – KELUARGA
21
BAB 20 – TIDUR YANG GELISAH
22
BAB 21 – ON THE WAY
23
BAB 22 – PELANGI
24
BAB 23 – ETIKA DAN ATTITUDE ITU PENTING
25
BAB 24 – KEPUTUSAN FINAL UNTUK KINANTI
26
BAB 25 – PANTRY STAFF ACCOUNTING
27
BAB 26 – KINANTI END
28
BAB 27 – CONGRATS, GUNG!
29
BAB 28 – GAUN UNTUK ADINDA
30
BAB 29 – JANGAN DIHAPUS
31
BAB 30 – PERPISAHAN SEKOLAH ADINDA
32
BAB 31 – ADINDA DAN IVAN
33
BAB 32 – SIAPA?
34
BAB 33 – FIRASAT AGUNG DAN MIMPI ADISTI
35
BAB 34 – TUMPAHAN KOPI
36
BAB 35 – LAPTOP AGUNG
37
BAB 36 – IDE ANTON
38
BAB 37 – LAMPION LAYAN DOKUMEN
39
BAB 38 – MENUJU IMPIAN
40
BAB 39 – FROM MLEYOT TO NYUNGSEP
41
BAB 40 – AYAH, BUNDA DAN ADINDA
42
BAB 41 – SAMA-SAMA TIDAK TAHU
43
ACCOUNTANT 42 – SENIOR
44
BAB 43 – LAUNCHING TIME
45
BAB 44 – LANTAI 3 GEDUNG TKP
46
BAB 45 – WHAT ARE YOU DOING, MR. LEON?
47
BAB 46 – PLANG AMRITA OFFICE
48
BAB 47 – KAMU BISA, GUNG!
49
BAB 48 - GEDUNG RUNTUH?
50
BAB 49 – HELIKOPTER ITU
51
BAB 50 – HALANGI AMBULANSNYA!
52
BAB 51 – CERITA ADINDA
53
MR. ACCOUNTANT 52 – KEKHAWATIRAN LEON
54
BAB 53 – KUNJUNGAN RADITYA
55
BAB 54 – PEMBICARAAN HANS DAN RADITYA
56
BAB 55 – KEKAKUAN DI PAGI HARI
57
BAB 56 – TAMU BESUK
58
BAB 57 – JUNIOR-SENIOR
59
BAB 58 – DYGTA DAN ORION
60
BAB 59 – RAS TERKUAT DI MUKA BUMI
61
BAB 60 – FASHION TV
62
BAB 61 – SEPOTONG APEL
63
BAB 62 – PRAMUSAJI GERAI KOPI
64
BAB 63 – UNDANGAN DARI SINGAPURA
65
BAB 64 – MANTAN TERINDAH ANTON
66
BAB 65 – MENJAGA HATI
67
BAB 66 – DI UJUNG TANDUK
68
BAB 67 – PERHATIAN PASANGAN KANEBO KERING
69
BAB 68 – ADINDA’S TALK
70
Masih Lebaran
71
BAB 69 – PRESS CONFERENCE DI HALAMAN B GROUP
72
BAB 70 – PEREMPUAN BERAMBUT PIRANG
73
BAB 71 – IDENTITAS SI PIRANG
74
BAB 72 – PESULAP ATAU PENCOPET?
75
BAB 73 – CHENNY HAN DAN BRONDONGNYA
76
BAB 74 – LAKSA SINGAPUR
77
BAB 75 – PESONA ANTON
78
BAB 76 – ISKANDARDINATA BUILDING & LA FEMME BUILDING
79
BAB 77 – GALA DINNER
80
BAB 78 – EXIT DOOR
81
ACCOUNTANT 79 – KUE KRIM LEMON
82
BAB 80 – ADINDA VS ANTON
83
BAB 81 – RUANG KACA
84
BAB 82 – MENOLAK CACINGAN
85
BAB 83 – KENA MENTAL
86
BAB 84 – INTUISI
87
BAB 85 – MENDADAK MAKCOMBLANG
88
BAB 86 – SKATER BOY
89
BAB 87 – BANTUAN FREYA
90
BAB 88 – TINDAKAN BERBAHAYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!