Bab 8

Juna dan Shaka masih berada di restoran setelah beberapa jam yang lalu melakukan pertemuan dengan rekan bisnis mereka. Di meja itu, hanya tersisa mereka berdua. Juna sengaja menahan Shaka lebih lama karna cuma Shaka satu-satunya orang yang tau tentang masa lalunya bersama Vierra. Sebagai orang yang lebih tua dan berpengalaman, Shaka menjadi tempat curhat dan bertukar pendapat bagi Juna selama beberapa tahun terakhir.

Juna lantas pamit dan beranjak dari duduknya karna hampir pukul 5 sore. Dia akan menjemput Vierra dan bertemu dengan anaknya.

"Selangkah saja kamu berfikir untuk kembali bersama Vierra, aku pastikan kamu akan menyesal seumur hidup.!" Tegas Shaka penuh penekanan. Perkataan Shaka bukan tanpa alasan, dia yang tau bagaimana kisah percintaan Juna dan Vierra. Bahkan Shaka tau ketika Vierra tetap memilih pergi meski Juna sudah bersikeras untuk menikahinya paska tragedi malam itu. Artinya, Vierra memang tidak menginginkan Juna. Bodoh jika Juna berfikir untuk kembali bersama Vierra, sedangkan di samping Juna ada wanita yang tulus mencintainya selama 7 tahun.

Juna diam di tempat, pria itu menarik nafas berat dengan mata terpejam.

"Aku mengerti. Urusan kami hanya soal anak, tidak lebih." Jawabnya kemudian keluar dari restoran.

...******...

Juna melajukan mobilnya menuju gedung apartemen yang tidak terlalu jauh dari perusahaan tempat Vierra bekerja. Di sampingnya sudah ada Vierra. Wanita itu duduk gelisah dan membuang pandangan ke luar jendela dengan tatapan menerawang.

"Joshua akan bingung jika tiba-tiba kamu datang dan mengaku sebagai ayahnya." Lirih Vierra tanpa berani menatap Juna.

Juna menoleh sekilas, tatapannya masih dipenuhi kekecewaan. "Kamu sendiri yang membuat keadaan menjadi rumit." Balasnya kemudian menambah kecepatan laju mobilnya agar lebih cepat sampai ke tujuan.

"Aku punya alasan." Vierra menjawab pelan.

"Alasan kamu tidak masuk akal, menghilang dan menyembunyikan kebohongan besar dariku. Aku bahkan bersedia menikahimu saat itu."

Vierra menundukkan kepala, matanya mulai berkaca-kaca dan berusaha untuk tidak menangis.

"Aku sudah kotor, kamu berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dariku." Ujarnya dengan suara tercekat.

Juna tersenyum kecut. Alasan seperti itu sudah basi dan terdengar konyol. Lagipula saat itu Juna juga sudah menerima keadaan Vierra yang sudah tidak suci lagi.

Mobil yang kendarai Juna memasuki basemen apartemen. Vierra turun dan jalan lebih dulu, Juna menyusulnya di belakangnya. Keduanya menuju salah satu unit di gedung apartemen itu tanpa saling bicara.

"Di dalam ada Mama dan Papa." Ujar Vierra memberi tau.

"Kamu tidak perlu memberikan penjelasan apapun, mereka tau bahwa aku yang memilih pergi." Sambungnya kemudian membuka pintu apartemen menggunakan akses card di tangannya.

Detak jantung Juna mulai bergemuruh ketika pintu apartemen terbuka dan terdengar suara tawa anak laki-laki dari dalam.

"Mommy,,," Anak laki-laki itu turun dari sofa ruang tamu dan berlari menghampiri Vierra. Senyum Vierra merekah, beban dan kegelisahan yang sempat menghiasi wajahnya, kini berubah menjadi rona bahagia.

Di dalam sana, Mama Mira dan Papa Sony tercengang melihat sosok pria yang berdiri di sebelah putri mereka. Pria yang selama ini mati-matian di hindari oleh putrinya. Bahkan sampai detik ini putrinya masih berjuang melupakan sosoknya.

Sementara itu, Juna mematung di tempat menyaksikan putranya dari jarak dekat. Juna bisa melihat wajah dirinya dalam diri putranya. Rasanya tidak perlu melakukan pembuktian untuk mengakui Joshua sebagai anak kandungnya.

"Mommy, Uncle ini siapa.?" Pertanyaan itu keluar dari mulut mungil Joshua ketika melihat Juna.

"Kita masuk dulu ya." Ajak Vierra pada putranya. Dia juga menyuruh Juna masuk ke dalam.

Tidak butuh waktu lama bagi Juna untuk melakukan pendekatan dengan Joshua. Keduanya langsung akrab seperti orang yang sudah lama saling mengenal. Apalagi Juna membawa mainan favorit Joshua. membuat anak laki-laki itu menyambutnya dengan hangat.

Meski Juna harus menahan sesak karna anak kandungnya tidak mengenalnya sebagai ayahnya, melainkan sebagai orang asing.

"Joe senang.?" Juna mengusap lembut pucuk kepala putranya.

Joshua mengangguk dengan mata berbinar. "Terimakasih Uncle sudah temani Joe bermain. Mommy biasanya melarang Joe bermain dengan orang asing, tapi dengan Uncle, boleh." Celotehnya seraya merakit mobil-mobilan dari Juna.

Juna mengulum senyum getir, dia tidak pernah membayangkan akan merasakan rasa sakit seperti ini ketika di anggap orang asing oleh putranya sendiri.

Hampir 3 jam Juna bermain bersama Joshua dan makan malam bersama mereka. Mama Mira lantas menyuruh Vierra untuk membawa Joshua ke kamar karna sudah waktunya tidur.

"Bye Uncle, Joe mau tidur. Besok kita main lagi,,"

Juna mengangguk kecil, dia sempat mengecup pucuk kepala Joshua sebelum bocah itu di bawa ke kamar oleh Vierra.

Kini tinggal Juna dan kedua orang tua Vierra di ruang tamu.

"Apa saya tidak pantas menjadi pendamping Vierra sampai kalian mendukung keputusan Vierra dan pada akhirnya mengorbankan kebahagiaan Joshua." Lirih Juna namun penuh penekanan. Juna tidak habis pikir dengan jalan pikiran mereka yang mendukung Vierra menyembunyikan keberadaan Joshua darinya. Padahal mereka jelas tau bahwa Juna siap bertanggungjawab sekalipun Vierra tidak hamil saat itu.

"Kami berdua memang salah, tapi sebagai orang tua, kami berusaha mendukung apapun keputusan Vierra selama dia bahagia." Sahut Mama Mira dengan tatapan sendu.

"Nak Juna, terlepas dari kesalahan kami dan Vierra di masa lalu, penjelasan kami tidak akan merubah apapun, karna semuanya sudah terjadi. Kami minta maaf untuk kesalahan kami. Soal Joshua, kami tidak akan melarang kamu menemuinya. Hanya saja, Joshua butuh waktu untuk tau siapa kamu." Papa Sony menatap Juna penuh rasa bersalah.

"Tentu saja, kalian tidak punya hak untuk melarang karna saya berhak atas Joshua. Dia juga putra kandung saya."

"Cepat atau lambat, Joshua harus tau kalau saya adalahnya ayahnya." Juna lantas beranjak. Dengan suasana hati yang tidak menentu dan perasaan berkecambuk, Juna meninggalkan apartemen itu tanpa pamit pada Vierra. Nyatanya rasa sakit di tinggalkan Vierra tidak ada apa-apanya di banding kebohongan besar yang dilakukan Vierra padanya.

...******...

2 hari kemudian,,,

Jasmine mengetuk pintu kamar Mama mertuanya. Dia masuk kedalam setelah di ijinkan masuk.

Sambil membawa nampan berisi makanan dan obat, Jasmine mendekati Mama Dewi yang tampak lemah berbaring di ranjang. Sudah 2 hari ini Mama Dewi sakit. Kemarin sudah di periksa ke rumah sakit, di antar Jasmine dan Jihan. Sekarang sudah lebih baik, hanya perlu istirahat dan menghabiskan obatnya.

"Makan malam dulu Mah,," Jasmine duduk di tepi ranjang dan meletakkan nampan di atas nakas. Wanita 21 tahun itu masih memakai baju kerja karna baru saja sampai di rumah.

"Sini biar Jasmine bantu,," Dengan telaten, Jasmine membantu Mama Dewi duduk bersandar di kepala ranjang.

"Terimakasih nak. Kamu baru pulang, kenapa tidak mandi dan makan malam dulu."

Jasmine tersenyum teduh. "Nanti saja kalau Mama sudah makan dan minum obatnya." Sahutnya penuh perhatian. Di tengah-tengah kesibukannya saat ini karna sudah bergabung di perusahaan, Jasmine masih menyempatkan waktu untuk mengurus Mama mertuanya yang sedang sakit.

"Terimakasih nak. Juna tidak salah memilih istri sebaik kamu." Mata Mama Dewi berkaca-kaca, siapa yang tidak bahagia memiliki menantu seperti Jasmine, yang memperlakukan mertuanya layaknya orang tua sendiri.

Jasmine tersenyum teduh, namun di balik senyumnya ada kegelisahan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kegelisahan yang entah dari mana datangnya.

Terpopuler

Comments

Ais

Ais

Insting seorang istri tidak pernah salah ingat juna jng jd pria pecundang apalg bodoh skr yg hrs kamu lakukan adalah berkata jujur dihadapan jasmine mama dewi dan jihan soal joshua dan vierra mantan masa lalu kamu kedepannya biarlah wkt yg akan membuktikan setulus apa jasmine menerima anak hasil benih kamu sm vierra yg jelas smua terjadi karena perbuatan licik vierra dan bnr kt shaka jng membuat hal bodoh karena ada wanita yg 7 tahun setia menanti dan menemani ku dgn cintanya yg tulus

2023-12-12

17

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

suaminya belum selesai dengan masalalu

2024-01-03

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

feeling seorang istri yang tulus mencintai memang kuat yah, mau gimanapun nanti akhirnya hubungan mereka,,,

2023-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!