VIONA!!
LARIII VIONAA!!
" TIDAKKK!! JANGAN!! " Teriak Viona saat dirinya melihat ibu dan kakaknya yang di bunuh di depan matanya sendiri.
Viona yang lemas dan sangat hancur melihat adegan dimana keluarganya di bantai.
AKHHH
Teriakan Viona saat rambutnya di tarik oleh seseorang.
" Sekarang bagian kamu anak haram!! " Kata orang itu dengan sorot mata yang tajam.
HAHAHAA
Suara tawanya terdengar keras. " LIHAT SEMUANYA JADI MILIKKU HAHAHAA!! " Teriak orang itu yang masih memegangi rambut Viona dengan kuat.
" DASAR KALIAN ORANG-ORANG JAHAT!! AKU AKAN PASTIKAN SUATU SAAT NANTI AKU AKAN MEMBALAS KALIAN SEMUA DENGAN BERKALI-KALI LIPAT!! " Teriak Viona yang memberontak.
Namun ketika dirinya berontak, orang itu semankin menarik rambut Viona dengan kuat dan kemudian melempar Viona dengan keras ke lantai.
AKHHH
Jeritan Viona yang kesakitan. Viona berusaha bangkit, namun ketika baru saja ingin bangkit orang itu menendang perut Viona dengan kuat, sehingga Viona mengeluarkan darah dari mulutnya.
Uhuk
Uhuk
Viona terbatuk-batuk, dia sangat kesakitan namun orang itu terus menyiksanya.
Baru saja Viona mendongak, sudah ada pistol yang di todongkan padanya. Viona yang melihat akan hal itu kaget dan juga takut, namun dia pasrah karena mungkin dia akan berakhir di tangan orang itu.
Viona yang telah pasrah pun menutupkan matanya pelan, dan akan menerima tembakan yang akan di berikan padanya.
" Maafkan aku ibu! Maafkan aku kakak! Maafkan aku nenek kakek! Aku gak bisa membalaskan dendam kalian! Mungkin aku juga akan menyusul kalian! " Gumam Viona dalam hati.
Dan...
DORRR
Terdengar tembakan yang keras...
Viona tak bisa apa-apa, badannya bergetar hebat matanya memerah dan mengeluarkan air mata yang sudah tak terbendung lagi.
Viona sangat terkejut bahwa suara tembakan itu tak mengenainya.
BRUKK
CRATTS
Suara seseorang jatuh karena tembakan itu dan darah yang muncrat mengenai wajah Viona, orang itu adalah seseorang yang menodongkan pistolnya pada Viona.
Viona tertegun dengan hal itu, dia tak menyangka bahwa orang yang menembak tadi adalah seseorang yang dia kenal. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Ervan!
Ervan mendekati Viona yang sedang ketakutan bahkan badannya bergetar hebat, dia berjongkok tepat di depan Viona yang sudah tak bisa bangkit karena luka-luka yang dia dapatkan.
" Kamu...." Kata Viona terhenti.
" Maafkan aku! Aku terlambat menyelamatkan kamu dan keluarga kamu! " Kata Ervan meminta maaf tulus sehingga dia mengeluarkan air matanya.
Tanpa sadar Viona mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Ervan. " Ini bukan salah kamu! Jadi jangan minta maaf! " Ucap Viona pada Ervan dengan air mata yang terus keluar dari matanya.
" Tidak! Jika saja aku tak terlambat mungkin semua ini tak akan terjadi! Jadi tolong maafkan aku! " Ucap Ervan menyalahkan dirinya sendiri, dan menggenggam tangan Viona yang mengusap air matannya.
" Baiklah jika dengan memaafkanmu kamu tidak akan menyalahkan dirimu atas semua ini! " Kata Viona lembut.
" Terimakasih! Aku berjanji tidak akan ada lain kali! Aku akan menjagamu dan melindungimu! " Ucap Ervan sembari mengusap air mata Viona yang membasahi pipinya.
" Hmm " Viona hanya membalasnya dengan deheman yang di ikuti senyuman di bibirnya.
Ervan bangkit dengan membawa Viona di gendongannya, dia berjalan di tangah-tengah mayat dan juga darah yang menggenang di mana-mana, karena para pembunuh yang membunuh keluarga Viona telah di bunuh oleh anak buah Ervan.
HAHHH
Viona bangun dari tidurnya dengan nafas yang tak teratur, dia sangat kaget dengan mimpi yang baru saja dia alami.
" Kamu kenapa? Kamu mimpi buruk? " Tanya Ervan khawatir, karena dia di kagetkan oleh Viona yang tiba-tiba bangun dari tidurnya dengan nafas yang ngos-ngosan.
Viona yang baru bangun langsung mengatur nafasnya, dia juga langsung melirik Ervan yang ada di samping tempat tidurnya.
" A-aku gak papa! " Kata Viona masih dengan nafas yang belum teratur.
" Ini minum dulu! " Kata Ervan yang menyodorkan segelas air putih.
Viona tak menjawabnya tapi langsung menerima gelas berisi air itu dan segera meminumnya. Setelah meminumnya gelas itu di letakan kembali ke tempatnya.
" Kamu bener gak papa? " Tanya Ervan masih khawatir dengan keadaan Viona.
" A-aku aarghhh!! " Viona tak bisa melanjutkan kalimatnya karena dadanya tiba-tiba terasa sakit, dan sontak saja Viona langsung memegang dadanya yang sakit. Ervan yang melihat hal itu langsung panik dan memanggilkan dokter.
" Kamu kenapa? Sebentar lagi dokter akan datang kamu tahan dulu sebentar!! " Kata Ervan dengan panik.
Ceklekk
Pintu yang di buka dari luar dan terlihat seorang dokter dan dua orang suster masuk dengan tergesa-gesa.
" Cepat tolong dia!! " Kata Ervan memerintah pada dokter dan suster itu.
" Baik tolong kamu sedikit menjauh dulu! " Kata dokter itu pada Ervan. Ervan langsung sedikit menjauh membiarkan dokter dan suster itu mengobati Viona yang sedang kesakitan.
Ervan sangat khawatir dengan Viona, dia bukannya duduk di sofa tapi dia malah berdiri menegang sembari melihat dokter dan suster itu yang mengobati Viona.
30 menit berlalu dan dokter serta suster itu baru saja selesai mengobati Viona, kini Viona tengah tertidur kembali karena efek obat bius yang di berikan dokter padanya.
" Apa dia akan baik-baik saja? " Tanya Ervan pada dokter itu dengan khawatir.
" Dia akan baik-baik saja! Luka tembaknya mungkin tergores jadi mengalami pendarahan lagi! Tolong jangan biarkan dia terlalu banyak bergerak karena lukanya cukup serius takutnya akan infeksi! " Kata dokter itu menjelaskan pada Ervan yang kemudian berlanjut pergi dengan 2 suster lainnya.
HAHHH
Helaan nafas lega dari Ervan. " Syukurlah! " Ucapnya.
Ervan kembali duduk di samping Viona yang tengah tertidur pulas karena efek obat bius yang di berikan dokter tadi karena mengobati lukanya.
Ervan menatap Viona sendu, dia tak bisa berkata apa pun lagi karena dia sangat tahu apa yang di rasakan oleh Viona selama ini. Ervan tahu bahwa Viona mengalami hal yang sangat sulit dan hal yang membuat hidupnya hancur, di tambah Viona terus saja di kejar oleh orang-orang yang ingin membunuhnya.
Ervan mengambil handphonenya dan menelepon seseorang yang ada di kontak handphonenya.
" Cari tau semua tentang orang-orang itu!! Yang berani mengusiknya!! " Perintah Ervan pada orang itu.
Tuttt
Ervan langsung mematikan teleponnya setelah memberi perintah pada seseorang itu, Ervan sangat marah, dengan mata yang penuh dengan amarah Ervan menatap tajam ke arah Viona yang tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Msofa
Ohh gitu!! Mimpi 🙄
2025-01-21
0
/Scare//Scare//Scare//Scare/
2025-01-19
0