13. Pertemuan tidak sengaja

Praaannnngggg

Klontaaaannngg

Barang-barang di atas meja rias berserakan di lantai. Ada beberapa barang yang terlihat pecah.

"Kamu selalu saja tidak bisa menghargai keberadaanku!"

"Siapa suruh kamu menerima perjodohan kita!"

Wanita dengan wajah memerah yang juga dipenuhi oleh lelehan air mata itu tampak melotot penuh amarah sambil ia kini menggelengkan kepalanya.

"Kau sendiri yang mau menikahiku, bukan!"

Dadanya naik turun mengimbangi udara yang keluar masuk dari lubang hidungnya yang mulai mampet akibat menangis.

"Lantas, mengapa kau tidak pernah bisa menerimaku dalam hubungan ini!"

"Apa karena aku telah memberikan keinginan keluargamu, hingga kini habis sudah masa-masa dimana aku sebagai istrimu."

Wanita itu mengusap wajahnya kasar. Sebab air mata terus berlinang membuatnya sedikit merasa risih. Ia merasa sangat muak pada hubungan yang dijalaninya selama ini.

Bahkan sudah dua puluh tahun lebih mereka tinggal satu atap. Nyatanya kebahagiaan itu perlahan hilang setelah kelahiran putrinya yang bernama Alina Romanio. Hanya bertahan dua tahun saja kebahagiaan yang Anggi impikan perlahan musnah.

Sedangkan lelaki tampan nan gagah yang ada di depannya terlihat begitu santai. Duduk di atas kasur empuk sambil memainkan gawainya. Ia sama sekali tidak merasa terganggu.

"Sudah kukatakan sejak dulu, jika kau masih mencintainya. Pergilah tanpa merusak hubungan pernikahan kita, Radit!"

Anggi memejamkan matanya sambil merasakan relung hatinya yang seperti teriris. Ia sungguh-sungguh mencintai lelaki itu tanpa melihat keadaannya yang telah beristri. Bahkan dirinya rela dijadikan yang kedua asal Radit bisa memberinya cinta dan harapan baru untuk hidup bahagia.

"Mengapa kau tidak pernah melihat keberadaanku, Radit? Mengapa?"

Suara Isak tangis sejenak mengambil alih. Sama sekali Radit tidak merasa iba melihatnya. Entah terbuat dari apa hati lelaki itu.

"Sudah berulang kali kukatakan, aku rela menjadi madunya mbak Maya. Asal kau bisa menerimaku dan Alina. Nyatanya apa? Sampai sekarang pun kau masih sama! Selalu seenaknya saja seolah aku ini bukanlah siapa-siapa!"

"Kupikir, setelah sekian lama mbak Maya menolak kehadiranmu. Kau bisa melupakannya dan mulai membuka hatimu untukku."

Seketika itu Radit memejamkan mata untuk menggugurkan rasa amarah yang mulai tersulut.

"Apa kau tidak lelah mengejarnya meski tidak mendapatkan respon yang baik!"

"Mbak Maya sudah tidak bisa menerimamu kembali, Radit!"

"Apa kau lupa bagaimana dia terus meminta cerai darimu! Dia sudah membuangmu!"

"Bukalah matamu!"

Dan seketika itu Radit mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sejak tadi menghibur diri. Dibawa tubuh tegapnya berdiri sembari pandangannya tajam menatap ke arah wanita cantik dengan menggunakan gaun tidur berwarna hitam.

Seperti biasa, ia sama sekali tidak tergoda melihat wanita itu bahkan tanpa selembar kain pun ia tidak akan pernah membiarkan dirinya terhanyut oleh godaan wanita itu. Meski dirinya tahu, jika wanita itu sangat berhak menerima sentuhan hangat darinya.

Sebab Radit telah berjanji pada dirinya, jika Maya belum bisa menerima kembali kehadirannya. Ia pun juga tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk wanita lain.

"Cukup, Nggi! Kau sudah melewati batasanmu!"

Anggi melangkah mendekat dengan membusungkan dada. Tentu saja wanita itu semakin menggoda pandangan mata. Sayang Radit sama sekali tidak merasa tertarik.

"Kenapa? Kau tidak terima jika kukatakan Maya sudah menutup hatinya untukmu!"

"Dia sudah membuangmu dari hidupnya!"

Dan suara telapak tangan yang menyentuh kulit pipi terdengar cukup keras dan mengerikan. Seketika Anggi memegang pipinya yang mulai terasa panas. Disusul dengan air mata yang semakin deras mengalir membasahi wajah.

Dengan wajah mengeras Radit menatap sosok wanita yang juga berstatus sebagai istrinya penuh amarah.

Meskipun mereka telah tinggal satu atap. Radit sama sekali tidak pernah mau tidur bersama dengan wanita itu. Ketika malam semakin larut, biasanya ia membawa tubuhnya untuk pergi ke kamar sebelah dan mengistirahatkan tubuh lelahnya di sana.

Kehidupan yang terlihat baik-baik saja sebenarnya tidak bisa dijadikan patokan kebahagiaan. Sebab rasa cinta dan saling mengasihi ialah kunci utama. Dan hal itu tidak pernah didapatkan oleh Anggi dan Alina selama ini, meski mereka tinggal bersama.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu, sebab itu aku diam saja."

Radit memasukkan benda canggih miliknya ke dalam saku celana.

"Cintaku hanya untuk Maya jika kau lupa."

Tidak banyak bicara lagi, Radit memilih pergi daripada ia ikut tersulut emosi jika terus berada bersama dengan wanita itu.

Baru saja dua langkah dibawanya pergi, terhenti seketika tepat berada di samping Anggi yang masih terdiam dalam linangan air mata.

Pelan lelaki itu kembali berucap. Sebab dirinya juga sudah muak.

"Aku menerima perjodohan ini hanya karena keinginan mama untuk segera memiliki cucu."

Terhenti sejenak sembari Radit membuang napas besar sebelum ia melanjutkan kata-kata terakhir yang begitu menusuk hati wanita cantik dan seksi itu.

"Tanpa hadirnya hubungan ini, istriku Maya telah memberi cucu yang selalu dinantinya."

Hampir saja kaki dibawanya melangkah. Lelaki itu masih ingin mengutarakan sesuatu yang terlintas begitu saja.

"Dan ya ...."

Radit mengembuskan napas besar sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Aku tidak pernah memintamu untuk bertahan."

Dan begitu saja terucap tanpa ada beban. Rasanya sangat lega bisa mengutarakan isi hatinya yang terpendam. Kejam memang, menyakitkan tentu saja, tapi begitulah keadaan diri yang selama ini Radit jalani. Hidupnya bertahun-tahun tinggal bersama dengan wanita itu seperti berjalan di atas duri.

Jika saja keluarga Anggi tidak memiliki hubungan baik dengan keluarganya, sudah pasti wanita itu akan ditinggalkan olehnya.

Radit membawa langkahnya keluar dari kamar tersebut tanpa ragu. Meninggalkan sosok wanita cantik yang kini telah merosot, menangis tersedu-sedu di atas lantai.

Sedangkan kejadian di luar kamar, tanpa Radit sangka jika putrinya Alina telah berdiri di depan pintu sambil menitihkan air mata.

Tidak peduli lagi dengan keadaannya kini. Radit memilih untuk pergi dari rumah itu. Meninggalkan putrinya yang sedang menangis tanpa memberikan satu kata pun.

Begitu saja dirinya pergi dengan perasaan campur aduk. Ada rasa bersalah, tapi juga merasa sedikit lega.

Seperti biasa, lelaki itu lebih memilih untuk datang ke sebuah Bar yang biasa ia datangi ketika sedang suntuk apalagi dengan keadaan seperti sekarang ini.

Mobil dikemudikannya cukup kencang menuju tempat yang saat ini telah memenuhi isi kepala. Sebuah minuman memabukkan telah dirasa cukup menggoda.

Beberapa menit berlalu membelah jalanan ibukota yang sedikit longgar. Mobil mewah berwarna hitam itu terhenti di sebuah Bar Langganan.

Dengan berjalan cepat dan tampak tergesa-gesa, Lelaki nan gagah itu sudah tidak sabar untuk meneguk segelas minuman yang membuatnya melupakan sejenak masalah hidupnya.

Tidak banyak memilih tempat, ia langsung saja berjalan menuju meja bar. Tidak hirau pada pengunjung lain yang ada di sampingnya.

Begitu pula dengan pengunjung yang ada di samping kanan lelaki itu. Tidak ada rasa malu saat berciuman bahkan di depan bartender yang sedang melakukan aksinya.

"Silakan, Tuan!"

Baru saja segelas minuman berwarna coklat yang terbilang cukup mahal disajikan oleh pelayan.

Tidak pernah ia sangka jika dirinya harus terusik oleh kegiatan dua anak manusia yang ingin pelampiasan.

Tersenggol lengan Radit yang membuat minuman dalam gelas kaca itu tertumpah sedikit.

"Sorry!" Satu kata yang terukir dari mulut lelaki tampan yang mengenakan kemeja slim fit berwarna baby blue.

Seketika itu tatapan mata Radit dan kedua pasangan anak manusia itu saling memandang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

itin

itin

sepertinya jalan ceritanya akan sangat complicated sekali. banyak problema utk semua tokohnya.

2023-12-17

0

Asyatun 1

Asyatun 1

lan

2023-12-17

0

Riri

Riri

calon mantu wkwkwk....

bakalan susah dapet Restu, atau bakalan klop ma mantunya....

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Maya dan Radit
2 2. Shanum Marwah
3 3. Kenan Adi Pratama
4 4. Gara-gara bulpen
5 5. Keluarga Pratama
6 6. Kedatangan tamu istimewa
7 7. Masuk angin
8 8. Air mata
9 9. hati yang hancur
10 10. Terbawa perasaan
11 11. Ken dan Radit
12 12. Pilunya tangisan Maya
13 13. Pertemuan tidak sengaja
14 14. Keberuntungan Ken
15 15. Sebuah alasan
16 16. Perjanjian
17 17. Ada apa?
18 18. Gadis tawanan
19 19. Lelucon takdir
20 20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21 21. Percakapan keluarga
22 22. Semakin Rumit
23 23. Mencari harapan
24 24. Masalah apa lagi
25 25. Sebuah penjelasan
26 26. Ungkapan hati
27 27. Jalan terbaik
28 28. keterkejutan
29 29. Kegilaan Ken
30 30. Percakapan dalam mobil
31 31. Upik Abu
32 32. Putri salju
33 33. Hotel Kempinski
34 34. Pesta
35 35. Pesta sungguhan
36 36. Bukan seperti ini
37 37. Kesialan Shanum
38 38. Penyesalan
39 39. Penjelasan Radit
40 40. Kejutan apa lagi?
41 41. Masalah kehidupan
42 42. Menyakitkan
43 43. Percakapan dari hati
44 44. Supermodel
45 45. Kegirangan Ken
46 46. Suara hati
47 47. Kejujuran
48 48. Kejutan
49 49. Perdebatan dua saudara
50 50. Luka di hati
51 51. Saling merasakan
52 52. Kejutan apa lagi
53 53. Akhirnya
54 54. Tamu tak diundang
55 55. Foto 3R
56 56. Tamu istimewa
57 57. Masa lalu yang sebenarnya
58 58. Darah
59 59. Apakah benar?
60 60. Romantis
61 61. Malam penuh cerita
62 62. Lemas
63 63. Berusaha lebih baik
64 64. Bagai busur panah
65 65. Tragedi malam itu
66 66. Malam Indah
67 67. Seseorang yang pernah singgah
68 68. Gejolak hati
69 69. Siapa itu?
70 70. Kecewa
71 71. Penyesalan
72 72. Saling mengkhawatirkan
73 73. Lelaki berharga
74 74. Menyesal
75 75. Bicara Berdua
76 76. Cemas
77 77. Perawatan selanjutnya
78 78. Luapan isi hati
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Maya dan Radit
2
2. Shanum Marwah
3
3. Kenan Adi Pratama
4
4. Gara-gara bulpen
5
5. Keluarga Pratama
6
6. Kedatangan tamu istimewa
7
7. Masuk angin
8
8. Air mata
9
9. hati yang hancur
10
10. Terbawa perasaan
11
11. Ken dan Radit
12
12. Pilunya tangisan Maya
13
13. Pertemuan tidak sengaja
14
14. Keberuntungan Ken
15
15. Sebuah alasan
16
16. Perjanjian
17
17. Ada apa?
18
18. Gadis tawanan
19
19. Lelucon takdir
20
20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21
21. Percakapan keluarga
22
22. Semakin Rumit
23
23. Mencari harapan
24
24. Masalah apa lagi
25
25. Sebuah penjelasan
26
26. Ungkapan hati
27
27. Jalan terbaik
28
28. keterkejutan
29
29. Kegilaan Ken
30
30. Percakapan dalam mobil
31
31. Upik Abu
32
32. Putri salju
33
33. Hotel Kempinski
34
34. Pesta
35
35. Pesta sungguhan
36
36. Bukan seperti ini
37
37. Kesialan Shanum
38
38. Penyesalan
39
39. Penjelasan Radit
40
40. Kejutan apa lagi?
41
41. Masalah kehidupan
42
42. Menyakitkan
43
43. Percakapan dari hati
44
44. Supermodel
45
45. Kegirangan Ken
46
46. Suara hati
47
47. Kejujuran
48
48. Kejutan
49
49. Perdebatan dua saudara
50
50. Luka di hati
51
51. Saling merasakan
52
52. Kejutan apa lagi
53
53. Akhirnya
54
54. Tamu tak diundang
55
55. Foto 3R
56
56. Tamu istimewa
57
57. Masa lalu yang sebenarnya
58
58. Darah
59
59. Apakah benar?
60
60. Romantis
61
61. Malam penuh cerita
62
62. Lemas
63
63. Berusaha lebih baik
64
64. Bagai busur panah
65
65. Tragedi malam itu
66
66. Malam Indah
67
67. Seseorang yang pernah singgah
68
68. Gejolak hati
69
69. Siapa itu?
70
70. Kecewa
71
71. Penyesalan
72
72. Saling mengkhawatirkan
73
73. Lelaki berharga
74
74. Menyesal
75
75. Bicara Berdua
76
76. Cemas
77
77. Perawatan selanjutnya
78
78. Luapan isi hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!