10. Terbawa perasaan

Braaakkk

Pintu tertutup dengan keras. Ia merasa sangat marah pada keadaan yang telah membuatnya harus merasakan hancur. Bahkan sebelum dirinya mencoba berjuang.

"Sialan!"

"Aaaarrrrkkkkhh!"

Ssrrrueeekk

Praaannngg

Tak kuasa lelaki itu menahan diri dari kehancuran yang dirasa. Kepala terasa sangat panas bahkan hampir saja meledak.

"Perasaan apa yang sedang kualami saat ini?"

Sungguh kesal berada dalam penjara cinta yang bahkan dirinya belum memulai untuk melukis kisah. Sangat sakit ia rasakan hatinya kini. Benar-benar membunuh jiwanya yang baru merasakan bahagia.

"Mengapa rasanya sesakit ini?"

Prrraaaaangggg

Kembali melampiaskan amarah dengan meratakan meja yang dipenuhi dengan berbagai berkas dan peralatan kerja. Ia tidak peduli. Hatinya hanya ingin mencari kepuasan.

"Jadi dia sudah memiliki kekasih!"

Brrreaakkk

Dengan masih menahan diri dari amarah yang meletup, lelaki itu menggebrak meja kerjanya yang telah bersih dari segala macam berkas dan peralatan kerja. Bahkan ia sama sekali tidak merasa sayang telah menghempaskan sebuah benda elektronik canggih yang bisa membantunya untuk meringankan urusan pekerjaan.

"Seharusnya, data yang Reno berikan padaku sudah mencakup semua. Nyatanya aku salah."

Mengembuskan napas besar. Lelaki itu mencoba meredam amarah yang belum juga berkurang. Berharap dengan mengingat setiap kenyataan mengenai gadis itu, ia bisa mengikis rasa cinta yang selama ini disimpan. Nyatanya lelaki itu semakin dibuat menderita, sebab hati semakin dibuat merana.

Tidak disangka-sangka jika sejumput rasa yang tersimpan begitu dalam, sangat luar biasa membuat keadaan diri menjadi gila. Sama sekali tidak pernah menyangka ini akan terjadi padanya.

Apalagi selama ini, siapa yang tidak tahu sosok Kenan Adi Pratama. Banyak di antara rekan kerja juga sahabatnya yang sering bersenang-senang menghabiskan malam indah bersama dengan wanita-wanita cantik. Nyatanya, hanya seorang gadis berkerudung biasa yang kini dapat mengoyak seluruh dunia yang dimilikinya.

Kenan masih berpikir atas apa yang sedang dialaminya. Ia telah berjanji pada seluruh anggota keluarga untuk mengajak wanita yang menjadi pilihannya. Tapi, semua itu agaknya tidak bisa terwujud.

Padahal ia sadar, jika kenalan wanita cantik dan seksi di luar sana tidak terhingga. Tetap saja hatinya tidak bisa menerima. Pilihannya jatuh pada gadis berkerudung tampil sederhana itu.

Kenan sedikit membungkukkan badannya sambil kedua tangan menapak meja untuk menopang tubuhnya. Rasa kesal, bercampur dengan cemburu yang menimbulkan emosi meluap, membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

"Pak Ken!"

Ken mengembuskan napas sambil kini mencoba tegar. Ia mengusap wajahnya dan menyugar rambut ke belakang. Mendengar suara yang tidak asing baginya, siap ia untuk menyambut seseorang yang sudah dikenal.

"Masuk!"

Tidak malu pada kondisi ruangan yang sudah berantakan. Sering ia melakukan hal semacam ini jika dirinya benar-benar frustrasi.

Seseorang membuka pintu ruangan. Tertegun sesaat melihat pemandangan di dalam sana. Ada embusan napas yang terbuang kasar.

"Apa lagi yang sekarang terjadi pada Pak Ken?" dalam hati Reno berbisik.

"Ada apa, Ren?"

Pertanyaan Ken sedikit membuat Reno terkejut. Segera lelaki yang berada di depan pintu masuk ke dalam juga tidak lupa menutup pintu ruangan tersebut.

"Pukul 8 Pak Ken ada meeting di perusahaan Flame Plastik."

Ken yang kini telah berdiri sambil menatap wajah Reno dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana hanya mengangguk paham.

"Emmm ... Apa tidak berangkat sekarang saja, Pak?"

Sedikit ragu saat Reno mengutarakan pendapatnya.

"Seperti biasa, jalanan ibukota selalu macet. Apa kita tidak sebaiknya berangkat lebih awal, Pak?"

Ken menggelengkan kepalanya. Otaknya sedang bermasalah, apalagi hatinya. Yang pasti saat ini lelaki itu sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Apa bisa kau batalkan janji temu hari ini?"

"Ganti dengan hari lain saja, saat ini aku sedang kesal, Ren."

Sudah bisa ditebak, apa yang akan dikatakan oleh bosnya itu. Reno hanya bisa mengangguk pasrah. Lelaki itu paham apa yang terjadi setelah ini.

"Urus semua urusan perusahaan, aku ingin mencari udara segar."

Dan begitu saja Ken melenggang pergi. Sepertinya biasa, Reno akan bertanggung jawab penuh atas keadaan perusahaan seharian ini. Sebab ia sudah tahu jika lelaki yang menjadi bosnya itu tidak akan datang lagi hingga jam kerja berakhir.

Reno hanya bisa menghela napas. Sedikit penasaran sebenarnya, tapi ia tidak punya waktu untuk mencari tahu saat ini. Sebab tugasnya telah menunggu.

"Beno, datang ke ruang Pak Ken. Bereskan keadaan di sini. Cepat!"

Telepon seluler yang baru saja tersambung dengan bagian kebersihan seketika kembali tertutup kembali. Reno tidak ingin terlalu lama membuang waktu.

Cepat ditinggalkannya ruangan yang berantakan itu. Lelaki itu memilih segera pergi menuju tempatnya bekerja.

Di sisi lain di tempat lain pula, tampak seseorang sedang mengemudikan kendaraan beroda empat dengan mencengkram erat setir kemudinya. Ia masih sangat ingat betapa sakit hatinya saat melihat wanita yang mulai mengisi hatinya dipanggil oleh seseorang dengan sebutan "sayang".

"Mengapa rasanya sangat sakit?"

Sambil lelaki itu memukul setir untuk melampiaskan amarah. Semakin ia larut dalam keadaan yang belum pasti. Akhirnya lelaki itu memilih untuk menghibur diri ke suatu tempat.

Dengan segera ia membawa laju mobil mewahnya menuju tempat yang memang sudah menjadi tempat kesukaannya.

Terlihat kini, Ken sedang menghubungi seseorang. Menunggu panggilannya tersambung dengan sesekali membuang napas besar.

"Hallo Bro!"

"Aku akan ke tempatmu, siapkan tempat dan pelayanan terbaikmu!"

Tanpa banyak memberikan tanggapan juga ekspresi wajah yang nyata. Begitu saja panggilan telepon ia matikan. Padahal hari masih sangat pagi, nyatanya lelaki itu memilih pergi untuk menenangkan diri ke tempat yang biasa ia datangi malam hari.

Masih sesekali menggeretkan gigi sambil kini membawa lengannya bersandar pada pintu mobil. Ia memijat keningnya yang dirasa mulai pening hanya karena sebuah kesaksian yang tidak sengaja ia ketahui.

"Mungkin Elle bisa sedikit mengurangi rasa kesalku saat ini!"

Pupus sudah harapan menjadi lebih baik jika lelaki itu memilih untuk kembali berhubungan dengan wanita itu. Dimana ia adalah seorang penari striptis yang sangat menggoda kejiwaan dan kewarasan seorang lelaki.

Siapa yang tidak tahu mengenai wanita bernama Ellena Grize. Seorang wanita dengan postur tubuh yang tidak bisa ditemukan kekurangannya. Apalagi ia juga memiliki ukuran dada yang sangat menggoda pandangan mata.

Dan Ken telah memilih wanita itu untuk menghiburnya kali ini. Dapat dipastikan jika lelaki itu pasti akan kembali sulit terlepas dari jerat wanita cantik itu seperti dua tahun yang lalu.

"Benarkah kau akan berurusan lagi dengan wanita itu, Ken?"

Lelaki itu bermonolog untuk dirinya sendiri. Sebenarnya ia masih ragu, tapi entahlah mengingat wanita cantik juga seksi itu minatnya seketika memuncak.

"Kegilaan apa lagi yang akan terjadi setelah ini?"

Tersenyum pahit untuk dirinya sendiri. Mengingat bagaimana dirinya dulu menjadi seorang penjahat wanita yang tidak bisa terlepas oleh tipu rayu wanita cantik nan seksi itu.

"Sekali saja!"

Meyakinkan diri untuk melakukannya lagi dengan batasan yang ia mantapkan dalam hati.

Setelah mengembuskan napas, lelaki itu menekan icon berwarna hijau. Dimana di depan layar ponselnya tertera sebuah nama beserta nomor dari seseorang yang begitu dia inginkan saat ini.

Beberapa detik ...

"Hallo Ell, apa kau sibuk pagi ini?"

....

"Temani aku di tempat biasa!"

....

"Baiklah, aku akan menjemputmu."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

Kenan cemburu,,,, lagian apa shanum mau pada penjahat kelamin 🤔🤭

2024-02-15

0

Riri

Riri

berandalan rupanya....
Shanum liat papanya aja gak sreg, lha ini petualang....

2023-12-12

0

Riri

Riri

kok ada yg terlewat.... memang data papa nya gak nyampe ya .... wkwkwk 🤭

2023-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Maya dan Radit
2 2. Shanum Marwah
3 3. Kenan Adi Pratama
4 4. Gara-gara bulpen
5 5. Keluarga Pratama
6 6. Kedatangan tamu istimewa
7 7. Masuk angin
8 8. Air mata
9 9. hati yang hancur
10 10. Terbawa perasaan
11 11. Ken dan Radit
12 12. Pilunya tangisan Maya
13 13. Pertemuan tidak sengaja
14 14. Keberuntungan Ken
15 15. Sebuah alasan
16 16. Perjanjian
17 17. Ada apa?
18 18. Gadis tawanan
19 19. Lelucon takdir
20 20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21 21. Percakapan keluarga
22 22. Semakin Rumit
23 23. Mencari harapan
24 24. Masalah apa lagi
25 25. Sebuah penjelasan
26 26. Ungkapan hati
27 27. Jalan terbaik
28 28. keterkejutan
29 29. Kegilaan Ken
30 30. Percakapan dalam mobil
31 31. Upik Abu
32 32. Putri salju
33 33. Hotel Kempinski
34 34. Pesta
35 35. Pesta sungguhan
36 36. Bukan seperti ini
37 37. Kesialan Shanum
38 38. Penyesalan
39 39. Penjelasan Radit
40 40. Kejutan apa lagi?
41 41. Masalah kehidupan
42 42. Menyakitkan
43 43. Percakapan dari hati
44 44. Supermodel
45 45. Kegirangan Ken
46 46. Suara hati
47 47. Kejujuran
48 48. Kejutan
49 49. Perdebatan dua saudara
50 50. Luka di hati
51 51. Saling merasakan
52 52. Kejutan apa lagi
53 53. Akhirnya
54 54. Tamu tak diundang
55 55. Foto 3R
56 56. Tamu istimewa
57 57. Masa lalu yang sebenarnya
58 58. Darah
59 59. Apakah benar?
60 60. Romantis
61 61. Malam penuh cerita
62 62. Lemas
63 63. Berusaha lebih baik
64 64. Bagai busur panah
65 65. Tragedi malam itu
66 66. Malam Indah
67 67. Seseorang yang pernah singgah
68 68. Gejolak hati
69 69. Siapa itu?
70 70. Kecewa
71 71. Penyesalan
72 72. Saling mengkhawatirkan
73 73. Lelaki berharga
74 74. Menyesal
75 75. Bicara Berdua
76 76. Cemas
77 77. Perawatan selanjutnya
78 78. Luapan isi hati
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Maya dan Radit
2
2. Shanum Marwah
3
3. Kenan Adi Pratama
4
4. Gara-gara bulpen
5
5. Keluarga Pratama
6
6. Kedatangan tamu istimewa
7
7. Masuk angin
8
8. Air mata
9
9. hati yang hancur
10
10. Terbawa perasaan
11
11. Ken dan Radit
12
12. Pilunya tangisan Maya
13
13. Pertemuan tidak sengaja
14
14. Keberuntungan Ken
15
15. Sebuah alasan
16
16. Perjanjian
17
17. Ada apa?
18
18. Gadis tawanan
19
19. Lelucon takdir
20
20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21
21. Percakapan keluarga
22
22. Semakin Rumit
23
23. Mencari harapan
24
24. Masalah apa lagi
25
25. Sebuah penjelasan
26
26. Ungkapan hati
27
27. Jalan terbaik
28
28. keterkejutan
29
29. Kegilaan Ken
30
30. Percakapan dalam mobil
31
31. Upik Abu
32
32. Putri salju
33
33. Hotel Kempinski
34
34. Pesta
35
35. Pesta sungguhan
36
36. Bukan seperti ini
37
37. Kesialan Shanum
38
38. Penyesalan
39
39. Penjelasan Radit
40
40. Kejutan apa lagi?
41
41. Masalah kehidupan
42
42. Menyakitkan
43
43. Percakapan dari hati
44
44. Supermodel
45
45. Kegirangan Ken
46
46. Suara hati
47
47. Kejujuran
48
48. Kejutan
49
49. Perdebatan dua saudara
50
50. Luka di hati
51
51. Saling merasakan
52
52. Kejutan apa lagi
53
53. Akhirnya
54
54. Tamu tak diundang
55
55. Foto 3R
56
56. Tamu istimewa
57
57. Masa lalu yang sebenarnya
58
58. Darah
59
59. Apakah benar?
60
60. Romantis
61
61. Malam penuh cerita
62
62. Lemas
63
63. Berusaha lebih baik
64
64. Bagai busur panah
65
65. Tragedi malam itu
66
66. Malam Indah
67
67. Seseorang yang pernah singgah
68
68. Gejolak hati
69
69. Siapa itu?
70
70. Kecewa
71
71. Penyesalan
72
72. Saling mengkhawatirkan
73
73. Lelaki berharga
74
74. Menyesal
75
75. Bicara Berdua
76
76. Cemas
77
77. Perawatan selanjutnya
78
78. Luapan isi hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!