3. Kenan Adi Pratama

"Saat masa lalu kembali hadir, mungkin saat itu takdir telah menyiapkan kisah terbaiknya." ~Faray Glad~

****

Seseorang dengan hati cemas meremas jemari tangan sebagai pelampiasan. Berada di dalam benda angkut yang membawanya turun ke lantai dasar. Ia sudah tidak sabar untuk segera iku bergabung dengan yang lainnya.

Keadaan di lantai dasar sudah ramai dengan para karyawan yang berdiri rapi untuk menunggu kedatangan pemimpin baru mereka.

Sedang seseorang di luar perusahaan baru saja datang dan turun dari mobil. Seseorang yang lain juga baru saja keluar dari dalam lift dengan penampilannya yang cukup memukau kali ini.

"Ah ... Syukurlah dia sudah turun." ucap seseorang yang kini melihat sosok Shanum berjalan mendekat. Keduanya melemparkan senyuman.

Tanpa mereka berdua sadari jika seseorang yang sejak tadi mereka tunggu telah datang dan melangkah masuk dengan diiringi oleh asisten juga beberapa petinggi perusahaan.

Pas bertepatan dengan sosok pemimpin itu memasuki area lobby perusahaan, Shanum yang sedang melangkah keluar dari dalam lift, merupakan kebetulan yang seolah sudah direncanakan oleh Semesta.

Shanum sungguh terkejut akan kedatangan pemimpin barunya yang sangat kebetulan, saat itu dirinya baru saja keluar dari dalam lift. Ia tidak begitu fokus menatap sosok lelaki tampan yang saat ini sedang menatap dirinya dengan sedikit tertegun. Sebab ia tergopoh untuk segera bergabung dengan rekan yang lain.

"Dia ...." Batin sang pemimpin saat menatap wajah Shanum. Seolah ada yang memanggil dirinya mengenai cerita masa lalu.

Bahkan pandangannya mengikuti gestur tubuh Shanum hingga gadis itu berdiri di barisan paling belakang.

Cukup pandai mengatur keadaan diri. Lelaki tampan itu menipiskan bibir seketika. Menatap ke arah para karyawan yang telah dengan hormat menyambut kedatangannya.

"Reno!"

Pemimpin dengan wajah rupawan itu sekilas menoleh ke belakang untuk memanggil asistennya. Sigap lelaki manis bernama Reno telah melangkah mendekat.

"Iya Pak."

"Cari tahu, siapa karyawan yang berada di barisan paling ujung kanan!"

"Baik Pak!" Sambil mengangguk lelaki itu mengiyakan perintah atasannya.

Sedikit merasakan keanehan Reno, sebab yang ia tahu dari atasannya itu, bosnya adalah lelaki yang kaku dan tidak suka mengurusi orang lain. Nyatanya kali ini dirinya dibuat terkejut oleh permintaan yang begitu mustahil baginya. Bahkan perintahnya ini berkaitan dengan seorang karyawan biasa.

"Ada apa dengan gadis itu?" Reno membatin sambil ia berusaha mencuri pandang ke arah Shanum yang saat ini berada di barisan paling pojok kanan.

"Cantik ...," bisik hati kecilnya. kedua mata Reno memperlihatkan postur tubuh Shanum yang terlihat cukup seksi.

"Lumayan, tapi dibandingkan dengan gadis berkerudung itu. Pak Ken banyak menjumpai gadis yang jauh lebih cantik juga seksi bahkan lebih menggoda."

Kembali Reno mengutarakan pendapatnya dalam hati. Bayangan liarnya mulai menari-nari di atas kepala. Ia tahu jika Ken biasa berlibur dengan sahabatnya yang tidak lupa selalu ditemani oleh gadis-gadis cantik dengan menggunakan pakaian minim bahan.

Dan kini ia begitu dibuat penasaran atas perintah Ken mengenai gadis berkerudung itu.

"Sangat mustahil jika Pak Ken menyukainya. Apa mungkin gadis itu pernah berhutang dengannya?"

Kali ini ia merasa yakin dengan tebakannya, tidak mungkin atasannya menyukai wanita lain, sedangkan beberapa minggu lagi ia akan mengadakan pesta pertunangan dengan wanita yang Reno tahu adalah kekasih bosnya.

Sudah lima tahun Reno telah menjadi asisten Kenan di perusahaan milik keluarga Ken yang lain. Mereka sudah sangat akrab karena pertemuannya dulu di kampus pada saat skripsi terakhir.

Mereka berdua telah menjadi teman sejak masa itu. Dimana mereka memiliki guru pembimbing yang sana. Ken tahu betul kepandaian Reno. Yang akhirnya Ken mengajak lelaki itu untuk bekerja dengannya.

Perusahaan Bumi Perkasa yang bergerak di bidang kemasan plastik itu sebenarnya berada dalam genggaman pamannya, merasa kurang puas atas hasil yang didapat. Akhirnya ayah Ken meminta putra kebanggaannya itu untuk mengambil alih perusahaan tersebut.

Kini tanggung jawab Ken bertambah. Ia telah berhasil memegang kendali dua perusahaan sekaligus sebelumnya. Kali ini ada satu tantangan lagi yang harus bisa lelaki itu kuasai. Keahlian Ken dalam memimpin dan mengendalikan perusahaan semakin tidak tertandingi. Ilmu yang dimilikinya tidak bisa diragukan.

Semua yang terjadi seperti sebuah anugerah yang diberikan Tuhan atas kegagalan yang dulu selalu diterima oleh Ken.

Ada sebuah kisah masa lalu, ketika lelaki itu sedang menimba ilmu di satu universitas swasta Jakarta, selama empat kali skripsi ia selalu gagal.

Tidak pernah ada yang tahu sebabnya ketika lelaki itu mengulangi skripsi yang ke lima. Seperti mendapatkan sebuah keajaiban, Ken lulus ujian skripsi dengan hasil yang sempurna.

"Mari Pak, silakan!"

Seorang lelaki dewasa bernama Handoko, begitu sopan mengarahkan langkah kaki Ken untuk masuk ke dalam lift. Sedangkan di belakang Handoko ada Sony selaku direktur sebelumnya yang juga berstatus paman bagi Ken. Lelaki itu sepertinya tidak berminat menyambut kedatangan Ken yang akan menggantikan posisinya.

Hanya beberapa detik saja pintu lift telah terbuka. Karyawan yang lain bergantian naik lift untuk menuju ruangan yang biasa digunakan untuk rapat.

Handoko kembali mengarahkan Ken menuju ke ruangan rapat yang tempatnya berada di paling ujung.

"Silakan, Pak!"

Ken mengangguk menanggapi saat Handoko membukakan pintu. Segera Ken masuk ke dalam ruangan yang cukup luas dengan kursi duduk dan meja melingkar.

Ken mengedarkan pandangannya. Merasakan sejuknya udara dari pendingin ruangan. Ia seperti teringat pada sebuah kisah masa lalu.

Membayangkan dirinya yang duduk di bangku paling belakang. Di mana seorang gadis datang terlambat yang akhirnya harus duduk di barisan yang sama dengannya.

Ken tersenyum tipis saat mengingat seorang gadis yang membuatnya kesal karena telah membangunkan dirinya pada masa itu.

"Pak Ken!"

Sebuah panggilan menyadarkan lamunan Kenan mengenai masa lalunya.

"Ah, iya!" Kenan menjawab asal.

Kenan pun dituntun Reno dan Handoko untuk duduk di depan. Sony sang paman pun juga ikut duduk di depan, ada juga beberapa manager yang juga ikut duduk di sampingnya.

Karyawan yang lain mulai memasuki ruangan. Samar terdengar bisik-bisik seperti suara tawon ketika rombongan karyawan wanita memasuki ruangan.

"Aku juga tidak menyangka."

"Aaa ... Aku suka sekali melihatnya."

"Iya, sepertinya bos kita masih sangat muda."

"Rasanya aku seperti kena hipnotis saat melihatnya."

Mereka sungguh tidak menyangka jika pemimpin baru yang datang cukup tampan dan gagah. Menatap dari penampilannya saja semua mata sudah terpanah. Benar-benar terlihat berwibawa.

"Semua sudah berada di tempat?"

Suara terdengar saat Handoko akan memulai penyambutan. Ia memastikan karyawannya telah duduk di tempat tanpa tertinggal.

Terdengar suara gemuruh yang memenuhi ruangan. Semua karyawan menjawab jika mereka sudah berada di tempat.

"Baik, jika semua sudah berada di tempat, saya akan memulai acara penyambutan ini!"

Karena pintu ruangan yang telah tertutup. Dikiranya semua karyawan telah berada di sana.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatu."

Sejenak Handoko membiarkan karyawannya menjawab salam.

"Puji syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang mana membuat kita senantiasa bisa berkumpul di sini dengan keadaan sehat."

"Untuk menyingkat waktu, mari kita sejenak berdoa menurut agama kita masing-masing sebelum acara penyambutan ini dimulai."

"Berdoa mulai!"

Memberikan waktu untuknya dan yang lain melakukan doa demi kelancaran acara.

"Selesai!"

"Semua pasti sudah tahu bukan, jika perusahaan kita kedatangan pemimpin baru. Yang mana beliau adalah putra dari bapak Bagus Pratama."

"Pak Sony masih tetap akan menjadi bagian dari perusahaan ini. Beliau tentunya akan turut serta memberikan arahan pada pemimpin baru kita."

"Untuk mempersingkat waktu, saya akan mempersilakan pak Kenan Adi Pratama memperkenalkan diri dan sedikit memberikan kata sambutan pada karyawan di sini."

"Silahkan Pak Ken!"

Handoko memberikan mikrofonnya pada lelaki tampan yang duduk di sampingnya. Berdiri lelaki gagah yang menggunakan jas hitam tersebut. Suara bisik-bisik mulai terdengar lagi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatu. Selamat pagi bagi yang beragama lain."

"Kalian sudah mengenal saya?"

Serentak semua karyawan menjawab "belum".

"Baik, perkenalkan saya Kenan Adi Pratama dan kalian bisa memanggil saya Ken."

Dan tanpa ada yang menduga, suara ketukan pintu mengalihkan perhatian semua orang. Tak lama suara ketukan pintu terhenti, pintu ruangan pun terbuka. Perlahan sosok gadis cantik mulai masuk dan membungkuk hormat.

Termangu seketika gadis itu ketika kini sepasang mata menatap lurus ke depan. Di mana seorang lelaki tampan yang berdiri sambil membawa mikrofon juga sedang memandangnya. Mereka saling mengunci pandangan mata.

"Dia ...."

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Riri

Riri

shaum maksudnya

2023-12-12

0

Riri

Riri

shaum kah...

2023-12-12

0

MACA

MACA

seseorang di masalalu

2023-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Maya dan Radit
2 2. Shanum Marwah
3 3. Kenan Adi Pratama
4 4. Gara-gara bulpen
5 5. Keluarga Pratama
6 6. Kedatangan tamu istimewa
7 7. Masuk angin
8 8. Air mata
9 9. hati yang hancur
10 10. Terbawa perasaan
11 11. Ken dan Radit
12 12. Pilunya tangisan Maya
13 13. Pertemuan tidak sengaja
14 14. Keberuntungan Ken
15 15. Sebuah alasan
16 16. Perjanjian
17 17. Ada apa?
18 18. Gadis tawanan
19 19. Lelucon takdir
20 20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21 21. Percakapan keluarga
22 22. Semakin Rumit
23 23. Mencari harapan
24 24. Masalah apa lagi
25 25. Sebuah penjelasan
26 26. Ungkapan hati
27 27. Jalan terbaik
28 28. keterkejutan
29 29. Kegilaan Ken
30 30. Percakapan dalam mobil
31 31. Upik Abu
32 32. Putri salju
33 33. Hotel Kempinski
34 34. Pesta
35 35. Pesta sungguhan
36 36. Bukan seperti ini
37 37. Kesialan Shanum
38 38. Penyesalan
39 39. Penjelasan Radit
40 40. Kejutan apa lagi?
41 41. Masalah kehidupan
42 42. Menyakitkan
43 43. Percakapan dari hati
44 44. Supermodel
45 45. Kegirangan Ken
46 46. Suara hati
47 47. Kejujuran
48 48. Kejutan
49 49. Perdebatan dua saudara
50 50. Luka di hati
51 51. Saling merasakan
52 52. Kejutan apa lagi
53 53. Akhirnya
54 54. Tamu tak diundang
55 55. Foto 3R
56 56. Tamu istimewa
57 57. Masa lalu yang sebenarnya
58 58. Darah
59 59. Apakah benar?
60 60. Romantis
61 61. Malam penuh cerita
62 62. Lemas
63 63. Berusaha lebih baik
64 64. Bagai busur panah
65 65. Tragedi malam itu
66 66. Malam Indah
67 67. Seseorang yang pernah singgah
68 68. Gejolak hati
69 69. Siapa itu?
70 70. Kecewa
71 71. Penyesalan
72 72. Saling mengkhawatirkan
73 73. Lelaki berharga
74 74. Menyesal
75 75. Bicara Berdua
76 76. Cemas
77 77. Perawatan selanjutnya
78 78. Luapan isi hati
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Maya dan Radit
2
2. Shanum Marwah
3
3. Kenan Adi Pratama
4
4. Gara-gara bulpen
5
5. Keluarga Pratama
6
6. Kedatangan tamu istimewa
7
7. Masuk angin
8
8. Air mata
9
9. hati yang hancur
10
10. Terbawa perasaan
11
11. Ken dan Radit
12
12. Pilunya tangisan Maya
13
13. Pertemuan tidak sengaja
14
14. Keberuntungan Ken
15
15. Sebuah alasan
16
16. Perjanjian
17
17. Ada apa?
18
18. Gadis tawanan
19
19. Lelucon takdir
20
20. Kantor polisi VS Rumah sakit
21
21. Percakapan keluarga
22
22. Semakin Rumit
23
23. Mencari harapan
24
24. Masalah apa lagi
25
25. Sebuah penjelasan
26
26. Ungkapan hati
27
27. Jalan terbaik
28
28. keterkejutan
29
29. Kegilaan Ken
30
30. Percakapan dalam mobil
31
31. Upik Abu
32
32. Putri salju
33
33. Hotel Kempinski
34
34. Pesta
35
35. Pesta sungguhan
36
36. Bukan seperti ini
37
37. Kesialan Shanum
38
38. Penyesalan
39
39. Penjelasan Radit
40
40. Kejutan apa lagi?
41
41. Masalah kehidupan
42
42. Menyakitkan
43
43. Percakapan dari hati
44
44. Supermodel
45
45. Kegirangan Ken
46
46. Suara hati
47
47. Kejujuran
48
48. Kejutan
49
49. Perdebatan dua saudara
50
50. Luka di hati
51
51. Saling merasakan
52
52. Kejutan apa lagi
53
53. Akhirnya
54
54. Tamu tak diundang
55
55. Foto 3R
56
56. Tamu istimewa
57
57. Masa lalu yang sebenarnya
58
58. Darah
59
59. Apakah benar?
60
60. Romantis
61
61. Malam penuh cerita
62
62. Lemas
63
63. Berusaha lebih baik
64
64. Bagai busur panah
65
65. Tragedi malam itu
66
66. Malam Indah
67
67. Seseorang yang pernah singgah
68
68. Gejolak hati
69
69. Siapa itu?
70
70. Kecewa
71
71. Penyesalan
72
72. Saling mengkhawatirkan
73
73. Lelaki berharga
74
74. Menyesal
75
75. Bicara Berdua
76
76. Cemas
77
77. Perawatan selanjutnya
78
78. Luapan isi hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!