"Saat masa lalu kembali hadir, mungkin saat itu takdir telah menyiapkan kisah terbaiknya." ~Faray Glad~
****
Seseorang dengan hati cemas meremas jemari tangan sebagai pelampiasan. Berada di dalam benda angkut yang membawanya turun ke lantai dasar. Ia sudah tidak sabar untuk segera iku bergabung dengan yang lainnya.
Keadaan di lantai dasar sudah ramai dengan para karyawan yang berdiri rapi untuk menunggu kedatangan pemimpin baru mereka.
Sedang seseorang di luar perusahaan baru saja datang dan turun dari mobil. Seseorang yang lain juga baru saja keluar dari dalam lift dengan penampilannya yang cukup memukau kali ini.
"Ah ... Syukurlah dia sudah turun." ucap seseorang yang kini melihat sosok Shanum berjalan mendekat. Keduanya melemparkan senyuman.
Tanpa mereka berdua sadari jika seseorang yang sejak tadi mereka tunggu telah datang dan melangkah masuk dengan diiringi oleh asisten juga beberapa petinggi perusahaan.
Pas bertepatan dengan sosok pemimpin itu memasuki area lobby perusahaan, Shanum yang sedang melangkah keluar dari dalam lift, merupakan kebetulan yang seolah sudah direncanakan oleh Semesta.
Shanum sungguh terkejut akan kedatangan pemimpin barunya yang sangat kebetulan, saat itu dirinya baru saja keluar dari dalam lift. Ia tidak begitu fokus menatap sosok lelaki tampan yang saat ini sedang menatap dirinya dengan sedikit tertegun. Sebab ia tergopoh untuk segera bergabung dengan rekan yang lain.
"Dia ...." Batin sang pemimpin saat menatap wajah Shanum. Seolah ada yang memanggil dirinya mengenai cerita masa lalu.
Bahkan pandangannya mengikuti gestur tubuh Shanum hingga gadis itu berdiri di barisan paling belakang.
Cukup pandai mengatur keadaan diri. Lelaki tampan itu menipiskan bibir seketika. Menatap ke arah para karyawan yang telah dengan hormat menyambut kedatangannya.
"Reno!"
Pemimpin dengan wajah rupawan itu sekilas menoleh ke belakang untuk memanggil asistennya. Sigap lelaki manis bernama Reno telah melangkah mendekat.
"Iya Pak."
"Cari tahu, siapa karyawan yang berada di barisan paling ujung kanan!"
"Baik Pak!" Sambil mengangguk lelaki itu mengiyakan perintah atasannya.
Sedikit merasakan keanehan Reno, sebab yang ia tahu dari atasannya itu, bosnya adalah lelaki yang kaku dan tidak suka mengurusi orang lain. Nyatanya kali ini dirinya dibuat terkejut oleh permintaan yang begitu mustahil baginya. Bahkan perintahnya ini berkaitan dengan seorang karyawan biasa.
"Ada apa dengan gadis itu?" Reno membatin sambil ia berusaha mencuri pandang ke arah Shanum yang saat ini berada di barisan paling pojok kanan.
"Cantik ...," bisik hati kecilnya. kedua mata Reno memperlihatkan postur tubuh Shanum yang terlihat cukup seksi.
"Lumayan, tapi dibandingkan dengan gadis berkerudung itu. Pak Ken banyak menjumpai gadis yang jauh lebih cantik juga seksi bahkan lebih menggoda."
Kembali Reno mengutarakan pendapatnya dalam hati. Bayangan liarnya mulai menari-nari di atas kepala. Ia tahu jika Ken biasa berlibur dengan sahabatnya yang tidak lupa selalu ditemani oleh gadis-gadis cantik dengan menggunakan pakaian minim bahan.
Dan kini ia begitu dibuat penasaran atas perintah Ken mengenai gadis berkerudung itu.
"Sangat mustahil jika Pak Ken menyukainya. Apa mungkin gadis itu pernah berhutang dengannya?"
Kali ini ia merasa yakin dengan tebakannya, tidak mungkin atasannya menyukai wanita lain, sedangkan beberapa minggu lagi ia akan mengadakan pesta pertunangan dengan wanita yang Reno tahu adalah kekasih bosnya.
Sudah lima tahun Reno telah menjadi asisten Kenan di perusahaan milik keluarga Ken yang lain. Mereka sudah sangat akrab karena pertemuannya dulu di kampus pada saat skripsi terakhir.
Mereka berdua telah menjadi teman sejak masa itu. Dimana mereka memiliki guru pembimbing yang sana. Ken tahu betul kepandaian Reno. Yang akhirnya Ken mengajak lelaki itu untuk bekerja dengannya.
Perusahaan Bumi Perkasa yang bergerak di bidang kemasan plastik itu sebenarnya berada dalam genggaman pamannya, merasa kurang puas atas hasil yang didapat. Akhirnya ayah Ken meminta putra kebanggaannya itu untuk mengambil alih perusahaan tersebut.
Kini tanggung jawab Ken bertambah. Ia telah berhasil memegang kendali dua perusahaan sekaligus sebelumnya. Kali ini ada satu tantangan lagi yang harus bisa lelaki itu kuasai. Keahlian Ken dalam memimpin dan mengendalikan perusahaan semakin tidak tertandingi. Ilmu yang dimilikinya tidak bisa diragukan.
Semua yang terjadi seperti sebuah anugerah yang diberikan Tuhan atas kegagalan yang dulu selalu diterima oleh Ken.
Ada sebuah kisah masa lalu, ketika lelaki itu sedang menimba ilmu di satu universitas swasta Jakarta, selama empat kali skripsi ia selalu gagal.
Tidak pernah ada yang tahu sebabnya ketika lelaki itu mengulangi skripsi yang ke lima. Seperti mendapatkan sebuah keajaiban, Ken lulus ujian skripsi dengan hasil yang sempurna.
"Mari Pak, silakan!"
Seorang lelaki dewasa bernama Handoko, begitu sopan mengarahkan langkah kaki Ken untuk masuk ke dalam lift. Sedangkan di belakang Handoko ada Sony selaku direktur sebelumnya yang juga berstatus paman bagi Ken. Lelaki itu sepertinya tidak berminat menyambut kedatangan Ken yang akan menggantikan posisinya.
Hanya beberapa detik saja pintu lift telah terbuka. Karyawan yang lain bergantian naik lift untuk menuju ruangan yang biasa digunakan untuk rapat.
Handoko kembali mengarahkan Ken menuju ke ruangan rapat yang tempatnya berada di paling ujung.
"Silakan, Pak!"
Ken mengangguk menanggapi saat Handoko membukakan pintu. Segera Ken masuk ke dalam ruangan yang cukup luas dengan kursi duduk dan meja melingkar.
Ken mengedarkan pandangannya. Merasakan sejuknya udara dari pendingin ruangan. Ia seperti teringat pada sebuah kisah masa lalu.
Membayangkan dirinya yang duduk di bangku paling belakang. Di mana seorang gadis datang terlambat yang akhirnya harus duduk di barisan yang sama dengannya.
Ken tersenyum tipis saat mengingat seorang gadis yang membuatnya kesal karena telah membangunkan dirinya pada masa itu.
"Pak Ken!"
Sebuah panggilan menyadarkan lamunan Kenan mengenai masa lalunya.
"Ah, iya!" Kenan menjawab asal.
Kenan pun dituntun Reno dan Handoko untuk duduk di depan. Sony sang paman pun juga ikut duduk di depan, ada juga beberapa manager yang juga ikut duduk di sampingnya.
Karyawan yang lain mulai memasuki ruangan. Samar terdengar bisik-bisik seperti suara tawon ketika rombongan karyawan wanita memasuki ruangan.
"Aku juga tidak menyangka."
"Aaa ... Aku suka sekali melihatnya."
"Iya, sepertinya bos kita masih sangat muda."
"Rasanya aku seperti kena hipnotis saat melihatnya."
Mereka sungguh tidak menyangka jika pemimpin baru yang datang cukup tampan dan gagah. Menatap dari penampilannya saja semua mata sudah terpanah. Benar-benar terlihat berwibawa.
"Semua sudah berada di tempat?"
Suara terdengar saat Handoko akan memulai penyambutan. Ia memastikan karyawannya telah duduk di tempat tanpa tertinggal.
Terdengar suara gemuruh yang memenuhi ruangan. Semua karyawan menjawab jika mereka sudah berada di tempat.
"Baik, jika semua sudah berada di tempat, saya akan memulai acara penyambutan ini!"
Karena pintu ruangan yang telah tertutup. Dikiranya semua karyawan telah berada di sana.
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatu."
Sejenak Handoko membiarkan karyawannya menjawab salam.
"Puji syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang mana membuat kita senantiasa bisa berkumpul di sini dengan keadaan sehat."
"Untuk menyingkat waktu, mari kita sejenak berdoa menurut agama kita masing-masing sebelum acara penyambutan ini dimulai."
"Berdoa mulai!"
Memberikan waktu untuknya dan yang lain melakukan doa demi kelancaran acara.
"Selesai!"
"Semua pasti sudah tahu bukan, jika perusahaan kita kedatangan pemimpin baru. Yang mana beliau adalah putra dari bapak Bagus Pratama."
"Pak Sony masih tetap akan menjadi bagian dari perusahaan ini. Beliau tentunya akan turut serta memberikan arahan pada pemimpin baru kita."
"Untuk mempersingkat waktu, saya akan mempersilakan pak Kenan Adi Pratama memperkenalkan diri dan sedikit memberikan kata sambutan pada karyawan di sini."
"Silahkan Pak Ken!"
Handoko memberikan mikrofonnya pada lelaki tampan yang duduk di sampingnya. Berdiri lelaki gagah yang menggunakan jas hitam tersebut. Suara bisik-bisik mulai terdengar lagi.
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barrakatu. Selamat pagi bagi yang beragama lain."
"Kalian sudah mengenal saya?"
Serentak semua karyawan menjawab "belum".
"Baik, perkenalkan saya Kenan Adi Pratama dan kalian bisa memanggil saya Ken."
Dan tanpa ada yang menduga, suara ketukan pintu mengalihkan perhatian semua orang. Tak lama suara ketukan pintu terhenti, pintu ruangan pun terbuka. Perlahan sosok gadis cantik mulai masuk dan membungkuk hormat.
Termangu seketika gadis itu ketika kini sepasang mata menatap lurus ke depan. Di mana seorang lelaki tampan yang berdiri sambil membawa mikrofon juga sedang memandangnya. Mereka saling mengunci pandangan mata.
"Dia ...."
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Riri
shaum maksudnya
2023-12-12
0
Riri
shaum kah...
2023-12-12
0
MACA
seseorang di masalalu
2023-12-06
0