014 - Persyaratan Pernikahan

Viona mengerutkan kening membaca sejumlah persyaratan yang diajukan oleh Arun sebelum mereka melangsungkan pernikahan.

Pihak wanita dilarang jatuh cinta pada pihak pria.

Pihak wanita tidak diperkenankan mencampuri urusan pribadi pihak pria.

Pihak wanita tidak punya kewajiban untuk mendapatkan nafkah dari pihak pria.

Pihak wanita harus menjaga sikap di depan keluarga pihak pria.

Pihak wanita tidak diperkenankan menuntut apa pun ketika pernikahan berakhir.

Pernikahan hanya berdurasi selama satu tahun sesuai dengan tanggal ditandatanganinya perjanjian pernikahan.

Sementara itu, Arun mengerutkan kening juga saat membaca syarat yang diajukan oleh Viona.

Pihak pria tidak diperkenankan melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun kepada pihak wanita.

Pihak pria harus bersikap sopan dan baik.

Pihak pria tidak diperkenankan menyentuh pihak wanita seujung rambut pun.

Pihak pria dan wanita harus tidur di tempat terpisah.

Pihak pria tidak diperkenankan menuntut apa pun kepada pihak wanita.

"Lucu sekali, kau membuat poin nomor empat seakan aku akan tidur di tempat yang sama denganmu! Haha!" Arun tertawa.

Viona mencebik. "Kau membuat poin nomor satu seakan aku pasti akan jatuh cinta padamu! Huhu, menjijikkan!"

"Huh! Terserah apa katamu! Pastikan bahwa kau memegang kata-katamu!"

"Ya, kau pun harus begitu! Dan mengenai durasi, satu tahun rasanya terlalu lama untuk pernikahan ini!"

"Tidak! Satu tahun adalah waktu yang pas! Kakekku tentu akan sangat curiga jika pernikahan ini terlalu singkat!" tukas Arun.

"Kau benar-benar sangat takut ya dengan kakekmu?" tanya Viona.

"Sangat," jawab Arun dengan santainya.

"Yah, kau tidak salah, kakekmu punya aura kuat yang sangat menakutkan. Aura-aura pembunuh bayaran," ceplos Viona.

"Haha," Arun tertawa. "Kau benar-benar bisa dibunuh kalau kakekku sampai mendengar pendapatmu itu."

"Huuh!" gerutu Viona.

"Mari kita tanda tangani perjanjian ini sebagai bukti bahwa kita siap melakukan pernikahan," tukas Arun.

Viona menarik napasnya, ia harus membulatkan tekad untuk melakukan pernikahan ini. Pernikahan yang tujuannya untuk mewujudkan kebohongan Arun kepada kakeknya. Kebohongan yang menyelamatkan mereka berdua dari skandal yang merusak nama baik mereka.

Viona tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi padanya jika ia tidak menerima bantuan dari pengacara sang kakek.

Video yang tersebar saja sudah membuatnya diusir dari rumah. Jika berita itu semakin viral dan tidak diturunkan dari media daring, mungkin sekarang Viona sudah menjadi buronan para warganet.

Para warganet sudah pasti akan berlomba-lomba meminta tautan berisi link video mesum berdurasi sekian detik atau sekian menit hanya untuk menuntaskan rasa penasaran mereka.

Terlebih jika video tersebut diembel-embeli dengan kata-kata provokatif.

Heboh! Skandal mobil goyang! Klik link di bio!

Hidup Viona pasti benar-benar semakin menyedihkan.

Ya, inilah jalan terbaik daripada tidak ada jalan sama sekali.

...*****...

Viona melangkah takut-takut saat menuju ke rumahnya. Ia mengetuk pintu rumah berkali-kali namun tidak ada jawaban.

Viona tak berani menghubungi orang tuanya dan Sany, Viona bahkan memblokir nomor telepon sepupunya itu. Viona marah pada Sany yang malah melaporkan berita viral itu kepada kedua orang tuanya, membuat Viona harus diusir dari rumah.

Namun berhubung ia akan menikah, setidaknya ia harus menemui orang tuanya. Lagipula orang tuanya harus tahu bahwa pria yang terlibat skandal bersamanya bersedia menikahinya sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Bukankah sudah terdengar lebih bagus karena ada pria yang akhirnya menikahi Viona?

"Apa tidak ada orang di rumahmu?" tanya Arun.

"Harusnya ada," jawab Viona.

Viona mengeluarkan kunci serep dari dalam tasnya. Ia membuka pintu belakang dengan kunci itu. Viona memang sengaja membuat kunci serep pintu belakang, karena aksesnya yang lebih mudah menuju ke kamarnya.

Viona memasuki rumah yang sepi, seakan rumah itu sudah ditinggal dalam beberapa hari.

Yah, Viona sendiri sudah hampir seminggu meninggalkan rumah dan selama itu pula ia tinggal di ruko karena belum mendapatkan tempat kos.

Viona memasuki kamarnya dan mengambil beberapa pakaian untuk disimpan dalam tas.

"Hei, Sutopo! Kau kan tinggi, tolong ambilkan pigura foto di atas lemari itu!" pinta Viona.

"Kenapa tidak ambil sendiri?" keluh Arun.

"Aku tidak punya waktu untuk angkat kursi dari dapur," sahut Viona sambil mengambil barang-barang yang dibutuhkannya.

Arun meraba-raba bagian atas lemari yang kotor, tangannya menyentuh sebuah pigura kecil yang dipenuhi debu.

"Hihh! Debunya!" keluh Arun lalu menyerahkan pigura foto itu pada Viona.

Viona mengusap debu yang menutupi sebuah foto.

"Untunglah aku masih menyimpan fotoku dan nenekku," ucap Viona senang.

Arun melihat sekilas foto Viona bersama seorang wanita tua.

"Nenekmu sudah meninggal?" tanya Arun.

"Ya, sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Dan foto ini satu-satunya fotoku dan nenek yang masih kusimpan. Semua barang-barang milik nenekku dibawa ke kampung halamannya dan sebagian lagi katanya sudah didonasikan untuk yang membutuhkan," jawab Viona.

Sungguh kasihan sekali kau hanya dapat foto sebagai warisan, ckck, batin Arun.

"Kau dekat dengan nenekmu?" tanya Arun lagi.

"Sangat," jawab Viona. "Sejak kecil nenek yang menjagaku. Nenek yang menjadi tempatku mengadu. Dulu aku bahkan sering membicarakan tentangmu pada nenekku."

"Huh, kau pasti menceritakan hal-hal buruk tentangku pada nenekmu sebagai bahan gosip!" cibir Arun.

"Memang! Haha!" Viona tertawa.

Viona memandangi fotonya yang sedang duduk di samping sang nenek.

Ia jadi teringat kenangan saat tiap hari menceritakan tentang pria yang saat ini sedang berkeliling melihat-lihat keadaan rumahnya.

Tak bosan-bosannya Viona menceritakan pemuda yang kala itu benar-benar disukai olehnya.

Seseorang yang membuat Viona rela melakukan apa saja demi pemuda itu.

Pemuda yang waktu itu berkali-kali menolak perasaan Viona, membuat Viona menangis berderai air mata dan terluka. Namun keesokan harinya, ketika pemuda itu menyapanya tanpa rasa bersalah, rasa sakit hati dan luka Viona seketika sembuh.

Dan siapa yang akan menduga bahwa pria yang dulu menolak Viona habis-habisan, kini bahkan sudah terikat perjanjian dengannya.

Mereka akan menikah, dan itu sungguh di luar prediksi BMKG.

Viona menghela napas, jika saat ini neneknya masih hidup, akankah nenek mendukung keputusannya untuk menikah dengan pria yang dulu sudah menghancurkan hidup Viona?

"Hei! Ayo kita pergi!"

Suara pria itu membuat Viona terkejut, pigura ditangannya hampir jatuh meluncur. Untunglah Viona dengan cepat segera menangkapnya.

"Kenapa kau malah bengong? Mau bernostalgia sampai kapan?" cibir Arun.

"Ih, siapa yang bengong sih," gerutu Viona.

Viona segera memasukkan pigura foto itu ke dalam tas, tak lupa pakaian dan beberapa barang yang sudah dikemasnya.

Saat ini Viona hanya berusaha mengumpulkan keberanian untuk bertemu orang tuanya lagi.

...*****...

Episodes
1 001 - Pernyataan Cinta Yang Ditolak
2 002 - Wasiat Kakek
3 003 - Beban Keluarga
4 004 - Cincin Janji
5 005 - Ajakan Aliansi
6 006 - Kondangan
7 007 - Kondangan ( 2 )
8 008 - Munculnya Sutopo
9 009 - Bicara Empat Mata
10 010 - Terjebak Jebakan
11 011 - Mencari Solusi
12 012 - Kemalangan Viona
13 013 - Jebakan Untuk Aran
14 014 - Persyaratan Pernikahan
15 015 - Menikahi Pria Yang Dulu Kusuka
16 016 - Pernikahan Arun
17 017 - Menjawab Telepon
18 018 - Tidak Adil Bagi Aran
19 019 - Bolehkah Berkencan?
20 020 - Kehilangan Pekerjaan
21 021 - Membawa Masalah
22 022 - Jangan Terbawa Perasaan
23 023 - Tanggung Jawab
24 024 - Mempertaruhkan Masa Depan
25 025 - Istri Yang Dibully
26 026 - Bertemu Mas Alan
27 027 - Nonton Film Horor
28 028 - Tak Bisa Tidur
29 029 - Makan Sushi
30 030 - Tergoda
31 031 - Handuk
32 032 - Tetangga Cabul
33 033 - Ajakan
34 034 - Kesempatan
35 035 - Kencan Pertama
36 036 - Pujian Untuk Arun
37 037 - Kekasih Sempurna
38 038 - Kedatangan Tamu VVIP
39 039 - Pengeroyokan
40 040 - Nasi Goreng
41 041 - Pria Kaum Jetset vs Wanita Kaum Jetlag
42 042 - Menjadi Babu
43 043 - Menyelamatkan Viona
44 044 - Pacarku Gigolo?
45 045 - Reka Ulang
46 046 - Godaan Terlalu Berat
47 047 - Viona Jatuh Sakit
48 048 - Bukan Pria Simpanan
49 049 - Kemarahan Arun
50 050 - Kejutan Untuk Viona
51 051 - Pindah
52 052 - Perkenalkan
53 053 - Dansa
54 054 - Sial
55 055 - Sabotase
56 056 - Penjelasan
57 057 - Aku Milikmu
58 058 - Kencan Bersama Aran
59 059 - Cemoohan Bu Inaya
60 060 - Kesabaran Setipis Tisu
61 061 - Cemburu
62 062 - Penyerangan
63 063 - Perundungan
64 064 - Meluruskan Gosip
65 065 - Bu Dyan
66 066 - Sok Akrab
67 067 - Drama Tepung
68 068 - Kakek
69 069 - Berita Buruk
70 070 - Ancaman
71 071 - Mencari Tahu
72 072 - Kecurigaan
73 073 - Keluhan
74 074 - Kehamilan
75 075 - Ketahuan
76 076 - Kebimbangan Aran
77 077 - Perintah Kakek
78 078 - Keputusan Viona
79 079 - Air Mata Viona
80 080 - Kepergian
81 081 - Menyelesaikan Masalah
82 082 - Putus Asa Aran
83 083 - London
84 084 - Pupus
85 085 - Kembali Pulang
86 086 - Kehidupan Baru Viona
87 087 - Bertemu Lagi
88 088 - Kehadiran Arun
89 089 - Masalah Rumah Tangga
90 090 - Suami Viona
91 091 - Pasar Malam
92 092 - Tamu
93 093 - Masa Lalu Bu Har
94 094 - Adik Arun
95 095 - Kenyataan
96 096 - Ibu Arun
97 097 - Rasa Bimbang
98 098 - Akhir Kisah Cinta
99 099 - Manusia Bawang
100 100 - Kepuasan
101 101 - Mengakui Suami
102 102 - Anakku
103 103 - Cemas
104 104 - Upacara Peringatan
105 105 - Rasa Kecewa Aran
106 106 - Mari Saling Membahagiakan
107 107 - Kasus
108 108 - Penjara
109 109 - Menjenguk
110 110 - Tuduhan Aran
111 111 - Hari Kebebasan
112 112 - Kesepakatan Arun dan Aran
113 113 - Semalam Bersamamu
114 114 - Perpisahan
115 115 - Hidup Harus Berlanjut
116 116 - Menata Hidup
117 117 - Cincin
118 118 - Pencarian Cincin
119 119 - Pemilik Cincin
120 120 - Mengembalikan Cincin
Episodes

Updated 120 Episodes

1
001 - Pernyataan Cinta Yang Ditolak
2
002 - Wasiat Kakek
3
003 - Beban Keluarga
4
004 - Cincin Janji
5
005 - Ajakan Aliansi
6
006 - Kondangan
7
007 - Kondangan ( 2 )
8
008 - Munculnya Sutopo
9
009 - Bicara Empat Mata
10
010 - Terjebak Jebakan
11
011 - Mencari Solusi
12
012 - Kemalangan Viona
13
013 - Jebakan Untuk Aran
14
014 - Persyaratan Pernikahan
15
015 - Menikahi Pria Yang Dulu Kusuka
16
016 - Pernikahan Arun
17
017 - Menjawab Telepon
18
018 - Tidak Adil Bagi Aran
19
019 - Bolehkah Berkencan?
20
020 - Kehilangan Pekerjaan
21
021 - Membawa Masalah
22
022 - Jangan Terbawa Perasaan
23
023 - Tanggung Jawab
24
024 - Mempertaruhkan Masa Depan
25
025 - Istri Yang Dibully
26
026 - Bertemu Mas Alan
27
027 - Nonton Film Horor
28
028 - Tak Bisa Tidur
29
029 - Makan Sushi
30
030 - Tergoda
31
031 - Handuk
32
032 - Tetangga Cabul
33
033 - Ajakan
34
034 - Kesempatan
35
035 - Kencan Pertama
36
036 - Pujian Untuk Arun
37
037 - Kekasih Sempurna
38
038 - Kedatangan Tamu VVIP
39
039 - Pengeroyokan
40
040 - Nasi Goreng
41
041 - Pria Kaum Jetset vs Wanita Kaum Jetlag
42
042 - Menjadi Babu
43
043 - Menyelamatkan Viona
44
044 - Pacarku Gigolo?
45
045 - Reka Ulang
46
046 - Godaan Terlalu Berat
47
047 - Viona Jatuh Sakit
48
048 - Bukan Pria Simpanan
49
049 - Kemarahan Arun
50
050 - Kejutan Untuk Viona
51
051 - Pindah
52
052 - Perkenalkan
53
053 - Dansa
54
054 - Sial
55
055 - Sabotase
56
056 - Penjelasan
57
057 - Aku Milikmu
58
058 - Kencan Bersama Aran
59
059 - Cemoohan Bu Inaya
60
060 - Kesabaran Setipis Tisu
61
061 - Cemburu
62
062 - Penyerangan
63
063 - Perundungan
64
064 - Meluruskan Gosip
65
065 - Bu Dyan
66
066 - Sok Akrab
67
067 - Drama Tepung
68
068 - Kakek
69
069 - Berita Buruk
70
070 - Ancaman
71
071 - Mencari Tahu
72
072 - Kecurigaan
73
073 - Keluhan
74
074 - Kehamilan
75
075 - Ketahuan
76
076 - Kebimbangan Aran
77
077 - Perintah Kakek
78
078 - Keputusan Viona
79
079 - Air Mata Viona
80
080 - Kepergian
81
081 - Menyelesaikan Masalah
82
082 - Putus Asa Aran
83
083 - London
84
084 - Pupus
85
085 - Kembali Pulang
86
086 - Kehidupan Baru Viona
87
087 - Bertemu Lagi
88
088 - Kehadiran Arun
89
089 - Masalah Rumah Tangga
90
090 - Suami Viona
91
091 - Pasar Malam
92
092 - Tamu
93
093 - Masa Lalu Bu Har
94
094 - Adik Arun
95
095 - Kenyataan
96
096 - Ibu Arun
97
097 - Rasa Bimbang
98
098 - Akhir Kisah Cinta
99
099 - Manusia Bawang
100
100 - Kepuasan
101
101 - Mengakui Suami
102
102 - Anakku
103
103 - Cemas
104
104 - Upacara Peringatan
105
105 - Rasa Kecewa Aran
106
106 - Mari Saling Membahagiakan
107
107 - Kasus
108
108 - Penjara
109
109 - Menjenguk
110
110 - Tuduhan Aran
111
111 - Hari Kebebasan
112
112 - Kesepakatan Arun dan Aran
113
113 - Semalam Bersamamu
114
114 - Perpisahan
115
115 - Hidup Harus Berlanjut
116
116 - Menata Hidup
117
117 - Cincin
118
118 - Pencarian Cincin
119
119 - Pemilik Cincin
120
120 - Mengembalikan Cincin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!