"Alkamdulilah kenyang sudah akhirnya", Guman Nisa ketika perutnya sudah kenyang.
"Assalamualaikum kanjeng putri maaf mengganggu waktu istirahat anda", Ucap Datuk maung perak tiba-tiba.
"Walaikumsalam ya Allah boleh tidak rehat sejenak saja Datuk maung perak dari dunia gaib", Jawab Nisa tersenyum.
"Maaf kanjeng putri ini memang tugas anda dan anda yang terpilih ", Ucap Datuk maung perak penuh hormat.
"Baiklah ada apa? Gerangan datang Datuk", Jawab Nisa serius.
"Saya hanya mengingatkan bahwa anda harus kehutan larangan segera sebelum rajah dari tinta pohon hutan larangan.Seperti yang sudah saya jelaskan kemarin rajah itu batasannya . Tunggu sepertinya saya mencium bau jin muslim kanjeng putri ", Ujar Datuk maung perak dengan hidung yang bergerak-gerak.
"Saya akan segera kesana Datuk maung perak.Dia pangeran Abdul Mangkubumi yang ingin menungguku untuk membebaskan kutukan iblis sewu Rakuti", Jawab Nisa.
"Bolehkah saya bertemu dengan sang pangeran sepertinya nama itu tak asing buat saya kanjeng putri Nisa ", Ujar Datuk maung perak.
"Baiklah dia sedang fokus menunggu kendi itu dikamar Hanum kita kesana saja tapi tolong buat Hanum terlelap dalam mimpinya Datuk maung perak karena mengingat perkataanmu belum waktunya Hanum dan Bram tahu tentang dirimu", Jawab Nisa serius.
"Iya kanjeng putri baiklah saya akan sirep dia", Ujar Datuk maung perak lalu menggerakkan tangannya dengan komat-kamit sembari mengeluarkan cahaya perak yang mengarah kekamar Hanum.
"Alkamdulilah sirep Sido Ra Tangi sudah bekerja.Bila urusan kita selesai dikamar Hanum otomatis sirep itu hilang dengan sendirinya kanjeng putri", Ujar lanjut Datuk maung perak dengan rasa hormat pada Nisa.
"Ha....Hem ok kita kekamar Hanum Datuk dengan kidang kilat yang pernah kamu pakai saat perjalanan pulang dari hutan larangan yang sedetik saja dah sampai ", Jawab Nisa menahan tawa dengan dengan nama sirep Sido Ra Tangi yang menurutnya lucu .
"Baik Kanjeng putri anda pegang tangan saya", Ujar Datuk maung perak yang hafal betul dengan sifat kanjeng putri Nisa yang selalu menahan tawa bila mendengar istilah ajian yang sering dipakainya.
"Baiklah Datuk", Jawab Nisa serius memegang tangan Datuk maung perak yang kekar yang ditumbuhi bulu-bulu halus motif harimau dengan kuku -kuku tajam tapi tak melukai tangan Nisa.
"Bismillah", Ucap Datuk maung perak dengan hitungan detik Hamun dan Datuk maung perak berada dikamar Hanum yang berada dilantai tiga yang rumayan tinggi.
"Alkamdulilah kita sudah sampai kanjeng putri ", Ujar Datuk maung perak melepaskan genggaman tangan kanjeng putri Nisa.
"Alkamdulilah.Lihat Hanum terlihat tenang tidurnya.Hem Assalamualaikum pangeran Abdul makubumi anda terlihat tak terganggu kedatangan kami", Ucap Nisa tegas.
"Sepertinya dia sedang menyelesaikan wirittan memuji sang pencipta kanjeng putri .Dia merasa aman diarea rumah ini yang saya lihat energi positifnya sangat kuat saya senang kanjeng putri Nisa disini.Kita tunggu saja pasti segera selesai ", Jawab Datuk maung perak panjang lebar.
"Baiklah Datuk maung perak", Ujar Nisa tersenyum.
Datuk maung perak berusaha mengingat - ngingat siapakah? Jin tampan itu wajahnya sepertinya tak asing namun ingattannya tak kunjung teringat pada sosok jin muslim yang tampan itu.
Tak berapa lama Abdul makubumi membuka mata dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum saudaraku . Assalamualaikum Nisa", Ucap Abdul makubumi penuh hormat.
"Walaikumsalam saudara perkenalkan namaku Datuk maung perak Pemimpin dari Hutan Larangan ", Jawab Datuk maung perak dengan rasa hormat.
Subscribe, like, komen karena dengan dukunganmu karya ini bisa ada . Terimakasih salam kenal mohon dukungannya partisipasinya.Nurmayani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ali B.U
next.
2024-11-19
1