"Allah Akbar", Teriak Hanum yang menghuyung-huyungkan tasbeh .
Hingga kedua tasbih Bram dan Hanum pun seperti kilattan cahaya yang mengunci dua ular lumpuh berkepala manusia itu menjadi satu hingga jerittan ular itu melolong terlihat mengerikan.
"Ahhhhh....Haaaa manusia kalian berani mengikat kami.Rasakan kemarahan kami haaaa...panas sakit", Raung ular kembar lumpuh itu berteriak memaki-maki Bram dan Hanum.
"Hanum hati-hati sepertinya ada perlawanan dari ular kembar laknat itu", Ucap Bram yang pasang kuda-kuda dan mengerahkan energi prananya yang berupa kilatan cahaya topan yang melumpuhkan lawan.
"Iya Bram", Jawab Hanum yang mentransfer energi prananya dibelakang Bram.
Hingga dua kekuatan prana keduanya mampu membendung semburan api dua ular kembar lumpuh itu.Hingga.
"Ahhhh.... sakit.... sakit panas dorrr", Jerit dua jelmaan keris yang berwujud ular kembar lumpuh berkepala manusia penuh sisik yang terlihat semakin mengerikan karena kekuatan Bram dan Hanum mampu membuat ular itu melepuh dan meledak dan akhirnya menjadi debu.
"Alhamdulillah", Ucap Bram dan Hanum berbarengan.
Disatu sisi tampak Nisa habis-habisan melawan manusia iblis kambing yang mengembik...membabi buta menyerang Nisa.
"Teng...teng...teng", Suara lonceng dari leher manusia iblis kambing membuat lipatan suara memekakkan telinga.
"Wussss.... wussss", Bunyi gemuruh angin dari kekuatan lonceng itu membuat Nisa terpojok.
"Ah.... dimana Bram dan Hanum aku butuh mereka untuk membantuku ", Guman dalam hati Nisa .
"Ha....ha.. ternyata cuma segitu bocah kekuatanmu", Suara iblis berwujud manusia kambing.
"Ya Allah aku mohon pertolonganmu.Bismilah", Suara Nisa disertai takbir hingga kini mata Nisa mulai berwarna biru bercahaya begitupun tubuhnya bersamaan dengan munculnya panah dan busur kalimasada.
"Enyahlah suara lonceng laknat", Ucap Nisa berapi-api tubuhnya melesat melayang dan melompat -lompat dengan tubuh bercahaya.
"Bismillah Allah Akbar", Suara doa dan takbir Nisa dengan melesatkan panah dari busurnya ribuan panah menghalau suara lonceng laknat itu.
"Tingg....", Bunyi dua kekuatan beradu dan bertemu hingga terdengar dua hantaman terdengar memekakkan telinga bagi kaum Indigo dan dedemit itu sendiri.
"Nisa kami akan membantu", Ucap Bram dan Hanum bersamaan lalu keduanya menyatukan tenaga untuk disalurkan pada Nisa agar jauh lebih kuat.
"Ciat... Ciatttt", Suara dua kubu yang saling menyerang dengan ilmu tinggi.
"Num ...Bram lawan kita kali ini gak mudah.Karena dia pemimpin dedemit kota ini", Bisikan hati yang menembus mata hati Bram dan Hanum .
"Kalian akan lemas bila memaksakan diri karena tadi sudah melawan dedemit sebelum kesini", Bisikkan hati Nisa yang menembus mata batin Bram dan Hanum mengingatkan .
"Kami akan terus membantumu meski lawan kita kuat percaya pada Allah ", Bisikkan membalas kata dari dua sahabatnya itu.
"Dasar bodohhh", Gertak Nisa mengurung dua sahabatnya itu dengan panah kalimasada.
Hingga serangan dari musuhpun mengenai lengannya.Meski tak berdarah namun membuat Nisa terhuyung -huyung kebelakang dengan posisi masih terbang.
"Nisaaaaa", Ucap Bram dan Hanum.
"Tak kubiarkan demit itu melukai sahabat dan rekanku.Enyahlah kau demit dan kembalilah kedasar bumi yang panasss akan kusegel kamu disana ", Teriak Nisa melayang terbang dengan gerakan kaki seperti berlari mengarahkan ribuan panah kalimasada.
"Datuk maung perak datanglah bedebah jin kafir ini harus kembali keasalnya dan membusuk disana.Akan kubuka portalnya tidak ada waktu lagi datuk maung perak ", Teriak Nisa gemetar karena luka akibat serangan topan setan meski jubah biru kalimasada tak sobek tapi menimbulkan hantaman yang cukup keras.
"Ha....ha kamu ternyata gadis cukup kuat Yang tak ingin membahayakan kawanmu.Apa?itu portal tidak ahhhh....kamu", Teriak dedemit kaget saat Nisa membuka portal gaib yang sangat ditakuti demit sekuat apa? pun terlebih kehadiran Datuk maung perak adalah panglima jin muslim yang sangat ditakuti jin kafir.
"Saya sudah datang kanjeng putri", Ucap sopan Datuk maung perak pada Nisa.
"Sebenarnya siapa? gadis itu kenapa maung perak menghormatinya", Suara gentar demit itu berusaha lari.
"Mau kemana kamu", Gertak Datuk maung perak.
Terlihat pria tampan berwujud harimau dengan baju perang dengan atribut warna perak itu mengeluarkan sinar keperakkan untuk menjerat demit berwujud manusia iblis kambing itu
"Bawa dia kembali ke tempatnya dan segel dia diperut bumi seperti tempatnya semula tindih dia bersama batu emas yang jadi malapetaka pemujanya.Energi positif manusia yang diserapnya yang memberikan makanan dan kekuatan yang membuat demit itu terlepas dari perut bumi itu ", Ucap Nisa tegas.
"Siap kanjeng putri ", Ucap Datuk maung perak .
Suara gelegarrrr aungan Datuk maung perak membuat demit itu merasakan getar luar biasa.Seperti kilattan menyambar batu besar emas itu juga demit yang berwujud manusia iblis kambing.
"Hemmmbekk.....auuuu... jangan bawa aku ketempat itu lagi tolong akuuuuu bekkk", Jerit makhluk tak kasat mata itu.
Datuk maung perak pun melesat bagai kilat petir.Setelah sampai diperut bumi . Dilemparkan hingga teriakkan menggema melengking memekakkan telinga.
Lalu disegelnya makluk dan batu emas yang jadi malapetaka dengan izin Allah lewat kekuatan Datuk maung perak.
"Ahhhhh...ahhhhh...ahhhh...", Teriakkan dedemit itu begitu mengerikan.
Letupan -letupan api . Membara membakar makluk yang berupa api itu.
Datuk maung perak pun melesat kembali dengan kecepatan tinggi karena sebentar lagi portal yang dibuka tuannya akan menutup.
"Datuk maung perak segeralah kembali portalnya mulai menutup sedikit lagi", Ucap cemas Nisa pada sosok jin muslim yang turun menurun menjaga pusaka gaib dari leluhurnya yang hingga kini tak pernah diketahui rimbanya oleh Nisa Cipta Rahayu.
Namun sebelum tertutup sebuah kilatan warna perak itu keluar dari lubang portal yang sudah tertutup.
"Hap haummm", Suara aungan Datuk maung perak yang seluruhnya berwujud harimau Sumatera yang berwarna perak.
"Untunglah Datuk maung perak", Ujar Nisa lega.
"Aungggg..maungggg",Suara aungan sang harimau kembali kewujud pria tegap nan tampan berwajah harimau.
"Alkamdulilah anda selamat Datuk maung perak", Timpal Nisa.
"Iya kanjeng putri", Jawab Datuk maung perak sopan.
"Sekarang bantu aku membuat para arwah -arwah ini. kembali ketempat mereka Datuk maung perak ", Timpal Nisa .
"Tentu saja kita harus kehutan larangan untuk meminta jin muslim dan kyai Busro untuk membuat mereka bersih dan tidak jadi arwah penasaran ", Jawab Datuk maung perak.
"Iya... siapa?Kyai Busro", Ucap Nisa terasa asing ditelinganya dengan nama itu.
"Dia seorang kyai keturunan kanjeng syeh Amanah pewaris pertama Busur panah kalimasada seorang wali dan kami wajib menjaga pusaka dari karomah yang diberikan Tuhan yang maha Esa.Padanya yang diberikan dihutan larangan yang dihuni jin muslim.Larangan untuk jin kafir masuk wilayah kami", Ucap Datuk maung perak menjelaskan.
"Lantas kenapa aku yang diwarisi busur panah kalimasada dan mengemban tugasnya.Kalau kyai Busro masih memiliki keturunan Datuk maung perak ", Jawab Nisa meminta penjelasan.
"Karena kyai Busro tidak kuat mengakat busur itu.Dan kamu yang memiliki mata biru setiap kekuatan itu datang maka busur panah kalimasada pun akan datang dengan sendirinya kepada penerusnya sedangkan aku hanya menjaganya Kanjeng putri", Jawab Datuk maung perak menjelaskan.
Subscribe, like, komen pembacaku mohon dukungannya pembacaku terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ali B.U
,next
2024-11-15
1
Dana Kristiana
💪💪 lanjut 😁
2024-08-13
1
Sri Ningsih
/Grin/
2024-06-27
2