"Tuan Sastro apa? anda ingin mengambil batu emas itu.Anda akan memiliki kekayaan, kejayaan, kekuasaan seperti Karto Harjo beserta keturunannya dengan mengorbankan semua keturunannya ataupun menggantinya dengan penghuni rumah baru yang menempati rumah ini.Dengan menyerap energi positif korbannya yang beranjak dewasa.Dengan lumpuh total mengambil kebebasannya dan kebahagiaannya. Membunuhnya perlahan dengan tubuh lemah dan berpenyakittan dengan terus mengambil sari Pati positifnya.Juga mengambil kebahagiaannya dengan meracuninya dengan kesepian tak bertepi.Dan itu sumber petaka Karto Harjo berserta keturunannya aku akan menampakkan bayangan tentang kematian Karto Harjo yang mengerikan dan malang agar kamu dan istrimu mengambil hikmah dari sebuah kehidupan fana ini tuan.Anda diberikan kekayaan dan kejayaan dari hasil keringat kerja keras dan harapan dari buyut kalian jadi aku harap kesombonganmu hilang saat kau melihat kematian Karto Harjo ", Ucap Nisa panjang lebar dengan tempo yang cukup lama penuh kharismatik dari seorang Indigo liar.
"Iya mbak", Ucap gagap kedua pasutri itu ketakutan.
Lalu Nisa menyuruh pasangan pasutri itu untuk saling berpegangan tangan.Lalu Nisa menyentuh ubun-ubun tuan nyonya Sastro dengan mengucapkan nama Allah semesta alam.Nisa meniup ubun-ubun kedua pasutri itu.Hingga terkesiap lah kedua pasutri itu melihat hal mengerikan.
"Haaa", Suara tuan nyonya Sastro mengganga melihat pemandangan mengerikan itu .
Terlihat tubuh Karto Harjo yang tua itu seperti mayat hidup dengan kondisi membusuk tapi masih terlihat hidup dengan nafas tersengal-sengal.Hanya dokter yang dibayar mahal untuk membersihkannya .
Tujuh puluh lima tahun usianya.Dan selama sepuluh tahun terakhir mengalami kondisi seperti itu.Tak bisa makan dan minum bahkan selang infus untuk jalan makan pun malah membuat tubuhnya membengkak dan bertambah rusak.Hingga membuat pusing para medis.
Saat membersihkan mayat hidup Karto Harjo para dokter memakai baju berserta helm ala pasukan medis Corona agar virus itu tak menular.Selalu memakai AC dan menyemprotkan parfum Diruangngan tempat dia dirawat disalah satu kamar rumah ini .
Jasad yang sepuluh tahun terakhir itu terlihat menakutkan tanpa makan dan minum bahkan tanpa infus makanan karena semua organ sudah mati . Dengan kondisi fisik yang membusuk tapi masih hidup mengerikan sendiriin diruang tertutup kesepian. Hanya tampak makluk tak kasat mata menunggunya untuk menagih janjinya.
Mereka memakan sari Pati kehidupannya meski tubuh dan jiwa Karto Harjo sudah tak berdaya menunggu sang ilahi memanggilnya.
Lalu dihari dimana kesepian dan sakit yang bertepi.Sepasang bola mata yang rabun itu melotot seperti melihat nyawa penjemputnya untuk memisahkan dirinya dari dunia fana.
Sendirian tanpa batas.Tanpa seseorang disampingnya bahkan acara pemakaman secara tutup dilakukan.Agar jasad cepat dikuburkan.
Tak ada seorang pun menangisi kepergiannya.Tak ada pengajian karena keluarga Karto Harjo seorang pemeluk ajaran sesat yang selalu menyembah batu emas itu .
Bahkan tetangga pun berbisik-bisik tentang keangkuhan dan kekejaman Karto Harjo sang penguasa yang semena-mena dengan rakyat.
Dimana zaman dulu dia seorang temegung disebuah wilayah dibawah kaki kerajaan.Membuat para rakyat menderita dan membawa gadis belia yang cantik untuk dijadikan gundik setelah bosan akan dijual dirumah -rumah bordir.Membuatnya menjadi penguasa zalim.
Setelah gambaran hidup Karto Harjo yang jahat itu.Nisa mengusap ubun-ubun itu lagi dan mengusap kedua matanya untuk menutup lagi mata batin kedua pasangan pasutri itu .
"Ahhhhh..... tidak", Teriak tuan Sastro ketakutan.
"Tidakkkk.", Teriak nyonya Sastro shock tubuhnya menggigil hingga celana panjangnya basah karena mengompol.
Hingga membuat Bram dan Hanum tertawa namun ditahannya dengan menutup mulutnya.Bisa-bisa Nisa mencak-mencak seperti orang gila berabe kalau bar-barnya keluar.Indigo liarnya kelewat keluar ihhh ngeri semua bisa berantakan kalau sudah begitu semua makluk kasat mata disatroni dan diperlihatkan pada klien bisa-bisa penyewanya/kliennya jantungngan.
Membuat mereka langsung terdiam.Dan berhenti cekikikan.
"Takut masih ingin melihat yang lain", Ucap Nisa tenang namun menggoda tuan nyonya Sastro yang tergidik ketakutan hingga tak bisa berkata-kata.
"Bau ompol ya..aduh nyonya Sastro kenapa sampai ngompol bau pesing tau", Ucap Nisa lanjut sekilas tersenyum.
"Kami takut mbak ", Ucap kedua pasutri itu kompak.
"Hanum Bram tolong ajak mereka untuk berganti baju dikamar mereka paling tidak rumah yang ditinggalkan sementara mereka ini masih ada baju iyakan nyonya", Ujar Nisa memerintah.
"Iya mbak ", Ucap mereka berdua gemetar karena merasa ketakutan.
"Bram Hanum suruh mereka menunggu dimobil mereka.Setelah selesai tugas kalian menemani ganti pempers mereka cepat bantu memulangkan batu siallan ini beserta kerisnya keperut bumi", Ucap Nisa tegas .
"Siap Nis", Ucap kedua sahabat Nisa itu dengan senyuman lucu dibibir mereka saat Nisa mengucapkan pempers .
Nisa memandang dua keris yang melayang-layang seolah tak mau meninggalkan tempat pemujaan itu .Batu ukuran emas itu tampak berkilauan menggoda untuk Nisa memilikinya.Melayang-layang disekitar Nisa menampakkan bayangan betapa Kemewahan yang mengalir terus tanpa batas . Kekayaan, kejayaan, kekuasaan dengan mudah dicapai.
"Dasar brengsek apa? kamu lupa untuk memilikimu harga yang tak sepadan dan sangat mahal yang dibayar manusia dan keturunannya cihhhh tak Sudi aku akan mengirimmu kembali didasar bumi berserta temanmu itu biar kamu kembali menjadi abu dan mendidih disana ditempat asalmu laknat.Kamu pikir aku tak bisa memulangkanmu kembali.Insa Allah bisa dengan izin Allah Tuhan kita", Umpat Nisa panjang lebar yang waspada.
Terlihat batu itu menampakkan dirinya.Batu emas itu ternyata dihuni jin yang berwujud seperti manusia kambing.Yang berwarna coklat keemasan.Dan dua keris itu menampakkan diri sebagai ular lumpuh yang kehilangan kekuatannya.
"Wahhh... kalian ternyata menampakkan diri ya.Jadi wujud asli kalian begitu buruk ya.Aku sangat kecewa melihat wujud kalian yang jelek.cek...cekk.Masih cantik dan ganteng jin muslim ya yang sepanjang hidupnya melakukan kebajikan dan bersujud pada Tuhan kita", Ucap Nisa panjang lebar.
"heikkk dasar manusia tak tau diri kesini mau cari mati.Jangan harap mengembalikan kami keperut bumi.Kami tak mau ditempat itu lagi manusia itu yang memanggil kami dengan mengorbankan dirinya beserta keturunannya lewat energi positif sari Pati kehidupannya yang membuat aku berada disini.Itu bukan salah kami keserakahan mereka membuat mereka membayar mahal ha...ha ..ha", Seru pongah makluk yang dilaknat Allah itu .
"Ohh... begitu ya", jawab santai Nisa bersamaan dengan kedua sahabatnya yang muncul didekatnya setelah membantu pasutri yang menurut mereka lucu itu gemetar sampai ngompol.
"Bram Hanum kurung dua ular lumpuh itu dengan kemampuan kalian", Seru Nisa tegas.
"Baik Nis", Jawab keduanya bersamaan.
"Allah hu Akbar", Takbir Bram berucap dan meleparkan tasbehnya yang melayang -layang bercahaya bagai api yang mengikat salah satu ular lumpuh berkepala manusia itu.
Subscribe, like, komen pembacaku mohon dukungannya pembacaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ali B.U
next
2024-11-15
1