"Nis semua sudah tersedot dikendi", Ucap Bram dan Hanum berbarengan dengan sikap tetap waspada.
"Ok bagus kerja kalian", Jawab Nisa tetap tenang.
Mereka terus berjalan namun terhalang sebuah bola api yang menyala yang berjumlah lima .Orang Jawa biasanya memanggil dedemit itu dengan sebutan bandaspati.Lalu terlihat Buto ijo dengan ukuran kerdil menyerang Bram dan Hanum yang memang berada didepan.
"Pah aku takut", Ucap nyonya Sastro yang kini memegang erat celana suaminya.
"Mah aku juga takut kita berdoa dan percaya dengan mbak dan mas ini", Jawab tuan Sastro dengan logat Jawa dengan memegang jubah biru tua yang dikenakan Nisa yang memang berada dibelakang Bram dan Hanum.
"Kalian tak perlu tahu makluk yang sedang kami hadapi nanti setelah kita sampai aku bisa membuka mata batin kalian", Ucap tegas Nisa .
"Kami pokoknya nurut saja Mbak biar selamat ", Ucap kedua suami istri itu ketakutan.
"Hem kalian berdiri disini duduk dan pejamkan mata kalian.Aku akan melingkari kalian dengan rajah.Semoga Allah mengizinkan berdoalah kalian sebisa kalian dalam hati insa Allah makluk itu tak akan menggangu ataupun mencelakai kalian ingat jangan keluar dari garis hitam yang kulingkari sebelum aku datang",Ujar Nisa berpesan wanti-wanti pada pasangan suami istri itu seraya berdoa dan memanah disisi lingkaran itu hingga membentuk sangkar.Nisa meragukan keteguhan kedua suami istri itu yang akan tergoda untuk keluar dari lingkaran hitam itu saat dedemit merayunya untuk keluar.
Bisa membahayakan nyawa mereka.Setelah selesai Nisa meninggalkan suami istri itu menuju Bram dan Hanum yang berperang dengan bandaspati dan Buto ijo kerdil . Mereka terlihat kewalahan.
"Nis cepat tolong kami", Ucap Bram yang terus mengayunkan tasbehnya yang berubah jadi pedang yang berkobar seperti api.
"Nis bantu aku Buto ijo ini makin banyak tak ada habisnya",Ujar Hanum yang terus mengayunkan tasbehnya yang berubah menjadi rantai panjang bagai cemeti yang terus berkibas-kibas dengan cahayanya namun karena banyaknya Buto ijo membuat kewalahan Bram menghadapinya.
"Baiklah aku datang teman-teman", Ucap Nisa sembari berdoa dalam hati meminta pertolongan Tuhan alam semesta.
Seperti biasanya Nisa menghilang bak ditelan bumi.Nisa melewati gerbang dimensi lain dan melesat terbang bak Prabu Angling Darma.Dengan panah kalimasada yang pernah diberikan olehnya lewat Datuk maung perak saat perjalanan batinnya lewat mimpi saat Nisa menyadari kemampuan supranaturalnya.
"Ahhh ... rupanya rumah ini dijadikan sarang menyandara jiwa-jiwa sengsara.Dan energinya begitu kuat dedemit itu makin kuat dengan menyerap energi positif korbannya yang muda . Membuat mereka sengsara berlahan kesepian dan lumpuh.ahhh kesehatan dan kebahagiaan bagian terpenting dari seorang manusia tak bisa dibiarkan aku akan memutuskan rantai yang siapapun? tak berani menyentuhnya.Maaf keturunan Karto Harjo kalian akan benar-benar melarat.Ahhh kalian tetap licik menjual rumah ini untuk lepas dari penderitan tak bertepi dengan persekutuan yang dibuat buyutmu namun masih menikmati kekayaannya dengan mengorbankan orang lain.Cihhh....tak bisa aku biarkan ", Guman Nisa berapi-api.
"Hehhh...anak manusia kamu berani masuk kesarang kami .Mau kujadikan budak seperti mereka keturunan Karto Harjo.Lihat mereka kesakitan kujadikan budak.Lihat dinding -dinding ini terbuat dari jiwa mereka yang menderita.Ha....ha... Dan pijakkanku adalah buyut mereka Karto Harjo yang semasa hidupnya telah membuat perjanjian bersekutu dengan aku beserta keturunannya dan orang yang menempati rumah itupun akan kusedot hawa positifnya.Jadi jangan coba-coba memutus rantai perjanjian yang kami buat atau kamu tahu akibatnya ", Ujar dedemit yang belum terlihat wujudnya namun hanya suara yang mengelegar.
Terlihat Dimata batin Nisa sang indigo liar itu.jiwa-jiwa itu menangis dan mengenaskan dijadikan dinding-dinding terlihat mengerikan tumpukan manusia yang dirantai dan dibelit ular raksasa membentuk dinding -dinding yang terjejer rapi dengan rupa kotor dan menghitam korban dari perjanjian buyut mereka Karto Harjo.
Terlihat Buyut mereka Karto Harjo yang renta remuk redam menjadi pijakan para dedengkot dan dedemit sarang gaib ini.
"Kamu pikir aku takut.Heh kamu yang takut berhadapan dengan aku demit.Aku hanya takut Tuhan semesta alam yang menciptakan aku dan dirimu.Jadi tugasku membereskanmu dan membebaskan mereka dan memutuskan perjanjian terkutuk itu", Ucap lantang Nisa.
Kini mata hitam Nisa berubah menjadi biru menyala.Tubuhnya menjadi ringan dan bercahaya hingga menyilaukan mata dedemit dan dedengkot yang melihatnya.
Melesat bagai cahaya.Busur kalimasada yang bersanding dengan panah kalimasada terlihat menyala-nyala senada dengan warna mata Nisa kini.
"Shettt....", Terdengar hujan anak panah kalimasada yang jumlahnya berlipat-lipat itu melesat dari busurnya mengenai sasarannya jeritan makluk tak kasat mata.
Hingga terlihat wujud asli mereka yang menakutkan.Terlihat pocong berwajah gosong dan penuh belatung berteriak -teriak hingga wujud pocongnya melepuh dan menghilang dari pandangan.
"Ahhhhh....ahhh sakittt", Teriakkan siluman ular raksasa yang wajahnya penuh sisik ular itu melolong kesakitan.
"Hemm... ternyata kamu jauh kuat dari sipocong ya temanmu itu sudah jadi debu.Tapi kamu masih bertahan ok", Ucap Nisa.
"Yaahhh ", Sebuah tasbeh warna perak melesat jatuh dileher siluman ular raksasa yang mengerikan dengan taring -taring tajam yang sering makan janin hasil aborsi.
"Bedebah kamu gadis liar.Aku balas nanti lepaskan ikatan pada leherku ini", Gelegar siluman ular raksasa menjerit-jerit.
"Enak bukan.Kamu terlalu rakus jadi kuikat saja lehermu agar tidak lagi makan janin aborsi", Ucap Nisa marah.
"Haahh... salah manusia itu sendiri yang membunuh darah dagingnya sendiri.Itu juga sumber kekuatanku dan rasanya enak energi dari janin-janin itu .Kamu yang bodoh mau membantu manusia serakah seperti Sastro bukanlah mereka terlihat sama dengan kami.Kami memang terkutuk dan tugas kami memberi bara diatas nafsu hasrat manusia yang serakah dan liar jadi jangan salahkan kami.Ahhh sakitttt....cukup Nisa jangan eratkan ikatan ini", Ucap Siluman ular raksasa itu menjerit -jerit.
"Hehhh...ini tugas kami dan para kyai meluruskan kesesatan untuk membuat mereka sadar memperbaiki diri.Bukankah Tuhan membuka pintu taubat untuk manusia dan jin", Jawab Nisa waspada.
"Ahhhhh....aku tak mau . Aku tentara kaum jin jahat jadi aku menyukai kegelapan ",Ujar siluman ular raksasa itu.
"Ohhh... kalau begitu sebaliknya kuambil semua kekuatanmu untuk dijernihkan dan dilarung agar jiwa-jiwa tak berdosa itu damai", Ujar Nisa semakin menarik tasbeh perak itu dari jauh dengan kekuatan prananya.
"Ahhhh.... jangan ambil energi itu.Itu sumber kehidupanku", Timpal siluman ular itu berteriak mengganga ribuan zigot yang merupakan energi positif keluar dari mulut busuk siluman ular dan masuk keguci pusaka milik Nisa.
Subscribe, like, komen novel Terbaruku Indigo liar.Mohon dukungannya pembacaku terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
youuu
banaspati ga sih?
2025-02-23
0
Ali B.U
next
2024-11-15
1
Dana Kristiana
⭐⭐⭐⭐
2024-08-13
2