Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh SMA Tunas Bangsa, yaps hari ini adalah hari dimana diadakannya pemilihan ketua OSIS SMA Tunas Bangsa, sudah terpampang empat kandidat yang mencalonkan diri di Mading sekolah, juga sudah ada empat kotak suara sudah berjejer rapi di lapangan basket sekolah, berikut para kandidat calon ketua OSIS SMA Tunas Bangsa
Kandidat Pertama
Septian Manendra kelas XI IPS 1
Kandidat Kedua
Chandra Adhitama kelas XI Bahasa I
Kandidat ketiga
Aldilla Olivia kelas XI IPA 2
Kandidat keempat
Galih Rafardhan kelas XI IPS 3
Seluruh rangkaian pelajaran hari ini hanya sampai jam istirahat pertama, selanjutnya akan diisi dengan pemilihan ketua OSIS secara transparan dan serempak, di tengah lapangan sudah ada beberapa siswa yang sudah mulai memberikan suara.
"pemilihan ketua OSIS udah kek ajang pemilihan idol yak, kalo modelannya kek begini mah boleh nggak sih milih semua"ucap salah seorang siswa yang juga sedang menunggu giliran untuk mencontreng salah satu kandidat tersebut.
"maruk amat loe, mau keempatnya di pilih semua, nanti jadinya suaranya tidak berguna dong, tapi kalo di fikir-fikir lagi iya juga ya, udah kek pemilihan idol aja ini".
"kalo gue sih mau milih kak Ian ajalah, adem bener orangnya kalo jadi pemimpin"imbuh salah seorang siswa.
"kak Chandra juga nggak kalah cool sih, kak galih apalagi bikin meleleh kalo lihat senyumannya itu".
"dasar cewek-cewek genit kalo sama yang bening-bening aja pada gercep"salah seorang siswa cowok ikut nimbrung dalam percakapan.
"dih, ya biarin aja sih, kesempatan kan nggak datang dua kali, harus di manfaatkan semaksimal mungkin dong, kapan lagi coba".
"kesempatan apa kesempatan?salah satu dari mereka ada crush mu kan?"ucap siswa cowok yang lain.
"apa-an sih, sok tau loe".
"udah-udah kalian minggir dulu, aku mau memberikan hatiku eh salah suaraku maksudnya buat kak Aldilla"seru salah seorang siswa yang tetiba datang dari belakang sembari membawa surat suara di tangannya.
sementara itu di lain tempat terlihat jelita dan icha yang juga masih menunggu giliran untuk mencontreng.
"akhirnya maju juga tuh anak satu menjadi salah satu kandidat ketua OSIS di sekolah".
"paling juga ulah sohib-sohibnya, kan loe tau sendiri Ian tuh tipikal orangnya kek mana?susah di tebak kan Cha".
"menurut gue juga iya sih, pasti itu ulah sohib-sohibnya yang daftarin, soalnya kalo inisiatif dia sendiri kayaknya nggak mungkin sih".
"ide si Juna tuh yang daftarin"tetiba Angga datang yang nggak tau dari arah mana tau-tau sudah berdiri di samping Icha.
"astaghfirullah, loe ya kebiasaan sukanya ngagetin orang, bener-bener dah".
"ya sorry Cha, habis dari tadi gue perhatiin loe sibuk sendiri sih, eh ada si cantik jelita juga Tah".
"ya menurut loe, gue disini dari tadi nggak kelihatan gitu?"ucap jelita sedikit sebal.
Angga dan jelita ini emang kalau ketemu udah kek tikus sama kucing lebih sering berantemnya ketimbang akurnya, kadang cuma masalah sepele juga di permasalahin.
"berantem Mulu, awas jatuh cinta loe ntar lama-lama"
"gue jatuh cinta sama Angga, ah nggak aja deh terima kasih".
"eh jangan gitu jelita yang cantik nan menggemaskan, cinta itu buta loh, lain di mulut lain di hati, di mulut bilang nggak di hati bilang iya, hayo ngaku, loe sebenernya suka kan sama gue".
"pede banget sih loe Angga, ampun dah, dahlah Sana loe bareng temen-temen loe lagi aja sana"usir jelita yang mulai kesel karena sering di goda sama Angga.
"hobi banget loe godain jelita sih ngga?".
"habis lucu jelita tuh kalo gue godain suka langsung merah merona gitu pipinya".
"ya loe udah tau gitu malah makin-makin godainnya, bener-bener ya loe, suka rese' emang, dahlah gue mau milih dulu, ayok jel kita ke lapangan dulu"ajak Icha ke jelita yang langsung di jawab dengan anggukan.
Icha dan jelita kemudian menuju ke lapangan untuk memberikan suara.
Sementara itu Angga kembali lagi ke sohibnya.
"makin kesini gue perhatiin si icha kok makin cantik ya perasaan"ucap Juna yang ternyata dari tadi juga memperhatikan si Icha dari kejauhan.
"apa, loe suka sama dia?ngomong dong kalo suka jangan diam aja nanti keburu di rebut orang lho".
"emang siapa yang mau sama cewek tomboi kek Icha gitu ngga?"tanya bayu, ini anak emang suka rese' sih kadang-kadang.
"eh loe jangan salah, si galih udah berapa kali aja deketin dia tapi di tolak Mulu, terus si Chandra mantan ketua basket juga pernah nembak dia tapi di tolak juga, gue juga bingung tuh cewek satu sebenernya tipe idealnya kek mana gitu lho"Angga menjelaskan panjang lebar.
"wait loe bilang siapa tadi?galih sama Chandra?yang loe maksud galih sama Chandra yang mencalonkan diri sebagai ketua OSIS ini?tanya bayu mulai penasaran, biasa dia mah di pancing dikit udah kepo dia.
"ya iyalah, emang di sekolah ini ada yang namanya galih sama Chandra yang udah famous di kalangan para siswa?imbuh juna.
"kayaknya sih nggak ada yak".
"yaudah kalo gitu bay".
Waktu berlalu dengan sangat cepat tanpa terasa hari sudah beranjak siang, semua siswa dan juga guru sudah selesai dalam memberikan surat suara untuk pemilihan ketua OSIS hari, penghitungan surat suara juga sudah selesai.
Suara terbanyak di peroleh oleh Septian Manendra, suara terbanyak kedua di peroleh oleh Chandra Adhitama, posisi ketiga dan ke empat di duduki oleh Galih Rafardhan dan Aldilla Olivia, sehingga sudah di putuskan ketua OSIS SMA Tunas Bangsa adalah Septian Manendra dan wakil ketua OSIS nya adalah Chandra Adhitama, Sekertaris OSIS di pegang oleh Aldilla Olivia dan Bendahara OSIS di pegang oleh Galih Rafardhan. Demikian hasil pemilihan OSIS periode tahun ini.
***
Suatu sore di kediaman Septian Manendra, berkumpulah teman-teman Ian yang tidak lain dan tidak bukan ada Bayu, Juna, Angga, Icha dan Jelita, enam sekawan ini berkumpul untuk mengadakan syukuran kecil-kecilan atas terpilihnya Ian sebagai ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa.
"wah ada apa ini tumben rame-rame begini?"suara Kania yang baru pulang dari kampus.
"syukuran bang Ian kak"jawab vyo yang masih sibuk memakan sate di tangannya.
"wah syukuran apa ini?"
"Ian terpilih sebagai ketua OSIS kak"jawab Bayu.
"beneran Ian?wah hebat dong, yang amanah ya kalo jadi ketua"kak Kania sedikit memberikan wejangan untuk adiknya.
"dijamin amanah kalo Ian mah kak"kali ini Angga yang menjawab.
"iya dia kan orangnya kalem kak"imbuh jelita.
"apa-an sih kalian ini, jangan gitu lah nanti aku melambung tinggi loh kalo di puji terus".
"awas Ian jangan tinggi-tinggi terbangnya nanti kalo jatuh sakit loh,hahaha"ucap Juna sambil tertawa.
"kak Kania sini gabung"ajak Icha sambil menggandeng tangan Kania yang sedari tadi masih asyik senderan di pintu.
"bang Bayu mau dagingnya lagi nggak?biar vyo panggangin lagi".
"iya boleh deh vy"jawab bayu sambil menganggukkan kepalanya.
"kira-kira kamu udah ada plan kegiatan belum Ian untuk waktu dekat ini?".
"kayak belum ngga, aku masih mau memahami dulu garis besar tugas seorang ketua OSIS biar nggak monoton gitu-gitu aja kegiatannya ngga".
"iya juga sih, harus ada sedikit perubahan gitu, nggak perlu banyak yang penting ada perubahan sedikit"imbuh Juna.
"tapi kamu masih tetep jadi bagian dari redaksi majalah sekolah kan Ian?apa udah nggak?"tanya kak Kania.
"masih dong kak, kalo itu kegiatannya flexible, apalagi aku kan di bagian fotografinya jadi waktunya bisa menyesuaikan kak".
"kirain gitu udah nggak jadi anggota redaksi majalah sekolah kan udah kepilih jadi ketua OSIS".
"sebenernya mah jadi anggota redaksi majalah sekolah itu enak kak, karena waktunya bisa menyesuaikan jadwal yang penting kerjaan selesai"imbuh Angga.
"iya kak, makanya dua orang ini betah banget kalo suruh lama-lama di kantor redaksi".
"paling juga mereka nge-game Cha"ucap Juna.
"ihh enggak ya, kita nggak ngagame ya kalo di kantor, emang kerjaan lagi banyak ya nggak ngga?".
"yaps, kerjaan lagi banyak banget, apalagi ini habis pemilihan OSIS, belum kita edit-edit hasil liputan kemarinp".
"nanti malam kita edit dulu lah ngga, sebelum kita terbitkan besok".
"boleh deh boleh".
"malam ini kalian mau lembur neh ceritanya?"tanya bayu.
"iya soalnya besok jadwal majalah sekolah terbit, Setiap seminggu sekali kan terbitnya"jawab Ian.
"yaudah kerjaan liput meliputnya dipikir nanti lagi, sekarang lanjutin gih makan-makannya", kakak mau balik ke kampus lagi mau ada rapat soalnya"ucap Kania seraya beranjak dari tempat duduknya.
"kak Kania berangkat sama siapa?"tanya Ian.
"ini temen kakak udah jemput di depan, kakak berangkat dulu ya, nikmatin makan-makannya anggap aja kek rumah sendiri".
"siap kak"jawab mereka serempak.
"kak Kania juga aktif di kampus Ian?"tanya Juna
"iya, jadi salah satu anggota DPM di kampus kalo nggak salah".
"DPM singkatan dari apa Ian?.
"Dewan Perwakilan Mahasiswa bay, tingkatan tertinggi di atas BEM/LEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa, soalnya tiap kampus beda-beda nyebutnya".
"kayaknya kalian aktif semua di kegiatan sekolah maupun kampus keknya"ucap Juna.
"ya gimana ya Jun, soalnya bosen kalo di rumah terus mana kita cuma bertiga kan, jadi kita sibuk sama kegiatan kita masing-masing".
"ayah sama ibu kamu emang nggak mau pulang ke Indonesia lagi Ian?".
"kayaknya sih untuk tahun ini belum sih Jun, nggak tahu tahun depan, soalnya lagi ada sedikit problem di perusahaan cabang Jepang, udah lanjut lagi makan-makannya malah jadi bahas kemana-mana"suruh Ian ke teman-temannya".
Jika sudah membahas soal keluarga Ian pasti akan mengalihkan topik pembicaraannya, ya mungkin dia juga rindu dengan kedua orang tuanya, pernah dulu waktu pengambilan raport di sekolah yang lain di ambilkan rapot oleh orang tuanya, sedangkan dia yang mengambilkan kakaknya, tanpa sengaja terlihat wajah sedihnya ketika melihat teman-temannya bersama dengan orang tuanya setiap hari, mungkin dia juga menginginkan hal seperti itu, namun mengingat orang tuanya adalah pekerja keras semua demi kebutuhan mereka terpenuhi, dia pun hanya tersenyum melihat teman-temannya bersama dengan orangtuanya masing-masing.
"eh udah sore neh, pulang yok"ajak gue ke anak-anak.
"yoklah, kita pulang dulu ya Ian"ucap Juna.
"iya kalian hati-hati di jalan, makasih ya sudah mau mampir kerumahku".
"Selow aja bro"itu suara Bayu menambahkan.
Mereka semua lalu pulang kerumah masing-masing tanpa terkecuali.
"bang Ian, vyo boleh tanya?".
"mau tanya apa vy?jawab Ian sambil sibuk mengetik di depan layar terpakunya.
"ah nggak jadi deh bang, lain kali aja".
"beneran nggak jadi?yaudah kalo gitu mandi sana udah sore, nanti kalau kak Kania pulang loe belum mandi di marahin loh".
"iya-iya vyo mandi"vyo pun lalu beranjak menuju ke kamarnya untuk mandi, dalam pikiran berkecamuk berbagai macam pertanyaan, banyak yang ingin vyo tanyakan ke bang Ian, tapi vyo takut nanti bang Ian salah paham, "gimana ya cara tanya ke bang Ian, takut salah ngomong nanti, ah udahlah mau mandi dulu aja"vyo pun lalu beranjak ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Uchiha Itachi
Sudah jadi bagian hidupku. 🤗
2023-11-24
1