Run Away???

Nevis menghentikan mobilnya di depan sebuah bangunan berwarna merah, serta pintu yang juha di cat warna merah, ciri khas lumbung perkebunan, dan dari pintu merah tersebut keluar seorang pria paruh bayah berjalan mendekati mereka.

Zack dan Nevis keluar dari mobil menyalami Pria tersebut yang dan mereka pun masuk melalui pintu merah dimana pria itu keluar tadi.

"Selamat datang di gudang kami Tuan Osborn, maaf kantor utama sedang di renovasi sehingga untuk sementara kami menjadikan ruangan disana sebagai kantor, harap tidak mengecewakan mu" Tutur Martin

"Tidak perlu sungkan, kami mengerti Tuan Martin" Jawab Nevis masuk kedalam sebuah ruangan lalu ketiganya duduk.

"Permisi Tuan-tuan" Cecilia atau yang akrab di sapa Cecil berjalan mendekati Zack dan juga Nevis dengan gaya centilnya, membuat Zack dan Nevis menatap dengan risih.

"Perkenalkan ini adalah Cecil, dia salah satu pengerja disini" Ucap Martin

Namun Zack dan Nevis tidak menggubrisnya "Bisa kita mulai rapat kita, aku dengar selain kau ada penanggung jawab yang lain" Ucap Zack

"Oh iya, sepertinya dia akan terlambat Tuan, apa tidak masalah di mulai tanpanya, aku juga biasa membantu Paman Martin dalam rapat" Cecil duduk di sisi Martin.

"Haha, begitulah Tuan" Martin merasa sedikit canggung, lalu mendelik tajam pada Cecil keponakannya itu.

Nevis membuka berkasnya dan memberikan salinan lainnya pada Zack dan juga Martin, lalu mereka mulai berdiskusi tentang kerja sama mereka.

. . .

Zack mengamati hamparan hijau didepannya, sungguh perkebunan ini sangat di jaga dan di rawat dengan sepenuh hati, para pengerjanya pun terlihat sangat teliti dan telaten.

"Apa kau sangat suka disini?

"Pantas saja aku tidak menemukanmu, kau pandai mencari tempat sembunyi, Zena"

Zack bergumam dalam hatinya sambil menikmati udara yang ada di situ.

"Apakah Tuan ingin mencoba anggur yang di fermentasi" Tawar Martin pada Zack yang mengangguk kecil.

Di sebuah gedung yang tak jauh dari perkebunan

Seperti biasa Zena akan memantau hasil fermentasi dari anggur yang mereka buat sebelum anggur anggur tersebut dikirim kepada perusahaan anggur milik keluarga Julian.

"Kenapa tong disini kurang dingin paman?"

"Sesuatu merusaknya, fermentasi nya gagal" Ujar salah satu pria di situ.

Zena mengangguk paham, lalu Ia melangkah lebih masuk lagi melihat barel-barel yang baru di masukkan.

"Selamat siang Nona, apa kau datang untuk memeriksa anggur yang akan di berikan kepada investor baru kita?"

"Investor baru?! Zena menoleh kebelakang dan melihat dari jendela bulat yang kotor diruangan tersebut.

D--di-dia...

Zena mundur beberapa langkah dan menabrak barel yang ada dibelakangnya.

"Nona, anda tidak apa-apa" tanya Lukas, memperhatikan wajah Zena yang tiba-tiba pucat.

"Luke, buka pintu belakang" Ujar Zena yang ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar hebat, wajahnya sangat pucat bahan keningnya mulai memunculkan buliran air.

Lukas menutup ruangan barel yang baru lalu bergegas membantu Zena menuju pintu belakang.

Sesampainya disana Zena bergegas masuk kedalam mobil dan melaju, hingga debu dari tanah mencuat ke udara, tentunya mengundang intensi dari keempat orang yang datang bersamaan itu.

"Anak itu, kenapa buru-buru sekali" Gumam Martin yang menoleh kala mereka hampir tiba di halaman depan gudang penyimpanan barel yang berisi anggur.

"Ada apa dengannya" Cecil pun bersuara melihat mobil pamannya yang Ia tahu di kendarai oleh Zena.

"Selamat siang Tuan-tuan" sapa Lukas yang berlari dari arah belakang menyapa Zack dan Nevis yang mengangguk lalu bersalaman dengan Lukas.

"Ada apa dengannya" Cecil tak tahan ingin bertanya pada Lukas perihal Zena yang terburu-buru.

"Sepertinya ada masalah dirumah" jawab Lukas mengikuti jawaban yang di beri Zena sebelum Ia masuk kedalam mobil.

Mereka pun masuk kedalam gedung tersebut dan hal pertama yang mereka lihat adalah barel-barel yang disusun di sisi kiri dan kanan. Martin tampak menjelaskan beberapa hal kepada Zack dan Nevis.

"Anggur di sini adalah yang terenak Tuan" Ucap Cecil mendekat pada Zack

"Oh ya Luke, apa anggur yang akan dicicipi sudah siap" tanya Cecil

"Ya, silahkan ikuti saya Tuan" Luke membuka sebuah ruangan lagi dan mereka masuk kedalamnya.

"Apa Ze dari sini" tanya Martin

"Ya Paman, tadi Nona Zenaya dari sini memeriksa anggurnya"

"Zenaya" Gumam Zack dan Nevis bersamaan bahkan keduanya saling melempar pandangan.

"Tapi..." Lukas melirik pada Zack dan Nevis merasa tidak enak membahasnya.

"Tapi kenapa" tanya Martin "Apa terjadi sesuatu dengan si kembar" Cemas Martin

"Tidak Paman, tadi Nona Zena datang seperti biasa namun ketika Ia melihat keluar jendela, tiba-tiba saja Ia menjadi pucat dan ketakutan lalu memintaku untuk membuka pintu belakang dan pergi tepat saat kalian berjalan hendak masuk kedalam gudang ini" Tutur Lukas.

Zack dan Nevis saling pandang "Dimana rumah Zenaya" Zack yang tidak sabar langsung menoleh pada Martin.

Sementara itu...

Begitu Zena tiba di rumahnya, Ia berlari melesat menuju kamarnya dan mengambil koper yang ada di bawah kolong tempat tidurnya.

Bibi Zhuo, Zain serta Zein dibuat terkejut dan bingung dengan tingkah Zenaya.

"Nak, ada apa, mengapa kau mengemas baju-bajumu" tanya Bibi Zhuo sembari menurunkan Zein yang ada di gendongannya

"Bibi aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskan, bisakah bibi membantuku untuk mengemas barang-barang ini, aku hendak menyiapkan anak-anak ku" Tutur Zena, Ia hanya mengeluarkan beberapa pakaian serta berkas penting dirinya dan kedua anaknya sudah ada didalam koper.

"Mom apa kita akan pergi?" Tanya Zain sembari melangkah denhan tergesa-gesa sebab tangannya di gandeng oleh Zena.

"Ini tas kalian, ambil satu mainan untuk kalian bawa" Zena menarik koper satunya dari dalam lemari lalu Ia menarik beberapa helai baji Zain dan Zein dan meletakkannya didalam.

Semuanya tak luput dari pandangan Zain, Ia melihat raut wajah ketakutan dari sang ibu, kecemasan serta tubuhnya yang gemetaran, bahkan saat tangan Zena menaruh tas di atas kasur tangannya menunjuk mainan Zain dan Zein pun bergetar.

Zain sangat tidak suka ketika ibunya begini, hal ini pernah terjadi, pertama saat sang Ibu sakit demam, dan Ia mengigau tak karuan, bahkan pernah juga terjadi kedua kalinya saat Zena mabuk dan mulai meracau, Ia menangis menyebut nama seseorang dan tangannya bergetar hebat, dan ini ketiga kalinya Zain melihat sang Ibu seperti ini namun dalam keadaan yang benar-benar sadar.

"Astaga Ze ada apa ini" Seru Bibi Zhuo yang melihat Zenaya memasukan beberapa baju di dalam koper

"Zain, Zein cepat masukan satu mainan kalian"

"Tapi Mom, Zein ingin membawa semuanya" Rengek Zein.

Braaak

Zena merampas boneka barbie dari tangan Zein dan melemparnya

"MOM MENYURUH MU UNTUK MEMASUKAN SATU SAJA BUKAN SEMUANYA ZEI" suara Zena tiba-tiba meninggi

"Ngh....nghiks... Whuuuaaaa" Zein menangis dengan kencang bahakan Zain terpaku sesaat, ini pertama kali Ia melihat ibunya seperti ini, Ia buru-buru memeluk adiknya.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

yang benar adalah "pekerja"
menunjukkan orang yang melakukan pekerjaan..

2024-11-23

1

Jerni🦊

Jerni🦊

Terlalu bertele2 baru baca aja udah bosan🗿

2023-11-24

2

jenny

jenny

trauma yang mendalam

2023-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Where is our Daddy?
2 Found You - Ketemu
3 Good News or Bad?
4 Run Away???
5 Futile Fear
6 Funeral
7 The Healer
8 Granma's Happiness
9 Deep Talk
10 Bad Dream
11 I'm Note Bite
12 Call Granma & Granpa
13 Wedding Plan
14 Deep Talk
15 Happy School
16 Hospital
17 Dada yang sakit
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Announcement
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Empat Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima (Warning)
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Where is our Daddy?
2
Found You - Ketemu
3
Good News or Bad?
4
Run Away???
5
Futile Fear
6
Funeral
7
The Healer
8
Granma's Happiness
9
Deep Talk
10
Bad Dream
11
I'm Note Bite
12
Call Granma & Granpa
13
Wedding Plan
14
Deep Talk
15
Happy School
16
Hospital
17
Dada yang sakit
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Announcement
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Empat Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima (Warning)
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!