Zenaya menaiki anak tangga, lalu memasuki kamar tidurnya, Zein dan Zain sudah berada di atas kasur bersiap-siap akan tidur, malam ini mereka akan mendengar kisah tentang Aley si dragon kesepian.
"Lagi???" Zain menatap Zein, Ia yakin jika ini pasti permintaan dari Zein sang adik yang sangat suka dengan Aley si dragon.
"Ayolah Zai, cerita ini sangat seru" Tutur Zein dengan tatapan memohon.
Zain menatap Zena yang mengangkat kedua alisnya dengan senyum padanya.
"Apa Zain ingin mendengarkan kisah dongeng lainnya?" Tanya Zena
Zain menatap sang Ibu lalu menoleh pada Zein yang menatap penuh harap padanya.
"Fine, tapi ini terakhir kalinya" Ucap Zain yang kini menarik selimutnya
"Yaaasss" sorak Zein sedang Zenaya tersenyum menatap putra dan putrinya itu.
Malam ini kedua bocah itu tidur bersama dengan Zenaya, sebab Azalia menginap, karena kamar hanya ada dua, sehingga Azalia tidur di kamar Zain dan Zein sedang bocah dua itu tidur bersama Zena.
"Permisi, apa Ibu boleh bergabung" tanya Azalia dengan suara lembutnya.
"Boleh Ibuku yang cantik" Zein menepuk kasur di sebelahnya meminta Azalia duduk disisinya
"Kau sudah selesai menelepon" Zena berpindah duduknya sedikit ketengah
"Ya, aku naik pesawat pagi" Jawab Aza
"Masyallah, anak-anak Ibu sangat tampan dan cantik begini" Ucapnya mengecup pipi Zein
"Ibu juga cantik" balas Zain.
"Baiklah, apa kalian sudah siap?" Tanya Zena dan ketiganya mengangguk
Zenaya pun mulai bercerita tentang Aley si dragon kesepian, yang hidup sendirian di hutan belantara, kisahnya mencari keluarganya agar bisa kembali bersama-sama menjadi keluarga yang utuh, memiliki Ibu dan Ayah.
Namun perjalanannya dalam mencari keluarganya yang utuh bukanlah sekedar perjalanan biasa, tetapi perjalanan yang penuh petualangan yang berisi tantangan, hingga akhirnya ketika Ia akan menyerah, Ia tiba di sebuah gunung yang sangat tinggi yang sebagiannya tertutup oleh awan dan disana Ia berjumpa dengan seekor naga kecil dan membawanya ke desa naga.
"Aley tidak hanya bisa menemukan Ibu dan Ayahnya tetapi Ia menemukan rumah para dragon, Aley sangat senang dan Ia hidup bahagia bersama keluarganya dan seluruh naga di desa naga, tamat" Zena melihat Zain dan Zein yang hampir menutup matanya karena sangat ngantuk
"Selamat malam my little dragons" Zena mengecup Zain lalu Zein
"Zein juga mau seperti Aley Mom" Ucap Zein yang semakin hilang suaranya dan tertidur lelap.
Aza mengusap wajah Zein yang sudah terlelap "Mereka semakin besar Zen, apa kau sudah siap" Aza menoleh memandang Zena yang menghela nafasnya
"Aku juga tidak tahu Az" Zena menarik selimut kedua anaknya lalu memberi kode pada Aza untuk berbicara di luar
"Zein bertanya tentang ayahnya" Aza meletakan kopi yang ada di tangannya kemeja
Zena lagi-lagi menghela nafasnya "Beberapa minggu lalu Ia menanyakan dimana ayahnya"
"Lalu"
"Aku mengatakan jika Daddynya sedang bekerja di tempat yang jauh, dan akan segera pulang" jawab Zena
"Kau memakai alasan yang sama lagi" Aza menyeruput kopinya "Apa kau tak ingin memberitahukan ayah anak-anak tentang daddynya, bagaimanapun mereka berhak tahu ayahnya demikian juga ayahnya Ze" Jelas Aza
Zena hanya diam, saat ini kepalanya sangat pusing seakan ingin meledak.
Zenaya di liputi perasaan yang sangat rumit, di satu sisi Ia merasa lega bisa lepas dari gangguan Bella dan managernya akan tetapi Ia merasa sangat bersalah pada Daniella dan Mark Osborn, Zena sudah menganggap keduanya seperti orang tuanya, Zena yakin saat ini keduanya pasti sangat kecewa dengan dirinya.
Dan yang paling Zena takutkan adalah Zack.
Ya, Zena takut jika Zack tahu dan akan memisahkannya dengan anaknya, apalagi yang Zena tahu Zack memiliki sifat pendendam. Zena tidak tahu apakah Zack sudah menikah dengan Zena atau tidak.
Zena benar-benar kabur dan meninggalkan semuanya, Ia memutuskan semua komunikasi dimasa lalunya.
.
.
.
Boston, 08:00 p.m
"Selamat malam Tuan" Sapa kepala pelayan
"Malam Igo" Zack membalasnya lalu membawa langkahnya menuju ruang makan di susul dengan Nevis, di sana Daniella dan Mark sudah duduk dan sedang menyantap makan malam mereka
"Selamat malam Mom" Zack mencium pipi sang Ibu "Dad" sapanya seadanya lalu duduk.
"Selamat malam Tante-Om" sapa Nevis yang ikut juga duduk dan mereka mulai makan
"Dad dengar kau bekerja sama dengan pengusaha yang berasal dari turki" Mark yang memulai pembicaraan
"Ya, aku membeli sebuah perusahaan anggur dan bekerja sama dengan orang yang memiliki perkebunan anggur terbaik" Jawab Zack
Mark mengangguk kecil, selama beberapa tahun belakangan ini, Zack benar-benar fokus pada perusahaannya, namun Ia juga tetap mencari Zenaya dan kedua anak mereka.
Ya, Zack tak pernah menyerah, baru-baru ini Mark mengetahui jika Zack baru saja kembali dari Italia, sebab mendengar jika Zenaya berada disana, namum sayang wanita yang Zack jumpa di italia bukanlah Zenaya.
"Apa perkebunan anggur kita di Meksiko kurang bagus Zack?" Tanya Daniella dengan sangat lembut, wanita itu sangat berbeda dengan dulu, Ia sekarang sedikit kurus dan tidak sanggup berjalan lama-lama.
"Sangay bagus Mom, aku hanya meng-expand-nya saja, Anggur yang ini berasal dari perkebunan yang di rawat sungguh-sungguh oleh para pekerjanya" Jawab Zack mengusap sang Ibu.
"Bagaimana denganmu Nevis, ku dengar ibumu sudah memintamu agar segera kembali ke Shanghai untuk melanjutkan bisnis keluarga kalian" Tanya Daniella menoleh pada Nevis
"Iya Tante, hanya saja aku merasa masih kurang pantas, aku masih ingin belajar di Osborn group lebih dulu" Tutur Nevis yang mendapat anggukan dari Mark dan Daniella
Zack sibuk dengan ponselnya, ia tampak mengirim sesuatu kepada seseorang dari ponselnya.
(Aso : Send picture)
Zack menarik ujung bibirnya "Found them" gumamnya kecil
Acara makan malam biasa yang sering mereka lakukan pun berakhir dengan Zack mengantarkan sang Ibu ke kamarnya
"Mom, boleh Zack tanya sesuatu" Daniella mengangguk menatap putranya dengan senyuman.
"Apa Mom, masih merindukan Zena dan cucu Mom" Daniella membelak mendengar pertanyaan Zack, lalu dengan antusias Ia mengangguk dan matanya mulai berkaca-kaca kembali.
"Apa kau sudah berhasil menemukan mereka?" Tanya Daniella
"Yes Mom, maka dari itu Mom harus sembuh, aku berjanji akan membawa mereka" Ucap Zack menggenggam tangan sang Ibu sembari berjongkok didepan Daniella yang duduk di kursi roda.
Daniella berdecak kesal, Ia melempar tangan Zack yang menggenggam tangannya "Kau pasti berbohong agar aku mengikuti pengobatan bukan, cih basi" Kesal Daniella yang mana membuat Zack terkekeh tipis
"Tapi janji Moma masih berlaku kan" Zack menatap mata sang wanita yang melahirkannya itu "Mok akan sembuh ketika Aku membawa Zena dan anak-anak kembali"
Daniella mengangguk kecil "Ya Nak"
Zack pun memberi kecup pada kening ibunya dan keluar dari kamar sang Ibu menuju ruang tamu dimana Nevis dan ayahnya yang tengah berbincang.
"Ayo Nevis" Ucap Zack
"Kalian melakukan perjalanan bisnis" tanya Mark menoleh pada sang putra lalu beralih ke Nevis yang menggeleng.
"Untuk hari ini pekerjaan sudah selesai Om"
"Lalu..." Mark menoleh pada Zack
Zack tersenyum tipis "Aku akan menjemput Ibu dari anak-anakku dan juga anak-anaknya" Jawab Zack
"APA" Mark dan Nevis sama-sama terkejut.
/ l l l
Guys, jangan lupa hari ini atau besok ada CS baru ya... Matursuwun 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Natha
zena tidak tau Zack menikah dengan Zena?
2024-11-23
1
anti sinetron suara hati istri
namanya anak"nya meni pabelit
2024-01-08
1
Cici09
ada buku cerita aslinya gak kak... hehehe
2024-01-04
0