MR - VG - Jujur Lebih Baik

Ruang Rawat Inap Mita

Mita mendengarkan cerita Vikram tentang kehidupannya sebelum bertemu dengan dirinya dan gadis itu memang sudah bersiap jika mendapatkan kenyataan bahwa pria itu memiliki beberapa kekasih sebelumnya.

"Aku sebelum bertemu dengan Denise, sempat berpacaran dengan seorang gadis Pakistan di London tapi kamu tahu sendiri, India dan Pakistan sering tidak cocok apalagi kedua orangtuanya tidak suka dengan orang India. Setelah itu aku berpacaran dengan gadis Inggris tapi kami berpisah saat dia diterima bekerja sebagai translator di kantor departemen luar negeri dan sering pergi keliling dunia. Lalu aku bertemu dengan Denise saat aku kuliah di ortopedi... Kami memang saling... Apa istilahnya, mengisi satu sama lain..." ucap Vikram.

"Mengisi satu sama lain itu artinya dalam pemenuhan kebutuhan biologis?" Mata hijau Mita menatap serius ke Vikram.

"Yes..."

"Sekarang aku mau bertanya padamu, dokter Gupta. Mengingat kamu sudah terbiasa menyalurkan kebutuhan biologis..."

"Ralat, aku sudah hidup selibat setahun ini dan hasratku baru muncul setelah bertemu denganmu" potong Vikram.

"Apakah kamu bisa tahan ? Maksud aku, aku adalah penganut azas no intercourse before married. Apa kamu bisa ?" tanya Mita mengacuhkan ralat Vikram.

"Mita, saat aku melihatmu kembali dan detik itu juga aku sudah bertekad mendekati kamu dan mendapatkan kamu sebagai pasanganku. Dan aku tahu kamu putri siapa. Tentu saja aku tidak akan merusak putri dokter Rao, dan cicit keluarga Pratomo yang dikenal memiliki prinsip ketat. Mita, aku ingin hidup yang lebih ... Apa istilahnya, menjauhi semua maksiat. Aku ingin hidup lebih baik... Aku ..."

Mita mencium bibir Vikram lembut membuat pria itu terkejut karena baru kali ini Mita menciumnya terlebih dahulu.

"Kenapa kamu ... Menciumku, sayang?" bisik Vikram.

"Karena aku respek dengan keinginan kamu hidup menjauhi dari maksiat... Aku suka dengan ucapanmu ..." jawab Mita.

"Karena aku sudah berdoa, jika suatu saat aku dipertemukan oleh wanita yang bisa membuatku jungkir balik, maka aku tidak akan melepaskannya dan aku akan menjaganya sampai kami menikah... Kamulah yang membuat duniaku jungkir balik..." senyum Vikram.

"Nggak koprol sekalian?" goda Mita.

Vikram tertawa. "Sayang, nanti aku jadi trenggiling..."

Mita cekikikan. "Mana ada trenggiling tampan macam kamu?"

"Jadi kamu sadar kalau aku itu tampan ?" balas Vikram.

"Mana ada pria cantik? Eh tapi Opa Hoshi makin tua masih cantik kok..." gumam Mita.

"Apa?"

"Opaku, dia memang aslinya cantik sih tapi jutek ... Well, bon cabe di keluarga kami..." ucap Mita.

Vikram tampak tidak paham dengan apa yang diucapkan Mita tapi yang penting semua mantannya sudah dia ceritakan.

"Apakah ada mantan lain selain ketiga orang itu?" tanya Mita.

"Tidak ada. Sayang, jika Denise..."

"Don't worry. Jika Denise mencoba mencari aku disaat kamu tidak ada, aku bisa menjaga diriku sendiri" jawab Mita tegas.

"Aku akan minta tolong Lucy menjaga dirimu..."

"Jangan... Lucy bukan bodyguard aku dan dia juga memiliki kewajiban sebagai terapis jadi janganlah kamu buat dia melalaikan tugas utamanya..." potong Mita. "Kamu jangan khawatir, dokter Gupta. Aku bukan gadis lemah."

***

Tokyo Jepang

Ben dan Takeshi Gosho akhirnya tetap membuat tugas kelompok mereka hanya berdua sebab tidak ada yang mau bersama dengan pria asing itu.

"Apa aku harus operasi wajah biar tampak Jepang dan memutihkan kulit?" gerutu Benoit yang merasakan mendapatkan perlakuan rasis dari para teman kuliahnya.

Takeshi tertawa. "Mereka mengira bahasa Jepang kamu ala kadarnya dan tidak bisa membaca serta menulis hiragana, Katakana dan kanji..."

"Definisi tak kenal maka tak sayang mereka itu" ucap Ben.

"So, bagaimana kamu buktikan bahwa kamu bisa menguasai semua huruf Jepang, Ben. Jadi saat kita maju memberikan presentasi tugas yang diberikan, kamu yang maju. Soal kanji salah, akan aku bantu karena kita tahu huruf kanji memang sulit..." tawar Takeskhi.

Ben menoleh ke teman satu kelompoknya yang seharusnya bukan kelompok melainkan duet karena hanya berdua.

"Good idea Takeshi !" seru Ben semangat.

Takeshi hanya mengangguk sambil tersenyum.

***

Muenchen Jerman

Pagi ini Arya mendatangi apartemen Riko karena dirinya mendapatkan shift malam dan pagi hingga sore dia bebas.

"Arya?" senyum Riko. "Ayo masuk."

Arya pun masuk ke dalam apartemen Riko dan melihat koper milik gadis itu berada di lantai kamar dan posisi terbuka.

"Kamu mau kembali ke Tokyo?" tanya Arya.

"Yup. Tiga hari lagi aku akan kembali ke Tokyo, Arya" jawab Riko sambil tersenyum. "Sudah waktunya masuk kuliah lagi. Masa liburan aku sudah habis."

Arya menatap Riko dengan perasaan campur aduk. Satu sisi dia senang ada teman yang menyenangkan tapi satu sisi dia tahu Riko hanya sementara di Muenchen.

"Kamu akan bertemu dengan saudara kembarku di Todai. Dia sudah mulai masuk kuliah di bagian bedah..." ucap Arya.

"Siapa namanya? Benoit?"

Arya mengangguk. "Mungkin satu-satunya yang anak India di angkatan tahun ini. Kamu akan bisa tahu dengan sekali lihat ..." jawab Arya sambil duduk di sofa.

"So, mumpung aku belum pulang ke Tokyo dan kamu sedang nganggur, bagaimana jika kita berjalan-jalan?" ajak Riko.

"Kamu mau apa?" tawar Arya.

"Sosis Bratwurst dan beer ! Bukankah itu kebanggaan orang Jerman?" seru Riko heboh.

"Hei, aku berkebangsaan Belgia, bukan Jerman ..." cengir Arya membuat Riko terkejut.

"Lho kamu tidak berkewarganegaraan India?" tanya Riko bingung.

"Nope. Daddy sudah melepaskan kewarganegaraan Indianya setelah mendapatkan kewarganegaraan Belgia. Masalahnya Daddy mendapatkan dua pajak yang lumayan tinggi jika masih memegang dual citizenship jadi dia harus melepaskan salah satu dan India yang dia lepas" jawab Arya. "Karena Daddy sudah nyaman di Brussels."

"I see. So, kapan kita berangkat?" ajak Riko.

"Sekarang pun boleh !" Arya pun bangun dari sofa tempat dia duduk. "Mari nona Riko..." ucapnya sambil membukakan pintu.

Riko tertawa kecil. "Terimakasih tuan Arya..."

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***