Cafetaria fakultas kedokteran Tokyo University
Ran menghampiri Ben yang tersenyum manis dan meletakkan nampannya sedikit keras.
"Apa maksudmu manggil aku kapten Tsubasa, hah, hei Shah Rukh Khan !" ucap Ran judes.
"Lho kan sesuai dengan nama belakang kamu, Tsubasa. Aku jadi ingat manga waktu kecil, kapten Tsubasa, seorang pemain sepakbola dimana manga nya itu muka sama semua ..." balas Ben cuek.
Ran mengacuhkan ucapan Ben dan mulai memakan makan siangnya.
"Habis ini kuliah teknik bedah, ya Kapten Tsubasa..." celetuk Ben memecahkan kesunyian keduanya.
"Yup Shah Rukh Khan."
"Namaku Benoit Rao, bukan Shah Rukh Khan... Bisa disuruh terbang ke Mumbai buat syuting film India nanti aku... Gagal deh jadi dokter bedah" senyum Ben.
"Namaku Ran Tsubasa bukan kapten Tsubasa" balas Ran.
"Lho kalau aku kan manggil kamu kan sesuai dengan nama kamu asli sedangkan kamu panggil aku itu tidak sesuai dengan namaku. Ayahku bisa shock saat tahu anaknya batal jadi dokter bedah" cengir Ben.
Ran menatap judes ke Ben. "Dasar pendatang !"
"Eh pendatang ini datang baik-baik lho... Bahkan resmi. Visa ada, paspor legit, id card resmi, tunggu ... SIM juga. Internasional lho..." Ben mengeluarkan tas kecil brand bottega Veneta berisikan semua barang penting lainnya dari dalam tas punggungnya dengan brand yang sama.
"Kamu ngapain keluarin clutch ?" tanya Ran.
"Buat kasih bukti aku pendatang legal, bukan ilegal."
Ran melongo. "Oh Kamisama ( Tuhanku )... Ada orang yang sampai segitunya membuktikan?"
"Lihat... Ini paspor, id card, SIM... "
Ran melihat foto Ben bersama dengan seorang gadis cantik berangkulan dan mengambil foto itu. "Bahkan foto pacar juga harus dibuktikan?"
Ben terkejut saat Ran mengambil foto itu. "Kenapa memang?" tanyanya santai.
"Ini foto pacar kamu kan? Tidak perlu harus sampai segitunya deh, Shah Rukh Khan ..." ucap Ran sinis.
"Aku malah lupa foto itu masih ada..."
Ran tertegun. "Bagaimana kamu bisa lupa?"
"Well, gadis itu bernama Avantika Rao. Dia adik sepupu aku, anak kembaran ayahku. Itu foto saat dia prom night lulus SMA dan karena tidak ada pria yang mau bersamanya, akulah yang jadi pasangannya..."
"Kenapa tidak ada yang mau sama adikmu? Dia cantik..."
"Karena Kapten Tsubasa, Avantika itu gadis pendiam dan pria takut mengajaknya pergi sebab tidak tahu apa yang ada di pikirannya..."
"Kalau tidak dicoba, kan tidak tahu..." ujar Ran.
"Iya, itu satu. Yang kedua, Avantika baru saja menjadi juara pertandingan karate tingkat dunia. Jadi para pria sekolahnya keder dengannya. Mereka takut kena jotos" gelak Ben yang sampai harus bela-belain ke Mumbai karena Avantika nangis-nangis tidak ada pria yang mau mengajaknya prom night.
"Oh ya ampun... Sekarang dia dimana?" tanya Ran melihat gadis India yang ada di foto.
"Di Oxford. Ambil bisnis agrikultur... " senyum Ben.
Ran mengembalikan foto itu. "Dia cantik Rao..."
"Memang. Sebenarnya dia gadis yang seru diajak bicara tapi karena dia MBTI nya ISTJ dan super introvert jadi susah didekati. Padahal Avantika memiliki pemikiran logis dan dapat diandalkan, serta memperhatikan detail... Mungkin karena pendiam mungkin..." Ben menatap lembut ke foto adik sepupunya yang cantik.
"Kamu berapa bersaudara?"
"Aku anak tengah dari tiga bersaudara."
"Berapa tahun selisihnya?"
"Masing-masing sepuluh dan lima menit."
Ran menatap bingung ke Ben. "Apa maksudnya Shah Rukh Khan?"
"Kamu kan dokter ... Masa tidak paham?" cengir Ben sambil memasukkan semua barang-barangnya ke dalam clutch bag nya.
Ran tampak berpikir lalu menutup mulutnya dan matanya terbelalak. "Kamu triplets?"
"Bingo !"
"Whoah ! Lalu dimana kembaran kamu? Sangat jarang triplets tapi sepertinya kamu bibit yang menyebalkan..." seringai Ran.
Ben cemberut. "Enak saja ! Aku paling cool dari kembaran aku !"
"Apakah cowok semua?" tanya Ran yang tertarik dengan triplets.
"Nope. Arya, kakakku cowok dan Mita, adikku cewek. Arya di Muenchen dan Mita sedang di Paris untuk pengobatan..." jawab Ben dengan sedikit sendu.
Ran terkejut melihat wajah sedih Ben soal adik kembarnya.
"Memang apa yang..."
Suara bel pertanda sudah selesai waktu istirahat, membuat keduanya saling berpandangan.
"Yak, kita kuliah lagi kapten Tsubasa..." senyum Ben sambil membawa nampan yang sudah bersih ke tempat khusus peralatan makan yang kotor.
"Stop panggil aku kapten Tsubasa !" desis Ran kesal.
***
Paris, Perancis
Mita tertidur di sofa akibat kelelahan terapi dan kekenyangan membuat Vikram tersenyum geli melihat gadis itu serampangan.
"Ya ampun gadis satu ini ... " Vikram menyentuh pipi Mita dan gadis itu tidak bergeming. "Lelap sekali tidurnya ..."
Vikram lalu membereskan semua peralatan dan perlengkapan makan tadi di wastafel sekalian mencucinya agar langsung bersih. Vikram pun sekalian membersihkan diri dan berganti kaos tidur serta celana panjang santai. Pria itu pun menata tempat tidur lipatnya dan menata tempat tidur Mita.
Setelahnya, Vikram menggendong Mita ke atas tempat tidurnya yang terdengar menggumamkan sesuatu.
"Dok...Ter... Me...shummm..." gumam Mita yang nyaris membuat Vikram terbahak.
"Oh Astagaaaa... Kamu mimpi apaan sih?" kekeh Vikram sambil mencium kening Mita. "Aku Meshum sedikit saja..." ucapnya sambil mencium lembut bibir gadis itu. "Goodnight, Charusmita..."
Vikram pun menuju tempat tidurnya dan mengambil ponselnya untuk dibuat silent. Namun ada pesan disana yang membuatnya tertegun.
Si@l@n !
***
Apartemen Riko Ichida di Muenchen
Arya memenuhi janjinya dengan makan malam di apartemen Riko dan makan beef teriyaki buatan gadis Jepang itu.
"Enak. Sangat Jepang, otentik..." puji Arya.
"Aku menemukan swalayan khusus bahan makanan Asia, Arya, dan kebetulan sangat lengkap jadi aku bisa membuatnya sesuai resep otentik Jepang..." senyum Riko.
"Kamu pintar memasak..." Arya langsung mengulurkan mangkuk nasinya. "Tambah..."
Riko tertawa. "Kelaparan kamu ?" gelaknya sambil menyendok nasi ke dalam mangkuk.
"Aku sengaja tidak makan siang tadi demi bisa makan beef teriyaki buatanmu..." jawab Arya yang membuat Riko terpana. "Terima kasih nasinya."
"Sampai segitunya Arya?" tanya Riko.
"Well, disamping aku suka makan gratisan..."
Riko tertawa melihat wajah usil Arya.
"Aku selalu dididik oleh ibuku untuk menghargai jerih payah seseorang terutama memasak karena memasak itu butuh proses panjang. Dari persiapan bahan, takaran, mood dan lelah. Makanya saat kamu bilang membuatkan makanan untukku, aku memilih untuk tidak makan siang dan cukup makan roti sebagai ganjal perut Karena kamu sudah capek-capek memasak..."
Riko menatap wajah Arya dengan mata berkaca-kaca. "Ya ampun Arya, aku jadi terharu..."
"Eh? Kok nangis? Aku salah ngomong?" tanya Arya panik.
Riko menggelengkan kepalanya. "Ureshī ( aku sangat senang ). Kamu orang baik Arya..." ucapnya sambil tersenyum manis namun ada air mata disana.
"Duh Riko, Disneyland Paris sudah tutup..."
Riko melongo. "Kenapa jadi bawa-bawa Disneyland?"
"Biar kamu nggak nangis..." jawab Arya serius.
Riko menepuk jidatnya. Nggak romantis !
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
wonder mom
bobrok c klo sm kelg. tp ajaran menjunjung tinggi Ibu mmg dipegang teguh. jd y...pahala berlanjut..pinter, kaya. keren
2023-12-12
1
amilia amel
siapa yg kirim pesan ke dokter vikram ya... penasaran🤔🤔🤔
2023-12-12
2
Masumi Hayami
lah kenapa dia?
2023-12-12
2