Bab 5 : Hubungan yang pahit

"Susan.." panggilnya saat waktunya istirahat.

"Kita kan sudah selesai ujian, dan bentar lagi juga libur. Mau berlibur bersama?"

"Hah, maafkan aku Helen. Orang tua ku memintaku untuk berlibur bersama keluarganya Simon. Kenapa juga harus sama dia?!"

Di dalam hati, Helena mengetahui sesuatu, "Apa perjodohannya akan mulai? Aku harus tanya Simon. Hehehe" baiklah, di pikiran Helena tersusun sebuah ide.

"Memang kenapa? Bukankah dia baik?" Helena pura-pura tidak tau.

"Baik jika dilihat dari bulan! Dia itu laki-laki jahil yang terlalu narsis!" ucap Susan menggebu-gebu.

Puftt, "itu karena dia menyukai mu Susan" Helena sangat puas untuk tertawa.

"Kenapa tertawa?!" sungutnya.

"Apa aku orang yang narsis?" tiba-tiba muncul Simon dari belakang mereka.

"Simon?!" ucapnya panik.

"Susan, apa aku narsis hmm.." Simon tersenyum semanis mungkin.

"Ahahaha, tidak narsis sama sekali."

"Kau tampan."

Setelah mengatakan itu, Susan berusaha kabur dengan Helena yang ditariknya juga menertawakannya.

Sementara Simon, dia tersenyum manis, "apa aku narsis? bukankah aku manis" ucapnya percaya diri.

"Ya ampun! Itu hampir saja" Helena puas menertawakan Susan yang sangat panik.

"Terus saja kau tertawa!"

"Baiklah-baiklah, aku berhenti Susan" perutnya juga sakit jika lama-lama tertawa.

"Kita lanjutkan pembicaraan kita, aku akan ikut mommy dan daddy ku ke Spanyol" ucap Helena serius.

"Hah?" Susan merespon bingung.

"Saat ini, orang tuaku sudah berada di sana. Aku diminta untuk datang beberapa hari di sana karena kakakku akan pergi ke tempat kakek di Italia."

"Dia mempersiapkan study nya disana."

"Berapa lama kak Galan disana?" tanya Susan.

"Tidak lama, hanya seminggu dan aku ikut orang tua karena tidak ada yang menjagaku."

"Jadi Malvin kau tinggal begitu?"

"Iya itu benar, sekali-kali liburan ke sana mungkin menyenangkan" Helena sudah membayangkan beberapa hal.

"Helena..entah kenapa, jika kau ke Spanyol. Aku merasakan hal yang buruk" Susan sangat serius. Tiba-tiba saja merasakan seperti itu.

"Aku pikir akan baik-baik saja, mungkin kamu hanya khawatir?"

"Yaa, semoga hanya kekhawatiran ku saja."

Mereka berdua berjalan kembali ke kelas untuk mengikuti lomba. Sekolah mereka mengadakan lomba setiap selesai ujian untuk hiburan.

Saat pulang sekolah, Helena menceritakan jika ia pergi ke Spanyol.

"Tapi kita sudah merencanakan jauh-jauh hari Helena! Kamu seenaknya membatalkan janji kita!"

Benar saja, emosi Malvin langsung tersulut. Inilah yang ia takutkan jika putus hubungan dengannya.

"Aku tidak mau melanggar perintah orang tua ku Malvin. Kak Galan pergi ke Italia dan itu artinya aku harus pergi ikut orang tuaku" Helena berusaha memberi penjelasan.

"Masih ada aku disini Helen! Aku bisa menjagamu!" teriaknya emosi, dan bahkan di parkiran.

"Tenanglah Malvin, ramai orang disini.." ia mencoba untuk menenangkan Malvin, di area parkir? tentu saja menjadi tontonan.

"Aku tidak peduli Helen! Kamu pilih aku! Atau orang tua mu!"

Helena memejamkan mata sejenak, "maaf Malvin, aku memilih ke Spanyol.."

Dia sama sekali tidak berani melihat Malvin. Malvin begitu menyeramkan dengan matanya yang melotot.

"Kau!" Malvin menunjuk Helena dengan geramnya dan kemudian pergi meninggalkannya.

"Aku tau jika begini akhirnya.."

"Mau ku beri tumpangan?"

"Terimakasih Susan, aku sudah mengantisipasinya tadi. Aku sudah memanggil sopir ku untuk datang."

"Kalau begitu, bagaimana jika aku menemanimu sampai jemputan mu datang?" tawarnya.

"Tidak perlu Susan, sungguh! Kau pulang aja, bentar lagi juga datang."

"Kalau gitu, aku pulang dulu yaa, byee!" lambainya pada Helena.

"Demi mendapatkannya, aku rela menghancurkan mu Helena.." seseorang membatin dari kejauhan.

Helena melihat jika hujan akan turun, "bahkan cuaca juga tidak mendukung."

Tin! Tin!

"Nona! Ayo masuk nona! Sebentar lagi gerimis!"

"Iya pak Joseph!" buru-buru ia masuk ke dalam mobil.

...*****...

Tidak terasa, hari liburan pun datang. Sudah seminggu ini Helena tidak berhubungan dengan Malvin. Jujur, ini waktu terlama Malvin marah padanya.

"Hai Malvin" ketiknya pada laman chat nya

"Aku akan pergi ke bandara bersama kakak malam ini,"

"Aku tau jika kamu masih marah denganku, tapi aku harus menuruti orang tua ku yang telah membesarkan ku,"

"Sebagai gantinya, seminggu ini aku akan terus menghubungi mu."

"Sekali lagi, maafkan aku."

"I love you.."

"Hanya centang dua?" ucapnya sendu.

"Sebegitu marahnya kamu dengan hal seperti ini? Aku tau aku salah, maka aku minta maaf. Bagaimana pun juga, saat ini mereka lah prioritas ku."

Helena sedih dan juga kecewa. Sekarang ini ia sedang membereskan barang bawaannya.

"Helena?" panggil kakaknya dari luar.

"Iya kak?" ia pun membuka pintunya.

"Apa semua baik-baik saja.." Galan berjalan masuk dan di ikuti Helena.

"Baik kok" jawabnya.

"Jangan bohong Helen, mommy dan daddy tidak pernah mengajarkan untuk berbohong" terpaksa Galan sedikit mengancam adiknya.

Luruh sudah air matanya, ia tidak kuat dengan hubungannya.

"Ceritakan pada kakak, siapa yang buat adik kecilku menangis? Hmm?!"

Ia memeluk adiknya dan mengelus kepalanya, "kakak tidak akan marah.."

"Malvin marah denganku karena aku pergi ke Spanyol" akhirnya Helena berani untuk bercerita.

"Kenapa harus marah?" percayalah, Galan sedang menahan amarahnya.

"Kami sudah berjanji untuk menghabiskan waktu saat liburan ini, tapi mendadak! Aku harus ikut ke Spanyol."

"Aku sudah memberitahukannya dengan baik, tapi ia meninggalkan ku saat pulang sekolah minggu lalu dan dia marah sampai sekarang."

"Aku sudah tau responnya akan begitu, jadi aku menghubungi sopir untuk menjemput ku."

"Sudah! Tidak apa Helen, kamu akan lebih aman jika bersama keluarga. Jika kamu sendirian disini, kakak dan yang lainnya tidak akan tega meninggalkan mu."

"Maafkan kakak yaa, karena kakak harus pergi ke Italia" di satu sisi dia merasa bersalah pada Helena, dan di sisi lain merasa marah pada Malvin.

"Kakak tidak salah kok, kakak kan sedang mengurus pendidikan agar dapat mengelola perusahaan nanti,"

"Helena gak papa kok" ucapnya menenangkan.

Mereka bercerita panjang sampai tidak terasa jika hari sudah malam, Galan meminta adiknya untuk segera merapikan kopernya yang belum selesai.

"Kakak akan ke kamar dulu sebentar, kamu kalau sudah selesai.. pergilah ke bawah, tunggu kakak disana."

"Mengerti?" Helena mengangguk.

Galan berjalan ke samping kamar Helena, menuju kamarnya sendiri.

"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari keluarga Helena. Ini tadi termasuk hal yang biasa, namun kamu seperti merasa sakit berkali-kali lipat jika Malvin marah."

"Kenapa dengan marah darinya?" ia sangat terpikirkan.

"Haruskah aku mencari tahu lagi?"

"Aku akan minta tolong pada Simon saat pulang nanti."

Namun Galan tidak akan tau, jika kepulangannya nanti ia akan mendapat kejutan. Bertepatan dengan kelulusannya, Helena akan menghadapi hal yang menyeramkan.

"Telepon dari kakek?" batinnya.

"Ada apa kek?!"

"Apa?! Aku harus disana selama 2 minggu! Tapi aku harus menghadiri kelulusan minggu depan."

"Baiklah jika begitu, aku akan izin langsung pada guruku untuk tidak menghadiri kelulusan."

"Tapi Helena harus di sekolah minggu depan, dia tidak bisa jika berlama-lama di Spanyol."

"Baiklah, Galan akan meminta teman Galan untuk melindungi Helena, di sini juga ada kekasihnya. Kakek tenang saja.."

Galan bergantian menghubungi teman-temannya. Meminta mereka untuk mengawasi Helena dari jauh saat dia pulang nanti, dan terutama...

Mengawasi Malvin...

Episodes
1 Bab 1 : Kilas balik masa lalu
2 Bab 2 : Salah paham berujung pertikaian
3 Bab 3 : Pentingnya kepercayaan
4 Bab 4 : Susan yang tau segalanya.
5 Bab 5 : Hubungan yang pahit
6 Bab 6 : Spanyol, negara yang indah
7 Bab 7 : Buket bunga dari Lucy
8 Bab 8 : Kenangan buruk membawa luka
9 Bab 9 : Perawatan
10 Bab 10 : Pembalasan dendam untuk Helena
11 Bab 11 : Kebenaran yang sebenarnya
12 Bab 12 : Penyesalan terdalam
13 Bab 13 : Kembali pada kenyataan
14 Bab 14 : Kenangan itu muncul lagi
15 Bab 15 : Pengusiran
16 Bab 16 : Malam yang ramai
17 Bab 17 : Girl time bareng Aletha
18 Bab 18 : Romantisnya Galan
19 Bab 19 : Pelelangan
20 Bab 20 : Julio Kahil (POV)
21 Bab 21 : Bertemu denganmu
22 Bab 22 : Sekali dayung, dua pulau terlewati
23 Bab 23 : Malvin vs Julio
24 Bab 24 : Mendapat lampu hijau
25 Bab 25 : Persiapan penyerangan
26 Bab 26 : Siapa yang menang?
27 Bab 27 : Pengobatan
28 Bab 28 : Makan siang bersama
29 Bab 29 : Pulang ke Amerika
30 Bab 30 : Hari pernikahan
31 Bab 31 : Malam pertemuan kembali
32 Bab 32 : Kencan?
33 Bab 33 : Mulai ada rasa nyaman
34 Bab 34 : Berikan aku kesempatan!
35 Bab 35 : Akal sehat yang bermasalah
36 Bab 36 : Seorang kakak yang tidak mudah
37 Bab 37 : Akhirnya, kencan sesungguhnya
38 Bab 38 : Bertemu teman lama
39 Bab 39 : Melawan provokasi
40 Bab 40 : Sekelompok preman mengejar Helena
41 Bab 41 : Lolos dari kejaran preman, tetapi...
42 Bab 42 : Khawatir
43 Bab 43 : Dia yang akan menyelesaikannya
44 Bab 44 : Malam harinya
45 Bab 45 : Atmosfer 3 orang
46 Bab 46 : Galan dan Aletha menjenguk
47 Bab 47 : Pria gila (siksaan untuk Sienna)
48 Bab 48 : Eksekusi Sienna (she's a dead)
49 Bab 49 : Kegelisahan Julio
50 Bab 50 : Berpamitan
51 Bab 51 : Membinasakan musuh
52 Bab 52 : Gadis menyebalkan
53 Bab 53 : Pihak militer (penyelundupan senjata)
54 Bab 54 : Pertarungan yang sia-sia
55 Bab 55 : Anak kesayangan
56 Bab 56 : Seperti kucing dan tikus
57 Bab 57 : Mengobati
58 Bab 58 : Kedatangan yang dinanti
59 Bab 59 : Tunggu sebentar lagi
60 Bab 60 : Kabar gembira
61 Bab 61 : Wejangan kakek Gilbert
62 Bab 62 : Yuan
63 Bab 63 : Akhirnya orang tau
64 Bab 64 : Sangat indah dan sejuk...
65 Bab 65 : Lora
66 Bab 66 : Menginap semalaman
67 Bab 67 : Masa lalu Zero dan rumor
68 Bab 68 : Iya atau tidak
69 Bab 69 : Insiden
70 Bab 70 : Wanita lain
71 Bab 71 : Canada
72 Bab 72 : Kembali
73 Bab 73 : Mengumumkan pernikahan
74 Bab 74 : Jepang
75 Bab 75 : Menawarkan lanjut sekolah pada pekerja
76 Bab 76 : Kekhawatiran
77 Bab 77 : Kegilaan
78 Bab 78 : Lumpuh
79 Bab 79 : Wanita misterius (pencarian)
80 Bab 80 : Gagal
81 Bab 81 : Menemukannya
82 Bab 82 : Jurang gelap
83 Bab 83 : Bukan anak kandung
84 Bab 84 : Awal kita bertemu
85 Bab 85 : Hasil
86 Bab 86 : Bahagia bersamanya
87 Bab 87 : Selalu ada hama masuk
88 Bab 88 : Kata hati
89 Bab 89 : Kolaborasi
90 Bab 90 : Membeli perlengkapan bayi
91 Bab 91 : Kelahiran
92 Bab 92 : Sebentar lagi
93 Bab 93 : Fitting gaun
94 Bab 94 : Yang dinantikan
95 Bab 95 : Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya...
96 Ucap-Ucap Author
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 : Kilas balik masa lalu
2
Bab 2 : Salah paham berujung pertikaian
3
Bab 3 : Pentingnya kepercayaan
4
Bab 4 : Susan yang tau segalanya.
5
Bab 5 : Hubungan yang pahit
6
Bab 6 : Spanyol, negara yang indah
7
Bab 7 : Buket bunga dari Lucy
8
Bab 8 : Kenangan buruk membawa luka
9
Bab 9 : Perawatan
10
Bab 10 : Pembalasan dendam untuk Helena
11
Bab 11 : Kebenaran yang sebenarnya
12
Bab 12 : Penyesalan terdalam
13
Bab 13 : Kembali pada kenyataan
14
Bab 14 : Kenangan itu muncul lagi
15
Bab 15 : Pengusiran
16
Bab 16 : Malam yang ramai
17
Bab 17 : Girl time bareng Aletha
18
Bab 18 : Romantisnya Galan
19
Bab 19 : Pelelangan
20
Bab 20 : Julio Kahil (POV)
21
Bab 21 : Bertemu denganmu
22
Bab 22 : Sekali dayung, dua pulau terlewati
23
Bab 23 : Malvin vs Julio
24
Bab 24 : Mendapat lampu hijau
25
Bab 25 : Persiapan penyerangan
26
Bab 26 : Siapa yang menang?
27
Bab 27 : Pengobatan
28
Bab 28 : Makan siang bersama
29
Bab 29 : Pulang ke Amerika
30
Bab 30 : Hari pernikahan
31
Bab 31 : Malam pertemuan kembali
32
Bab 32 : Kencan?
33
Bab 33 : Mulai ada rasa nyaman
34
Bab 34 : Berikan aku kesempatan!
35
Bab 35 : Akal sehat yang bermasalah
36
Bab 36 : Seorang kakak yang tidak mudah
37
Bab 37 : Akhirnya, kencan sesungguhnya
38
Bab 38 : Bertemu teman lama
39
Bab 39 : Melawan provokasi
40
Bab 40 : Sekelompok preman mengejar Helena
41
Bab 41 : Lolos dari kejaran preman, tetapi...
42
Bab 42 : Khawatir
43
Bab 43 : Dia yang akan menyelesaikannya
44
Bab 44 : Malam harinya
45
Bab 45 : Atmosfer 3 orang
46
Bab 46 : Galan dan Aletha menjenguk
47
Bab 47 : Pria gila (siksaan untuk Sienna)
48
Bab 48 : Eksekusi Sienna (she's a dead)
49
Bab 49 : Kegelisahan Julio
50
Bab 50 : Berpamitan
51
Bab 51 : Membinasakan musuh
52
Bab 52 : Gadis menyebalkan
53
Bab 53 : Pihak militer (penyelundupan senjata)
54
Bab 54 : Pertarungan yang sia-sia
55
Bab 55 : Anak kesayangan
56
Bab 56 : Seperti kucing dan tikus
57
Bab 57 : Mengobati
58
Bab 58 : Kedatangan yang dinanti
59
Bab 59 : Tunggu sebentar lagi
60
Bab 60 : Kabar gembira
61
Bab 61 : Wejangan kakek Gilbert
62
Bab 62 : Yuan
63
Bab 63 : Akhirnya orang tau
64
Bab 64 : Sangat indah dan sejuk...
65
Bab 65 : Lora
66
Bab 66 : Menginap semalaman
67
Bab 67 : Masa lalu Zero dan rumor
68
Bab 68 : Iya atau tidak
69
Bab 69 : Insiden
70
Bab 70 : Wanita lain
71
Bab 71 : Canada
72
Bab 72 : Kembali
73
Bab 73 : Mengumumkan pernikahan
74
Bab 74 : Jepang
75
Bab 75 : Menawarkan lanjut sekolah pada pekerja
76
Bab 76 : Kekhawatiran
77
Bab 77 : Kegilaan
78
Bab 78 : Lumpuh
79
Bab 79 : Wanita misterius (pencarian)
80
Bab 80 : Gagal
81
Bab 81 : Menemukannya
82
Bab 82 : Jurang gelap
83
Bab 83 : Bukan anak kandung
84
Bab 84 : Awal kita bertemu
85
Bab 85 : Hasil
86
Bab 86 : Bahagia bersamanya
87
Bab 87 : Selalu ada hama masuk
88
Bab 88 : Kata hati
89
Bab 89 : Kolaborasi
90
Bab 90 : Membeli perlengkapan bayi
91
Bab 91 : Kelahiran
92
Bab 92 : Sebentar lagi
93
Bab 93 : Fitting gaun
94
Bab 94 : Yang dinantikan
95
Bab 95 : Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya...
96
Ucap-Ucap Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!