BAB 4 : TIBA DISEKTE AWAN MERAH

" Dia benar-benar berada di ranah emperor... Jika kita bermusuhan dengan nya maka Klan Ming kita hanya akan tinggal sebuah nama "

Klan Ming kini hanya bisa mengalah

" Selamat kepada tuan yang berada di kursi no 50 "

" Baiklah mari kita lanjutkan Pelelangan nya "

Plak!!

Ucap Orang itu sambil menepuk tangan nya 2 kali

Lalu keluarlah seorang gadis cantik nan anggun gadis benar-benar bisa memikat hati seorang pria hanya dengan kedipan matanya saja

Dia hanya membawa sebuah kotak yang berukuran kecil

Dia meletakkan kotak itu diatas meja lalu berlalu pergi sambil mengedipkan matanya dengan senyum genit kepada semua orang

" Eee... Baiklah mari kita lanjutkan pelelangan nya "

Kata orang itu sambil membuka kotak kecil itu

Lalu menyebar lah aroma pil yang sangat wangi diseluruh ruangan itu

" Baiklah... Ini adalah pil roh naga sesuai dengan namanya setelah memakan pil ini maka kalian akan memiliki sedikit kekuatan naga "

Semua orang pun menjadi gempar karena pil tersebut

Ya bagaimana tidak itu adalah sebuah pil tingkat 5 bahkan jika ingin membuat pil roh naga pun benar-benar harus membutuhkan energi dan sedikit dari roh naga itu sendiri

" Baiklah... Mari kita tentukan harganya mulai dari 50.000 teal perak setiap penawaran tidak boleh kurang dari 5000 "

55.000!!

60.000!!

70.000!!

Orang-orang mulai bersuara untuk mendapatkan pil tersebut

Sampai salah satu sekte yang terkenal pun angkat bicara

" 100.000 teal perak dari sekte awan kabut"

Semua orang hanya diam tak bersuara

Lalu dilanjutkan oleh kepela sekte awan kabut tersebut

" Sudah tidak akan ada lagi yang menawar pil itu menjadi milik ku lanjutkan saja acara lelang nya "

Orang yang memandukan acara lelang itu hanya bisa pasrah lalu ingin melanjutkan

Namun saat hendak berbicara dia didahului oleh salah satu peserta lelang

" An Lei sepertinya semakin tua dirimu kau semakin Aragon dan sombong ya... 150.000 teal perak "

Ucap Yun Li

Perkataan Yun Li pun menggemparkan seluruh isi ruangan gedung tersebut

Semua orang hanya berbisik bisik

" Siapa dia apakah dia sudah bosan hidup "

Ketua sekte awan kabut pun sedikit emosi karena orang yang berbicara kepada nya itu benar-benar berani menyebut namanya saja

An Lei sebagai ketua sekte awan kabut pun berkata dengan suara yang agak dingin

" Tidak tau apakah saya telah ada menyinggung anda tuan "

Ucap ketua sekte awan kabut dengan nada yang sedikit dingin

Dia mengingat saat Yun Li mengeluarkan sedikit aura ranah emperor nya

An Lei yang hanya berada diranah kaisar surgawi pun sedikit takut karena perbedaan antara 1 ranah dari Kaisar surgawi ke ranah emperor seperti langit dan bumi

An Lei berani berkata dingin seperti itu hanya karena saat ini dia benar-benar berada di pelelangan

Karena pihak pelelangan sudah mengatur tidak boleh ada perkelahian saat sedang acara lelang

" Aku hanya benar-benar membutuhkan pil itu untuk pedang yang kudapatkan tadi"

An Lei hanya bungkam dia benar-benar tidak mengetahui siapa sosok orang tersebut

" Baiklah karena tidak ada yang menawar lagi maka pil ini akan menjadi milik tuan yang berada di kursi nomor 50 "

Semua orang hanya bisa pasrah karena mereka semua benar-benar tidak berdaya dihadapan orang-orang besar

" Baiklah... Baiklah... Ini adalah momen momen yang kalian tunggu kurasa kalian sudah mengetahui apa yang akan dilelang kali ini "

Semua orang menatap kearah meja yang muncul dari bawah lantai dekat pemandu acara lelang tersebut

" Baiklah... Yang menawarkan harga tertinggi maka akan mendapatkan teknik ini "

Ucapan pemandu acara lelang itu pun membuat gempar seluruh isi ruangan

100.000!!

150.000!!

300.000!!

Orang orang dalam ruangan saat ini pun seperti menjadi orang gila

" Xiao Fan ayo kita pergi "

Ucap Yun Li kepada Xiao Fan

Xiao Fan yang bingung pun dan hanya menuruti perkataan gurunya saat sudah berada diuar ruangan Yun Li pun memegang tangan Xiao Fan dan langsung menghilang dalam sekejap mata

Orang-orang yang sedang menunggu mereka diluar pun menjadi bingung

" Kemana perginya dua orang itu... Bagaimana mereka bisa hilang sekejap mata seperti ditelan bumi "

Orang-orang itu pun mencari keberadaan Xiao Fan dan Yun Li diseluruh tempat desa lembah awan

****

Sedangkan ditempat lain Xiao Fan dan Yun Li sudah berada didepan gerbang sekte yang sangat besar bertuliskan " Sekte Awan Merah "

Xiao Fan yang melihat gerbang sekte dan bertuliskan nama sekte itu terpana karena dia baru kali ini melihat hal seperti itu

" Guru apakah ini sekte mu "

Xiao Fan bertanya kepada Yun Li tanpa menoleh kepada nya karena Xiao Fan masih memandangi gerbang sekte yang besar itu

" Ya... Ayo kita masuk kedalam aku akan menyiapkan kamar khusus untukmu "

Ucap Yun Li kepada Xiao Fan

Xiao Fan pun mengangguk lalu mereka berdua masuk ke dalam sekte

Murid murid sekte luar yang melihat Yun Li dan Xiao Fan pun menjadi kerena mereka baru pertama kali melihat mereka berdua

" Apa yang kalian lakukan didalam sekte kami "

Perkataan orang tersebut membuat Xiao Fan dan Yun Li langsung menoleh kearah suara tersebut

Dia adalah murid luar Yan Ran ranah kultivasi nya saat ini adalah Surgawi tingkat 5

Dia juga merupakan salah satu kandidat terbaik tahun ini disekte luar awan merah dia mendapatkan peringkat ke 90 dari 100 orang terbaik disekte luar awan merah

" Hei aku bertanya kepada kalian berdua apa yang sedang kalian lakukan disekte kami "

Xiao Fan pun menjadi bingung dan bertanya kepada Yun Li

" Guru apakah ini benar-benar sekte mu "

Tanya Xiao Fan dengan suara lantang

Semua murid sekte yang ada disana pun tertawa keras

" hahahaha... Jika dia adalah kepala sekte maka aku adalah leluhur sekte ini... Hahaha "

Ucap salah satu murid yang berada disana

Yun Li yang mendengar perkataan nya pun menjadi sedikit marah karenanya dia lalu berjalan mendekat kearah pemuda itu lalu berkata

" Panggil tetua mu semuanya atau kau akan mendapatkan masalah besar "

Ucap Yun Li sambil mengeluarkan sedikit auranya

Murid itu pun dibuat berlutut dan menyemburkan sedikit darah segar dari mulut nya karena tidak mampu menahan aura milik Yun Li

Yun Li pun menghilangkan auranya karena melihat murid itu tidak mampu menahannya