Seperti bocah labil

Kana membuka kedua kelopak matanya. Perlahan cahaya mulai masuk dan memberikan sinyal kepada otak untuk menerima cahaya yang dapat membuat seseorang melihat dengan jelas apa yang terjadi disekelilingnya.

Ia melihat kanan kiri nya, ternyata ia berada disebuah ruangan yang bersih, rapi dan tertata yang memiliki ukuran yang kecil. Ruangan kecil berwarna putih, sangat indah jika orang yang melihat tidak mengalami kecacatan mental.

Namun, hanya satu yang menjadi minus dari penilaian Kana.

Pengap.

Ya ruangan itu sangat pengap.

Kana diam, dia hanya melirik saja ke seluruh ruangan. Kana tidak berontak, meskipun tahu bahwa dirinya telah diculik.  Oh ayolah, dia wanita yang berpendidikan tinggi, ia tidak akan membuang tenaganya sia-sia untuk memberontak yang jelas tidak akan berguna.

Kreeeak....

Kana diam, dia tahu pintu yang berada sedikit jauh dari samping tubuhnya itu terbuka.

"Wanita ini sudah sadar ternyata?" tanya pria itu menghampiri Kana, melihat penampilan Kana yang tengah terduduk dengan mata elangnya.

Hoodie hitam dan celana selutut yang sudah tersingkap karena ia duduk dan kini menampilkan seperlima bagian pahanya.

Kana diam, dia tidak melakukan apapun, mendongak sebentar dan menatap dalam mata pria didepannya dengan wajah yang tetap judesnya.

Pria itu sedikit tersentak melihat mata itu. Lalu dengan cepat ia menoleh, memutar tubuhnya dan menekan sesuatu di telinganya. "Aku ingin duduk sekarang!" ucap pria itu.

Tak lama pintu di buka dan menampilkan Machu yang sudah membawa sebuah kursi kayu dan tanpa berkata-kata ia meletakkan kursi itu disamping sang tuan didepan dimana Kana duduk.

Mahcu keluar, dan pria itu mulai duduk didepan Kana.

"Kau tahu kenapa kau berada disini?" tanya pria itu dengan suara baritonnya.

Kana diam, "Jika aku tahu, aku tidak akan membuka pintu rumahku. Bodoh!" sergah Kana mengumpat dengan lempeng. Dengan suara yang dipakainya sehari-hari.

Pria itu tersenyum simpul. "Kau sangat berani untuk ukuran seorang wanita. And I like that!"

Kana diam, menampilkan wajah yang semua orang takuti dan memanggilnya sombong. Wajah judesnya.

Pria itu memindai wajah yang sedang melihatnya dengan berani. "Bodoh!" umpat Kana lagi. Entah kenapa rasanya dia ingin selalu mengumpati orang yang sok kenal dengan dirinya.

"Hey! Wanita tidak boleh mengumpat!" ucap pria itu dengan sedikit kekehan.

"Persetan dengan itu. Katakan padaku kenapa aku berada disini!" untuk sesaat, pria itu terdiam, lalu ia berdiri menarik kursinya kebelakang.

"Tiga tahun yang lalu, keturunan ku telah mati di gendongan mu" ujar pria itu mulai berjalan memutari Kana.

Kana sangat terkejut, ternyata dia diculik oleh ayah dari bayi menggemaskan itu.

"Apa kau tahu?—

"Ssstttttt..." lirih Kana ketika rambut panjangnya yang terurai ditarik dengan keras hingga kepalanya mendongak hingga dia melihat dengan jelas wajah pria yang menarik rambutnya tepat berada di atas wajahnya, sedang melihat wajahnya.

"Kau akan menjadi wanitaku mulai saat ini!" pria itu langsung menyambar bibir Kana yang tidak tertutup sempurna itu. Melahap bibir bawanya dan  ********** dengan kasar.

Kana tergagap, sungguh sial harinya saat ini, sudah diculik, bibir sucinya dilecehkan dan dirinya harus berusaha meraup udara karena leher pria ini menyentuh hidungnya dan menghalangi masuknya udara di hidungnya.

Pria itu mendesis, lalu ia langsung melepaskan ciuman paksa itu ketika ia merasa bibirnya bawahnya sobek dan mengeluarkan darah karena gigitan dari wanita pemberontak itu.

"Si—"

"BAJINGAN, KAU INGIN MEMBUNUHKU?"  pekik Kana memotong umpatan yang akan dilontarkan oleh pria itu.

"Apa maksudmu wanita pemberontak! Pemberontak yang telah membuat bibirku mengeluarkan darah!"

"Kau memang bodoh sialan!. Leher busuk mu itu menghalangi jalan pernapasanku!" umpat Kana menatap tajam kearah pria itu.

Pria itu tersenyum, dia mengusap darah yang keluar dengan jempol tangannya. "Wanita pemberontak yang sangat manis. Kau akan berada di bawahku mulai saat ini!"

Buhhggg....

•••

Kana menghela nafasnya lelah, lagi-lagi dia terbangun dengan kesunyian yang menerpanya. Jika beberapa saat yang lalu dia terbangun disebuah ruangan pengap berwarna putih kini dia terbangun disebuah ruangan mewah bergaya klasik yang memiliki ranjang besar.

Tak lupa dengan seprei putih serta dekorasi klasik di ruangan yang luas itu.

Kana duduk, tengkuknya masih terasa sakit karena pukulan dari pria itu. 

Kana mengamati ruangan ini. Tidak ada jam untuk melihat waktu dan dirinya, dan tidak ada apapun kecuali dua nakas yang mengapit ranjang besar itu. Dan sebuah rak buku yang membentang disalah satu tembok yang luas itu. Mungkin jika dikira-kira kan seperti sederet rak buku di perpustakaan kota.

Gorden besar yang didepannya ada sebuah kursi dan meja kecil, serta tiga pintu di ruangan itu.

Tok...

Tok...

Tok...

"Nona," Kana menoleh kearah sumber suara. Ternyata sumber itu dari sebuah pintu yang terbuka dan menampilkan tiga pria. Satu pria sedang membawa troli makan dan menghampiri Kana, sementara dua lainnya berdiri didepan pintu keluar dari ruangan itu.

Kana diam, mengamati pria itu.

"Waktunya makan pagi. Jika sudah selesai letakkan saja di troli ini, saja akan mengambilnya ketika sudah waktunya makan siang" ucap pria itu berjalan dua langkah kebelakang.

Kana hanya diam, ia menunduk, mendengarkan pri itu berbicara tanpa adanya pemberontakan. Sepertinya orang yang menculiknya adalah seorang yang berkuasa, dilihat dari semua yang telah Kana lihat ketika diculik.

"Nona, ada dua pintu yang sebelah kiri adalah pintu untuk walk in closed. Dan pintu bagian kanan adalah kamar mandi. Serta, tuan besar berpesan pada saya untuk menyampaikan sesuatu" pria itu nampak terdiam.

Kana mendongak, dia menatap pria itu dengan tatapan tajamnya. "Tuan menyampaikan sebaiknya anda tidak memberontak karena itu adalah hal yang sia-sia. Tetap tenang sampai tuan kembali" ujar pria itu lalu berjalan meninggalkan Kana dengan keheningannya.

"Sial, siapa yang ingin berontak, sungguh sial sekali hidup ku" ujar Kana mengeluarkan rokok elektrik serta charger nya dari saku hoodie nya, lalu mencharge nya diatas nakas yang kebetulan ada tempat untuk mencharge.

•••

Setelah makan dan mandi serta mengabaikan egonya untuk tidak menerima ataupun memakai apapun yang pria itu berikan.

Jika dipikir-pikir, Kana adalah orang yang bodoh karena tidak memakai fasilitas yang bagus yang diberikan oleh pria yang menculiknya itu.

Kana harus memanfaatkan keadaan. Toh dia hanya hidup sebatang kara didunia ini.

Kana mengambil satu buah buku yang memiliki sampul paling menarik dimatanya.

Kana menghampiri sebuah kursi didepan gorden, menyingkap gorden besar itu dan menampilkan pemandangan pepohonan yang masih asri, serta sebuah pagar yang menjulang tinggi.

Kana mendesah panjang, dinding yang diganti kaca yang ukurannya sepertiga dari tembok kamarnya itu tidak ada balkon atau apapun untuk membuka kaca besar itu.

Dia seperti terjebak dalam sangkar seperti Cinderella di kartun Disney.

"Berapa kekayaan yang dimiliki pria itu? Semuanya sungguh dibangun dengan penuh perhitungan" ujar Kana menyentuh kaca itu.

Memandang pepohonan rindang dan burung yang berterbangan. "Aku akan sampai kapan berada disini?" monolognya menghisap rokok elektrik yang di bawanya.

"Ah, bagaimana dengan wanita cerewet itu? Apa dia mencariku?" Kana kembali menghela nafasnya. Dia duduk dan mulai membaca buku.

Kadang kalanya, jika dia merasa beruntung diculik dan mendapatkan fasilitas yang mewah, namun dia juga merasa tersiksa dengan ini. Entahlah, Kana seperti seorang remaja yang labil sekarang.

Kana harus bersabar sekarang, jika pria itu menjualnya untuk dijadikan pelacur, maka dia akan berontak. Jika tidak. Maka ia akan menikmati fasilitas gratis yang mewah ini.

"Sial, aku seperti seorang bocah labil" Kana berkecamuk dengan pikirannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Dyah Ayu

Dyah Ayu

baru mulai baca dan sudah seru..👍

2023-12-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!