DENDAM MAWAR

DENDAM MAWAR

Kegemparan

Di malam yang gelap dan kelam, rembulan bersembunyi di balik pekatnya awan hitam. Dari kejauhan terdengar lolongan anjing yang lirih menyayat hati, mengiringi proses pemakaman sepasang suami-istri yang tewas secara mengenaskan di dalam rumahnya. Burung-burung malam pun mendadak terbungkam, meratap di malam yang kelam. Angin malam yang dingin dan lembap berembus perlahan, seolah ikut merasakan kesedihan yang menyelimuti area pemakaman. Seekor kucing tersentak dari lamunannya, lantas kabur meninggalkan kerumunan yang tengah berduka. Semerbak bau mawar begitu menyengat di area pemakaman, membuat semua orang bergidik ketakutan.

Para penggali kubur serentak menghentikan kegiatan. Wajah-wajah lelah itu mengernyit dengan hidung yang mengerut ketika semerbak bau mawar merasukinya. Mereka menoleh ke arah suara lolongan anjing yang terdengar; menajamkan telinga, mencari tahu. Akan tetapi, lolongan itu telah lenyap dan bau mawar tak tercium lagi. Semuanya menghela napas panjang, kemudian meneruskan kegiatannya. Malam yang sepi mencekik, kembali dipecahkan oleh suara pacul dan sekop yang terayun menggali tanah.

Kali ini para penggali kubur mempercepat penggaliannya hingga beberapa menit kemudian, dua lubang tanah telah terbentuk sempurna dan siap untuk membenamkan kedua jenazah. Setelah itu, para penggali merangkak keluar dari lubang kubur, namun mereka tidak menemukan keberadaan warga yang berkerumun di area pemakaman. Tidak tampak apa-apa di sekitarnya, kecuali dua buah keranda yang tergeletak sejajar dan batu-batu nisan yang tetap tegak dengan diam di tempatnya, serta dedaunan kamboja yang bergoyang-goyang dengan lemah tertiup angin.

"Apa aku tidak salah lihat?" tanya pria berbadan kurus membuyarkan keheningan. Raut wajahnya setegang rembulan yang bersembunyi di balik pekatnya awan.

Beberapa penggali lainnya tersadar dari lamunan; mereka serentak menggeleng pelan. Tak lama berselang, seorang pria berkepala plontos menjawab, “Tidak salah, mereka semua pergi setelah mencium aroma mawar.”

Yang lainnya mengangguk mengiyakan ucapannya.

 "Ba … bagaimana ini? Apa kita tinggalkan saja jenazahnya?" sambung tanya pria berpeci. Terlihat, ia sangat ketakutan.

"Hus, tidak boleh begitu!” tegur si pria kurus, “ayo kita selesaikan saja pemakamannya!" 

Tidak ada pilihan lain untuk pergi selain menyelesaikan pekerjaan. Para penggali kubur melanjutkan kembali aktivitasnya menguburkan kedua jenazah hingga tuntas, dan mereka semua kembali pulang dengan langkah cepat.

Sepulangnya para penggali kubur ternyata telah ditunggu oleh sebagian warga yang sebelumnya ikut mengantarkan jenazah. Bersama dengan beberapa orang dari pihak kepolisian, para penggali kubur ikut dimintai keterangan.

Bertempat di balai desa, suasana gemuruh menemani dialog yang diprakarsai oleh pihak yang berwenang. Bisikan-bisikan samar merayap di antara kata-kata, menciptakan aroma kecurigaan yang melekat pada Mawar Merah, yang kini menjadi titik fokus perbincangan. 

Sementara pihak berwenang meminta keterangan pada orang-orang yang ditunjuk secara bergantian, dialog antarwarga semakin sengit dalam mengemukakan pendapatnya.

“Aku yakin anak gadis mereka–Mawar Merah–yang menjadi dalang di balik tragedi mengerikan ini. Kita tahu sampai detik ini pun, anak itu tak kunjung menampakkan dirinya,” ujar seorang warga bertubuh gempal mengutarakan pendapat.

“Jangan asal menuduh, bisa saja anak itu menjadi korban yang diculik oleh pembunuh sebenarnya,” sahut pria yang melingkarkan kedua tangan di dada, menolaknya.

“Tak usah berspekulasi, kita serahkan masalah ini kepada pihak yang berwajib. Bukankah mereka sudah ada di sini untuk mengusutnya?” timpal pria botak yang langsung diamini oleh para warga.

Obrolan yang dibumbui oleh intrik dan kecurigaan terus berkembang di balai desa, menciptakan lapisan baru misteri di dalam misteri. Desa ini seakan menjadi panggung bagi drama yang tak terduga, di mana setiap kata dan pandangan dapat menjadi petunjuk menuju kebenaran yang sejati.

Kematian tragis Agung Pramono dan Jasmin Intan menjadi berita yang menggemparkan seluruh desa. Semua penduduk desa terguncang oleh kejadian tersebut, dan rumor cepat menyebar seperti api di semak belukar. Spekulasi mencuat, dan sebagian besar mata tertuju pada Mawar Merah, anak semata wayang dari pasangan yang menjadi korban. Ketika keberadaannya tiba-tiba menghilang setelah insiden tersebut, para penduduk desa semakin yakin bahwa Mawar memiliki peran dalam tragedi itu.

Percakapan berlanjut ke setiap sudut kota dengan bisikan tak pasti dari pemberitaan di media masa, mengaitkan Mawar Merah dengan pembunuhan misterius tersebut. Pada pandangan mereka, Mawar yang lenyap menjadi bukti cukup untuk menetapkan tuduhan. Namun, kebenaran yang sebenarnya masih terbungkam di dalam bayang-bayang, menunggu untuk diungkapkan. Desa yang dahulu tenang dan damai kini dirundung oleh ketakutan dan kecurigaan, menciptakan lapisan kabut misteri yang menyelimuti kehidupan Mawar Merah.

Di balik meluasnya kegemparan dari tragedi yang menyita perhatian publik, ada pihak yang tengah bergembira menyaksikannya. Pihak itu tak lain adalah Baron Martin, seorang pengusaha yang menjadi dalang kematian tragis yang tengah diperbincangkan. Ia duduk dalam kegelapan ruangannya yang mewah, menikmati secangkir minuman keras dengan senyum penuh kepuasan. Sorot matanya yang tajam mengisyaratkan kegembiraan dan kepuasan mendalam. Upayanya untuk menyingkirkan Agung Pramono, pesaing bisnis yang selama ini menjadi duri dalam dagingnya, akhirnya berbuah manis.

Dengan tenang, Baron memutar bola dunia di meja kerjanya, seolah memainkan pertunjukan atas keberhasilan rahasianya. "Semua berjalan sesuai rencana," gumamnya dengan nada dingin. Peta bisnis di dinding ruangannya menjadi saksi bisu dari kekuasaan baru yang berhasil dia raih.

Baron melangkah menuju jendela besar yang menawarkan pemandangan malam yang gelap, dan dia tersenyum lebih dalam ketika mendengar gosip-gosip yang merayap di antara semua orang yang membicarakannya. 

Keruntuhan Agung Pramono dan keluarganya telah memunculkan citra kekuasaan tak terbendung pada Baron Martin. Dalam kesunyian malam, senyumnya yang menggoda mencerminkan kepuasan atas keberhasilannya menghapus pesaingnya dari peta bisnis. Sebuah langkah cerdik yang membawanya mendekati dominasi sepenuhnya di dunia bisnis mereka.

Dalam ruangan mewah yang dihiasi cahaya redup, pintu terbuka perlahan. Kedatangan para pembunuh bayaran terungkap dalam penampilan yang dramatis, seperti karakter-karakter dari dunia mafia yang dikenal dengan keanggunan gelap mereka. Senjata-senjata tersembunyi di balik jas hitam mereka, menciptakan aura misterius dan menegangkan.

"Tugas telah selesai, Tuan Baron," ucap sang ketua melaporkan.

Baron Martin menatap mereka dengan seutas senyum kepuasan. “Ya, aku bahagia menyaksikan kegemparan yang memukau. Kerja kalian sangat hebat dan rapi.”

Baron Martin membuka koper emas yang terletak di atas meja, mengungkapkan tumpukan uang yang cukup banyak. Sementara mata pembunuh bayaran tetap dingin, senyum kepuasan di wajah Baron semakin dalam. Namun, di balik kesuksesan yang terlihat, atmosfer ruangan tetap terisi oleh ketegangan yang tidak terucapkan.

"Dengan Agung Pramono dan Jasmin Intan tidak lagi berdiri di jalan kita, kekuasaan akan menjadi milik Anda sepenuhnya."

“Itu semua tidak akan terjadi tanpa andil dari kalian. Bersenang-senanglah dengan semua yang kalian peroleh!”

Sang ketua mengambil koper lalu berbalik pergi bersama anak buahnya.

Saat para pembunuh bayaran menghilang dalam bayang-bayang, Baron Martin kembali duduk di kursinya, tetapi kali ini dengan pemikiran yang jauh lebih dalam. Di dunia bisnis yang keras dan penuh intrik, keberhasilan membuka jalan bagi lebih banyak rahasia dan konspirasi yang mungkin merambah kehidupan sang otak di balik tragedi itu sendiri. Baron Martin.

Terpopuler

Comments

Seroja

Seroja

baru baca udah banyak kali kata kata mutiara'nya thor

2024-11-23

0

neng ade

neng ade

hadir thor.. kasus nya masih menjadi misteri karena dalang pembunuh nya blm terungkap

2024-10-22

0

neng ade

neng ade

ternyata suami istri itu di bunuh oleh saingan bisnis nya .. lalu kemana anak nya yg bernama Mawar itu ?

2024-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kegemparan
2 Tragedi Kelam
3 Brutal
4 Penyembuhan
5 Pelatihan I
6 Pelatihan II
7 Pati Geni
8 Akhir dari Ritual Puasa
9 Meninggalkan Hutan
10 Perjalanan
11 Rumah
12 Keputusan Kepala Sekolah
13 Sekolah Baru
14 Ujang dan Brama 1
15 Ujang dan Brama 2
16 Target Berikutnya
17 Teror Gadis Bergaun Merah
18 Ranjang Berdarah
19 Tahanan Sekolah
20 Keisengan Mawar
21 Kecam Malam
22 Penunggu Rumah Kosong
23 Hantu Sekolah
24 Tamu Misterius
25 Perjalanan Wisata
26 Rencana Kejam
27 Sang Bunga
28 Sintaksis Cinta
29 Bukit Petir 1
30 Bukit Petir 2
31 Romansa Darah
32 Ungkapan Cinta
33 Kepergian
34 Kelopak Darah
35 Mawar Berkabung
36 Metrolink - Sisi Gelap Dunia Bisnis
37 Siapa Pria Itu?
38 Ikut Mati Denganku!
39 Lapisan Mimpi Buruk
40 Code Dress: Black
41 Black Evil
42 Penculikan
43 Kuasa Kegelapan
44 Giovani Comro
45 Penampilan Elegan
46 Siasat
47 Nasib Risol
48 Tatap Mata Mawar
49 Penarikan Aset
50 Gedung Tua
51 Konfrontasi
52 Tarian Cinta Merpati Liar
53 Mengurai Misteri
54 Pemukiman Penyihir
55 Pertarungan Malam
56 Kunti Resident
57 Bukit Ketan
58 Meresahkan
59 Tiba di Kota Lama
60 Kelam Malam
61 Operasi Malam - I
62 Operasi Malam - II
63 Akhir Operasi Malam
64 Hutan Derita
65 Derita Clarissa
66 Pelarian
67 Kemelut Kota
68 Intrik
69 Membantai Penyusup
70 Penyelamatan
71 Membersihkan Jalan
72 Uji Kemampuan
73 Sosok Peneror
74 Pergi
75 Toko Bunga
76 Perampokan
77 Wanita Bergaun Merah
78 Adrian
79 Rose Petals Boutique & Black Coffee
80 Tabir yang Terungkap
81 Titik Balik
82 Resto
83 Penyerahan Aset
84 Karisma Sang Pemimpin
85 Hidangan Istimewa
86 Ungkapan Hati
87 Perangkap Hotel Mewah
88 Duel Penyihir
89 Pulang
90 Secuil Rasa Tercurah
91 Pengumuman Rahasia
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Kegemparan
2
Tragedi Kelam
3
Brutal
4
Penyembuhan
5
Pelatihan I
6
Pelatihan II
7
Pati Geni
8
Akhir dari Ritual Puasa
9
Meninggalkan Hutan
10
Perjalanan
11
Rumah
12
Keputusan Kepala Sekolah
13
Sekolah Baru
14
Ujang dan Brama 1
15
Ujang dan Brama 2
16
Target Berikutnya
17
Teror Gadis Bergaun Merah
18
Ranjang Berdarah
19
Tahanan Sekolah
20
Keisengan Mawar
21
Kecam Malam
22
Penunggu Rumah Kosong
23
Hantu Sekolah
24
Tamu Misterius
25
Perjalanan Wisata
26
Rencana Kejam
27
Sang Bunga
28
Sintaksis Cinta
29
Bukit Petir 1
30
Bukit Petir 2
31
Romansa Darah
32
Ungkapan Cinta
33
Kepergian
34
Kelopak Darah
35
Mawar Berkabung
36
Metrolink - Sisi Gelap Dunia Bisnis
37
Siapa Pria Itu?
38
Ikut Mati Denganku!
39
Lapisan Mimpi Buruk
40
Code Dress: Black
41
Black Evil
42
Penculikan
43
Kuasa Kegelapan
44
Giovani Comro
45
Penampilan Elegan
46
Siasat
47
Nasib Risol
48
Tatap Mata Mawar
49
Penarikan Aset
50
Gedung Tua
51
Konfrontasi
52
Tarian Cinta Merpati Liar
53
Mengurai Misteri
54
Pemukiman Penyihir
55
Pertarungan Malam
56
Kunti Resident
57
Bukit Ketan
58
Meresahkan
59
Tiba di Kota Lama
60
Kelam Malam
61
Operasi Malam - I
62
Operasi Malam - II
63
Akhir Operasi Malam
64
Hutan Derita
65
Derita Clarissa
66
Pelarian
67
Kemelut Kota
68
Intrik
69
Membantai Penyusup
70
Penyelamatan
71
Membersihkan Jalan
72
Uji Kemampuan
73
Sosok Peneror
74
Pergi
75
Toko Bunga
76
Perampokan
77
Wanita Bergaun Merah
78
Adrian
79
Rose Petals Boutique & Black Coffee
80
Tabir yang Terungkap
81
Titik Balik
82
Resto
83
Penyerahan Aset
84
Karisma Sang Pemimpin
85
Hidangan Istimewa
86
Ungkapan Hati
87
Perangkap Hotel Mewah
88
Duel Penyihir
89
Pulang
90
Secuil Rasa Tercurah
91
Pengumuman Rahasia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!