Setelah berpamitan dengan Ibuku, Aku dan Kak Reza pun berangkat bersama ke toko. Di dalam mobil aku menyempatkan bertanya pada Kak Reza sebelum dia menyalakan mesin mobilnya.
"Kak? Tadi Reno telpon aku dan bilang akan ikut bersama kita. Katanya dia sudah bicara sama Kakak." Tanyaku dengan tatapan bertanya-tanya apa benar yang di bilang Reno padaku?
"Iya, Reno tadi telpon Kak Reza katanya ada hal penting yang mau dia bicarakan sama kamu. Jadi, Kakak bilang sore ini kita akan pergi ke luar, mendengar hal itu Reno bilang, dia mau ikut."
"Tapi... darimana Reno dapat nomor ponsel Kak Reza? Raina tidak ingat pernah memberikannya."
"I-itu... kamu tanya dia sendiri saja. Sekarang kita berangkat takut pulang kemalaman lagi." Jawaban Kak yang tidak memuaskan rasa ingin tahu ku.
...~~~...
Kami akhirnya sampai di tempat tujuan kami. Toko yang sangat besar bisa aku katakan ini hampir mirip sebuah Mall daripada toko. Dimana toko ini hanya menjual barang-barang yang terkait dengan BTS.
Terdapat tiga lantai. Di lantai pertama, yang kulihat disana khusus pakaian. Di lantai kedua, itu khusus miniatur kecil yang berkaitan dengan BTS dan ARMY. Sedangkan di lantai teratas atau lantai ketiga, di sanalah tujuan kami sebenarnya. Di lantai tersebut khusus untuk BT21.
Aku dan Kak Reza tidak langsung pergi ke lantai ketiga, akan tetapi menunggu di depan pintu masuk. Yah... kami menunggu Reno. Aku sudah beberapa kali menarik Kak untuk menunggu Reno di dalam. Tapi, Kak Reza mengatakan kami bertiga harus masuk bersama dengan begitu nanti tidak akan berpencar.
"Ah! Usaha aku gagal. Awalnya kupikir jika menunggu Reno didalam aku bisa melihat-lihat terlebih dahulu." Pikirku yang mungkin saja sudah di tebak oleh Kak Reza diawal.
Kami menunggu Reno di luar cukup lama, atau hanya perasaanku saja? Karena bosan aku kembali mencoba untuk membujuk Kak Reza.
"Kak, kita di dalam saja menunggu Reno. Atau Kak telpon dia dan katakan padanya bahwa kita akan menunggunya di dalam." Kata ku dengan wajah memelas.
"Tunggu disini saja. Lagian belum lima menit kita menunggunya." Ucap Kak Reza.
"Apa!? Ternyata kita menunggu belum cukup lima menit!? Kenapa rasanya aku sudah menunggu dua jam?" Ucapku sedikit kaget dan meninggikan suarku.
"Itu, karena kamu tidak sabar. Kalau, kamu mau sabar sebentar lagi saja, Kak Reza akan membelikanmu jaket yang di pakai BTS saat konser waktu itu. Bagaimana?" Ucap Kak Reza.
Mendengar Kak Reza berkata seperti itu, langsung saja aku menganggukkan kepalaku tanpa berpikir lagi. Waktu berlalu, dan akhirnya Reno datang juga. Reno turun dari sebuah taksi online. Dan segera menghampiri aku dan Kak Reza yang menunggunya.
"Maaf, kalian sudah menunggu lama, ya?" Ucap Reno begitu sampai di hadapan kami.
"Tidak, hanya sekitar sepuluh menit saja." Balas Kak Reza.
Aku sebenarnya tidak ingin membalas ucapan Reno, karena kesal sudah menunggunya cukup lama bagiku. Tapi, dia melihat ke arahku.
Jadi, aku hanya menganggukkan kepalaku. Menyetujui perkataan Kak Reza.
...~~~...
Cukup lama kami mengelilingi toko, tanpa pembicaraan yang serius, hanya sekedar berjalan-jalan saja. Ternyata selain miniatur yang dijual di lantai dua, terdapat juga beberapa permainan.
Ada satu permainan yang menarik perhatianku. Yaitu, mesin menari dimana kita bisa menarikan lagu yang berkaitan dengan BTS. Selagi aku dengan asiknya Memilih lagu apa yang akan aku mainkan di mesin permaian. Tiba-tiba saja ponsel Kak Reza berbunyi. Kak Reza segera mengangkatnya, mungkin telpon yang sangat penting.
Setelah, selesai menjawab telponnya. Kak Reza mengatakan dia harus segera pergi ke kantor dan mungkin dia akan menginap disana. Jadi, Kak Reza menitipkan aku pada Reno.
"Aina, kamu pulang sama Reno saja. Ya? Kak Reza ada urusan penting yang tidak bisa di tunda." Ucap Kak Reza padaku.
"Iya, Kak Reza pergi saja. Soal Raina biar Reno yang antar pulang. Nanti, Reno akan telpon supir keluarga buat jemput kami berdua." Ucap Reno.
Kak Reza yang mendengar perkataan Reno, langsung melihat ke arah ku. Yang mendapatkan anggukan kepala dariku.
"Kalau begitu, Kak Reza mau bilang terimakasih sebelumnya pada Reno. Dan ini, kamu beli sendiri saja apa yang sudah kakak janjikan. Jika ada perlu yang lain juga boleh. Hitung saja karena Kak Reza tidak mengantar kamu pulang." Ucap kak Reza.
Sambil menyerahkan kartu banknya padaku. Dan melihat Reno ketika mengucapkan terimakasih. Setelah itu Kak Reza meninggalkan aku dan Reno berdua yang sekarang ada di lantai kedua toko tersebut.
...~~~...
Suasana saat ini terasa sangat canggung di antara aku dan Reno. Berbeda dengan tadi ketika Kak Reza bersama dengan kami. Jika, tadi ada Kak Reza yang menjadi penengah kami dalam berbicara. Sekarang, Aku dan Reno hanya mengucapkan beberapa kata saja. Lalu kami terdiam cuku lama. Hingga Reno berkata.
"Kamu cantik sekali hari ini." Ucap Reno.
Aku tahu jika Reno hanya ingin membuat suasana di antara kami tidak terasa canggung.
"Terimakasih." Ucapku malu-malu.
"It-itu...aku mau tanya, kenapa tadi aku tidak melihatmu disekolah. Kata Ella, kamu pergi ke rumah sakit? Ella juga tahunya dari Angga." Tanyaku yang entah mengapa aku tiba-tiba ingin tahu saja.
"Iya, aku pergi ke rumah sakit pagi ini. Hanya untuk kontrol saja. Bukan sesuatu yang serius, kamu tidak perlu khawatir."
"Hu! Siapa juga yang khawatir. Aku cuma penasaran saja!" Ucapku bergegas jalan di depannya.
Reno mengejar hingga akhirnya dia berjalan di sampingku. Pembicaraan kami sebelum cukup berguna, sekarang kami tidak canggung lagi. Suasana sekarang hampir sama saat aku dan Reno menonton konser sebelumnya.
Ada alasan mengapa aku cukup canggung saat ini. Yaitu, penampilan kami saat ini! Penampilan kami mirip sepasang kekasih yang sedang berkencan. Dari saat kami masuk di toko tadi para karyawan dan pengunjung lainnya melihat kami seperti itu. Hanya saja saat itu ada Kak Reza di antara kami. Jadi, tidak terlalu berpengaruh padaku. Akan tetapi sekarang berbeda. Hanya tinggal kami berdua saja!
...~~~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments