Bab. 10.

Betapa kagetnya Daniel saat tidak melihat motor matic milik Bebby di halaman villa atau pun di dalam garasi.

“Apa mungkin motor dimasukkan ke dalam rumah.” Gumam Daniel masih berharap Bebby dan motornya ada di dalam bangunan Villa.

“Pak apa Bebby ke sini?” tanya Daniel saat berpapasan dengan Bapak penjaga Villa.

“Tidak Tuan tidak ada Nona Bebby ke sini.” Jawab bapak penjaga Villa yang membuat Daniel kaget dan lemas. Kepala Daniel pun tiba tiba terasa sakit dan pusing. Daniel memijit mijit kepalanya.

“Tuan, maaf Tuan kenapa? apa Tuan sakit?” tanya penjaga Villa dengan hati hati sebab dia tahu yang ada di depannya itu seorang Dokter, maka dia ragu ragu sendiri dengan pertanyaannya.

“Kepalaku sakit. Buatkan teh panas untuk aku.” Perintah Daniel pada penjaga Villa itu. Daniel pun lalu masuk ke dalam villa, dia ingin beristirahat sebab sudah tidak kuat lagi untuk mencari Bebby.

Daniel langsung masuk ke dalam villa, dia masih berharap Bebby ada di dalam villa itu, maka dia pun langsung berjalan menuju ke kamar Bebby. Dengan cepat Daniel membuka pintu kamar itu, namun Daniel menelan kekecewaan sebab tidak ada Bebby di dalam kamarnya.

“Beb, kamu di mana Sayang?” ucap Daniel sambil menatap foto yang berukuran besar di dalam kamar Bebby itu. Daniel terus masuk ke dalam kamar Bebby dan akhirnya dia pun tidur di kamar Bebby.

Keesokan paginya Daniel membukakan matanya, dia kaget saat ada tangan memijit mijit kakinya. Biasanya Bebby yang melakukan hal itu saat dia pagi pagi belum bangun. Akan tetapi yang Daniel rasakan bukan jari jari lembut Bebby, namun kini yang memijit kakinya, jari jari kasar.

“Tuan sudah bangun. Tuan Frederick tadi malam menelepon saya Tuan, tanya apa Tuan Muda dan Nona Bebby di sini.” Ucap bapak penjaga villa sambil masih terus memijit mijit kaki Daniel.

“Saya bilang apa adanya kalau Tuan Muda sakit dan Non Bebby tidak ada. Terus saya dipesan untuk merawat Tuan Muda.” Ucap Bapak penjaga itu lagi sambil tersenyum

“Tadi malan saya sudah bangunkan Tuan agar minum teh dan makan tapi Tuan tidak mau bangun.” Ucap bapak penjaga villa itu lagi namun Daniel masih saja diam.

“Sekarang istri saya sudah buat teh panas lagi dan bubur ayam buat Tuan. Saya bawa ke sini ya Tuan.” Ucap penjaga Villa itu sambil terus memijit mijit kaki Daniel. Dia dan istrinya memang bertugas untuk menjaga villa dan membersihkan villa termasuk melayani Daniel dan Bebby atau Tuan dan Nyonya Frederick jika datang ke villa itu.

Daniel pun akhirnya bangun dari tidurnya dan segera sarapan lalu minum obat dan setelah dirasa tubuhnya sudah mulai nyaman Daniel membersihkan diri lalu kembali mencari Bebby. Hari ini dia izin bekerja.

Hingga siang hari Daniel pun tidak juga menemukan Bebby. Di makam kedua orang tua kandung Bebby juga dia kunjungi. Namun hanya ada bunga tabur yang terlihat sudah mulai layu.

“Hmm mungkin tadi pagi atau kemarin dia ke sini.” Gumam Daniel dalam hati, dia sangat kecewa karena dia terlambat untuk mencari Bebby di makam.

Daniel akhirnya melajukan lagi mobilnya kini tujuannya ke rumah sahabatnya. Marco yang juga seorang Dokter yang dulu sangat mendukung Daniel untuk mengangkat anak Bebby.

Berbeda dengan Daniel yang bekerja di rumah sakit besar. Marco yang merupakan dokter obgyn memilih membuka klinik sendiri di lokasi rumahnya yang sangat luas .

Beberapa menit kemudian mobil Daniel sudah mendekati rumah milik Marco, sesaat mata Daniel terbelalak saat melihat mobil Miranda keluar dari pintu gerbang rumah besar Marco yang juga digunakan untuk klinik khusus obgyn. Mobil yang ditumpangi Miranda tidak tahu jika di belakangnya ada mobil Daniel. Mobil itu terus berlalu.

Daniel segera membelokkan mobil masuk ke dalam halaman rumah Marco.

“Sorry Marc aku mengganggu pekerjaan kamu.” Ucap Daniel saat sudah berada di ruang kerja Marco.

“Oooh tidak masalah Dan, ini bukan rumah sakit besar. Pasien bisa dihitung dengan jari. Dan ada beberapa teman juga yang kerja di sini.” Ucap Marco sambil tersenyum lebar.

“Yuk, kita ke rumah belakang saja.” Ucap Marco selanjutnya dan mereka berdua berjalan meninggalkan ruang kerja Marco menuju ke suatu bangunan rumah di lokasi belakang.

Setelah mereka duduk di ruang tamu di dalam rumah belakang. Daniel mengutarakan semua permasalahannya pada Marco. Mulai Bebby yang sejak kecil ingin menikah dengan diri nya hingga sekarang, perasaan nyaman dia selama ini meskipun tidak punya istri, perjodohannya dengan Miranda, lalu yang terakhir Bebby hilang karena diusir Nyonya Frederick.

“Kalau menurut aku sih Dan. Tanya pada hati kecilmu itu siapa yang kamu cintai.” Ucap Marco dengan nada serius sambil menatap wajah Daniel.

“Jika kamu selama ini merasa nyaman dengan Bebby aku rasa kamu juga sudah mencintai Bebby sebagai seorang perempuan bukan Cuma sebagai anak.” Ucap Marco lagi dan Daniel hanya diam saja.

“Kamu single, Bebby single dan tidak ada ikatan darah. Its okey menurut aku.” Ucap Marco sambil tersenyum.

“Tapi jika kamu mencintai perempuan yang dijodohkan oleh Mama ya tidak ada salahnya kamu menikahinya. Dan kamu harus mencari Bebby sampai ketemu dan memberi pemahaman dia mungkin stres berat Dan, sudah patah hati ditambah diusir oleh Mama.” Ucap Marco kembali dengan nada serius

“Kamu ajak Bebby ke sini, aku juga mau kok menjadi menantu kamu ha... ha... ha..” ucap Marco lagi sambil tertawa, dan Daniel pun melotot ke arah Marco.

“Eh btw siapa perempuan yang dijodohkan oleh Mama?” tanya Marco selanjutnya

“Orangnya tadi baru saja ke sini.” Jawab Daniel dengan nada dingin

“What?” tanya Marco dengan ekspresi kaget.

“Dokter atau karyawan?” tanya Marco selanjutnya

“Mungkin pasien.” Jawab Daniel singkat

“Dan kamu jangan main main pasien di sini orang hamil atau orang bermasalah dengan onderilnya.” Ucap Marco sambil menatap wajah Daniel.

“Miranda Alena. Coba kamu cek apa ada daftar pasien dengan nama itu.” Ucap Daniel

Marco pun segera mengambil hand phone dari saku bajunya, dia segera mengusap usap layar hand phone miliknya dan membuka aplikasi klinik nya. Dan Marco pun segera membuka daftar pasien.

“Benar ada Dan.” Gumam Marco saat melihat nama pasien Miranda Alena. Marco yang penasaran pun segera membuka rekam medis Miranda Alena.

Dan sesaat kemudian..

“Dan, lebih baik jangan!” ucap Marco dengan nada serius.

“Emang kenapa?” tanya Daniel penasaran sambil menatap Marco yang masih sibuk menatap dan mengusap usap layar hand phone nya.

Terpopuler

Comments

Nit_Nit

Nit_Nit

Bebby dimana kamu semoga selamat dan tidak bunuh diri

2023-11-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!