Meeting kali ini terpaksa Devan yang memimpin karena meskipun hadir tapi Dimas terlihat tidak konsentrasi dengan pertemuan penting kali ini . Moodnya buruk setelah pertemuannya dengan kekasih hatinya . Selesai meeting sengaja Devan tetap duduk di tempat pertemuan mereka , dia ingin menanyakan beberapa hal pada sahabatnya .
" Nih ya bos , elo sudah dikenal orang orang diluar sana sebagai pengusaha muda yang berpengaruh . Jadi sekedar saran , jangan bawa bawa masalah pribadi kalau kita lagi ngebahas proyek kaya tadi . Tahu bakal begitu gue turuti omongan elo tadi buat cancel meetingnya besok " gerutu Devan yang tak mengira jika Dimas akan datang ke acara meeting dengan ' tidak baik baik saja ' .
Devan heran dengan kegigihan Dimas untuk mempertahankan hubungannya . Walau dia tahu jika sahabatnya mencintai Nisa tapi jarang sekali ia melihat Dimas tertawa bahagia ketika ada disamping Nisa , terlalu banyak konflik dan drama dalam hubungan percintaan mereka .
" Nisa menolak rencana gue .... Tadi gue ke toko perhiasan buat beli cincin tunangan . Gue pengen iket dia hanya agar dia bisa membatasi dirinya sendiri " ujar Dimas mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya . Sebuah kotak kecil berwarna hitam yang Devan tahu adalah sebuah kotak perhiasan .
" Alhamdulilah kalau begitu ... Awwwsshhh !! "
Sebuah pulpen mendarat dengan manis di atas kepalanya , tatapan horor Dimas tak menyurutkan tawanya .
" Ha ... ha ... sukurin !! Makanya kalau dibilang sama temen nurut ! Cinta seperti apa sih yang kalian punya ?? Perasaan berantem melulu , nggak ada damai damainya . Bahagia kagak .. bengek iya !! Bener tuh kalau Tuan Nugraha gercep jodohin elo sama gadis desa . Secara gadis desa itu pasti lemah lembut , nurut dan tidak hobi berantem ! Gue aja mau kalau ada yang mau jodohin gue sama gadis kayak gitu .... adem "
" Dia seperti itu karena belum yakin jika dia bakal diterima keluarga gue . Kalau gue bisa buktikan gadis desa itu tidak sebaik yang mereka pikirkan mungkin gue bisa merubah pandangan mereka terhadap Nisa "
" Jangan bawa bawa orang lain ke dalam lingkaran cinta kalian yang ruwet itu !! Karma itu perih mas brooo ... " sahut Devan tak setuju dengan rencana Dimas , apapun alasannya tidak di benarkan jika mengorbankan orang lain hanya untuk kebahagiaan diri sendiri .
Pembicaraan mereka terhenti ketika ponsel Dimas berdering beberapa kali , jika dilihat dari raut wajahnya Devan bisa menebak siapa yang sedang melakukan panggilan .
" Ya Pah ??? "
" Pulang sekarang !! " terdengar suara Nugraha dari seberang sana yang kemudian menutup panggilannya tanpa menunggu jawaban dari putranya .
" Mampus gue .... "
Dan sekali lagi Devan tertawa melihat sahabatnya kesusahan .
*
Malam itu juga Dimas langsung pulang ke ibukota , bagaimanapun dia masih sangat menghormati semua perintah ayahnya . Walau sudah diangkat menjadi CEO perusahaan Arkatama tetap saja Nugraha adalah mentor terbaiknya .
Dini hari dia baru sampai ke kediamannya , suasana yang sudah sepi menjadikannya berpikir jika ayah dan ibunya sudah beristirahat . Tapi ketika ia melewati ruang depan tiba tiba lampu menyala dan terlihat dua orang parubaya sedang duduk menunggunya .
" Pah ... Mah ... ngapain harus ditungguin sih !? Kan bisa besok bicaranya , lagian nggak mungkin kalian telpon terus Dimas langsung sampai . lni aja untung jalannya udah sepi jadi bisa ngebut , kalau enggak bisa besok siang sampainya "
" Assalamualaikum wahai ahli kubur ... Datang datang nggak ngasih salam malah nyerocos ! Sini ... " sinis Darwati yang melihat penampilan putranya yang sangat kusut .
" Maaf lupa Mah ... Walaikumsalam wahai calon bidadari surga ! " sahut Dimas langsung berjalan ke arah kedua orang tuanya .
" Papa ingin bicara langsung pada poinnya , kami sudah sepakat untuk menikahkan kamu dengan anak sahabat Papa . Mungkin keputusan kami terlihat mendadak , tapi tidak akan kami biarkan kekasih gelapmu itu mencoreng nama keluarga Arkatama . Berpesta minuman keras hingga mabuk berat tak peduli jika para hidung belang sedang mengincarnya ! Seperti itulah wanita yang kau harap bisa menjadi ibu dari anak anakmu kelak hahh !!?? "
" Jadi Papa tahu ? Semua orang butuh proses untuk menjadi lebih baik , yang kita berikan hanyalah sebuah kesempatan . Nisa butuh kesempatan untuk menjadi lebih baik Pah ! Dimas yang akan membimbingnya " kilah Dimas yang tahu jika apapun yang dilakukan Nisa akan selalu saja salah dimata kedua orang tuanya .
" Dim , tolong sekali ini menurutlah pada Papamu ! " ujar Darwati mencoba meredamkan ketegangan yang terjadi antara anak dan suaminya .
" Lusa kalian akan bertemu dan dua minggu ke depan adalah pernikahan kalian , tidak ada bantahan ! "
" PAAHHH !! "
" lni semua demi kebaikanmu sayang , tidak ada orang tua yang akan menjerumuskan anaknya sendiri . Kami berharap kau berbahagia ! " timpal Darwati menarik lembut lengan putranya yang sudah berdiri karena tersulut emosi .
" Terserah kalian .... "
Dimas langsung melangkah pergi ke kamarnya karena ia tak yakin bisa mengendalikan emosinya jika tetap bertahan duduk bersama kedua orang tuanya . Dia berharap besok bisa bicara lagi dengan Nugraha , mungkin ada jalan terbaik yang bisa mereka ambil selain sebuah pernikahan dengan orang yang sana sekali tidak ia kenal .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Nur Bahagia
wah mama nya ngedukung perjodohan ini.. kirain dia pro ke dimas
2024-08-18
0
Nur Bahagia
kocak juga mama nya 😅
2024-08-18
0
Nur Bahagia
Devan sahabat yg baik ini.. selalu mengingatkan kalau ada sesuatu yg tidak baik untuk sahabat nya 🤗
2024-08-18
0