Kayla hari ini sedang sibuk membuat soal untuk Ujian Tengah Semester di Aliyah tempat Ia ngajar.
Afif sendiri sudah berangkat ke kampus, dan biasanya pulang sore.
Kayla sibuk ngetik, sambil meminum es kopi nya. Padahal Ia belum makan dari pagi. Sekarang sudah mau asar tapi Kayla belum berniat untuk makan.
Ia fokus mengetik soal sampai lupa waktu.
Saat azan asar berkumandang, Kayla berhenti mengetik dan langsung berdiri untuk pergi wudhu dan salat asar.
Setelah salat asar Ia ke dapur dan masak samyang yang extra pedas.
"Ehm enak banget nih, pasti," gumam Kayla sambil tersenyum senang.
"Abis ngetik enaknya makan yang pedas-pedas begini," monolog Kayla.
Ia kemudian memakannya sambil menonton drakor, sesekali meminum kopinya.
"Seger banget, lega banget tenggorokan rasanya, Alhamdulillah," ucap Kayla saat samyangnya habis.
Setelah menghabiskan samyangnya Kayla langsung membawa sisa es kopinya menuju sofa di mana Ia mengetik di laptopnya.
Pukul 05.00 sore, Afif datang dari kampus.
"Assalamualaikum," ucap Afif.
"Waalaikumsalam," jawab Kayla tanpa pindah dari tempat duduknya.
Afif melewati Kayla untuk masuk ke kamar mandi, ganti baju dan mencuci tangan dan kaki. Kemudian Afif ikut duduk di sofa bersama Kayla.
Afif duduk di samping Kayla dan bersandar di sandaran sofa, Afif terlihat sedikit lelah.
"Ehm, Mas mau minum?," tawar Kayla memecahkan keheningan di antara mereka.
"Iya, boleh," jawab Afif.
Kayla berdiri dan langsung mengambilkan air minum untuk Afif.
"Ini," kata Kayla memberikan gelas yang berisi air putih kepada Afif.
"Terima kasih,"
"Iya,"
Lagi ngetik apa?," tanya Afif melihat ke arah laptop Kayla.
"Ngetik soal UTS anak-anak,"
"Ooh kapan UTS nya?,"
"Minggu depan,"
"Ooh, okay,"
Setelah itu tidak ada obrolan lagi di antara mereka.
Malam pun tiba, Afif dan Kayla sudah selesai melakukan ibadah salat Maghrib dan isya berjamaah di kamar, malam ini Afif tidak salat di masjid.
Saat hendak berdiri dari sejadah nya, Kayla merasakan sakit di perutnya, sakitnya seperti ditarik-tarik.
"Shhh," kata kayla memegang perutnya.
"Kenapa perut nya?" tanya Afif khawatir yang melihat Kayla kesakitan memegangi perutnya.
"Gak papa," jawab kayla berusaha berjalan biasa.
Namun rasa sakit di perutnya kembali terasa sangat menyiksa. Ia mengaduh lagi dan memegangi perutnya kembali.
"Makan apa tadi?," tanya Afif dingin.
"Ehm makan mi," jawab Kayla lirih karena sedang kesakitan.
"Samyang?," tebak Afif.
"Iyaa,"
"Gak makan nasi?,"
"Nggak, gak mood makan nasi," jelas Kayla saat Ia sudah duduk di atas kasur.
"Kenapa gak makan nasi?, udah tahu punya maag," tanya Afif galak, intonasinya sedikit naik.
"Lupa, tadi sibuk ngetik, terus tau tau udah sore aja. Pas abis ngetik pengen samyang, ya udah makan samyang," jelas Kayla.
"Jangan telat makan, kan udah ada yang masak tiap hari," kata Afif pelan namun datar.
"Iyaa, Kayla bukan gak mau makan, lupa aja,"
"Kok bisa lupa makan, aneh kamu!," kata Afif dengan nada marah.
"Mas, kan Kayla lagi sakit, kok dimarahin aja," kata Kayla dengan raut wajah menahan sakit.
"Siapa suruh telat makan, terus makan samyang lagi,"
"Gak habis pikir sama kamu, bukannya jaga kesehatan, malah makan aneh-aneh," cecar Afif marah.
Kayla yang dimarahin hanya diam tidak menjawab.
"Iya, maaf," kata Kayla menunduk, takut melihat ke arah Afif.
"Jangan diulangi lagi," ujar Afif dingin lalu meninggalkan Kayla sendiri di kamar.
"Aih kok ditinggal sih, udah tahu lagi sakit, ish," dumel Kayla.
Ia memegangi perutnya dan berusaha untuk tidur.
Kayla bergerak tidak nyaman di kasurnya karena perutnya benar-benar sakit dan nyeri di bagian ulu hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments