Tinggal Bersama 2

"Tinggal saja disini bersamaku. Kamu akan aman!" Ucap Atlas tiba tiba.

Deeggh...

Bibi terdiam. Sedangkan Atlas terus menampilkan senyuman manisnya. Matanya tak lepas memandang paras cantik wanita di hadapannya.

Bibi nampak membuka mulutnya mendengar ucapan pria itu.

"Tinggal disini? Sama kamu?" Tanya Bibi.

Atlas mengangguk yakin sambil tersenyum. Bibi mengangkat dagunya, lalu tertawa kaku.

"Nggak usah. Kita kan baru kenal. Kamu terlalu baik," ucap Butterfly.

"Bukannya kita harus selalu baik sama siapapun?" Tanya pria itu.

Bibi diam.

"Kamu belum aman. Di luar sana, orang orang jahat itu mungkin masih mencari cari kamu. Kalau kamu sembunyi disini, kamu akan selamat." Atlas berucap dengan kepala miring dan sorot mata yang tak lepas dari wajah Bibi.

"Emm, ta-tapi...."

"Aku bukan orang jahat. Aku orang baik yang akan melindungi kamu," ucap Atlas dengan yakin dan mencoba meyakinkan Butterfly.

Bibi nampak diam, seolah tengah berfikir sejenak.

"Bagaimana?" Tanya Atlas lagi. "Ini udah hampir pagi. Sebaiknya kamu segera istirahat,"

"Apa nggak merepotkan?" Tanya wanita itu.

Atlas tersenyum. "Tidak sama sekali," ucapnya.

Bibi tersenyum kaku. Ia akhirnya mengangguk pertanda setuju. Toh, ia juga tak punya pilihan lain. Ini sudah hampir pagi. Anak buah Matt juga pasti masih berkeliaran mencarinya. Sedangkan ia tak punya tempat tinggal dan tempat tujuan pulang. Mau kemana lagi ia di hari yang sudah segelap ini? Pikirnya.

"Bagaimana? Mau aku antar ke kamarmu? Disini masih ada satu kamar kosong," ucap Atlas.

Butterfly tersenyum simpul. Wanita itu kemudian mengangguk.

"Oke. Aku mau. Terima kasih sebelumnya. Aku banyak berhutang budi sama kamu," ucapnya.

Atlas tersenyum. Ia kemudian bangkit dan bergegas mengajak Butterfly untuk menuju sebuah kamar kosong yang berada di rumah itu. Bibi pun menurut. Ia mengikuti langkah pria itu dari belakang.

Ceklek...

Pintu terbuka.

"Ini kamarnya. Dulu bekas sepupuku. Pakai aja. Kalau mau ganti baju, bajunya ada di dalam lemari itu. Peralatan make up nya juga masih ada di atas meja. Semua itu sudah tidak terpakai. Pakai aja semua kalau kau mau," ucap Atlas.

Butterfly tersenyum. "Terimakasih banyak,"

"Kamu sudah terlalu sering bilang terimakasih," jawab pria itu.

Bibi hanya tersenyum.

"Istirahatlah, aku juga mau ke kamar. Kalau ada apa apa, panggil aku saja," ucapnya.

Butterfly mengangguk. Ia kemudian masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Atlas pun masuk ke dalam kamar pribadinya yang berdampingan dengan kamar kosong yang kini Butterfly tempati itu.

Di dalam kamar kosong itu, Bibi nampak menutup pintu kusen di sana. Wanita cantik dengan rambut panjang dan kulit putih itu kemudian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah ruangan yang cukup luas itu. Sebuah ranjang queen size dengan sprei abu abu terpampang rapi di sana. Sebuah meja nakas dengan lampu tidur yang menyala, satu buah sofa single di samping meja rias, serta sebuah lemari berukuran sedang adalah barang barang yang bertengger rapi di ruangan itu.

Sama seperti ruang tamu, tak ada foto ataupun lukisan yang menghiasi dinding kamar ini. Hanya beberapa lampu dinding bercahaya remang remang yang menjadi satu satunya hiasan di ruangan itu. Membuat kesan sunyi begitu terasa di sana.

Bibi berjalan mendekati lemari itu. Ia kemudian menggerakkan tangannya membuka pintu lemari yang tertutup tersebut. Bibi diam sejenak. Beberapa baju wanita tergantung rapi disana. Modelnya cukup kekinian. Bagus bagus dan terlihat masih baru. Sepertinya selera berpakaian sepupu Atlas hampir sama dengan selera berpakaian Butterfly. Baju baju ini juga bukan baju baju sembarangan. Harganya mahal mahal. Bibi hafal sekali harga harga pakaian itu. Karena ia juga pernah memiliki baju seperti ini, sebagian bahkan belum sempat ia beli.

Wanita itu terlihat mengulum senyum melihat pakaian pakaian itu. Ia pasti akan sangat senang jika diizinkan mengenakan pakaian pakaian itu.

Wanita itu kemudian menghela nafas panjang. Ia kemudian menutup pintu lemari itu dan berbalik badan.

Ia kemudian mendekati meja rias. Aneka peralatan kosmetik berjajar rapi disana. Bibi tertawa kecil. Bahkan merk kosmetik yang berada di atas meja itupun sama dengan merk kosmetik yang sering ia gunakan. Sepertinya selera sepupu Atlas benar benar sama dengan dirinya.

Bibi kemudian mendongak menatap jam dinding. Dilihatnya jam sudah menunjukkan hampir pukul empat pagi. Wanita itu kemudian bergegas mendekati ranjang. Ia harus segera tidur. Ia butuh istirahat. Ia sangat lelah setelah seharian bekerja dan malamnya lari larian dari kejaran anak buah Matt.

Sementara itu di tempat terpisah...

Buuugghh.....

Buuugghh......

Tinjuan tangan sekuat tenaga berkali kali Matt layangkan untuk para anak buahnya yang bodoh. Beberapa pria disana nampak babak belur. Laki laki kejam itu murka. Para anak buahnya tidak bisa menemukan seonggok Butterfly yang lemah. Benar benar payah!

"Bodoh!!" Bentak pria dengan pakaian penuh bercak darah itu. Beberapa anak buah yang tersungkur di lantai itu nampak meringis kesakitan sambil memegangi wajahnya. Mereka tak berani menatap wajah garang sang tuan yang kini tengah dalam puncak emosinya.

"Menangkap satu wanita saja kalian tidak bisa!!" Ucap Matt murka.

"Maaf, Tuan! Kami kehilangan jejak. Ada seseorang yang membantunya. Tapi kami tidak bisa melihat wajahnya..."

Buuugghh....!

"Aakkkhh!!"

Tendangan kaki yang begitu keras menghantam wajah anak buah yang sudah babak belur itu.

"Aku tidak mau tahu! Cari wanita dan si manusia sial*n yang membantunya itu sampai ketemu! Aku tidak mau mereka berbuat macam macam di luar sana dan membahayakan ku!" Ucap Matt.

Mata elang itu makin menajam. Terlihat semakin mengerikan bak sesosok iblis yang siap menerkam mangsanya.

"Hubungi King! Minta dia membantu kalian! Seret mereka ke hadapanku! Hidup, ataupun mati!" Pungkasnya.

Terpopuler

Comments

Putri Cikal

Putri Cikal

oh ternyata si king adalah tamu yg datang 2 orang ke rumah matt itu,dia yg melihat bibi dengan tatapan laparnyah

2024-01-25

3

Nuryanti 94

Nuryanti 94

sebelumnta aku minta maaf, aku numpuk2 bab nya, soalnya kmrn2 aku gak buka2 NT krna ad keperluan,

2023-11-21

2

Lilisdayanti

Lilisdayanti

tuh kan king anak buah nya si mat sapi 🤔

2023-11-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!