“Tidak ada yang paling indah selain persahabatan rasa persaudaraan. Memang benar kita tak sedarah tapi hubungan kita sudah sedekat saudara sedarah.” ~Aqila~
.
.
.
“Wanita itu mulai dekat denganku, sepertinya dia tidak terlalu buruk,” ucap Rey dengan senyum tipisnya.
Bima diam-diam yang memperhatikan juga ikut tersenyum. Ia juga sudah tau cerita percintaan bosnya itu.
“Semoga kebahagiaan menyertaimu bos,” ucap Bima dalam hati.
“Kalau cocok tancap gas aja bos,” canda Bima.
“Bener juga kamu Bim,” saut Rey dengan manggut-manggut.
“Aku mendoakan mu bos,” seru Bima.
Rey menatap Bima dengan senyum tipis.
“Makasih Bim, memang kamu bisa jadi partner kerja dan sahabat aku,” ucap tulus Rey.
“It's oke Rey, kita kan emang sodara tak sedarah hahaha,” tawa Bima pecah.
Diikuti dengan tawa Rey juga yang menggema diruangan itu.
--*--
Setelah keluar dari Rumah Sakit Aqila segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia menatap kanan dan kiri jalan menikmati waktu yang diberi untuknya.
Fokusnya menjadi pecah karena suara telfon diponselnya.
Tanpa melihat nama Aqila segera mengangkat telfon itu.
“Hallo,” seru Aqila.
“Hy La, lo dimana?” suara perempuan dari seberang.
Aqila mengernyit keningnya lalu menatap layar ponselnya.
“Ah ternyata Rossa,” gumam Aqila.
“Gue lagi nyetir ini Ca dijalan. Kenapa?” tanya Aqila.
“Keluar yuk,” ajak Rossa.
“Kemana ca?” saut Aqila.
“Nonton gimana?” suara Rossa terdengar.
“Oke, kapan?”
“Sekarang La,” seru Rossa.
“Hah gila, gue baru pulang dari rumah sakit tau gak. Belum mandi juga,” gerutu Aqila.
“Ya elah elu mah gak pakek mandi udah cakep,” ledek Rossa.
“Bisa aja lu. Gue pulang dulu yah gimana?” tawar Qila.
“Oke deh tapi cepet yah ntar kita janjian di Mall oke,” ucap Rossa.
“Oke,” saut Aqila.
Lalu keduanya mematikan sambungan telfon itu. Aqila mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai dirumah.
Sesampai didepan pintu utama rumahnya, Aqila segera berjalan masuk.
“Assalamu’alaykum.”
“Wa’alaykumsalam,” saut Mama Angel dari dalam.
“Qila pulang ma,” teriak Qila.
“Anak mama yang cantik udah pulang yah, eh napa buru-buru?” tanya Mama Angel ketika menatap sang anak yang tergesa-gesa.
“Rossa ngajak nonton ma jadi keburu. Gakpapa kan?” pamit Qila.
“Iya gakpapa sayang yang penting ati-ati,” ucap mama Angel.
Aqila mengangguk lalu ia segera masuk ke kamarnya. Butuh waktu hampir 1 jam baru Aqila keluar dari kamarnya.
Terlihat penampilan yang sedikit berbeda. Aqila memakai dress tanpa lengan warna navy dan ada pita ditengah dress nya. Dengan rambut yang tergerai bebas dan tas bermerk warna navy juga. Sepatu kets warna putih menjadi perpaduan penampilannya. Meski terkesan pakaian perempuan tak menghilangkan rasa tomboy pada diri Aqila. Nyatanya dengan sepatu yang ia pakai.
“Ma Aqila berangkat yah,” ucap Aqila dengan mencium punggung tangan mamanya.
“Iya sayang jangan malem-malem pulangnya,” seru Mama Angel.
“Pasti, bye ma loveyouu muachh,” menghadiahi ciuman dipipi sang mama.
Lalu dengan berlari kecil Aqila menuju mobilnya dan ia segera melajukan dengan kecepatan agak tinggi.
Keadaan jalan yang lumayan ramai membuat Aqila sedikit telat. Hingga perjalanan pun hampir memakan waktu 1 jam.
Aqila masuk ke mall dan segera menuju lantai teratas dan terlihat Rossa duduk dengan ditemani seseorang.
“Hy ca,” sapa Aqila dengan melambaikan tangannya.
“Hy La lama banget,” ucap Rossa cemberut.
“Ya maafin gue yah jalanan macet,” rayu Aqila.
“Untung sahabat gue jadi gue sanggup nunggu,” ucap Rossa dengan pura-pura cemberut.
“Ih nih pipi jangan gembul gitu makin gemes aku,” goda Aqila.
“Ih nyebeli banget sih,” rajut Rossa.
Akhirnya keduanya tertawa terbahak-bahak hingga menjadi pusat perhatian.
“Eh iya lupa ini kenalin sepupu aku,” Rossa mengenalkan.
“Aqila.”
“Lisa.”
Keduanya saling berjabat tangan.
“Ayo sekarang kita masuk ,gue udah beliin tiket buat lu,” seru Rossa.
“Thankyuu,” sambil mencubit hidung Rossa.
“Kebiasaan,” menepis tangan Aqila sambil melototkan kedua matanya
Aqila yang dipelototin hanya tersenyum lebar. Ya beginilah keduanya persahabatan sejak SMP sampai sekarang masih terjalin erat malah sudah seperti saudara kembar jauh. Karena keduanya memang sangat akrab bahkan keluarga mereka saling mengenal satu dengan yang lain.
Ketiganya memasuki ruangan bioskop dengan semangat.
---*---
“Mama mau cari apa?” tanya Rey pada mamanya.
Ya sekarang Rey diminta menemani sang mama di Mall. Dengan bujuk rayu dahsyat mau tak mau Rey ikut juga dengan mamanya.
Berakhir dengan kata bosan ketika melihat sang mama yang belanja butuh waktu lama. Hingga Rey pun menunggunya dengan mengecek email dari ponselnya.
“Sayang ini bagus?” tanya Mama Rey.
“Bagus,” ucap cuek Rey.
“Kalau ini?” menunjukkan gaun satunya.
“Bagus juga” ucap cuek Rey.
“Ya tuhan nak ,masak iya kamu bilang bagus semua mama pengen kamu pilihin buat mama dong,” ucap Mama Rey dengan cemberut.
Akhirnya Rey mendongak menatap datar kedua gaun itu.
“Yang itu aja ma,” menunjuk gaun ditangan kanan sang mama.
Ya memang kalau dilihat dari warna terlihat lebih bagus yang disebelah kanan apalagi jika melihat modelnya juga lebih elegan daripada yang ditangan kiri.
Hampir 2 jam berkutat disatu toko akhirnya selesailah acara belanjanya. Rey dan mamanya pun berganti menuju tempat makan didalam Mall.
Keduanya memasuki restaurant itu dan duduk tenang dikursi dekat jendela yang menampakkan orang-orang berlalu lalang didalam mall.
“Rey?” panggil Mama Rey.
“Iya ma,” seru Rey.
“Kamu kapan nikah nak? Kamu udah umur kepala tiga loh?” tanya Mama Rey
Sejujurnya ini bukan kali pertama pertanyaan itu dilontarkan, tapi entah kenapa hari ini hatinya terusik dengan nama itu dan yang ia ingat hanya Aqila.
“Doain aja ma, lagi proses pendekatan,” seru Rey.
“Apa! jadi udah ada calonnya?” tanya Mama Rey.
“Insya allah iya ma, mama doain aku dong,” ucap Rey.
“Ternyata anakku sudah ada pilihan,” gumam Mama Rey dalam hati.
“Mama doain selalu sayang, cepet bawa kerumah yah,” ucap Mama Rey.
Rey mengangguk dan ia kembali menatap keluar Restaurat. Ia menatap gerak gerik tiap orang yang berlalu lalang disana. Tanpa malu juga mereka seperti melambaikan dan cium jauh pada Rey. Tapi tak satupun membuat hati Rey tergerak.
Hingga matanya melebar, dirinya tersentak sangat terkejut menatap ketiga perempuan yang berjalan didepan restaurant yang ia tempati.
“Aqila,” cicit pelan Rey.
“Ya tuhan dia cantik banget,” ucap Rey dalam hati sampai tak melepas penglihatannya pada gadis itu.
Mama Rey yang aneh melihat tingkah anaknya akhirnya mengelus pundak lelaki itu.
“Kamu liat apa sayang?” tanya Mama Rey.
Buru-buru Rey menoleh dan menggeleng. “Cuma liat orang lewat aja ma,” seru Rey menutupi kebenarannya.
“Beneran?” tanya selidik Mama Rey.
“Iya ma serius,” seru Rey.
Hingga kedatangan pelayan membuat mama dan anak itu mengalihkan fokusnya dan segera memakan makanan didepan mereka.
Sesekali Rey masih mencuri pandang pada perempuan yang berada didepan restaurant tempatnya ia sekarang makan.
---*---
Bersambung.
Jangan lupa Like, komen dan vote koin poin yah. jangan lupa rate bintang 5 juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
ikhe
semoga kk qila dapat jodoh yang pantas buat kk qila
2022-05-07
1
🍾⃝ᴠͩɪ͜ᴠᷞɪͧᴀᷠɴᷧ ᴡɪᴊ͠ᴀʏᴀ
aku syuka
2020-07-27
0
Nurjana
next
2020-07-24
0