“Jika menangis bisa membuat hatiku tenang. Maka aku akan menangis sampai perasaan sakit di hatiku menghilang.” ~Aqila~
.
.
.
Setelah berteriak histeris di mobilnya, Aqila segera melajukan mobilnya dengan kencang. Ia ingin pergi jauh, ingin melampiaskan kemarahan ini. Ia tau tempat yang akan membuatnya tenang. Mungkin tempat ini akan mengingatkan pada mantan kekasihnya. Tetapi bagaimana lagi Aqila akan melampiaskannya kesana.
Dengan kecepatan tinggi Aqila menembus jalanan yang sedikit lenggang, meski ia sedikit mendengar umpatan dari pengendara lain. Tetapi pikiran Aqila ingin segera sampai ditempat itu.
Ckitt.
Aqila menginjak rem secara mendadak ketika mobil sampai di tempat parkir. Dengan tergesa ia keluar dengan wajah kecewa, marah, sekaligus sedih.
Pintu dibuka kasar lalu terlihat wajah Alex disana. Alex yang sedang berduaan dengan wanitanya tersentak kaget dengan kehadiran Aqila.
“Qila kamu sama siapa?” tanya Alex.
“Apa di dalam kosong?” Aqila balik bertanya tanpa ingin menjawab pertanyaan Alex.
“Iya kosong dek,” saut Alex heran ketika melihat wajah Aqila merah padam. Dan ia bisa melihat mata bengkak dan pandangan mata seperti marah.
Aqila berjalan dengan gusar. Lalu membuka salah satu pintu dan terlihat tempat yang cocok melampiaskan kemarahannya. Berjejer pistol tersedia disana. Ia mengambil salah satu pistol itu. Memasukkan peluru dan mulai menempatkan diri ditempatnya.
Terlihat umpan bidik didepannya. Berdiri diam berbentuk papan bidik. Dengan wajah merah padam ia melampiaskan marahnya sambil mengangkat tangannya yang memegang pistol. Dan segera menarik pelatuk itu.
DOR DOR DOR DOR
Ceklek
DOR DOR DOR DOR
Sampai peluru itu habis. Aqila segera membuang pistol itu dan mengambil pistol lain dan mengisinya kembali.
Ia mulai menggerakkan papan bidiknya agar bergerak.
Dengan perasaan hancur yang membuncah ia menembakkan kembali peluru itu dan melesat tepat dipapan bidik.
DOR DOR DOR DOR DOR
Setelah pelurunya habis ia terjatuh terduduk. Memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya sambil menangis tersedu-sedu.
“Hiks hiks” Adel menangis tanpa peduli dengan sekitarnya.
Yang ia butuhkan kali ini hanya menangis dan menangis. Hingga sentuhan di punggungnya membuatnya menghapus air matanya secara kasar dan mendongak.
Alex disana, mengusap punggung Aqila dengan sabar. Ia tau sedari awal tatapan mata Aqila berbeda. Dan benar saja ia melihat wanita yang sudah ia anggap adiknya kalap dengan papan tembaknya.
“Ada apa?” tanya Alex.
Aqila menggeleng sambil memaksakan tersenyum.
“Baiklah jika kamu gak mau cerita, yang harus kamu tau kamu udah kakak anggap adik kakak. Jadi kalau kamu butuh sandaran pundak kakak siap buat kamu,” ujar tulus Alex.
Alex hendak bangkit tetapi ditahan oleh Aqila. Aqila segera merebahkan kepalanya pada pundak Alex. Terasa pundak Alex hangat ia tau gadis yang ia anggap adik menangis. Pundaknya bergetar, dengan sayang Alex merangkul Aqila dengan mengusap rambutnya.
“Apa kurangku kak? Apa kak? Kenapa James mengkhianatiku kak hiks hiks,” Adel menangis sesegukan.
“Beri tahu aku kak, aku kurang apa? Kenapa James selingkuhin aku kak hiks hiks kenapa,” memukul dada Alex.
Alex hanya bisa diam dan mengeratkan pelukannya. Giginya gemelatuk ketika tau apa masalah yang membuat gadis itu kacau.
“Brengsek kau James, kau sudah membuat mutiara berharga ini menangis” gumam Alex dengan wajah emosi.
Alex geram dengan tingkah teman sekaligus partner kerjanya dulu. Alex tau sendiri bagaimana perjuangan James meyakinkan keluarga Aqila agar mereka bisa berhubungan. Tetapi sekarang James malah berselingkuh.
“Menangislah jika memang hatimu merasa tenang,” ucap lembut Alex.
“Hiks hiks, aku benci dia kak aku benci dia hiks hiks,” Adel masih sesegukan.
1 jam penuh ia menumpahkan kemarahannya pada Alex. Dia memukul dada Alex dan tetap menangis sampai membuat baju kaos Alex basah.
Lama-lama air mata itu mengering. Pelukan Aqila melonggar dan ia menatap Alex.
“Maafkan Qila membuat baju kakak basah,” ujar Aqila.
“Baju basah tidak masalah yang penting perasaanmu apa sudah tenang?” tanya Alex.
“Sudah kak, aku merasa sedikit tenang,” ucap Aqila.
“Kalau boleh apa kamu mau menceritakan apa yang terjadi pada kakak?” tanya lagi Alex.
Aqila mengangguk lalu keduanya berdiri dan berjalan menuju kuris yang berada di dalam ruangan tembak. Dengan berhadapan Aqila menceritakan semuanya pada Alex dan air mata sialan itu jatuh kembali.
Alex sudah geram ia mengumpat dalam hati mengutuk temannya itu. Alex akhirnya meminta kunci mobil Aqila dan berniat mengantarkannya di rumah Kevin.
--*--
Di dalam mobil.
“Kakak hidupin musik yah” ucap Alex
Adel mengiyakan dan terdengar lagu kesukaannya. Lagu yang sangat mengambarkan perasaannya. Lagu dari Little Mix yang berjudul Shout Out To My Ex
This is a shout out to my ex.
Inilah teriakan untuk mantanku.
Heard he in love with some other chick.
Mendengar dia jatuh cinta dengan beberapa wanita lain.
Yeah yeah, that hurt me, I’ll admit.
Ya, itu menyakiti ku, aku akui itu.
Forget that boy, I’m over it.
Lupakan pria itu, aku jauh lebih baik.
I hope she gettin’ better sex.
Aku harap dia bisa nges*x lebih baik.
Hope she ain’t fakin’ it like I did, babe.
Harapan dia tak lakukan yang sama percis seperti yang aku lakukan, sayang.
Took four long years to call it quits.
Merenggut 4 tahun lamanya untuk putus.
Forget that boy, I’m over it.
Lupakan pria itu, aku jauh lebih baik.
Aqila menangis mendengar lirik pertama yang dia dengar. Lagu ini sungguh sangat menggambarkan perasaannya saat ini. Ia begitu membenci lelaki itu. Lelaki yang mengkhianatinya. Adel tanpa sadar menikmati lagu itu.
Lagu terus menggema didalam mobil tanpa sadar Aqila terus menangis dengan meresapi arti lagu itu.
Shout out to my ex, you’re really quite the man.
Meneriaki mantanku, kau cukup jantan.
You made my heart break and that made me who I am.
Kau buat aku sakit hati dan buat aku lupa akan diriku.
Here’s to my ex, hey, look at me now.
Ini tuk mantanku, hei, lihatlah aku sekarang.
Well, I, I’m all the way up.
Ya, aku, aku seumur hidup bahagia.
I swear you’ll never bring me down.
Aku bersumpah kau tak kan pernah membuatku sedih.
Dan pecah sudah tangisan Aqila. Tangisan yang ia tahan ternyata luruh juga. Lagu ini sungguh sesuai dengan keadaan hatinya sekarang. Tanpa sadar Aqila ikut bernyanyi. Suaranya yang serak karena ia menangis tak membuat suara indahnya tertutupi.
Alex hanya bisa menjadi pendengar dengan wajah masih marah dengan temannya itu. Ia bertekad akan menemui James sehabis ia mengantar Aqila.
Ia akan menghajar temannya itu yang telah menyakiti adik ipar dari bosnya itu. Sungguh menurut Alex, James adalah pria bodoh yang menyia-nyiakan wanita hebat seperti Aqila karena wanita ****** seperti Luna.
--*--
Bersambung
Yang kepo lagunya dibuka ya di lihat di youtube cocok buat mas mantan hihi.
Yang mau gebukin abang James ayok bareng-bareng.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN RATE BINTANG 5.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
M⃠⸙ᵍᵏWãterLīlyHõkKī²
lanjut lagi episode 3 ... marathon nih br nemu soalnya
2022-03-12
0
Vier23
4thn dikhianati.....sakit bgt rasanya,aku prnh diposisi Aqila,4thn jg berakhir diselingkuhi,tp skrg aku bahagia dgn yg lain yg bnr2 menghargaiku😘
2022-02-28
1
Sri Wahyuni
bagus aqila tahu siapa james yg gampang terpengaruh,
2021-07-05
0