“Perlu kau tau, aku bisa memaafkan semua kesalahanmu kecuali satu yaitu pengkhianatan. ~Aqila~
.
.
.
Deg
“Ah ah faster babe, ah ah.....”
“Uhhh ah ah kau sangat nikmat baby....”
Tes
“Ya Allah apa maksut ini semua,” Lirih Aqila.
Aqila masih berpikiran positif, ia berfikir pasti itu Alex bersama wanitanya. Karena memang sering Alex tidur di apartemen James bersama wanitanya. Aqila terus berjalan tetapi ruangan yang biasa Alex tiduri kosong. Ia terus berjalan dan berhenti didepan pintu kamar kekasihnya.
Pintu itu sedikit terbuka dan terdengar suara yang sama.
“Ya Allah itu suara kekasihku, aku tak sanggup untuk masuk dan melihat kenyataan,” Aqila menutup mulutnya untuk menyembunyikan isak tangisnya.
Ia menguatkan hati dan tubuhnya untuk melihat kedalam. Ia harus tau semuanya ia harus tegas. Ia juga paling benci pengkhianatan. Meski ini mungkin akan sakit jika kenyataan didalam kamar itu sesuai tebakannya tetapi ia harus kuat. Ia harus tau semua perilaku kekasihnya selama seminggu ini.
Ia dorong pelan pintu kamar kekasihnya. Dan akhirnya terpampanglah tebakan dipikirannya itu. Nyata didepan matanya, lelakinya, kekasihnya, cintanya sedang memadu cinta dengan wanita lain.
“James,” panggil Aqila lirih sambil menahan air matanya lagi.
Deg
James sontak menoleh kebelakang dan benar suara lembut itu suara kekasihnya. Spontan ia segera menutup tubuhnya dan tubuh wanita itu dengan selimut.
Aqila menahan kuat agar tidak menangis.
“Terimakasih James, terimakasih banyak. Kau telah membuktikan bahwa hubungan kita selama ini tak ada gunanya,” lirih Aqila dengan badan gemetar.
Ia menahan sekuat tenaga air mata sialan itu sayangnya tetap menetes.
“Kau memberikan toreh luka dengan mengkhianatiku James. Selama 4 tahun kita berpacaran dan kau hancurkan semua ini dengan perselingkuhan ini,” teriak Aqila.
“Bukan sayang, bukan seperti itu. Dengarkan aku sayang,” James berucap dengan duduk.
“Bukan seperti apa hah, bukan salah lagi gitu. Benar terus kau menganggap hubungan kita selama ini apa hah?” bentak Aqila.
“Sayang dengarkan aku,” James turun dengan handuk yang berada di atas tempat tidur. Ia menutup tubuh bagian bawahnya dan berjalan menuju kekasihnya.
“Stop,” Aqila membentak. “Berhenti disitu James,” teriak Aqila.
James mematung dia menyesal. Ya menyesal ia menyesal termakan rayuan wanita lain.
“Aku sudah putuskan. Mulai detik ini mulai saat ini kita putus. Jauhi aku dan jangan pernah muncul didepanku. Pergi dari hidupku dan anggap kita orang asing kau mengerti,” lirih Aqila dengan menangis.
“Enggak sayang enggak aku gak mau putus sama kamu,”
“Diam, aku bilang diam” bentak Aqila. “Kamu jangan egois, kamu yang bermain api dan sekarang ikuti jalan akibatnya. Kita putus dan anggap kita tak pernah kenal,” aqila lalu berbalik.
Meninggalkan kamar James, ia berlari menuruni tangga dengan menangis. James pun mengejar Aqila tetapi sampai didekat pintu Aqila berbalik.
“Berhenti,” ucap Aqila dengan tegas hingga James berhenti .
Aqila mengeluarkan kalung dari dalam tasnya dan juga melepas cincinnya.
“Aku kembalikan ini dan berikan pada wanita itu,” Aqila berjalan menuju James dan memberikan kalung dan cincin itu ditangan James,“ semoga kau bahagia dengan pilihanmu.”
Aqila langsung berbalik dan keluar dari ruangan apartemen itu. Berlari kencang menuju lift dan untung saja lift sedang kosong Adel terduduk dan menangis.
“Hiks hiks. Ya Allah kenapa semua ini terjadi ya allah hiks hiks. Kenapa kau hancurkan rasa cintaku yang begitu besar untuknya,” isak tangis Aqila meraung-raung mungkin yang mendengar akan bisa merasakan tangisan pilu itu.
Ting.
Pintu lift terbuka.
Aqila berdiri dan berjalan gontai, matanya sembab dan rambutnya acak-acakan. wanita yang berdiri ditempat resepsionis ingin menyapa tapi diurungkan ketika melihat keadaan Aqila.
Aqila berjalan gontai menuju mobilnya dan masuk. Ia memukul setir berulang kali dengan menangis. Ia ingin meluapkan semua kekecewaan dan sakit hatinya pada stir mobilnya.
“Aghhrrr” teriak Aqila dengan memukul Setir kemudinya.
--*--
Sedangkan di sisi lain, setelah Aqila keluar James terduduk dilantai.
“Agrrrr brengsek aku memang brengsekk,” teriak James dengan menjambak rambutnya.
Mendengar teriakan James, wanita yang berada dikamar segera turun menghampiri James.
“Sayang kau kenapa,” mendekat dan memegang pundaknya.
James menoleh, matanya memerah ia lalu berdiri. Ia diam seribu bahasa. Berjalan melewati wanita itu lalu menaiki tangga. Ia akan memakai pakaiannya dan mencoba mengejar Aqila wanitanya.
Memakai pakaiannya serba cepat lalu ia turun ke bawah. Wanita itu yang melihat James memakai pakaian lengkap segera menarik lengan lelaki itu.
“Kau mau kemana James?” tanya wanita itu.
“Aku ingin mengejar Aqila Lun lepaskan aku,” James menepis tangan Aqila.
Ya wanita itu adalah Luna, wanita yang dulu James temui saat menangkap Sherin. (Baca Novel Judul Pilihan Mama dulu biar faham heheh)
“Kau tak dengar dia bicara apa?” suara Luna meninggi.
“Aku dengar tapi aku akan tetap mengejarnya,” bentak James dengan mata melotot.
“Dia bilang putus James putus” teriak Luna, “Biarkan saja dia ada aku disini James ada aku,” suara Luna mulai melunak.
“Dengar yah,” James mendekat dan mengacungkan jari telunjuknya ke wajah Luna.
“Sampai kapan pun hatiku hanya milik Aqila, cuma milik Aqila. Lo paham,” seru James dengan nada dingin.
Dengan segera ia berlari menuju lift dia gelisah dan menggeram karena merasa pergerakan lift sangat lambat.
“Sial lama banget,” umpat James.
Ting
Pintu lift terbuka.
James berlari dan hasilnya gagal, ia melihat mobil wanitanya sudah berjalan kencang. Ia khawatir, James merogoh celananya dan ternyata kunci mobilnya berada diapartemennya. Ia terduduk diparkiran sambil meremas rambutnya.
“Aghhhhh bodoh bodoh,” teriak James dengan menjambak rambutnya sendiri.
Air mata James pun luruh, entah karena menyesal atau karena memang ia sangat mencintai Aqila. Tapi harus bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Pengkhianatannya telah terbongkar didepan kekasihnya.
Kalau saja ia tak tergoda oleh Luna pasti sekarang ia sedang berbahagia dengan kekasihnya.
sebelum kejadian terjadi...
🍵🍵
James dikagetkan dengan notif pesan di ponselnya. Ia segera melihat notif itu dan membacanya.
*Luna
Aku berada di depan apartemenmu, bukain pintunya*.
Begitulah isi pesan singkat Luna. Karena penasaran maksut Luna datang akhirnya James membukakan pintunya. Terlihat keadaan Luna sedikit mabuk karena bau alkohol masih tercium.
“Kamu mabuk Lun?” tanya James.
“Sedikit,” saut Luna sambil duduk.
Ia menatap wajah James, wajah lelaki yang ia cintai sejak dulu.
“James,” panggil Luna.
“Hm,” saut cuek James.
Dengan segera Luna berdiri dan duduk dipangkuan James. James yang kaget melotot tajam pada Luna. Bukannya takut Luna mencium bibir James dengan rakus.
“Apa ini?” tanya James setelah ciuman terlepas dan ia merasakan rasa sesuatu dalam ciuman itu.
“Itu minuman yang sudah aku campur perangsang James,” goda Luna.
“Apa! Kamu gila yah,” teriak James.
“Ya aku gila James aku gila sama kamu,”
Dengan sekali sentakan Luna mencium kembali bibir James. Tetapi James tak menolak karena obat perangsang telah membuat keduanya menggila. Dan akhirnya terjadilah pergulatan terlarang itu di kamar James.
🍵🍵
---*---
Bersambung.
Bagaimana dengan part ini?
Kalau mau hujat James silahkan di kolom komentar oke.
DAN JANGAN LUPA LIKE. KOMEN DAN FAVORIT YAH SEKALIGUS RATE 5 NYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Inur Bowen
cerita nya bagus banget semoga ada jodoh yg lain aqila
2022-08-21
2
M⃠⸙ᵍᵏWãterLīlyHõkKī²
lanjut sambil nyimak komen 😁
2022-03-12
1
Zha
ternyata James g beneran tobat, dulu Luna yg bikin keluarga Aqila keras nolak dia, dan kejadian lagi, Luna lagi yg bikin Aqila sendiri mergoki kelakuan dua manusia bodoh,,,,,🙄🙄🙄
2022-03-07
1