Jodohku Ternyata Tetanggaku
Pagi itu Denis ingin mencoba melamar pekerjaan sebagai marketing di koperasi serta posisi teller di bank yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, ia pun sudah menyiapkan dua berkas lamaran sejak tadi malam, tak lupa ia sarapan terlebih dahulu dengan ibunya.
Denis adalah anak semata wayang, ia hanya tinggal bersama ibunya sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak dia masih kecil, ibunya berprofesi sebagai penjual kripik pisang dimana penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari - hari, namun ia memiliki sawah di perkampungan dimana sawah tersebut biasa ia jual per tahun atau seringkali menyuruh orang untuk mengolah sawahnya dan hasilnya di sepertiga, penghasilan tambahan ini yang kadang disimpan dan digunakan bila keadaan sudah mendesak, biaya perkuliahan denis tidak serta merta dari ibunya, ia mendapatkan bantuan biaya kuliah dari pakde dari awal masuk kuliah hingga wisuda.
"Bu, saya pamit dulu mau melamar kerja" ucap Denis
"Iyaa nak, hati - hati dijalan, semoga sukses" ucap ibu Denis
Kebahagiaan ibu saat ini adalah tujuan utama denis, tidak ada tujuan lain selain itu yang ada dipikirannya, apapun yang ibunya katakan pasti akan coba dituruti.
Tak berselang lama Denis sampai di bank lalu ia menyerahkan berkas lamaran tersebut ke satpam kemudian lanjut ke tujuan berikutnya yaitu koperasi, perjalanan ini menempuh waktu 15 menit untuk sampai ditempat tujuan.
Setelah sampai ia kaget karena ia bertemu dengan teman lamanya semasa SMA, Denis mengobrol sejenak dengan temannya tersebut.
"Kalau tidak salah kamu pasti Iqbal ya, temen SMA ku dulu?" tanya Denis
"Iyaa, bener kamu pasti denis kan, hehe" jawab Iqbal
"Masih ingat juga ternyata" ucap Denis
"Gimana kabar kamu denis?" tanya Iqbal
"Alhamdulillah baik baik Bal, gimana dengan kabar kamu?" jawab Denis sambil nanya balik
"Iyaa, alhamdulilah aku baik juga" jawab Iqbal
"Kamu mau melamar kerja disini bal?" tanya Denis
"Iyaa denis, lagi mau nyoba dulu siapa tau keterima" jawab Iqbal
"Iyaa sama, semoga aja kita berdua keterima disini ya" ucap Denis
"Iyaa aamiin" ucap iqbal
Mereka berdua akhirnya masuk untuk menyerahkan berkas lamarannya ke bagian teller di koperasi.
Setelah itu…
"Kamu habis ini mau kemana Bal?" tanya Denis
"Aku mau langsung pulang soalnya masih ada urusan denis, kalo kamu?" jawab Iqbal sembari nanya balik
"Kalo aku belum mau pulang sih, mau mampir - mampir dulu" jawab Denis
"Oh begitu, baiklah aku pulang dulu ya Denis" ucap Iqbal sembari menyalakan motornya sambil meninggalkan Denis
"Iya hati - hati dijalan bal" ucap Denis
Denis pun bingung entah mau kemana karena ia belum ingin pulang ke rumah, ia coba menghidupkan motornya dan keliling dijalan sembari melihat - lihat daerah sekitar barangkali ada tempat buat nongkrong sejenak, namun tiba - tiba perut denis berbunyi, pertanda minta diisi.
"Waduh kok jadi lapar, sebaiknya aku cari makan dulu deh" ucap Denis dalam hati
Denis mencari makanan di sekitar yang sekiranya bisa kenyang namun dengan harga yang murah, sampailah ia ke tempat tujuan yaitu mie ayam. ia melihat seorang gadis sedang duduk sendirian makan mie ayam, bukannya duduk makan bareng satu meja dengan gadis itu, justru malah duduk disisi sebaliknya membelakangi gadis itu.
"Pak, ini saosnya habis" ucap Denis kepada penjual mie ayam
"Oh iya mas, bentar saya isikan dulu" ucap Penjual mie ayam
Mendengar suara tersebut gadis itu langsung menoleh kebelakang dan melihat pemuda tersebut sejenak, secara reflek ia beranjak dari tempatnya dan bergabung satu meja dengan denis, disisi lain Denis agak gugup tiba - tiba didekati seorang gadis, ia melihat sebentar gadis itu kemudian langsung alih pandangan ke mie yang ada di mangkuk sambil mengaduknya.
"Ini mas saosnya sudah sudah saya isi" ucap Penjual mie ayam
"Iya terimakasih pak" ucap Denis
"Wah, pemuda ini tampan sekali, sebaiknya aku ajak dia kenalan, sepertinya dia orangnya pemalu" ucapnya dalam hati sambil memandanginya
"Masnya, sendirian?" tanya gadis tersebut
"Iya mbak tadi sama temen tapi udah pulang, kalo mbaknya?" jawab dan tanya Denis
"Saya habis dari kondangan temen Mas" ucap gadis tersebut
"Oh begitu" ucap Denis
"Ohiya perkenalkan nama saya Siska, kalo Masnya?" tanya Siska
"Saya Denis, salam kenal ya mbak" ucap Denis
"Iya salam kenal ya mas, kalo boleh tau masnya habis darimana?" tanya Siska
"Saya baru selesai melamar kerja mbak" ucap denis
"Oh begitu, semangat ya mas semoga keterima kerja" ucap Siska
Melihat wajahnya yang lumayan cantik, Denis mencoba ingin mengenalnya lagi barangkali suatu hari nanti ia bakal menjadi jodohnya nanti.
"Mbaknya dulu kuliah dimana?" tanya Denis
"Saya nggak kuliah Mas, saya cuma lulusan SMA" ucap Siska
Mendengar ucapan itu seketika rasa ingin mengenalnya lebih jauh langsung luntur, bak debu yang tertiup angin semuanya sirna, denis pun buru - buru menghabiskan mie ayamnya dan hendak langsung pergi dari tempat tersebut.
"Pak, mie ayam sama es teh jadinya berapa?" tanya Denis
"12 ribu mas" jawab Penjual mie ayam
"Mau kemana mas Denis kok buru - buru amat?" tanya Siska
"Maaf ya Siska, saya masih ada urusan" jawab Denis sembari meninggalkan Siska ditempatnya
"Dasar cowok, tau saya lulusan SMA saja langsung kabur, segitu rendahnya ya lulusan SMA dimata orang" ucap Siska dalam hati
Denis memang sosok yang pendiam dan pemalu namun untuk kriteria pasangan ia menginginkan yang minimal lulusan sarjana yang sepadan dengan dirinya.
Perjalanan pulang Denis dilingkupi rasa tidak enak dengan Siska, terhadapnya ia harus berbohong namun disisi lain ia tidak ingin ada komunikasi lebih lama lagi setelah tau Siska seorang lulusan SMA.
Sesampainya di rumah denis merebahkan badannya ditempat tidur sambil membayangkan apakah nantinya ia bakal keterima kerja atau tidak.
"Kira - kira bisa keterima engga ya di bank atau di koperasi, kalo boleh milih sih lebih baik di bank saja karena kerjanya cuma di kantor nggak keliling - keliling kayak di koperasi" ucap denis dalam hati
Pada waktu sore hari, tiba - tiba denis mendapat pesan wa dari iqbal teman SMA yang ia temui didepan koperasi tadi.
"Denis, kamu dapat jadwal interview dari koperasi nggak?" tanya Iqbal
"Iya saya dapat juga nih, besok lusa kan, kamu mau datang nggak?" jawab Denis sambil menanyakan balik
"Pasti datang, nyoba siapa tau beruntung keterima kerja" jawab Iqbal
"Oke siap, nanti besok lusa kita ketemu di koperasi" ucap Denis
Denis sebenarnya senang bisa mendapat jadwal interview dari koperasi namun ia tetep berharap ada panggilan interview juga dari bank, sejatinya tujuan utama melamarnya di bank sedangkan di koperasi hanya sebagai cadangan jika di bank tidak keterima.
lusa pun tiba ....
"Ayo Denis, berangkat sekarang" bunyi pesan singkat lewat wa yang dikirim oleh Iqbal
"Ayo aku otw nih" ucap Denis
Denis langsung segera berangkat ke koperasi guna mengikuti interview atau wawancara, setelah sampai ditempat tujuan terlihat iqbal juga berada ditempat parkir menunggu denis.
"Hai Iqbal" sapa Denis dari kejauhan
"Hai Denis" ucap Iqbal
"Kamu sudah lama menunggu disini?" tanya Denis
"Nggak, baru beberapa menit tiba disini" jawab Iqbal
"Oh begitu, ayo masuk" ucap Denis
Terlihat beberapa orang juga menunggu untuk giliran, satu persatu mereka masuk untuk melakukan sesi interview sampai pada Iqbal dan Denis juga masuk, setelah selesai interview denis dan Iqbal mengutarakannya. perihal interview tersebut satu sama lain.
"Gimana interviewnya Bal?" tanya Denis
"Iya begitulah agak kurang meyakinkan, kalo kamu gimana?" jawab dan tanya Iqbal
"Alhamdulillah lancar" ucap Denis
"Sepertinya kamu percaya diri ya Denis, pasti keterima" ucap Iqbal
"Semoga kita berdua diterima deh ya" ucap Denis
"Aamiin" ucap Iqbal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mira Andani
menarik sekali ceritanya
2024-06-18
0
Anita Jenius
Salam kenal thor
2024-04-18
1
Cha-cha
Aku mampir kak kasih iklan2🙏
2024-03-17
1