Jodohku Ternyata Tetanggaku

Jodohku Ternyata Tetanggaku

Bab 1. Melamar Pekerjaan

Pagi itu Denis ingin mencoba melamar pekerjaan sebagai marketing di koperasi serta posisi teller di bank yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, ia pun sudah menyiapkan dua berkas lamaran sejak tadi malam, tak lupa ia sarapan terlebih dahulu dengan ibunya.

Denis adalah anak semata wayang, ia hanya tinggal bersama ibunya sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak dia masih kecil, ibunya berprofesi sebagai penjual kripik pisang dimana penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari - hari, namun ia memiliki sawah di perkampungan dimana sawah tersebut biasa ia jual per tahun atau seringkali menyuruh orang untuk mengolah sawahnya dan hasilnya di sepertiga, penghasilan tambahan ini yang kadang disimpan dan digunakan bila keadaan sudah mendesak, biaya perkuliahan denis tidak serta merta dari ibunya, ia mendapatkan bantuan biaya kuliah dari pakde dari awal masuk kuliah hingga wisuda.

"Bu, saya pamit dulu mau melamar kerja" ucap Denis

"Iyaa nak, hati - hati dijalan, semoga sukses" ucap ibu Denis

Kebahagiaan ibu saat ini adalah tujuan utama denis, tidak ada tujuan lain selain itu yang ada dipikirannya, apapun yang ibunya katakan pasti akan coba dituruti.

Tak berselang lama Denis sampai di bank lalu ia menyerahkan berkas lamaran tersebut ke satpam kemudian lanjut ke tujuan berikutnya yaitu koperasi, perjalanan ini menempuh waktu 15 menit untuk sampai ditempat tujuan.

Setelah sampai ia kaget karena ia bertemu dengan teman lamanya semasa SMA, Denis mengobrol sejenak dengan temannya tersebut.

"Kalau tidak salah kamu pasti Iqbal ya, temen SMA ku dulu?" tanya Denis

"Iyaa, bener kamu pasti denis kan, hehe" jawab Iqbal

"Masih ingat juga ternyata" ucap Denis

"Gimana kabar kamu denis?" tanya Iqbal

"Alhamdulillah baik baik Bal, gimana dengan kabar kamu?" jawab Denis sambil nanya balik

"Iyaa, alhamdulilah aku baik juga" jawab Iqbal

"Kamu mau melamar kerja disini bal?" tanya Denis

"Iyaa denis, lagi mau nyoba dulu siapa tau keterima" jawab Iqbal

"Iyaa sama, semoga aja kita berdua keterima disini ya" ucap Denis

"Iyaa aamiin" ucap iqbal

Mereka berdua akhirnya masuk untuk menyerahkan berkas lamarannya ke bagian teller di koperasi.

Setelah itu…

"Kamu habis ini mau kemana Bal?" tanya Denis

"Aku mau langsung pulang soalnya masih ada urusan denis, kalo kamu?" jawab Iqbal sembari nanya balik

"Kalo aku belum mau pulang sih, mau mampir - mampir dulu" jawab Denis

"Oh begitu, baiklah aku pulang dulu ya Denis" ucap Iqbal sembari menyalakan motornya sambil meninggalkan Denis

"Iya hati - hati dijalan bal" ucap Denis

Denis pun bingung entah mau kemana karena ia belum ingin pulang ke rumah, ia coba menghidupkan motornya dan keliling dijalan sembari melihat - lihat daerah sekitar barangkali ada tempat buat nongkrong sejenak, namun tiba - tiba perut denis berbunyi, pertanda minta diisi.

"Waduh kok jadi lapar, sebaiknya aku cari makan dulu deh" ucap Denis dalam hati

Denis mencari makanan di sekitar yang sekiranya bisa kenyang namun dengan harga yang murah, sampailah ia ke tempat tujuan yaitu mie ayam. ia melihat seorang gadis sedang duduk sendirian makan mie ayam, bukannya duduk makan bareng satu meja dengan gadis itu, justru malah duduk disisi sebaliknya membelakangi gadis itu.

"Pak, ini saosnya habis" ucap Denis kepada penjual mie ayam

"Oh iya mas, bentar saya isikan dulu" ucap Penjual mie ayam

Mendengar suara tersebut gadis itu langsung menoleh kebelakang dan melihat pemuda tersebut sejenak, secara reflek ia beranjak dari tempatnya dan bergabung satu meja dengan denis, disisi lain Denis agak gugup tiba - tiba didekati seorang gadis, ia melihat sebentar gadis itu kemudian langsung alih pandangan ke mie yang ada di mangkuk sambil mengaduknya.

"Ini mas saosnya sudah sudah saya isi" ucap Penjual mie ayam

"Iya terimakasih pak" ucap Denis

"Wah, pemuda ini tampan sekali, sebaiknya aku ajak dia kenalan, sepertinya dia orangnya pemalu" ucapnya dalam hati sambil memandanginya

"Masnya, sendirian?" tanya gadis tersebut

"Iya mbak tadi sama temen tapi udah pulang, kalo mbaknya?" jawab dan tanya Denis

"Saya habis dari kondangan temen Mas" ucap gadis tersebut

"Oh begitu" ucap Denis

"Ohiya perkenalkan nama saya Siska, kalo Masnya?" tanya Siska

"Saya Denis, salam kenal ya mbak" ucap Denis

"Iya salam kenal ya mas, kalo boleh tau masnya habis darimana?" tanya Siska

"Saya baru selesai melamar kerja mbak" ucap denis

"Oh begitu, semangat ya mas semoga keterima kerja" ucap Siska

Melihat wajahnya yang lumayan cantik, Denis mencoba ingin mengenalnya lagi barangkali suatu hari nanti ia bakal menjadi jodohnya nanti.

"Mbaknya dulu kuliah dimana?" tanya Denis

"Saya nggak kuliah Mas, saya cuma lulusan SMA" ucap Siska

Mendengar ucapan itu seketika rasa ingin mengenalnya lebih jauh langsung luntur, bak debu yang tertiup angin semuanya sirna, denis pun buru - buru menghabiskan mie ayamnya dan hendak langsung pergi dari tempat tersebut.

"Pak, mie ayam sama es teh jadinya berapa?" tanya Denis

"12 ribu mas" jawab Penjual mie ayam

"Mau kemana mas Denis kok buru - buru amat?" tanya Siska

"Maaf ya Siska, saya masih ada urusan" jawab Denis sembari meninggalkan Siska ditempatnya

"Dasar cowok, tau saya lulusan SMA saja langsung kabur, segitu rendahnya ya lulusan SMA dimata orang" ucap Siska dalam hati

Denis memang sosok yang pendiam dan pemalu namun untuk kriteria pasangan ia menginginkan yang minimal lulusan sarjana yang sepadan dengan dirinya.

Perjalanan pulang Denis dilingkupi rasa tidak enak dengan Siska, terhadapnya ia harus berbohong namun disisi lain ia tidak ingin ada komunikasi lebih lama lagi setelah tau Siska seorang lulusan SMA.

Sesampainya di rumah denis merebahkan badannya ditempat tidur sambil membayangkan apakah nantinya ia bakal keterima kerja atau tidak.

"Kira - kira bisa keterima engga ya di bank atau di koperasi, kalo boleh milih sih lebih baik di bank saja karena kerjanya cuma di kantor nggak keliling - keliling kayak di koperasi" ucap denis dalam hati

Pada waktu sore hari, tiba - tiba denis mendapat pesan wa dari iqbal teman SMA yang ia temui didepan koperasi tadi.

"Denis, kamu dapat jadwal interview dari koperasi nggak?" tanya Iqbal

"Iya saya dapat juga nih, besok lusa kan, kamu mau datang nggak?" jawab Denis sambil menanyakan balik

"Pasti datang, nyoba siapa tau beruntung keterima kerja" jawab Iqbal

"Oke siap, nanti besok lusa kita ketemu di koperasi" ucap Denis

Denis sebenarnya senang bisa mendapat jadwal interview dari koperasi namun ia tetep berharap ada panggilan interview juga dari bank, sejatinya tujuan utama melamarnya di bank sedangkan di koperasi hanya sebagai cadangan jika di bank tidak keterima.

lusa pun tiba ....

"Ayo Denis, berangkat sekarang" bunyi pesan singkat lewat wa yang dikirim oleh Iqbal

"Ayo aku otw nih" ucap Denis

Denis langsung segera berangkat ke koperasi guna mengikuti interview atau wawancara, setelah sampai ditempat tujuan terlihat iqbal juga berada ditempat parkir menunggu denis.

"Hai Iqbal" sapa Denis dari kejauhan

"Hai Denis" ucap Iqbal

"Kamu sudah lama menunggu disini?" tanya Denis

"Nggak, baru beberapa menit tiba disini" jawab Iqbal

"Oh begitu, ayo masuk" ucap Denis

Terlihat beberapa orang juga menunggu untuk giliran, satu persatu mereka masuk untuk melakukan sesi interview sampai pada Iqbal dan Denis juga masuk, setelah selesai interview denis dan Iqbal mengutarakannya. perihal interview tersebut satu sama lain.

"Gimana interviewnya Bal?" tanya Denis

"Iya begitulah agak kurang meyakinkan, kalo kamu gimana?" jawab dan tanya Iqbal

"Alhamdulillah lancar" ucap Denis

"Sepertinya kamu percaya diri ya Denis, pasti keterima" ucap Iqbal

"Semoga kita berdua diterima deh ya" ucap Denis

"Aamiin" ucap Iqbal

Terpopuler

Comments

Mira Andani

Mira Andani

menarik sekali ceritanya

2024-06-18

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal thor

2024-04-18

1

Cha-cha

Cha-cha

Aku mampir kak kasih iklan2🙏

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Melamar Pekerjaan
2 Bab 2. Pekerjaan Yang Diinginkan
3 Bab 3. Denis Jatuh Cinta
4 Bab 4. Rencana Denis
5 Bab 5. Terkejut
6 Bab 6. Pura - Pura
7 Bab 7. Nasihat ibu
8 Bab 8. Pernikahan Arumi
9 Bab 9. Karyawan baru
10 Bab 10. Dua orang saling mencintai
11 Bab 11. Respon ibu Denis mengenai Fitri
12 Bab 12. Perubahan sikap
13 Bab 13. Selingkuh
14 Bab 14. Permintaan maaf dari Fitri
15 Bab 15. Sahabat jadi musuh
16 Bab 16. Bantu Aku !!
17 Bab 17. Selamat Tinggal Untuk Selamanya
18 Bab 18. Penyesalan
19 Bab 19. Teman lama
20 Bab 20. Undangan
21 Bab 21. Gadis itu !
22 Bab 22. Liburan
23 Bab 23. Fitri jatuh sakit
24 Bab 24. Dua gadis
25 Bab 25. Cemburu
26 Bab 26. Sebatas pertemanan
27 Bab 27. Keputusan berani
28 Bab 28. Pilihan sulit
29 Bab 29. Bertemu Anggi
30 Bab 30. Merantau
31 Bab 31. Gadis pertama yang ku kenal di perantauan
32 Bab 32. Pertemuan
33 Bab 33. Sedikit
34 Bab 34. Reward
35 Bab 35. Kangen
36 Bab 36. Jamuan makanan mewah
37 Bab 37. Hubungan terlarang
38 Bab 38. Naik pangkat
39 Bab 39. Terimakasih Tiara
40 Bab 40. Kepemimpinan Denis
41 Bab 41. Ulang tahun Tiara
42 Bab 42. Hubungan tanpa status
43 Bab 43. Perhatian
44 Bab 44. Rencana Denis
45 Bab 45. Kerja sama
46 Bab 46. Dipecat
47 Bab 47. Pulang Kampung
48 Bab 48. Pendapat Ibu Denis
49 Bab 49. Curhat Dengan Nayla
50 Bab 50. Guru Baru
51 Bab 51. Hari Perpisahan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Melamar Pekerjaan
2
Bab 2. Pekerjaan Yang Diinginkan
3
Bab 3. Denis Jatuh Cinta
4
Bab 4. Rencana Denis
5
Bab 5. Terkejut
6
Bab 6. Pura - Pura
7
Bab 7. Nasihat ibu
8
Bab 8. Pernikahan Arumi
9
Bab 9. Karyawan baru
10
Bab 10. Dua orang saling mencintai
11
Bab 11. Respon ibu Denis mengenai Fitri
12
Bab 12. Perubahan sikap
13
Bab 13. Selingkuh
14
Bab 14. Permintaan maaf dari Fitri
15
Bab 15. Sahabat jadi musuh
16
Bab 16. Bantu Aku !!
17
Bab 17. Selamat Tinggal Untuk Selamanya
18
Bab 18. Penyesalan
19
Bab 19. Teman lama
20
Bab 20. Undangan
21
Bab 21. Gadis itu !
22
Bab 22. Liburan
23
Bab 23. Fitri jatuh sakit
24
Bab 24. Dua gadis
25
Bab 25. Cemburu
26
Bab 26. Sebatas pertemanan
27
Bab 27. Keputusan berani
28
Bab 28. Pilihan sulit
29
Bab 29. Bertemu Anggi
30
Bab 30. Merantau
31
Bab 31. Gadis pertama yang ku kenal di perantauan
32
Bab 32. Pertemuan
33
Bab 33. Sedikit
34
Bab 34. Reward
35
Bab 35. Kangen
36
Bab 36. Jamuan makanan mewah
37
Bab 37. Hubungan terlarang
38
Bab 38. Naik pangkat
39
Bab 39. Terimakasih Tiara
40
Bab 40. Kepemimpinan Denis
41
Bab 41. Ulang tahun Tiara
42
Bab 42. Hubungan tanpa status
43
Bab 43. Perhatian
44
Bab 44. Rencana Denis
45
Bab 45. Kerja sama
46
Bab 46. Dipecat
47
Bab 47. Pulang Kampung
48
Bab 48. Pendapat Ibu Denis
49
Bab 49. Curhat Dengan Nayla
50
Bab 50. Guru Baru
51
Bab 51. Hari Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!