Flashback
Rayyan remaja yang masih berusia 17 tahun saat itu baru pulang bermain bola bersama Rengga. Entah apa yang sedang dia lakukan bersama sahabatnya itu, tapi yang dia ingat ketika itu mereka sedang bercanda bersama hingga bola yang tanpa sengaja di tendang Rayyan malah terlempar dan mengenai kepala salah seorang anggota geng motor yang tengah nongkrong di pinggir jalan.
Jelas saja karena perbuatan mereka, anggota geng motor itu marah. Rayyan dan Rengga yang tidak ingin mencari masalah langsung kabur dan berlari tunggang langgang.
"Kita mencar, nanti ketemu di depan SMA!" seru Rengga yang berlari ke arah kiri.
Rayyan remaja berdecak kesal, dia menoleh kebelakang dan memandang anggota geng motor yang mengejarnya. Tidak banyak, tapi cukup membuat Rayyan takut.
"Sialan banget Rengga, gue di tinggal," gerutu Rayyan seorang diri.
"Woii jangan lari!"seru anggota geng motor itu. Mereka naik motor, jelas Rayyan ketakutan karena sudah pasti dia akan dengan mudah ditangkap. Karena tidak tahu harus kemana, Rayyan berlari masuk ke dalam gang kecil yang ada di sana, masuk ke dalam celah-celah rumah warga yang sempit agar orang-orang itu tidak bisa mengejarnya.
"Kakak ngapain?"
Rayyan terkejut ketika seorang anak kecil menepuk bahunya ketika dia sedang mengintip dan bersembunyi di sebalik tong sampah besar yang ada di sana.
Gadis kecil berpita merah dengan wajah yang sangat imut. Dia mengintip Rayyan dari dalam pagar rumahnya.
"Eh, adik kecil. Kakak numpang sembunyi bentar ya. Ada orang jahat di sana," bisik Rayyan sembari menunjuk ke arah jalan dimana beberapa orang masih mencari keberadaannya.
Gadis kecil itu mendongak sedikit, namun Rayyan langsung mendorong kepalanya untuk masuk kembali ke dalam pagar.
"Jangan ngintip, nanti ketahuan," bisik Rayyan.
Gadis kecil itu mengangguk polos. "Kalau gitu sembunyi di dalam rumah Nenek aja, biar kakak nggak ketahuan kalau lagi sembunyi," ujar gadis itu.
"Emang boleh?" tanya Rayyan, yang memang dia sangat takut sebenarnya.
Gadis itu tidak menjawab, dia hanya mengangguk polos dan langsung membukakan pintu pagar untuk Rayyan. Jelas saja Rayyan tidak menolak, dia langsung berlari masuk karena anggota geng motor itu masih berkeliaran di sana.
Rayyan adalah seseorang yang penakut, berbeda dengan Rengga sahabatnya. Dan sekarang, dia merasa lega atas bantuan gadis kecil ini.
Gadis kecil itu menarik tangan Rayyan dan membawanya masuk ke dalam rumah. Rayyan terkejut sebenarnya, tapi dia tidak punya pilihan lain. Apalagi ketika melihat raut wajah terkejut kedua orang tua gadis ini dan juga seorang wanita tua.
"Nata, kamu bawa siapa nak?" tanya Ibu gadis itu.
"Nata bawa kakak ganteng, bunda. Lihat," Nata menunjuk Rayyan yang nampak tersenyum malu. Dia melepaskan tangan Nata dan langsung mendekat ke arah orang tua yang nampak bingung itu.
"Maaf ya, Tante, Om, Nenek. Saya masuk tanpa izin. Saya tadi baru pulang main bola di komplek depan, eh malah dikejar geng motor, jadi sembunyi di depan, dan adik kecil ini malah nawarin saya masuk, hehe," Rayyan berucap dengan tawa getirnya. Membuat ketiga orang tua itu juga ikut tertawa. Dia menyalami punggung tangan mereka satu persatu.
"Oalah, iya geng motor disini pada nakal, suka banget malakin orang-orang. Yasudah, disini aja dulu. Gak papa," ucap si Nenek.
"Yeay, ada kakak ganteng," Nata berseru dengan senang hati membuat Rayyan gemas sekali melihatnya.
"Siapa nama kamu, nak? Ayo sini duduk, kita minum teh," ujar Ibu Nata.
"Terimakasih, Tante. Maaf ya, saya jadi ngerepotin," ucap Rayyan sembari menarik kursi dan duduk di samping Ayah Nata. Dia benar-benar canggung dan merasa tidak enak. Tapi orang tua gadis kecil ini begitu baik dan sangat ramah.
"Nggak apa-apa, biasa anak muda," sahut Ibu.
"Kamu masih SMA ya?" tanya Ayah pula. Dia menarik Nata yang kini malah bermanja dan duduk di atas pangkuannya, memandangi Rayyan tanpa henti.
"Iya, Om. Tapi sudah tamat dan tinggal urus surat aja," jawab Rayyan.
"Nama kakak siapa? Kakak keren sekali punya tato bulan di tangan," ucap Nata.
Rayyan tertawa, dia langsung memandang ibu jarinya yang memang ada tanda lahir bulan sabit di sana.
"Nama kakak, Azka Al Rayyan, biasa di panggil Rayyan, kalau dirumah di panggil Azka," jawabnya. Dia menoleh kearah ibu jarinya sembari berucap" ini tanda lahir, bukan tato,"
"Wah keren, Nama aku Nata, kak. Nada Aretha, tapi di singkat jadi Nata," jawab Nata dengan begitu ceria.
Sungguh, gemas sekali Rayyan melihat gadis ini. Sore itu, dia benar-benar menghabiskan waktu di rumah Nata. Bercengkrama hangat bersama keluarga Nata yang memang sangat baik dan ramah. Berbicara banyak hal, bahkan bercanda bersama Nata, gadis kecil yang benar-benar menyenangkan.
"Jadi kakak udah mau pulang?" Nata terlihat sedih ketika hari sudah senja dan Rayyan pamit untuk pulang.
"Iya, kakak janji, nanti kakak main kemari lagi dan bakalan jagain kamu dan nemenin kamu main satu harian," ucap Rayyan.
"Janji," Nata langsung menjulurkan jari kelingkingnya pada Rayyan hingga membuat lelaki itu juga menyambutnya dengan baik.
"Janji dong," ucapnya.
"Nih, untuk kamu. Nanti kamu bisa jadiin cincin ini buah kalung, kenang-kenangan dari kakak," Rayyan melepaskan cincin yang tersemat di jari telunjuknya dan memberikannya pada Nata.
"Nata pasti jaga cincin ini dengan baik," ucapnya.
Flashback off
Dokter Rayyan terkekeh ketika mengingat hal itu. Dia tidak menyangka jika gadis kecil berpita merah itu yang kini menjadi istrinya.
"Takdir ini lucu sekali. Saya benar-benar nggak nyangka kalau kamu gadis itu. Berubah sekali, padahal dulu kamu itu pendek dan gendut, tapi sekarang sudah tumbuh jadi gadis cantik yang sedikit tinggi," ucap Dokter Rayyan, sedikit meledek tentunya.
Nada mengerucutkan bibirnya sekilas, dia sudah bergelung di dalam selimut dan bersandar di tempat tidur. Memandang wajah dokter Rayyan yang sangat tampan, apalagi jika memakai kemeja seperti ini.
"Saya juga nggak nyangka kita ketemu lagi, waktu itu ayah ajak pulang tiba-tiba, jadi saya gak tahu lagi dokter datang atau nggak," ungkap Nada.
"Saya datang kok, tapi kata Nenek kamu udah pergi. Padahal itu juga hari terakhir saya di kota itu, karena setelahnya saya sudah harus pergi untuk melanjutkan sekolah kedokteran," jawab Dokter Rayyan.
Nada hanya mengangguk pelan. Takdir yang begitu aneh. Kakak tampan yang memang sudah dia kagumi sejak kecil, menjadi impian dan juga khayalannya setiap saat, tapi sekarang kakak tampan itu sudah ada di depannya dan menjadi suaminya pula.
"Sekarang, kamu istri saya. Kamu juga tanggung jawab saya, jadi jangan sungkan lagi ya," ujar Dokter Rayyan. Pandangan mata itu memandang Nada dengan lekat, jelas saja itu membuat Nada tersenyum malu dan mengangguk pelan.
"Sebenarnya banyak hal yang ingin saya tanyakan, tapi kamu harus istirahat sekarang. Jadi besok saja kita bercerita, saya penasaran bagaimana kehidupan istri saya ini," ucap Dokter Rayyan lagi.
"Nggak ada yang istimewa dari hidup saya dokter," lirih Nada.
Dokter Rayyan tersenyum simpul dan mengusap kepala Nada dengan lembut. "Jangan begitu, tidak boleh melupakan segala nikmat yang Tuhan beri. Sepahit apapun hidup, tapi pasti ada hal-hal kecil yang selalu membuat kita tersenyum."
Nada tertunduk lirih, entahlah, sejak kepergian orang tuanya, dia merasa jika hidupnya begitu sulit. Dia merasa sendiri dan tidak punya siapapun lagi. Bahkan untuk tersenyum saja, dia tidak punya alasan.
"Sekarang ayo tidur, gantian saya yang akan menjaga kamu sekarang," Dokter Rayyan berucap sembari naik ke atas tempat tidur Nada. Dan jelas saja itu membuat Nada terkesiap kaget.
"Eh, dokter mau apa?" tanyanya.
"Menemani kamu tidur," jawabnya santai.
"Ta .. tapi kata dokter mau tidur di," Nada menunjuk keluar, namun dokter Rayyan langsung menurunkan tangan Nada dan membenarkan posisi Nada untuk tidur.
"Tidak jadi, karena sekarang saya yakin untuk terus bersama kamu dan menjadikan kamu istri saya,"
Deg
Nada langsung tertegun mendengar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Deswita
🙏😀
2024-12-21
0
Farida Wahyuni
iya dok, walaupun nikahnya karna terpaksa, tapi sebaiknya dijalani dengan ikhlas, mungkin itulah jodoh dokter, dan mungkin begitulah cara tuhan untuk menpertemukan dengan jodoh itu
2023-11-16
2
Dewie Angella Wahyudie
langgeng ya nata, smoga suami kamu gk kebanyakan bikin hurahara, yang anteng ayem tentrem, jngan kbnyakan konflik ya lierrr yeh sirah ade....
2023-11-16
2