TEMPAT TINGGAL BARU

Kurang lebih dua jam dalam perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah baru. Rumah yang sangat besar dengan halaman yang sangat luas. Di belakang terdapat lahan yang kapanpun bisa ditanami sayuran dan buah-buahan. Tidak jauh dari sana, terdapat danau yang begitu cantik. Biasanya orang-orang akan pergi ke tempat itu saat sore hari. Rumah itu memiliki dua lantai. Dari atas mereka bisa menyaksikan indahnya pegunungan. Di bawahnya terdapat hamparan padang rumput luas dimana banyak hewan ternak yang berkeliaran di sana. Alice melihat seorang pria tua yang sedang berjalan-jalan di dekat rumah mereka.

"Siapa pria tua itu?" tanya Alice.

"Entahlah, aku sama halnya denganmu. Tidak mengenal siapapun di sini." jawab Beatrice.

"Itu adalah paman Syam, pemilik peternakan yang ada di ujung jalan sana." timbal Brian. "Mungkin dari atas nona bisa melihat peternakan miliknya."

Beatrice menyuruh mereka semua untuk masuk.

"Kau bisa memilih kamarmu sendiri," ucap Beatrice pada adiknya. Alice berjalan menuju lantai atas. Dia memilih kamar yang ada di sebelah pojok kiri dekat dengan ruang kerja kakaknya. Di sana ia bisa menikmati indahnya pemandangan.

"Dimana kamarmu, bi?"

"Aku yang ini saja, nona. Sangat nyaman dan cukup untukku dan putraku."

"Nevan bisa memilih kamarnya sendiri. Kalian tidak perlu tidur berdua." Alice memilihkan kamar untuk Nevan. Ia mendapati kamar yang dekat dengan kamar kakaknya.

Sementara di bawah, Beatrice masih berbincang dengan Brian dan Leon.

"Perketat penjagaan di tempat ini! Jangan lupa pasang kamera CCTV di semua sudut ruangan. Jika ada keadaan darurat, beritahu aku secepatnya!"

"Siap nona. Kami akan menjalankan perintah dengan sebaik mungkin."

"Baiklah, jika tidak ada lagi kami permisi."

"Terima kasih sudah menemani perjalanan kami ke sini." ucap Beatrice.

"Jika kau membutuhkan apapun, beritahu kami. Tidak perlu sungkan." ucap Brian.

"Baik."

***

Malam itu, Beatrice memesan banyak makanan. Ia belum sempat memasak untuk semua orang. Tidak mungkin juga ia menyuruh bibi Helga untuk menyiapkan makan malam sementara mereka saja masih merasa sangat lelah karena baru sampai. Beatrice memanggil semua orang untuk makan malam.

"Maaf nona, aku belum sempat memasak tadi."

"Tidak apa-apa, bi. Lagi pula kau masih harus istirahat karena perjalanan kita yang sangat melelahkan."

Di meja makan, Beatrice menanyakan pada Alice akan kuliah S1 nya. Dia sudah menyiapkan beberapa universitas terbaik dengan jurusan terbaik pula. Pendaftaran sebentar lagi akan ditutup. Kuliah semester pertama akan di mulai pekan depan nanti.

"Apa kau sudah memutuskan akan kuliah di mana?" tanya Beatrice.

"Aku ingin kuliah di Melbourne University kak,"

"Pilihan yang sangat tepat. Jurusan apa yang kau ambil?"

"Seni dan musik."

"Baiklah, aku akan segera mendaftarkan mu."

Selesai makan malam, mereka berbincang di ruang tengah. Beatrice sudah menyiapkan sopir untuk mengantar bibi Helga pergi kemanapun. Jarak pasar maupun supermarket tidak terlalu jauh. Tapi jika ditempuh dengan jalan kaki pasti cukup melelahkan.

"Apa kau membutuhkan pelayan untuk membantumu melakukan pekerjaan?"

"Tidak perlu, nona. Aku bisa mengerjakannya semua."

"Jangan membuat dirimu terlalu capek, bi. Ambil saja satu pelayan untuk membantu pekerjaan bibi Helga, kak."

"Baiklah, besok aku akan meminta orang untuk mencarinya."

Demi keamanan semua orang, Beatrice mengingatkan mereka jika akan pergi kemanapun harus meminta izin terlebih dahulu padanya. Bukan apa-apa, dia hanya tidak mau kejadian yang terjadi di bandara pagi tadi terulang kembali. Sementara Nevan, dia diberi tugas oleh Beatrice untuk mengantar dan menjemput Alice ke kampus. Jika perlu ia akan akan berada di dekat Alice setiap waktu.

"Mulai hari ini Nevan akan menjadi bodyguard mu. Kemanapun kau pergi, dia akan mengantarmu. Dia pun akan menjadi mata-mataku. Setiap hal yang kau lakukan, harus dia beritahukan padaku."

"Itu terlalu berlebihan, kak. Lagi pula aku bisa pergi dan pulang dengan di antar sopir. Aku tidak mau menjadi beban baginya. Siapa tahu dia ingin melakukan hal lain disini?"

"Perdana menteri memintaku untuk menjagamu, nona. Biarkan aku menjalankan permintaan terakhirnya itu."

Alice seketika mengingat pria yang sempat ia temui sebelum pergi ke bandara. Ia takut jika pria itu nekat mengikutinya sampai ke Melbourne.

"Aku yakin jika dia adalah orang yang sudah menembak ibu malam itu," gumam Alice pelan.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Beatrice.

"Tidak kak, aku hanya sedang memikirkan bagaimana caranya supaya kau mengizinkanku untuk pergi ke luar besok."

"Aku tidak akan mengizinkanmu ke luar jika tidak ada sesuatu yang penting. Kau akan tetap di rumah."

"Tapi bagaimana dengan semua perlengkapan kuliahku? Tidak haruskah aku membelinya?"

"Baiklah, besok aku akan menemanimu belanja semua barang yang kau perlukan untuk kuliah.

***

Malam itu, bos pergi ke bandara untuk melakukan sesuatu. Dia pergi dengan di kawal Lucas. Tiba di sana, ia langsung mengeluarkan pistol dan menembakkan ke atas. Semua orang diminta diam dan tidak pergi kemanapun. Lucas menanyakan satu-satu petugas yang ada di sana.

"Apa kau melihat gadis ini pagi tadi?"

"Tidak tuan, aku petugas yang baru masuk malam ini."

"Siapa orang yang bertugas pagi tadi?"

"Alexandra, tuan."

"Dimana dia? Cepat panggilkan!"

"Sore tadi dia sudah pulang."

"Beri aku alamat rumahnya!"

Lucas mencatat alamat yang disebutkan salah satu petugas. Ia dan bosnya langsung pergi ke sana. Di satu sisi, Alexandra baru saja selesai mandi. Saat akan pergi tidur, terdengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Saat dibuka Lucas langsung menodongkan pistol itu ke kepala Alexandra.

"Kau siapa?"

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Baiklah, tapi tolong singkirkan dulu pistol ini dari kepalaku!" Alexandra terlihat sangat ketakutan. Bos menunjukkan sebuah foto padanya.

"Apa kau mengenali gadis yang ada di foto?"

"Bukankah gadis itu adalah adik dari nona Beatrice?" ucap Alexandra dalam hati. Diamnya Alexandra membuat bos sangat yakin jika dia mengetahui sesuatu.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Lucas.

"A-aku..., aku tidak tahu siapa mereka."

"Dari nada bicaramu sudah sangat jelas jika kau mengenal mereka."

"Cepat katakan! Jika tidak, maka nyawamu akan melayang."

Alexandra sudah berjanji pada Beatrice untuk tidak memberitahu siapapun tentangnya dan adiknya. Dia harus merahasiakan kemana mereka pergi.

"Bawa dia!" ucap bos memerintahkan.

Lucas membawa Alexandra ke dalam mobil. Dia mencoba meminta tolong tapi mulutnya sudah ditutup oleh kain. Alexandra sangat ketakutan. Beatrice adalah orang yang sudah menolongnya tadi. Jika tidak, mungkin peluru yang ditembakkan pria itu mengenai dirinya. Sebagai balasannya, ia harus menutup mulut tentang apa-apa yang ingin orang tahu tentangnya ataupun adiknya.

Bos membawa Alexandra ke tempat persembunyiannya. Dia mengikat tangan dan kakinya di sebuah ruangan.

"Aku akan melepaskan mu jika kau mengatakan semua yang kau tahu padaku. Sebelum itu, aku tidak akan memberimu makan ataupun minum."

Bos pergi meninggalkan tempat itu. Ia meminta Lucas untuk tetap berjaga di sana.

"Apa mereka membayar mu supaya kau tutup mulut?" Lucas melepas kain itu dari mulut Alexandra.

"Aku sudah bilang jika aku tidak mengenal mereka. Kenapa kau terus saja mendesakku?"

"Baiklah, aku percaya dengan perkataanmu itu. Tapi tidak dengan bosku. Aku peringatkan kau supaya mau berkata jujur, jika tidak habis sudah riwayatmu. Bos sendiri yang akan menyingkirkan mu."

"Bagaimana ini?" batinnya. "Apa aku harus memberitahunya? Jika pun mereka tahu kemana nona Beatrice pergi, itu tidak akan membuatnya dalam bahaya. Tapi keadaan ku sekarang ini tidak ada yang tahu. Aku tidak ingin mati sekarang, masih banyak keinginan yang ingin aku capai."

Saat Lucas pergi ke luar, Alexandra mencari sesuatu untuk bisa melepas ikatan tali itu dari tangannya. Tidak ada barang apapun di sana yang bisa ia gunakan. Alexandra melihat ponsel Lucas yang tertinggal di atas meja. Dia mencoba untuk meraihnya.

"Bagaimana bisa aku menggunakan ponsel ini? Tanganku saja diikat."

Saat tahu ponselnya tidak ada, Lucas kembali ke ruangan itu. Tiba di sana, ia tidak mendapatkan ponselnya.

"Dimana ponselku? Aku rasa tadi tertinggal di sini."

Tidak ada orang lain di ruangan itu selain Alexandra, tapi Lucas tidak mencurigainya karena melihat Alexandra yang sudah tertidur.

"Mungkin aku meninggalkannya di tempat lain," ucap Lucas bergegas pergi.

Sebelum pagi datang, Alexandra mencari cara untuk melepas ikatan itu. Ia terkejut saat mendengar suara ponsel Lucas berdering.

"Bagaimana ini?" Alexandra sangat panik. Tidak lama panggilan itu berakhir.

"Syukurlah..."

Saat ikatan tangannya mulai renggang, Alexandra mencoba menghubungi Beatrice dengan ponsel Lucas. Tidak lama panggilan itu terhubung.

"Halo, siapa ini?"

"Nona Beatrice, aku Alexandra perempuan yang kau tolong tadi di bandara."

"Oh, ya. Aku mengingatmu. Ada apa menghubungiku di jam seperti ini?"

"Tolong aku, nona..." ucap Alexandra sambil menangis.

"Apa yang terjadi padamu?" Beatrice mulai khawatir padanya.

"Seseorang menculik ku. Dia ingin tahu kemana nona Alice pergi."

"Apa kau memberitahunya?"

"Tidak, aku sudah berjanji padamu untuk tidak mengatakan apapun. Tapi, aku sangat takut karena pria itu mengancam ku jika aku tidak memberitahunya, maka dia akan membunuhku."

Mendengar hal itu, Beatrice tidak bisa tinggal diam. Dia harus melakukan sesuatu. Dia tidak ingin ada orang yang tak bersalah terluka hanya karena melindunginya. Beatrice memikirkan cara untuk menyelamatkan Alexandra.

"Tolong nona, waktuku tidak banyak lagi. Jika mereka tahu aku menghubungimu, tamat sudah hidupku."

Saat Beatrice sedang menerima telepon, Alice datang.

"Siapa yang menelepon?" tanya Alice.

"Hah? Ini temanku. Sudah lama kami tidak bertemu. Dia bilang merindukanku. Sudahlah, kau ini ingin tahu saja. Kembalilah ke kamarmu!" pinta kakaknya.

Episodes
1 KEMATIAN PERDANA MENTERI
2 PRIA MISTERIUS
3 KEMAMPUAN LUAR BIASA YANG DIMILIKI ALICE
4 TRAUMA ITU MASIH ADA
5 TEMPAT TINGGAL BARU
6 RENCANA ALICE
7 MENJALANKAN RENCANA
8 KEDATANGAN ALEXANDRA
9 BERTEMU PENGASUH LAMA
10 KOTAK RAHASIA
11 TERKUNCI DI RUANG PERPUSTAKAAN
12 MALAIKAT PENOLONG
13 AKSAN ZEESHAN
14 DATANG BERKUNJUNG
15 SARAPAN BERSAMA
16 HUBUNGAN YANG RENGGANG
17 KECELAKAAN YANG MENIMPA ALICE
18 MEREKA AKHIRNYA BERBAIKAN
19 MEMBANTU MENGERJAKAN TUGAS
20 MENUMPAS KASUS PERTAMA
21 MENYELIDIKI KASUS
22 BERBAGAI BUKTI DITEMUKAN
23 TIDAK ADA PILIHAN
24 YOU ARE MY SUNSHINE
25 DIHADANG PREMAN
26 PERGI KE PAMERAN LUKISAN
27 MENGHILANG DARI KAMPUS
28 MAKAN SIANG BERSAMA
29 MEMBUAT KERIBUTAN
30 MENANDATANGANI KONTRAK
31 TERBUKANYA KOTAK MISTERIUS
32 PENERBANGAN MENUJU PARIS
33 BERTEMU PUTRI ALBELLARD
34 PERBINCANGAN ALICE DENGAN RANNA
35 SEBUAH FIRASAT
36 PENGORBANAN TERBESAR ALICE
37 ALICE PERGI UNTUK SELAMANYA
38 LARUT DALAM KESEDIHAN
39 WAJAH LAIN
40 MEMIMPIKAN ALICE
41 MENGAMBIL BUKU DIARY
42 MENCARI PEKERJAAN BARU
43 KEDATANGAN NISAN DI PERUSAHAAN
44 KEMBALINYA ORANG YANG DICINTA
45 MENDAPAT KEBENARAN TENTANG ALICE
46 SEMUA DI LUAR DUGAAN
47 KERJA SAMA DEMI ALICE
48 MENYELIDIKI PELAKU KEJAHATAN
49 KECURIGAAN LEXA PADA KANAYA
50 SEMUA SUDAH JELAS
51 MAHASISWA BARU
52 PERGI KE KAMPUS BERSAMA
53 RAHASIA BUKU DIARY
Episodes

Updated 53 Episodes

1
KEMATIAN PERDANA MENTERI
2
PRIA MISTERIUS
3
KEMAMPUAN LUAR BIASA YANG DIMILIKI ALICE
4
TRAUMA ITU MASIH ADA
5
TEMPAT TINGGAL BARU
6
RENCANA ALICE
7
MENJALANKAN RENCANA
8
KEDATANGAN ALEXANDRA
9
BERTEMU PENGASUH LAMA
10
KOTAK RAHASIA
11
TERKUNCI DI RUANG PERPUSTAKAAN
12
MALAIKAT PENOLONG
13
AKSAN ZEESHAN
14
DATANG BERKUNJUNG
15
SARAPAN BERSAMA
16
HUBUNGAN YANG RENGGANG
17
KECELAKAAN YANG MENIMPA ALICE
18
MEREKA AKHIRNYA BERBAIKAN
19
MEMBANTU MENGERJAKAN TUGAS
20
MENUMPAS KASUS PERTAMA
21
MENYELIDIKI KASUS
22
BERBAGAI BUKTI DITEMUKAN
23
TIDAK ADA PILIHAN
24
YOU ARE MY SUNSHINE
25
DIHADANG PREMAN
26
PERGI KE PAMERAN LUKISAN
27
MENGHILANG DARI KAMPUS
28
MAKAN SIANG BERSAMA
29
MEMBUAT KERIBUTAN
30
MENANDATANGANI KONTRAK
31
TERBUKANYA KOTAK MISTERIUS
32
PENERBANGAN MENUJU PARIS
33
BERTEMU PUTRI ALBELLARD
34
PERBINCANGAN ALICE DENGAN RANNA
35
SEBUAH FIRASAT
36
PENGORBANAN TERBESAR ALICE
37
ALICE PERGI UNTUK SELAMANYA
38
LARUT DALAM KESEDIHAN
39
WAJAH LAIN
40
MEMIMPIKAN ALICE
41
MENGAMBIL BUKU DIARY
42
MENCARI PEKERJAAN BARU
43
KEDATANGAN NISAN DI PERUSAHAAN
44
KEMBALINYA ORANG YANG DICINTA
45
MENDAPAT KEBENARAN TENTANG ALICE
46
SEMUA DI LUAR DUGAAN
47
KERJA SAMA DEMI ALICE
48
MENYELIDIKI PELAKU KEJAHATAN
49
KECURIGAAN LEXA PADA KANAYA
50
SEMUA SUDAH JELAS
51
MAHASISWA BARU
52
PERGI KE KAMPUS BERSAMA
53
RAHASIA BUKU DIARY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!