"Hmm ... kalau di ingat-ingat para Bangsawan itu sangat percaya diri untuk mengejek ku, aku yakin mereka mempunyai seseorang di belakang yang mendukung mereka."
Setelah aku mencatat nama mereka semua, aku langsung menyimpan daftar itu di dalam laci yang paling dalam, hanya untuk berjaga-jaga jika ada yang tidak sengaja melihatnya.
"Oke saat nya tidur ! Besok harus memberi mereka pelajaran lagi ! "
.............
"Kenapa kalian tidak bisa sih hanya melakukan ini saja!" kata pelayan eksklusif Agasy dengan marah.
"Bukankah ini semua pekerjaan tukang kebun?" balas nya.
"Sang Putri ingin semua pelayan yang ingin menjadi pelayan eksklusif nya bisa melakukan segala hal! kamu ingin menjadi pelayan eksklusif Putri tapi melakukan ini saja gak bisa?" Pelayan itu kembali memarahinya dengan lebih keras.
"Hei ! bukan seperti itu !"
"Apa kalian pikun atau bodoh? berkali kali di bilang bukan seperti itu kenapa masih dilakuin juga!"
"Tidak seperti itu! Ulangi!"
Hmm sudah beberapa hari mereka aku perlakukan seperti ini, kenapa belum ada gerakan juga? Kalau tidak ada catatan kriminal yang mereka buat aku gak bisa menghukum mereka tanpa ada bukti yang jelas
"Hoam ... " Ah aku gak bisa tidur karena masih teringat mimpi itu, mau minta obat tidur takut kakak akan tahu.
"Apa Putri tidak bisa tidur nyenyak selama ini? "
Melihat Bri yang khawatir aku pun merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi, baru aja umurku 13 tahun harus melihat itu semua, beruntung aku gak jadi gila.
"Yah banyak hal yang menggangu pikiran ku selama ini."
"Saya akan menyuruh pelayan membuat teh yang menenangkan." Setelah mengatakan itu Bri langsung bangkit dan pergi dengan cepat dan dalam sekejap tidak terlihat lagi.
Wah enak yaa punya kaki panjang Bri
Plak
"Ulangi ! "
Plak
"Apasih yang selama ini kalian kerjakan? Ulangi! "
Plak
"Bukan seperti itu!"
Oh sungguh pemandangan yang kacau tapi juga menyenangkan
Aku akan lihat berapa lama kalian akan bertahan
Saat aku memperhatikan mereka semua dengan bosan, aku melihat pelayan yang lain memperhatikan mereka yang di perlakukan semena-mena oleh pelayan eksklusif ku.
Ohh apakah ini saat nya ? Semakin banyak yang melihat , bukankah keadaan akan semakin panas
Setelah sampai dengan pemikiran seperti itu aku tersenyum puas
"Kamu pelayan berambut abu-abu! Iya kamu ! Kemari !"
Melihat pelayan itu maju dengan sangat lambat akupun langsung memarahinya dengar keras agar yang lain mendengar nya
"Kenapa lambat sekali ? Aku bilang cepat ! "
Pelayan itu langsung berlari ke arahku dengan panik bahkan beberapa kali hampir terjatuh
"S-Saya ... menghadap Putri" melihat pelayan itu semakin takut membuat ku jijik ! Bukan kah itu yang akan mereka lakukan padaku di masa depan
"Saya ingin es cream dari toko yang semalam, ingat jangan sampai mencair ! kalau mencair kamu harus kembali lagi kesana." Kata Agasy dengan keras.
Mendengar perkataan Putri mereka terkejut, Putri yang mereka kenal selama ini selalu lembut dan perhatian, sangat berbeda dengan Putra Mahkota.
Tapi tiba-tiba berubah seperti ini ? Apa putri sedang memasuki masa pubertas? mereka hanya berani mempertanyakan di dalam pikiran mereka saja, mereka tidak ingin hidup mereka terancam hanya gara-gara masalah ini
"Tapi Putri tidak mungkin membuat es cream itu tidak mencair,perjalan kesini dan ke sana sangat jauh, jika putri mengijinkan saya menggunakan ger-
Belum sempat pelayan itu menyelesaikan perkataannya, aku langsung menghentikan mulutnya yang mengoceh
"Itu urusan mu ! Sudah menjadi tugas mu untuk menyiapkan semua apa yang aku inginkan."
Aku langsung melambaikan tangan ku dan menyuruh nya untuk cepat pergi, saat aku melihat nya sudah pergi, aku memperhatikan banyak pelayan lain yang memperhatikan sisi ini dari balik tembok.
Yaaa bagus ! Sebarkan semua masalah ini pada semuanya
Saat pelayan yang pergi tadi sudah kembali dan berhasil membuat es cream ku tidak mencair, aku melihat pelayan yang lain sudah sangat kelelahan, aku hanya memandang mereka dengan dingin, yang mereka lakukan padaku di masa depan bahkan lebih kejam dari yang aku lakukan sekarang.
Tidak lama setelah itu aku melihat Bri dan beberapa pelayan yang membawa mempan, mungkin itulah teh yang di sebut Bri tadi
"Putri silahkan di minum sampai habis." Katanya setelah pelayan itu meletakkan teh yang baru di seduh itu di depan ku
"Oke"
Hhmm ya setidaknya rasa nya lumayan
"Ah sangat panas! salah satu dari kalian ke sini! " aku langsung memanggil beberapa dari mereka
Setelah melihat salah satu pelayan berjalan ke arahku ternyata itu adalah pelayan yang selalu memberikan ku makanan yang tidak layak
Hmm apa yang sebaiknya aku lakukan padamu ?
"Kipas! Saya kepanasan." Kata ku angkuh.
Melihat pelayan itu sangat berhati-hati saat berjalan ke arahku, aku hanya diam saja dan memperhatikannya sambil membuka kembali sarung tangan ku
"Cepat ! " kataku tak sabar
"Baik Putri."
"Terlalu kuat! apa kamu ingin membuat ku masuk angin? " tanyaku jengkel.
"M-maaf putri akan saya ulangi."
"Sekarang malah terlalu lambat ! Bahkan anginnya nya pun tidak terasa." Kataku lagi meliriknya, wajah pelayan itu langsung pucat dan tidak sengaja menjatuhkan kipas itu ke atas tubuhku, melihat itu dia langsung bersujud dan memohon ampun padaku.
"M-maaf kan kesalahan saya Putri ! "
Melihat kejadian itu semua pelayan langsung memandangi kami dan suasana menjadi tegang.
"Hah ... " aku hanya menghela nafas panjang, aku ingin membuat masalah ini menjadi alasan nya di hukum sekarang, tapi ini belum saatnya.
"Baiklah berdiri! pijat saja tangan ku."
"Terima kasih Putri ! " pelayan itu langsung memijat ku dengan lembut tapi aku masih tetap memarahinya sambil melihat masa depannya.
Ohh akhirnya sudah tidak tahan lagi ?
"Baiklah cukup ! kalian semua kemari." Kataku sambil memanggil yang lainnya untuk memijat ku juga.
Setelah aku melihat masa depan mereka,aku langsung memandangi mereka dengan sinis.
yaa itulah sifat asli kalian ! Tidak akan pernah berubah mau masa kini atau masa depan
"Sudah cukup! " aku langsung menepis tangan mereka, setelah memakai sarung tangan ku dengan benar aku langsung berdiri
"Kalian tetap kerjakan apa yang tadi kalian lakuin"
Aku melirik pelayan eksklusif ku dan mereka mengangguk mengerti.
...............
Beberapa hari nya
Saat aku bersantai sambil memperhatikan mereka di aniaya oleh pelayan eksklusif ku, Bri membisikkan sesuatu kepada ku dengan serius, mendengar itu aku hanya bisa tersenyum.
Sudah hampir seminggu aku memperhatikan mereka dengan sangat ketat akhirnya mereka menunjukkan belang nya juga.
"Aku akan menghadap kakak ku sebentar." kataku dan berdiri, melihat Bri hendak mengikuti ku aku langsung menghentikannya.
"Kamu tetap awasi mereka Bri." Mengerti dengan maksud perkataan ku, Bri pun mengangguk patuh.
...............
"Apa ada pergerakan yang aneh dari mereka?" tanya Putra Mahkota kepada Sekretaris nya.
"Belum yang mulia."
"Baik, tetap awasi apa saja yang mereka lakukan."
Tok tok tok
"Yang mulia, Sang Putri ingin menghadap."
"Masuk ! Kamu bisa langsung keluar! Oh suruh pelayan bawakan cemilan kesukaan Putri. " Lanjutnya lagi.
"Baik yang mulia."
Cekrek
"Kakak ! oh selamat siang Aris! " kataku saat berhadapan dengan Aris yang hendak keluar.
Aris membungkuk hormat dan tersenyum.
"Selamat siang juga putri, Kalian bisa mengobrol, saya akan keluar." Lanjutnya dan menutup pintu dengan rapat.
Saat hanya aku dan kakak di dalam ruangan aku langsung duduk di sofa dengan santai.
"Apa Kakak sibuk?" tanya ku saat melihat nya memegang banyak berkas.
"Tidak." Kakak langsung bangkit dan duduk tepat di samping ku.
"Tumben Putri menjumpai kakak di sini, apa ada sesuatu yang penting? "
"Ada rumor yang buruk tersebar di seluruh masyarakat dan istana bahwa aku menjadi Putri yang kejam dan tidak ada belas kasihnya sama sekali." Kataku cuek.
"Ah mereka sudah bergerak? Baik biarkan mereka melakukan apa pun yang mereka mau, saat kita mendapatkan bukti yang sah kita bisa langsung menghukum mereka semua"
"Aku juga sudah melihat masa depan mereka berkali-kali tapi tidak ada yang aneh dan mereka tidak berhubungan dengan siapapun hanya sifat mereka saja yang jelek."
Lanjut Ku
"Jika sifat mereka tidak jelek gak mungkin mereka berani melakukan itu terhadap Putri di masa depan."
Kata kaka ku dengan dingin.
"Kak aku ingin semua urusan kejahatan mereka aku sendiri yang mengurus nya" kataku serius, jika aku tidak melihat bagaimana hasil akhir mereka aku tidak akan bisa tenang.
"Baik jika itu yang putri mau."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments