"Ayo, akan kakak antar putri kembali ke kamar."
Sambil berpegangan tangan, kami berjalan di lorong rahasia yang hanya kami yang tau, karena aku sudah memakai sarung tangan jadi aku gak bisa melihat masa depan apa yang akan dilakukan kakakku selanjut nya.
Setelah mengantarkan ku sampai kamar, kakak langsung kembali ke kamarnya melalui jalan yang tadi kami lalui.
.................
Di kantor Putra Mahkota
"Selidiki semua orang yang ada di berkas ini, dengan siapa mereka berhubungan, rekan bisnis mereka, semuanya dari A sampai Z."
Kata Putra Mahkota setelah menyerahkan berkas itu kepada sekretaris nya.
"Baik yang mulia." Sekretaris itu hanya bisa menaati perintah Putra Mahkota tersebut.
"Perketat keamanan istana jangan sampai orang yang tidak berkepentingan kemari."
"Baik."
"Sekarang kau boleh pergi."
Setelah Sekretaris itu keluar, Putra Mahkota melihat ke luar jendela dengan ekspresi yang sangat dingin.
"Siapa yang berani? beraninya kalian merencanakan itu dan membuat Sang Putri menderita!" Katanya sambil menggertak kan giginya.
Semenjak orang tua mereka tiada tidak lama setelah Agasy lahir, dialah yang telah merawat Agasy dari bayi, dia yang memberinya susu, memberikan makan dan minum serta dari tempat tinggal sampai ujung rambut hingga ujung kaki dialah yang telah mengurus nya dengan sangat teliti.
Agasy adalah hadiah dari Tuhan untuk nya yang sangat kesepian dengan status dan tanggung jawab nya sebagai Putra Mahkota sekaligus Kaisar selanjutnya.
Sewaktu dia mendengar dari mulut kecilnya itu bahwa dia di siksa hingga di lecehkan oleh orang-orang itu, dia ingin segera menghabisi mereka saat itu juga, tapi dia menahan nya karena jika dia bergerak sekarang dia pasti tidak akan mengetahui siapa dalang di balik semua itu, jika dia tidak bisa menangkap orang tersebut mungkin apa yang ada di mimpi adiknya itu bisa menjadi kenyataan dan dia tidak bisa menerima itu.
.................
Setelah melihat kakak ku pergi, aku menunggu seseorang yang aku rindukan untuk membuka pintu itu, karena mimpi itu aku jadi semakin merindukannya dan semakin bertekad untuk menggunakan kekuatan ini dengan sebaik-baiknya.
Tapi kemana dia? Kenapa belum sampai juga?
Cekrek
"Ahh ternyata Putri kecil kami sudah bangun."
Katanya dengan ekspresi lembut.
Melihatnya aku langsung menghela nafas dan lagi-lagi teringat keadaan tubuh nya di mimpiku, aku hampir menangis tapi aku berusaha keras menelan air mata ku ini agar tidak merusak suasana pagi kami yang indah.
"Pagi Brisia!" Kata ku ceria dan langsung melompat ke pelukan nya, kami sudah berteman dari kami kecil dan dia juga seperti saudara perempuan bagiku, keluarganya dari turun temurun akan melayani serta menjadi teman kami dan kakak laki-laki nya juga merupakan sekretaris Putra Mahkota.
"Astaga hati-hati! " Brisia langsung menangkap tubuh ku yang melompat ke arahnya, karena perbedaan umur serta tinggi tubuh kami, jadi dia sangat mudah menahan tubuhku.
"Hehehe" Aku hanya tertawa saat dia memelototi dengan kesal.
"Umur Putri sudah 13 tahun sekarang, kenapa masih seperti anak-anak gini." Sambil mengelus kepalaku dengan lembut.
"Ayo mandi dan setelah itu langsung sarapan."
Brisia langsung memerintahkan pelayan untuk masuk dan menyiapkan semua keperluan mandi dan sarapan ku.
Setelah semua selesai, inilah saat nya membalas pelayan-pelayan keji yang rendah itu.
"Bri aku mau beberapa pelayan tambahan untuk melayani ku."
"Oh siapa mereka?" tanya Bri penasaran.
Setelah memberi tau nama-nama pelayan itu ekspresi Bri langsung berubah.
"Mereka masih anak-anak magang apakah kamu yakin putri? "
"Tentu! Langsung saja suruh mereka untuk menghadap ku."
Aku gak sabar melihat seperti apa tampang mereka saat ini.
"Baik kalau itu memang mau mu." Bri langsung memerintahkan salah satu pelayan untuk memanggil mereka, ngomong-ngomong kedudukan Bri disini lumayan tinggi karena dia adalah satu-satunya pelayan pribadi ku dan semua urusan istana dan pelayan yang ada di istana putri ini dialah yang mengelolanya, jadi jika ada yang tidak menghormati Bri, itu artinya mereka juga tidak menghormati ku Putri Kekaisaran ini.
Tidak lama menunggu aku langsung melihat beberapa wajah yang familiar, aku langsung ingin bangkit dan menampar wajah mereka yang kurang ajar itu, tapi aku berusaha menahannya dengan sekuat tenaga.
"Kami menghadap yang mulia Putri Agasy Cathleen Andromeda, satu-satunya Putri Kekaisaran ini." Mereka membungkuk dengan sopan.
"Bangun!" Setelah melihat mereka bangun aku menatap mereka satu-satu dengan teliti.
Ahh ternyata begini tampang orang-orang yang tidak tau malu itu.
"Kalian akan menjadi pelayan sementara ku mulai sekarang, jika kalian berhasil kalian akan menjadi salah satu pelayan eksklusif ku di sini."
"Baik Putri kami akan berkerja keras!" mereka langsung membungkuk padaku dengan serentak, tidak tau apa yang sebentar lagi akan mereka hadapi.
.................
Plak
"Yang ini belum bersih!" salah satu pelayan eksklusif ku langsung memukul punggung tangan salah satu dari mereka
bagus sekali ! Aku sangat senang melihatnya
"Kenapa kerjamu sangat lambat? Cepat jangan letoi !"
Waw sungguh pemandangan yang indah, aku sangat ingin bertepuk tangan untuk mereka karena dengan sempurna melaksanakan apa yang aku perintahkan sebelum orang-orang itu sampai kemari.
"Apa yang kau lakukan? Bukan seperti itu mengerjakannya! " Melihat pemandangan yang indah itu aku hanya dengan santai meminum teh dengan Bri.
Sedangkan Bri hanya tersenyum tipis karena aku menganiaya pelayan baru tampa sebab, yaa seperti itulah dia, dia tidak akan pernah mengkritik apapun yang aku lakukan mau itu salah atau benar asal itu tidak merugikan ku sama sekali dia akan sepenuhnya mendukung semua yang aku lakukan.
"Ahh tiba-tiba aku ingin makan cookies dari toko Happiness." Kataku dan memperhatikan satu-satu satu mereka.
"Kamu yang berambut merah! " Aku langsung menunjuk pelayan yang berambut merah pudar itu dan dia langsung menegang, yaa akan ku buat kau menderita karena sering memukuli ku.
"Cepat pesankan aku semua edisi terbatas dari toko tersebut, ohh ya dan kamu tidak bisa menggunakan gerbong di sini karena akan di pakai oleh beberapa pelayan eksklusif ku nanti "
Melihat pelayan itu yang pergi sambil menahan amarahnya aku hanya tersenyum sinis.
"Ah dan kalian semua lanjutkan apa yang telah aku perintahkan untuk kalian kerjakan."
Aku langsung melirik pelayan eksklusif ku dan mereka langsung mengangguk mengerti.
Sambil melihat mereka yang tangannya di pukul habis habisan serta di marah-marahin terus menerus aku hanya melihat itu dengan ekspresi rumit, mereka melakukan kejahatan terhadap Putri Kekaisaran dengan percaya dirinya di masa depan mungkin karena mereka sangat yakin bahwa aku sudah tidak di anggap lagi sebagai Putri atau karena ada pendukung di belakang mereka, yah tidak masalah aku hanya perlu mencari tau itu sekarang.
Setelah lebih dari satu jam pelayan berambut merah itu akhirnya kembali dengan keadaan acak-acakan dan penuh keringat.
"Putri saya berhasil mendapatkan nya" dia langsung menyerahkan itu kepada salah satu pelayan eksklusif ku.
" Hm ahh ... tiba-tiba aku tidak berselera untuk memakan kue ini." Aku langsung menutup bungkusan itu dan meletakan ke samping.
"Y-yaa ? " Melihat ekspresi terkejutnya, aku hanya tersenyum tipis dan melanjutkan
"Oh! Aku ingin jus anggur dari toko Apple, cepat apa yang kamu lakukan? Ingat aku mau yang dingin! "
Melihat pelayan itu yang pergi lagi dengan ekspresi marah aku hanya bisa terkikik, melihat aku yang tertawa Bri hanya tersenyum dan mengambil kue yang baru di beli tadi dan meletakkannya di hadapanku, tentu aku langsung memakannya ,dan yaa sangat enak! sambil menikmati kue itu dengan alunan suara dari pelayan ku yang masih memarahi mereka,yaa sungguh hidup yang damai
Setelah hampir dua jam barulah pelayan itu kembali, melihat satu persatu dari mereka sudah dalam keadaan yang acak acakan aku hanya tersenyum
Kalian pikir akan berakhir dengan ini saja? tentu saja tidak !
Melihat aku yang duduk dengan santai sambil di pijatin dan melihat ada bekas kue tadi yang hampir habis, pelayan berambut merah itu langsung memandangi ku dengan jengkel
"Putri ini pesanan nya." Saat aku membukanya, aku langsung mengkritik nya kembali
"Apa ini? sudah tidak dingin lagi! Kan aku bilang mau yang dingin." Kataku kesal.
"Tadi dingin putri, tapi karena lama di perjalanan jadi tidak dingin lagi."
Melihat pelayan itu yang menjawab sambil menundukkan kepalanya dan meremas ujung roknya aku hanya mendecakan kan lidah ku.
"Tsst kalau begitu apa yang bisa aku lakukan." Menghentikan pelayan yang sedang memijat ku aku langsung melambaikan tanganku ke pada mereka.
"Kemari ! Satu-satu memijat tanganku."
Setelah aku melepaskan sarung tangan yang dari tadi aku gunakan aku langsung menyerahkan nya pada mereka
Mari Kita lihat apa yang akan kalian lakukan setelah ini
Setelah satu jam lebih mereka memijat ,akhirnya aku menyuruh mereka berhenti
"Dan besok kalian tetap melakukan apa yang tadi kalian kerjakan."
Mendengar perkataan ku itu mereka hanya bisa mengangguk dengan enggan.
Aku langsung menyuruh semua nya keluar kecuali Bri
Setelah semuanya sunyi aku langsung memanggil kesatria bayangan dan memerintahkan mereka untuk mengawasi semua gerak gerik pelayan baru tadi
"Oh dan kumpulkan semua bukti kejahatan mereka "
"Baik Putri "
Mereka langsung menghilang dengan cepat
"Untuk apa putri mengawasi mereka ? " tanya Bri bingung
"Kamu akan tau setelah ini! "
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments