"Dia bukan ayahmu, tapi anak kami. Kalau ayahmu sudah bertahun-tahun tidak pernah pulang. Berarti dia sudah tidak menginginkan kalian. Lupakan saja orang jahat seperti itu," wanita anggun yang merupakan ibunya Sukma berkata dengan sinis di hadapan Faqih.
Faqih yang marah dan tidak terima dengan ucapan wanita itu akhirnya menggigitnya dengan keras.
"Ahhhhh, dasar anak kurang ajar! Beraninya kau menggigit tanganku. Apa kau itu seekor anjing, huh?" teriaknya kesal luar biasa. Dia benar-benar tidak menyangka kalau anak kecil yang terlihat begitu pendiam dan alim bisa melakukan hal seperti itu padanya. Wanita angkuh dan sombong karena kekayaan yang dia miliki.
Aku segera berlari ke arah Faqih yang tadi hendaki tampar olehnya. Tetapi langkahku terhenti saat melihat adegan yang mengharu biru di depanku. Faqih yang menangis langsung di peluk oleh Sukma dan di gendong olehnya.
'Ya Allah, ada apa sebenarnya ini? Jelas sekali pria itu adalah Mas Damar. Kenapa dia ga mau ngakuin?' batinku merasa aneh dan tersiksa.
Aku melihat Sukma memberikan Faqih ke pelukanku dengan lembut. Saat seperti ini benar-benar seperti sosok Mas Damar yang baik dan sayang padaku.
"Mah, tolong jangan berbuat kasar pada anak kecil. Dia hanya rindu dengan ayahnya yang lama tidak dia temui. Kebetulan wajah ayahnya mirip denganku. Sangat wajar kalau Dia mengira kalau aku adalah ayahnya." dia menoleh padaku lalu mengelus wajah Faqih dengan lembut, "Jagoan, maafkan Nenek ya, sekarang kamu pulang saja dengan Mama kamu. Om bukan ayah kamu. Karena Om baru pertama kali datang ke Indonesia." pria itu menatap wajah Faqih dengan serius.
Tanpa sengaja mataku bersirobok dengan matanya. Ya Allah, kenapa mata itu begitu mirip dengan Mas Damar? Aku bisa meyakinkan diri sendiri bahwa pria itu adalah Mas Damar, suamiku yang sudah lama pergi. Aku terus bertanya pada diriku sendiri, ada apa sebenarnya disini? Apakah ada sebuah fakta yang aku tidak tahu?
Aku menatap semua orang yang ada di ruangan itu. Karena ingin memastikan. Siapakah yang sedang berbohong di sini perihal suamiku? Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Aku sangat yakin pasti ada misteri yang tersembunyi di balik semua ini. Alina mendekati suaminya dan menariknya ke pelukan dia. Dia tampaknya tidak suka melihat Sukma yang dari tadi terlihat terus menatapku dan Faqih.
Hatiku merasa cemburu luar biasa saat itu. Tapi aku tidak mungkin ngotot mengatakan kalau dia adalah suamiku. Aku akan menyelidiki semua itu hingga jelas. Aku tidak rela kalau suamiku harus begitu pada anaknya. Bersikap tidak kenal pada kami. Gak akan aku biarkan!!
"Dia adalah suamiku dan tidak mungkin menjadi suami ataupun Ayah dari anakmu. Pulang! Jangan sekali-kali kamu menggangu rumah tanggaku dengan Mas Sukma. Aku dan dia saling mencintai. Kamu dan aku bagai langit dan bumi. Oh ya, kalian berdua berasal dari dunia yang berbeda. Jangan bermimpi untuk merebut suamiku dengan akting murahan kamu itu! Pergi dari sini! Sebelum aku menyuruh Security untuk mengusirmu dan juga anakmu!" aku terbelalak mendengar ucapan Alina yang sangat keras dan kasar.
Aku benar-benar tidak menyangka kalau wanita cantik itu bisa memiliki kata-kata racun yang berbisa dan menyayat hati lawan bicaranya.
"Apa yang kau lakukan pada anakku?" aku langsung mendorong Alina yang tadi hendak mencubit anakku yang masih menangis dalam pelukanku.
Sukma juga melindungi Faqih dari Alina yang ternyata kelakuannya tidak secantik wajahnya.
"Sudahlah jangan memperbesar masalah ini. Pulanglah dan jangan muncul lagi di hadapan kami. Istri dan ibuku adalah wanita yang keras. Tolong kau jangan ambil hati perbuatan mereka. Aku minta maaf atas nama mereka." Sukma menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.
Ya Tuhan, aku merasakan jantungku berdebar sangat kencang. Aku seakan tengah bicara dengan suami yang sudah lama sekali aku rindukan. Suami yang hampir seperempat malam selalu kusebut namanya agar bisa menemukan jalan kembali.
"Pulanglah, Bu Marissa. Maafkan sikap kasar anak dan besanku pada Faqih. Mereka shock dengan kejadian ini." Bu Sakinah mendekat padaku lalu meminta kepada pelayannya untuk membungkuskan makanan dan di berikan padaku.
"Tidak usah bu, terima kasih. Ayo sayang kita pulang! Dia bukan ayahmu. Maafkan kami yang sudah mengacau acara kalian. Aku permisi!" akhirnya aku melangkahkan kakiku dengan perasaan hancur.
Melihat suamiku yang tidak mengenaliku lagi adalah hal yang amat menyakitkan hatiku. Andai ada yang bisa melihat hatiku berbentuk apa, pasti sudah hancur berkeping-keping.
Apalagi melihat kemesraan suami istri yang diperlihatkan di depan umum. Hatiku mendidih rasanya. Aku benar-benar merasa heran dengan semua kejadian ini. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa mengelus dada dan berharap kalau semua ini hanyalah sebuah mimpi yang tidak nyata.
Saat aku bangun, suamiku kembali padaku dan memeluk tubuhku seperti biasa. Ah, tetapi tampaknya keinginanku itu begitu mewah sehingga tidak terjadi.
Aku langsung menyalakan lampu ketika sampai di rumahku. Foto pernikahanku dan Mas Damar menyambut diri ini saat pertama kali membuka pintu rumahku. Hatiku sakit luar biasa. Aku menahan sekuat tenaga agar tidak menangis di hadapan Faqih yang sepanjang jalan diam dan terisak.
Aku tahu anakku pasti sedih juga, sama seperti diriku. Ayah yang dia matikan sejak lama ternyata tidak mengenalinya dan seluruh keluarganya menghardiknya lahaknya sampah kotor.
"Mama, kenapa ayah tidak mengenali kita? Faqih rindu Ayahku. Tapi kenapa ayahku begitu mesra dengan tante jahat itu dan mengusir kita dari sana?" tanya Faqih dengan pelan.
Aku hanya bisa menyuruh putraku untuk tidur. Karena aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kau lakukan saat ini. Kondisi hatiku juga tidak baik-baik saja. Aku takut kalau sampai salah bicara dan malah membuat Faqih semakin kecewa pada ayahnya.
Setelah Faqih terlelap tidur aku pun kemudian membuka kembali galeri foto yang ada di ponselku. Aku meneliti wajah Mas Damar dan Sukma yang tadi aku ambil secara diam-diam Saat semua orang fokus untuk mengusir Faqih dari sisi Sukma.
"Wajahnya 100% adalah Mas Damar. Ah, aku harus memastikan tentang kebenaran ini. Aku akan melakukan tes DNA Faqih dan Sukma. Pasti aku akan menemukan kebenaran di balik semua ini." aku akhirnya memutuskan untuk beristirahat setelah mendapatkan solusi dari permasalahanku.
Aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sampel dari Sukma demi melakukan Test DNA antara Faqih dan Sukma. Lalu ibu mertuaku dan Sukma. Akan aku buktikan kebenaran dibalik semua ini. Aku tidak rela dibodohi oleh siapapun. Sudah cukup aku diam dan tegar selama ini menunggu kepulangan suamiku yang izin merantau ke luar pulau Jawa. Tetapi pulang malah tidak mengenaliku lagi. Ini sungguh keterlaluan!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2023-11-15
1
Suyadi Yadi
dobel update dong Thor 🙏🙏
2023-11-15
1
Suyadi Yadi
Asemoga setelah ini kamu mendapatkan kebahagian, tinggal saja suami yang tak bertanggung jawab
2023-11-15
0