Dua pasang kekasih

"Kamu lihat apa sayang??" Tanya Zain pada Sherin yang terlihat menatap ke satu arah.

"Enggak, cuma kayaknya tadi lihat orang yang aku kenal"

"Siapa??" Zain ikut melihat ke arah mata Sherin memandang.

"Entahlah, salah orang mungkin" Sherin mengedikkan bahunya, mungkin dia salah lihat karena saat Sherin kembali menatap ke arah orang itu, mereka sudah pergi dari sana.

"Ayo jalan lagi, nanti keburu malam"

Hari ini Sherin dan Zain ingin mencari cincin untuk pertunangan mereka. Memang mereka belum membicarakan hal kepada orang tua masing-masing. Tapi mereka yakin orang tua mereka juga pasti setuju-setuju saja. Makanya mereka memilih mencari cincin dulu, setelah itu Zain akan mengajak orang tuanya untuk menentukan tanggal pertunangan mereka bersama kelurga Sherin.

Mereka berdua juga tau kalau pertunangan mereka tidak mungkin di adakan dengan sederhana. Mengingat keluarga mereka adalah keluarga yang cukup berpengaruh di Negeri ini.

Mereka tak keberatan jika pertunangan mereka di adakan secara besar-besaran. Lagipula, menolak juga hanya akan membuat mereka lelah karena orang tua mereka yang sama-sama keras kepala.

"Kak saya mau cincin untuk pertunangan. Bisa tunjukkan semuanya pada kekasih saya" Zain membawa Sherin ke outlet perhiasan ternama.

"Mari ikut saya Nona"

Sherin di hadapan dengan begitu banyak perhiasan cantik yang memanjakan mata. Tentu saja sebagai seorang wanita Sherin menyukai hal-hal yang indah seperti itu.

"Zain, kamu pilih yang mana??" Sherin meminta pendapat Zain. Karena Zain yang akan mengikat Sherin.

"Kamu suka yang mana sayang?? Aku ikut aja"

"Ya nggak bisa gitu dong, kan kamu yang mau kasih ke aku kan?? Jadi kamu juga harus milih dong" Zain menyukai sikap Sherin yang selalu peduli dengan pendapatnya. Wanita di sampingnya itu tidak pernah egois sama sekali. Sungguh beruntung Zain bisa mendapatkan Sherin.

"Ya udah, kalau gitu yang ini aja gimana??" Zain menunjuk cincin tanpa batu permata, namun terdapat aksen seperti glitter di tengahnya melingkari cincin itu.

"Bagus, sederhana tapi cantik" Sherin tersenyum senang melihat cincin pilihan Zain. Dia sama sekali tidak mempermasalahkan bentuk atau model yang Zain pilih. Dia cukup menghargai pria yang akan menjadi calon suaminya itu.

Dia juga langsung mencoba cincin itu di jari manisnya. Begitu pas di jarinya dan warna silvernya menyatu dengan kulit Sherin yang putih.

"Kalau kamu nggak suka, bisa pilih yang lain kok" Tawar Zain.

"Enggak, aku suka ini kok. Yang ini aja ya Kak" Sherin sudah menetapkan pilihan Zain itu untuk cincin pertunangannya.

Zain juga telah mengulurkan kartu unlimited miliknya untuk membayar cincin sederhana dengan harga selangit itu.

"Kalau gitu besok untuk cincin pernikahan kita, kita pesan aja ya?? Yang sesuai dengan keinginan kamu, atau kamu mau desain sendiri juga boleh"

"Yang bener??" Sherin menatap Zain dengan berbinar.

"Hemm, kebetulan aku punya teman pengrajin perhiasan terkenal"

"Aaaa, senangnya. Makasih ya" Sherin memeluk lengan Zain dengan sekilas karena dia malu masib berada di tempat umum.

"Apapun buat Princess Sherina" Sherin selalu tersipu malu saat Zain memanggilnya seperti itu.

Keduanya pun pergi dari outlet perhiasan itu. Rencananya mereka ingin makan malam sebentar sebelum pulang. Jarang-jarang mereka berdua bisa keluar sekedar menghabiskan waktu seperti pasangan lainnya seperti ini.

Sejauh mereka melangkah menyusuri Mall, begitu banyak pasang mata yang menatap iri pada pasangan itu. Tampan dan cantik membuat mereka begitu serasi dan indah di pandang mata.

Tangan Sherina tak pernah lepas dari genggaman Zain sejak tadi. Zain juga ingin menunjukkan jika mereka bisa seperti pasangan romantis lainnya. Saling menggenggam, bercanda bersama, juga melakukan hal-hal manis layaknya pasangan milenial.

Sherin juga tak keberatan sama sekali. Dia justru merasa begitu diistimewakan oleh Zain.

"Sayang, bukannya itu Sherin ya??" Abi melihat ke arah yang di tunjuk Ana.

Abi kembali melihat wanita yang tadi sempat dilihat olehnya. Masih sama, Sherin masih memasang wajah yang terlihat begitu bahagia dengan pria di sampingnya. Apalagi sekarang, Abi melihat tangan mereka saling bertautan.

"Apa pria itu kekasihnya??" Abi bertanya-tanya dalam hati.

Mendadak Abi merasakan perasaan aneh yang menyeruak di dalam hatinya.

Sejak mereka kembali bertemu saja, Abi belum pernah melihat wajah Sherin yang lepas seperti itu. Hanya senyum tipis, mata tajam, tatapan dingin serta sikapnya yang begitu acuh kepadanya.

Sedangkan dulu, Sherin bisa tersenyum seperti itu hanya kepadanya. Mungkinkah Abi merindukan saat-saat itu sekarang.

Tapi apa pantas?? Lalu kemana saja perasaan Abi selama ini. Kenapa baru merasakannya sekarang.

Abi merasa dirinya benar-benar jahat. Dulu saat Sherin ada untuknya dia malah menolaknya mentah-mentah. Tak peduli dengan kekecewaan Sherin waktu itu. Tapi sekarang, dia justru seperti iri melihat kebahagiaan Sherin.

Apalagi sekarang ini dia justru mengabaikan Ana. Tidak, sikapnya pada Ana itu bukan karena hadirnya Sherin kembali dalam hidupnya. Tapi memang Abi merasa perasaannya pada Ana tak sedalam dulu.

Atau mungkin, perasaan Abi pada Ana tidak pernah sedalam itu?? Abi masih mencari jawabannya sampai sekarang.

"Apa itu pacarnya Sherin ya sayang??"

"Aku tidak tau, sudah jangan ikut campur urusan orang lain. Biarkan saja toh mereka tidak mengusik kita sama sekali. Cepat habiskan makanannya, setelah itu aku antar pulang" Jawab Abi setelah sadar dari pikirannya yang terus berputar ke masa lalu.

Namun, ucapannya seolah mengingkari hatinya. Buktinya, Abi masih sesekali melirik ke arah perginya Sherin. Wanita yang malam ini terlihat begitu menawan dengan dress selutut berwarna lime.

"Aku kan sebenarnya mau menyapa Sherin Bi. Kamu ingat kan saat kita aku ketemu dia di kantor kamu?? Dia kelihatannya benci banget sama aku Bi. Sampai sapaan aku aja nggak di balas sama dia"

"Sudahlah Ana, tidak perlu di pikirkan. Kita seharusnya sadar kenapa dia jadi kaya gitu. Dari awal memang salah kita yang nggak jujur tentang perasaan kita"

"Tapi semua itu aku lakukan karena aku nggak enak sama dikna sayang. Dia udah baik banget sama aku" Ana kembali menunduk sedih.

"Iya, makanya kita yang salah" Sesal Abi.

Ana yang melihat wajah Abi penuh penyesalan itu menjadi semakin tak suka.

"Tapi berkat kamu juga, aku terbebas dari kekangan Sherin Bi. Karena ketegasan kamu waktu itu yang nekat menyatakan cinta kamu di depan umum, dia jadi nggak bisa berbuat apa-apa. Setelah lulus kuliah, aku bahkan benar-benar udah nggak terikat lagi sama wanita pemaksa seperti Sherin. Dia juga nggak berani menghubungi aku lagi. Makasih ya sayang, aku jadi bisa menjadi diriku sendiri berkat kamu" Ana memeluk Abi dari samping. Menyandarkan kepalanya di bahu kokoh itu.

"Iya, memang karena aksi nekat aku yang nggak berpikir panjang dulu, justru membuat Sherin seperti sekarang ini" Abi hanya mampu menyahuti Ana dalam hati

"Kamu ingat sendiri kan gimana dia memaksa kamu untuk menerima cintanya, menuruti keinginannya untuk nonton, jalan-jalan dan masih banyak lagi. Aku juga pernah ada di posisi yang sama kaya kamu loh. Jadi aku ngerti" Ana tersenyum miring karena menurutnya dia berhasil merusak pikiran Abi pada Sherin lagi dan lagi.

"Tapi nyatanya saat ini aku baru sadar kalau Sherin tidak pernah memaksakan kehendaknya pada ku. Dia bahkan mau menunggu selama empat tahun tanpa memaksa aku untuk menerima cintanya" Sayangnya Ana tidak bisa mendengar suara hati Abi.

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

kaya sherin tante sikembar nik sama nicoya .yg pengasuh sikembar

2024-02-28

1

usmaroaa

usmaroaa

semoga zain lelaki setia yg tak mudah tergoda wanita

2023-11-20

1

Syifa Dealovha

Syifa Dealovha

maaf tour mw tx sbnrx ini pemeran utama x itu Abi atw si Zain kn klo misalnya si shirena jdi ma Zain jdi gk nyambung dengan judul novel x

2023-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Sherina
2 2. Sahabat terbaik
3 A for Abi
4 Titik balik
5 Dua orang munafik
6 Lima tahun kemudian
7 Siapa dia??
8 Bertemu kembali
9 Sebatas rekan kerja
10 Cantik, pintar dan kaya
11 Tuan putri
12 Pria terbaik
13 Menempatkan diri dengan baik
14 I love you too
15 Akhirnya bertemu
16 Ragu
17 Pria bodoh
18 Dua pasang kekasih
19 Tak pantas di sebut pasangan
20 SABRINA
21 Bidadari turun dari kayangan
22 Picik dan tak tau diri
23 Cerita Sena
24 Secangkir teh
25 Pemandangan menyesakkan
26 Kejadian yang terulang
27 Melakukan hal yang sama
28 Cinderella gadungan
29 Pulang bersama
30 Maaf yang tiada arti
31 Terlambat menyesal
32 Berakhir
33 Ana yang sesungguhnya
34 Pertemuan tak terduga
35 Hari patah hati
36 Wanita sempurna
37 Trust me
38 Hancur
39 Aku juga mencintaimu
40 Rindu yang terobati
41 Terlalu cepat
42 42. Fakta
43 Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44 Penyesalan Ramon
45 Kamu dan anak kita
46 Cemburu
47 Mencari bukti
48 Kemarahan Sherin
49 Tak ingin percaya
50 Acara dadakan
51 Rencana pernikahan
52 Karena aku mencintaimu
53 Aku membencimu
54 Cinta mati
55 Tentang Ana
56 Menemui Indah
57 Ngidam tengah malam
58 Menemui seseorang
59 Di tipu habis-habisan
60 Malu
61 Rencana Sherin
62 Kita berakhir
63 Kehilangan keduanya
64 Tindakan Tegas Sherin
65 Syarat dari Sena
66 Makan siang yang gagal
67 Teman lama
68 Pemaksa
69 Apa ini karma??
70 Orang tua egois
71 Kedatangan Mantan
72 Kencan???
73 Nostalgia
74 Permintaan aneh
75 Wanita istimewa
76 Abi, tolong aku
77 Hancur
78 Kalian sama saja
79 Pria mesum
80 Kekhawatiran Sherin
81 Ancaman Abi
82 Penangkapan Abi
83 Keputusan Abi
84 Mantan calon adik ipar
85 Menghindar
86 Tamu tak di undang
87 Persidangan
88 Demi apa??
89 Brutal dan ugal-ugalan
90 Keinginan tak wajar
91 Sekutu Ana
92 Jalan-jalan
93 Lagu galau
94 Masalah lagi
95 Mencari pelaku
96 Kemarahan Abi
97 Anjas dan Nana
98 Bubur Ayam
99 Terjebak masa lalu
100 Terus di buat tersipu
101 Permintaan mantan
102 Jadi istri ke dua
103 Khilaf
104 Bertemu Ana
105 Hubungan tak jelas
106 Di pecat
107 Kencan
108 Bertubi-tubi
109 Pemaksa
110 Calon suami
111 Kedatangan sahabat
112 Kabar menyakitkan
113 Kehancuran
114 Pengakuan Belva
115 Tak bertepuk sebelah tangan
116 Pengorbanan Abi
117 Canggung
118 Saling melindungi
119 Keputusan Sherin
120 Menemui Abi
121 Sama bodohnya
122 Coretan masa lalu
123 Penyakit mematikan
124 Panggilan sayang
125 Permintaan Ana
126 Cuma kamu dan hanya kamu
127 Sebatas ini
128 Pria posesif
129 Ungkapan hati Anjas
130 Ancaman Adiputra
131 Meminta Restu
132 Butuh sandaran
133 Istri selalu benar
134 Kembaran Ana
135 Makan malam romantis
136 Meminta Restu
137 Pria cengeng
138 Wanita pilihan Tuhan
139 Panasnya telinga Anggara
140 Karamnya cinta Belva
141 Lampu hijau
142 Impian yang hancur
143 Alasan Anggara
144 Just a kiss
145 Obrolan calon manten (bingung judul)
146 Bukan salah Sena
147 Keluarga absurd
148 Tanggal pernikahan Sherin
149 Bertemu Indah
150 Kecurigaan Vanya
151 Nasib yang berbeda
152 Suami istri
153 Aku istrimu, aku milikmu
154 Bahagia tiada tara
155 Sherin yang hebat
156 Tempat ternyaman
157 Asing tapi familiar
158 Impian yang satu persatu terwujud
159 Tangisan Daniel
160 Malam ke dua
161 Minta cucu
162 Pertemuan Sherin dan Daniel
163 Maafkan aku sayang
164 Kabar mengejutkan
165 Cerita masa lalu
166 Abi yang terpukul
167 Sahabat sejati
168 Bukan orang biasa
169 Nasib keluarga Omar
170 Masa lalu Abi
171 Pertemuan Daniel dan Anggara
172 Hamil anak Abi
173 Ibu Hamil
174 Kebetulan
175 Kunjungan rutin
176 Anjas dan Nana
177 Rasanya nagih
178 Papa baru
179 Ngidam
180 Curhatan Anjas
181 Laki-laki atau perempuan
182 Suami terbaik
183 Cara ku mencintaimu
184 Belva ketemu jodoh??
185 Bertemu Ana
186 Aku sudah memaafkan mu
187 Pemakaman Ana
188 Ini salahku
189 Maafkan aku
190 Nostalgia
191 Siapa yang anak kecil??
192 Pertemuan ke dua
193 Misi Belva
194 SABRINA
195 Rumah baru
196 Panggilan baru
197 Meminta Vanya
198 Suami siaga
199 Di tolak lagi
200 Pemaksa
201 Calon suami
202 Berhenti bekerja
203 Usaha Belva
204 Pria konyol
205 Vanya marah
206 Penolakan menyakitkan
207 Mata-mata Bleva
208 Ada apa denganku??
209 Alasan Vanya
210 Perubahan Belva
211 Ternyata dia mendengarnya
212 Perasaan Vanya
213 Menemui Belva
214 Calon pengantin
215 Sudah terlambat
216 Salah paham
217 Kapan kita nikah??
218 Aku nggak mau!!
219 Jangan salah paham
220 Ketemu pawangnya
221 Berondong
222 Kamu takdirku
223 Sah??
224 Malam pertama
225 Pagi pertama
226 Penyambutan keluarga baru
227 Marahnya orang pendiam
228 Pria menakutkan
229 Permintaan Belva
230 Pewaris tunggal
231 Perkenalan Abi
232 Rencana Belva
233 Keputusan Adipura
234 Anak tidak tau diri
235 Tamu tak di undang
236 Hamil
237 KARYA BARU (who is the female lead??)
238 Permintaan gila
239 Ungkapan perasaan Belva
240 Membantu Naima
241 Kebenaran tentang Naima
242 Bayi besar
243 Akhir kisah Naima
244 WHO IS THE FEMALE LEAD??
245 Kebahagiaan Belva dan Vanya
246 Permintaan maaf
247 End.....
Episodes

Updated 247 Episodes

1
Cinta Sherina
2
2. Sahabat terbaik
3
A for Abi
4
Titik balik
5
Dua orang munafik
6
Lima tahun kemudian
7
Siapa dia??
8
Bertemu kembali
9
Sebatas rekan kerja
10
Cantik, pintar dan kaya
11
Tuan putri
12
Pria terbaik
13
Menempatkan diri dengan baik
14
I love you too
15
Akhirnya bertemu
16
Ragu
17
Pria bodoh
18
Dua pasang kekasih
19
Tak pantas di sebut pasangan
20
SABRINA
21
Bidadari turun dari kayangan
22
Picik dan tak tau diri
23
Cerita Sena
24
Secangkir teh
25
Pemandangan menyesakkan
26
Kejadian yang terulang
27
Melakukan hal yang sama
28
Cinderella gadungan
29
Pulang bersama
30
Maaf yang tiada arti
31
Terlambat menyesal
32
Berakhir
33
Ana yang sesungguhnya
34
Pertemuan tak terduga
35
Hari patah hati
36
Wanita sempurna
37
Trust me
38
Hancur
39
Aku juga mencintaimu
40
Rindu yang terobati
41
Terlalu cepat
42
42. Fakta
43
Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44
Penyesalan Ramon
45
Kamu dan anak kita
46
Cemburu
47
Mencari bukti
48
Kemarahan Sherin
49
Tak ingin percaya
50
Acara dadakan
51
Rencana pernikahan
52
Karena aku mencintaimu
53
Aku membencimu
54
Cinta mati
55
Tentang Ana
56
Menemui Indah
57
Ngidam tengah malam
58
Menemui seseorang
59
Di tipu habis-habisan
60
Malu
61
Rencana Sherin
62
Kita berakhir
63
Kehilangan keduanya
64
Tindakan Tegas Sherin
65
Syarat dari Sena
66
Makan siang yang gagal
67
Teman lama
68
Pemaksa
69
Apa ini karma??
70
Orang tua egois
71
Kedatangan Mantan
72
Kencan???
73
Nostalgia
74
Permintaan aneh
75
Wanita istimewa
76
Abi, tolong aku
77
Hancur
78
Kalian sama saja
79
Pria mesum
80
Kekhawatiran Sherin
81
Ancaman Abi
82
Penangkapan Abi
83
Keputusan Abi
84
Mantan calon adik ipar
85
Menghindar
86
Tamu tak di undang
87
Persidangan
88
Demi apa??
89
Brutal dan ugal-ugalan
90
Keinginan tak wajar
91
Sekutu Ana
92
Jalan-jalan
93
Lagu galau
94
Masalah lagi
95
Mencari pelaku
96
Kemarahan Abi
97
Anjas dan Nana
98
Bubur Ayam
99
Terjebak masa lalu
100
Terus di buat tersipu
101
Permintaan mantan
102
Jadi istri ke dua
103
Khilaf
104
Bertemu Ana
105
Hubungan tak jelas
106
Di pecat
107
Kencan
108
Bertubi-tubi
109
Pemaksa
110
Calon suami
111
Kedatangan sahabat
112
Kabar menyakitkan
113
Kehancuran
114
Pengakuan Belva
115
Tak bertepuk sebelah tangan
116
Pengorbanan Abi
117
Canggung
118
Saling melindungi
119
Keputusan Sherin
120
Menemui Abi
121
Sama bodohnya
122
Coretan masa lalu
123
Penyakit mematikan
124
Panggilan sayang
125
Permintaan Ana
126
Cuma kamu dan hanya kamu
127
Sebatas ini
128
Pria posesif
129
Ungkapan hati Anjas
130
Ancaman Adiputra
131
Meminta Restu
132
Butuh sandaran
133
Istri selalu benar
134
Kembaran Ana
135
Makan malam romantis
136
Meminta Restu
137
Pria cengeng
138
Wanita pilihan Tuhan
139
Panasnya telinga Anggara
140
Karamnya cinta Belva
141
Lampu hijau
142
Impian yang hancur
143
Alasan Anggara
144
Just a kiss
145
Obrolan calon manten (bingung judul)
146
Bukan salah Sena
147
Keluarga absurd
148
Tanggal pernikahan Sherin
149
Bertemu Indah
150
Kecurigaan Vanya
151
Nasib yang berbeda
152
Suami istri
153
Aku istrimu, aku milikmu
154
Bahagia tiada tara
155
Sherin yang hebat
156
Tempat ternyaman
157
Asing tapi familiar
158
Impian yang satu persatu terwujud
159
Tangisan Daniel
160
Malam ke dua
161
Minta cucu
162
Pertemuan Sherin dan Daniel
163
Maafkan aku sayang
164
Kabar mengejutkan
165
Cerita masa lalu
166
Abi yang terpukul
167
Sahabat sejati
168
Bukan orang biasa
169
Nasib keluarga Omar
170
Masa lalu Abi
171
Pertemuan Daniel dan Anggara
172
Hamil anak Abi
173
Ibu Hamil
174
Kebetulan
175
Kunjungan rutin
176
Anjas dan Nana
177
Rasanya nagih
178
Papa baru
179
Ngidam
180
Curhatan Anjas
181
Laki-laki atau perempuan
182
Suami terbaik
183
Cara ku mencintaimu
184
Belva ketemu jodoh??
185
Bertemu Ana
186
Aku sudah memaafkan mu
187
Pemakaman Ana
188
Ini salahku
189
Maafkan aku
190
Nostalgia
191
Siapa yang anak kecil??
192
Pertemuan ke dua
193
Misi Belva
194
SABRINA
195
Rumah baru
196
Panggilan baru
197
Meminta Vanya
198
Suami siaga
199
Di tolak lagi
200
Pemaksa
201
Calon suami
202
Berhenti bekerja
203
Usaha Belva
204
Pria konyol
205
Vanya marah
206
Penolakan menyakitkan
207
Mata-mata Bleva
208
Ada apa denganku??
209
Alasan Vanya
210
Perubahan Belva
211
Ternyata dia mendengarnya
212
Perasaan Vanya
213
Menemui Belva
214
Calon pengantin
215
Sudah terlambat
216
Salah paham
217
Kapan kita nikah??
218
Aku nggak mau!!
219
Jangan salah paham
220
Ketemu pawangnya
221
Berondong
222
Kamu takdirku
223
Sah??
224
Malam pertama
225
Pagi pertama
226
Penyambutan keluarga baru
227
Marahnya orang pendiam
228
Pria menakutkan
229
Permintaan Belva
230
Pewaris tunggal
231
Perkenalan Abi
232
Rencana Belva
233
Keputusan Adipura
234
Anak tidak tau diri
235
Tamu tak di undang
236
Hamil
237
KARYA BARU (who is the female lead??)
238
Permintaan gila
239
Ungkapan perasaan Belva
240
Membantu Naima
241
Kebenaran tentang Naima
242
Bayi besar
243
Akhir kisah Naima
244
WHO IS THE FEMALE LEAD??
245
Kebahagiaan Belva dan Vanya
246
Permintaan maaf
247
End.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!