Menempatkan diri dengan baik

Beberapa hari pun berlalu. Abi sudah menyiapkan surat kontrak kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan milik Sharin. Semua yang menyangkut pembagian laba sudah Abi jabarkan di sana. Tinggal menunggu Sherin menyetujuinya, maka proyek mereka akan segera terealisasikan.

Dalam benaknya masih sedikit tidak percaya kalau Sherin menerima kerjasama dengan dirinya. Abi cukup sadar sebenarnya kalau dia tidak pantas menerima bantuan Sherin. Mengingat bagaimana dia menghina wanita itu dulunya.

Yang Abi heran, kenapa Sherin sama sekali tidak menunjukkan kebenciannya itu pada dirinya. Meski Sherin berlindung di balik kata profesionalitas tapi seharusnya Abi bisa melihat kilatan kebencian dan kekecewaan di mata bening itu. Tapi nyatanya yang Abi lihat hanya tatapan dingin seperti tak mau peduli meski Sherin sesekali menutupi dengan senyumnya.

Sebenarnya, mudahnya Sherin membantu dirinya saat ini, membuat hati Abi terbesit rasa percaya diri kalau sampai saat ini Sherin masih mencintainya. Tapi, sisi dalam hati Abi yang lain mengatakan jika itu tidaklah mungkin. Masalahnya dulu dia juga sempat meragukan cinta Sherin karena sejak kejadian menyakitkan itu, Sherin sama sekali tidak mengejar Abi lagi.

Tapi berkat kerjasama ini, itu tandanya hubungan mereka akan kembali dekat meski hanya sebatas rekan kerja. Keduanya juga akan lebih sering bertemu.

Yang membuat langkahnya berat saat ini tentu saja Ana. Bagaimana kalau kekasihnya itu tau tentang Sherin??

Sampai saat ini pun Abi masih enggan memberitahu tentang Sherin pada Ana.

"Maaf saya sedikit telat"

Suara lembut yang sejak dulu tak bernanah itu menarik Abi dari lamunannya.

"Tidak papa, saya tau kalau Bu Sherin pasti sangat sibuk" Abi dan Anjas menyambut Sherin dan sekretarisnya dengan berdiri dari duduknya. Kedua pria itu menunggu Sherin di sebuah privat room dalam restoran bintang lima.

Kedua pasang mata itu bahkan tak sempat untuk berkedip karena tersihir dengan kecantikan yang dimiliki wanita hebat di depan mereka.

"S-silahkan duduk Bu Sherin" Anjas sampai salah tingkah karena air liurnya yang hampir menetes karena menatap Sherin.

Sherin duduk tepat di hadapan Abi. Rambutnya yang beberapa hari yang lalu di cepol tinggi itu kini di gerai dengan bebas. Warna rambutnya yang hitam mengkilat justru semakin membuat kulit putihnya terlihat bersinar. Belum lagi blus tanpa lengan berwarna navy di padukan dengan rok span berwarna putih gading membuat siapapun tak mampu mengalihkan pandangannya pada Sherin.

"Sebelumnya saya mengucapkan banyak terimakasih karena Bu Sherin sudah memberi kesempatan kepada saya untuk mewujudkan proyek ini. Tanpa bantuan dari Global Group, tentunya saya ragu inovasi baru ini akan bisa mencapai ke masyarakat"

Lagi-lagi Abi tertegun dengan bibir berwarna merah muda itu, dengan mudahnya bibir itu mengulas senyum tipis meski matanya tetap dingin dan tajam.

"Tidak perlu sungkan Pak Abi, saya menerima kerjasama ini karena memang inovasi yang ingin anda kembangkan ini sangat menarik. Jadi tidak ada faktor lain yang mendorong saya untuk menerima proposal dari Eco Nomics"

Deg...

Lagi..

Abi seperti di tampar. Dia kembali di ingatkan kalau hubungan mereka saat ini hanyalah sebatas laba rugi.

Anjas sampai memejamkan matanya karena ikut merasakan kepedasan ucapan Sherin saat ini. Meskipun wanita itu mengatakannya dengan tutur kata yang lembut dan suara halus, tapi begitu menusuk alisa nyelekit.

"Saya tau itu. Dan saya tetap tersanjung karena bisa bekerjasama dengan perusahaan besar"

"Kalau begitu, bisa saya lihat kontrak kerjasamanya??" Sherin bahkan terkesan mengabaikan Abi dan beralih pada Anjas.

"Silahkan Bu" Anjas menyodorkan dokumen yang telah dia siapkan.

Sherin membaca poin demi poin, keuntungan yang akan dia dapatkan juga mempertimbangkan kemungkinan kerugian yang harus ia tanggung jika proyek mereka gagal atau tidak berhasil menembus pasaran.

"Baiklah, tidak ada yang perlu di revisi lagi dari kontrak ini"

"Nana, tolong simpan dengan baik kontrak kerja sama ini"

"Baik Nona"

Abi dan Anjas sampai tercengang karena Sherin langsung membubuhkan tandatangannya tanpa banyak tanya lagi seperti kemarin.

"Kalau begitu, selamat bekerjasama Pak Abi. Soga kedepannya kita bisa bekerja dengan baik dan saling menguntungkan" Sherin berdiri untuk menjabat tangan Abi.

"Tentu saja Bu Sherin. Saya akan melakukan yang terbaik untuk kita semua"

"Maaf saya tidak bisa lama karena saya masih ada pekerjaan lain"

"Tunggu Sherin" Abi menghentikan Sherin yang sudah ingin beranjak pergi. Apalagi Abi yang memanggilnya dengan namanya saja membuatnya teridam.

Anjas mengangguk setelah mendapat tatapan dari Abi. Dia tau kalau Abi membutuhkan waktu berdua dengan Sherin saat ini.

"Saya keluar dulu Nona" Nana yang paham pun mengikuti jejak Anjas.

"Aku tau kalau kamu ngga mau bahas masa lalu kita lagi. Tapi aku tetap ingin minta maaf sama kamu untuk kesalahan ku waktu itu"

Sherin masih terdiam bahkan tidak mau menatap Abi.

"Aku tau kalau aku salah karena nggak pernah menjelaskan perasaan ku yang sebenarnya. Aku juga minta maaf karena sudah menghina kamu saat itu"

"Jujur, aku malu. Sekarang aku justru jauh di bawah kamu yang pernah aku hina wanita manja"

"Maafkan aku Sherin" Detik demi detik pun berlalu, tapi Sherin tak kunjung bersuara. Abi pun tersenyum miris menertawakan dirinya sendiri yang terlihat seperti pria bodoh.

"Sherin ak....".

"Saya susah memaafkan Pak Abi"

Jawaban Sherin langsung membuat mata Abi menunjukkan binar bahagia.

"B-benarkah??"

Kini Abi mulai meragukan apa yang dulu sering Ana katakan tentang Sherin. Wanita di depannya ini bukan wanita licik, bukan wanita jahat juga bukan wanita yang penuh tipu muslihat. Yang ada di hadapannya saat ini justru kebalikannya dari apa yang Ana katakan.

"Hemm, anggap saja begitu"

"M-maksdunya??" Gagap Abi.

"Karena kedepannya kita akan sering bertemu untuk masalah pekerjaan, jadi anggap saja saya telah memaafkan Pak Abi. Agar di pertemuan selanjutnya tidak ada kecanggungan atau rasa tidak nyaman dalam diri Pak Abi karena telah menyakiti saya"

Duaarrr.....

Abi bagaikan di sadarkan dengan cara di dilempar dari ketinggian. Dia sempat bahagia karena Sherin ternyata sudah memaafkannya, tapi nyatanya Sherin tidak semudah itu memaafkannya.

"Dan satu lagi Pak Abi" Sherin menatap Abi dengan matanya yang bening itu.

"Di antara kita saat ini hanyalah sebatas rekan kerja yang saling menguntungkan. Di luar itu, saya bukan siapa-siapa Pak Abi, bukan teman atau pun sahabat. Jadi saya minta Pak Abi bisa menempatkan diri dengan baik"

Abi terhenyak karena Sherin mengingatkan padanya karena sejak tadi dia memanggil nama Sherin tanpa embel-embel Bu seperti sebagaimana seharusnya.

"Baik Bu Sherin, saya minta maaf karena terlalu lancang"

"Tidak papa untuk kali ini, saya permisi"

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

enaktuh sampai kehati

2024-02-28

0

Lina maulina

Lina maulina

rasakan dulu gimana jadi Sherin,

2023-12-02

3

Lina maulina

Lina maulina

bagus kalo nyadar n g lupa

2023-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Sherina
2 2. Sahabat terbaik
3 A for Abi
4 Titik balik
5 Dua orang munafik
6 Lima tahun kemudian
7 Siapa dia??
8 Bertemu kembali
9 Sebatas rekan kerja
10 Cantik, pintar dan kaya
11 Tuan putri
12 Pria terbaik
13 Menempatkan diri dengan baik
14 I love you too
15 Akhirnya bertemu
16 Ragu
17 Pria bodoh
18 Dua pasang kekasih
19 Tak pantas di sebut pasangan
20 SABRINA
21 Bidadari turun dari kayangan
22 Picik dan tak tau diri
23 Cerita Sena
24 Secangkir teh
25 Pemandangan menyesakkan
26 Kejadian yang terulang
27 Melakukan hal yang sama
28 Cinderella gadungan
29 Pulang bersama
30 Maaf yang tiada arti
31 Terlambat menyesal
32 Berakhir
33 Ana yang sesungguhnya
34 Pertemuan tak terduga
35 Hari patah hati
36 Wanita sempurna
37 Trust me
38 Hancur
39 Aku juga mencintaimu
40 Rindu yang terobati
41 Terlalu cepat
42 42. Fakta
43 Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44 Penyesalan Ramon
45 Kamu dan anak kita
46 Cemburu
47 Mencari bukti
48 Kemarahan Sherin
49 Tak ingin percaya
50 Acara dadakan
51 Rencana pernikahan
52 Karena aku mencintaimu
53 Aku membencimu
54 Cinta mati
55 Tentang Ana
56 Menemui Indah
57 Ngidam tengah malam
58 Menemui seseorang
59 Di tipu habis-habisan
60 Malu
61 Rencana Sherin
62 Kita berakhir
63 Kehilangan keduanya
64 Tindakan Tegas Sherin
65 Syarat dari Sena
66 Makan siang yang gagal
67 Teman lama
68 Pemaksa
69 Apa ini karma??
70 Orang tua egois
71 Kedatangan Mantan
72 Kencan???
73 Nostalgia
74 Permintaan aneh
75 Wanita istimewa
76 Abi, tolong aku
77 Hancur
78 Kalian sama saja
79 Pria mesum
80 Kekhawatiran Sherin
81 Ancaman Abi
82 Penangkapan Abi
83 Keputusan Abi
84 Mantan calon adik ipar
85 Menghindar
86 Tamu tak di undang
87 Persidangan
88 Demi apa??
89 Brutal dan ugal-ugalan
90 Keinginan tak wajar
91 Sekutu Ana
92 Jalan-jalan
93 Lagu galau
94 Masalah lagi
95 Mencari pelaku
96 Kemarahan Abi
97 Anjas dan Nana
98 Bubur Ayam
99 Terjebak masa lalu
100 Terus di buat tersipu
101 Permintaan mantan
102 Jadi istri ke dua
103 Khilaf
104 Bertemu Ana
105 Hubungan tak jelas
106 Di pecat
107 Kencan
108 Bertubi-tubi
109 Pemaksa
110 Calon suami
111 Kedatangan sahabat
112 Kabar menyakitkan
113 Kehancuran
114 Pengakuan Belva
115 Tak bertepuk sebelah tangan
116 Pengorbanan Abi
117 Canggung
118 Saling melindungi
119 Keputusan Sherin
120 Menemui Abi
121 Sama bodohnya
122 Coretan masa lalu
123 Penyakit mematikan
124 Panggilan sayang
125 Permintaan Ana
126 Cuma kamu dan hanya kamu
127 Sebatas ini
128 Pria posesif
129 Ungkapan hati Anjas
130 Ancaman Adiputra
131 Meminta Restu
132 Butuh sandaran
133 Istri selalu benar
134 Kembaran Ana
135 Makan malam romantis
136 Meminta Restu
137 Pria cengeng
138 Wanita pilihan Tuhan
139 Panasnya telinga Anggara
140 Karamnya cinta Belva
141 Lampu hijau
142 Impian yang hancur
143 Alasan Anggara
144 Just a kiss
145 Obrolan calon manten (bingung judul)
146 Bukan salah Sena
147 Keluarga absurd
148 Tanggal pernikahan Sherin
149 Bertemu Indah
150 Kecurigaan Vanya
151 Nasib yang berbeda
152 Suami istri
153 Aku istrimu, aku milikmu
154 Bahagia tiada tara
155 Sherin yang hebat
156 Tempat ternyaman
157 Asing tapi familiar
158 Impian yang satu persatu terwujud
159 Tangisan Daniel
160 Malam ke dua
161 Minta cucu
162 Pertemuan Sherin dan Daniel
163 Maafkan aku sayang
164 Kabar mengejutkan
165 Cerita masa lalu
166 Abi yang terpukul
167 Sahabat sejati
168 Bukan orang biasa
169 Nasib keluarga Omar
170 Masa lalu Abi
171 Pertemuan Daniel dan Anggara
172 Hamil anak Abi
173 Ibu Hamil
174 Kebetulan
175 Kunjungan rutin
176 Anjas dan Nana
177 Rasanya nagih
178 Papa baru
179 Ngidam
180 Curhatan Anjas
181 Laki-laki atau perempuan
182 Suami terbaik
183 Cara ku mencintaimu
184 Belva ketemu jodoh??
185 Bertemu Ana
186 Aku sudah memaafkan mu
187 Pemakaman Ana
188 Ini salahku
189 Maafkan aku
190 Nostalgia
191 Siapa yang anak kecil??
192 Pertemuan ke dua
193 Misi Belva
194 SABRINA
195 Rumah baru
196 Panggilan baru
197 Meminta Vanya
198 Suami siaga
199 Di tolak lagi
200 Pemaksa
201 Calon suami
202 Berhenti bekerja
203 Usaha Belva
204 Pria konyol
205 Vanya marah
206 Penolakan menyakitkan
207 Mata-mata Bleva
208 Ada apa denganku??
209 Alasan Vanya
210 Perubahan Belva
211 Ternyata dia mendengarnya
212 Perasaan Vanya
213 Menemui Belva
214 Calon pengantin
215 Sudah terlambat
216 Salah paham
217 Kapan kita nikah??
218 Aku nggak mau!!
219 Jangan salah paham
220 Ketemu pawangnya
221 Berondong
222 Kamu takdirku
223 Sah??
224 Malam pertama
225 Pagi pertama
226 Penyambutan keluarga baru
227 Marahnya orang pendiam
228 Pria menakutkan
229 Permintaan Belva
230 Pewaris tunggal
231 Perkenalan Abi
232 Rencana Belva
233 Keputusan Adipura
234 Anak tidak tau diri
235 Tamu tak di undang
236 Hamil
237 KARYA BARU (who is the main role??)
238 Permintaan gila
239 Ungkapan perasaan Belva
240 Membantu Naima
241 Kebenaran tentang Naima
242 Bayi besar
243 Akhir kisah Naima
244 WHO IS THE MAIN ROLE??
245 Kebahagiaan Belva dan Vanya
246 Permintaan maaf
247 End.....
Episodes

Updated 247 Episodes

1
Cinta Sherina
2
2. Sahabat terbaik
3
A for Abi
4
Titik balik
5
Dua orang munafik
6
Lima tahun kemudian
7
Siapa dia??
8
Bertemu kembali
9
Sebatas rekan kerja
10
Cantik, pintar dan kaya
11
Tuan putri
12
Pria terbaik
13
Menempatkan diri dengan baik
14
I love you too
15
Akhirnya bertemu
16
Ragu
17
Pria bodoh
18
Dua pasang kekasih
19
Tak pantas di sebut pasangan
20
SABRINA
21
Bidadari turun dari kayangan
22
Picik dan tak tau diri
23
Cerita Sena
24
Secangkir teh
25
Pemandangan menyesakkan
26
Kejadian yang terulang
27
Melakukan hal yang sama
28
Cinderella gadungan
29
Pulang bersama
30
Maaf yang tiada arti
31
Terlambat menyesal
32
Berakhir
33
Ana yang sesungguhnya
34
Pertemuan tak terduga
35
Hari patah hati
36
Wanita sempurna
37
Trust me
38
Hancur
39
Aku juga mencintaimu
40
Rindu yang terobati
41
Terlalu cepat
42
42. Fakta
43
Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44
Penyesalan Ramon
45
Kamu dan anak kita
46
Cemburu
47
Mencari bukti
48
Kemarahan Sherin
49
Tak ingin percaya
50
Acara dadakan
51
Rencana pernikahan
52
Karena aku mencintaimu
53
Aku membencimu
54
Cinta mati
55
Tentang Ana
56
Menemui Indah
57
Ngidam tengah malam
58
Menemui seseorang
59
Di tipu habis-habisan
60
Malu
61
Rencana Sherin
62
Kita berakhir
63
Kehilangan keduanya
64
Tindakan Tegas Sherin
65
Syarat dari Sena
66
Makan siang yang gagal
67
Teman lama
68
Pemaksa
69
Apa ini karma??
70
Orang tua egois
71
Kedatangan Mantan
72
Kencan???
73
Nostalgia
74
Permintaan aneh
75
Wanita istimewa
76
Abi, tolong aku
77
Hancur
78
Kalian sama saja
79
Pria mesum
80
Kekhawatiran Sherin
81
Ancaman Abi
82
Penangkapan Abi
83
Keputusan Abi
84
Mantan calon adik ipar
85
Menghindar
86
Tamu tak di undang
87
Persidangan
88
Demi apa??
89
Brutal dan ugal-ugalan
90
Keinginan tak wajar
91
Sekutu Ana
92
Jalan-jalan
93
Lagu galau
94
Masalah lagi
95
Mencari pelaku
96
Kemarahan Abi
97
Anjas dan Nana
98
Bubur Ayam
99
Terjebak masa lalu
100
Terus di buat tersipu
101
Permintaan mantan
102
Jadi istri ke dua
103
Khilaf
104
Bertemu Ana
105
Hubungan tak jelas
106
Di pecat
107
Kencan
108
Bertubi-tubi
109
Pemaksa
110
Calon suami
111
Kedatangan sahabat
112
Kabar menyakitkan
113
Kehancuran
114
Pengakuan Belva
115
Tak bertepuk sebelah tangan
116
Pengorbanan Abi
117
Canggung
118
Saling melindungi
119
Keputusan Sherin
120
Menemui Abi
121
Sama bodohnya
122
Coretan masa lalu
123
Penyakit mematikan
124
Panggilan sayang
125
Permintaan Ana
126
Cuma kamu dan hanya kamu
127
Sebatas ini
128
Pria posesif
129
Ungkapan hati Anjas
130
Ancaman Adiputra
131
Meminta Restu
132
Butuh sandaran
133
Istri selalu benar
134
Kembaran Ana
135
Makan malam romantis
136
Meminta Restu
137
Pria cengeng
138
Wanita pilihan Tuhan
139
Panasnya telinga Anggara
140
Karamnya cinta Belva
141
Lampu hijau
142
Impian yang hancur
143
Alasan Anggara
144
Just a kiss
145
Obrolan calon manten (bingung judul)
146
Bukan salah Sena
147
Keluarga absurd
148
Tanggal pernikahan Sherin
149
Bertemu Indah
150
Kecurigaan Vanya
151
Nasib yang berbeda
152
Suami istri
153
Aku istrimu, aku milikmu
154
Bahagia tiada tara
155
Sherin yang hebat
156
Tempat ternyaman
157
Asing tapi familiar
158
Impian yang satu persatu terwujud
159
Tangisan Daniel
160
Malam ke dua
161
Minta cucu
162
Pertemuan Sherin dan Daniel
163
Maafkan aku sayang
164
Kabar mengejutkan
165
Cerita masa lalu
166
Abi yang terpukul
167
Sahabat sejati
168
Bukan orang biasa
169
Nasib keluarga Omar
170
Masa lalu Abi
171
Pertemuan Daniel dan Anggara
172
Hamil anak Abi
173
Ibu Hamil
174
Kebetulan
175
Kunjungan rutin
176
Anjas dan Nana
177
Rasanya nagih
178
Papa baru
179
Ngidam
180
Curhatan Anjas
181
Laki-laki atau perempuan
182
Suami terbaik
183
Cara ku mencintaimu
184
Belva ketemu jodoh??
185
Bertemu Ana
186
Aku sudah memaafkan mu
187
Pemakaman Ana
188
Ini salahku
189
Maafkan aku
190
Nostalgia
191
Siapa yang anak kecil??
192
Pertemuan ke dua
193
Misi Belva
194
SABRINA
195
Rumah baru
196
Panggilan baru
197
Meminta Vanya
198
Suami siaga
199
Di tolak lagi
200
Pemaksa
201
Calon suami
202
Berhenti bekerja
203
Usaha Belva
204
Pria konyol
205
Vanya marah
206
Penolakan menyakitkan
207
Mata-mata Bleva
208
Ada apa denganku??
209
Alasan Vanya
210
Perubahan Belva
211
Ternyata dia mendengarnya
212
Perasaan Vanya
213
Menemui Belva
214
Calon pengantin
215
Sudah terlambat
216
Salah paham
217
Kapan kita nikah??
218
Aku nggak mau!!
219
Jangan salah paham
220
Ketemu pawangnya
221
Berondong
222
Kamu takdirku
223
Sah??
224
Malam pertama
225
Pagi pertama
226
Penyambutan keluarga baru
227
Marahnya orang pendiam
228
Pria menakutkan
229
Permintaan Belva
230
Pewaris tunggal
231
Perkenalan Abi
232
Rencana Belva
233
Keputusan Adipura
234
Anak tidak tau diri
235
Tamu tak di undang
236
Hamil
237
KARYA BARU (who is the main role??)
238
Permintaan gila
239
Ungkapan perasaan Belva
240
Membantu Naima
241
Kebenaran tentang Naima
242
Bayi besar
243
Akhir kisah Naima
244
WHO IS THE MAIN ROLE??
245
Kebahagiaan Belva dan Vanya
246
Permintaan maaf
247
End.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!