Tuan putri

"Kamu kenapa?? Masih mikirin ucapan Anjas tadi??"

Abi yang memilih mengantarkan Ana ke kantor ya setelah makan siang tampak mendapati wajah kekasihnya sendu sejak tadi.

"Aku cuma takut" Cicit Ana.

"Takut kenapa??"

"Sekarang kamu udah sukses, aku yakin banyak perempuan di luar sana yang mengincar kamu. Apalagi tadi kata Anjas, CEO itu cantik, dia kaya, dia pintar dan lebih segalanya daripada aku. Aku takut sayang. Gimana kalau lama-lama kamu nggak cinta lagi sama aku?? Aku cuma karyawan biasa, aku nggak secantik mereka, aku juga bukan wanita kaya raya"

Abi membuang nafasnya kasar. Sudah sering sekali Ana mengeluh tentang itu kepadanya. Ini bukanlah untuk pertama kalinya.

"Kamu terlalu over thinking Ana. Apa bertahun-tahun kita bersama nggak cukup buat kamu mengenal aku??"

"Maksud kamu??" Ana mengangkat wajahnya, menatap Abi yang mengendarai mobilnya. Sedangkan Anjas tadi pulang ke kantor dengan mobil Abi.

"Aku itu menjalin hubungan sama kamu sama sekali nggak melihat latar belakang kamu nggak lihat fisik atau apapun, yang penting aku nyaman sama kamu. Kalau memang aku niat mencari wanita yang pintar, cantik dan kaya, tentu dari dulu aku memilih Sherin, daripada ka..." Entah mengapa bibir Abi seakan tak bisa di kendalikan dan menyebut nama seseorang yang selama ini tidak pernah ia sebut di hadapan Ana lagi. Abi yang sadar dengan hal itu langsung menatap Ana yang menunjukkan reaksi keterkejutannya.

"A-apa maksud kamu sayang?? Kamu ingat dia?? Secara tiba-tiba?? Jadi kamu mengakui kalau dia lebih segalanya daripada aku begitu??"

"B-bukan begitu maksud ku Ana. Kamu salah paham"

"Jujur sama aku, apa kamu diam-diam ketemu sama dia lagi??" Mata Ana sudah berkaca-kaca dan membuat Abi merasa begitu bersalah.

"Ana, dengar dulu. Aku tidak bermaksud mengingatkan kamu sama dia lagi. Tapi aku hanya memberikan kamu contoh atas pikiran kamu yang berlebihan itu. Aku nggak akan berkhianat dengan perempuan lain asalkan kamu juga bisa menjaga kepercayaan ku"

Meski apa yang dikatakan Abi ada benarnya. Ana justru semakin merasa kesal karena Abi ternyata masih mengingat mantan sahabatnya itu.

"Udah nggak usah marah, aku nggak ada apa-apa sama wanita lain. Aku setia sama kamu dan aku harap kamu juga begitu"

"I-iya" Jawab Ana gugup.

"Aku antar kamu sampai sini aja ya. Aku harus balik ke kantor. Masih banyak kerjaan" Abi menghentikan mobil Ana di depan kantor Ana. Kekasihnya bekerja di kantor perusahaan retail terbesar di Indonesia itu sebagai manager.

"Iya nggak papa, kamu hati-hati ya"

"Iya"

Ana menatap kepergian Abi yang langsung menaiki taksi. Sebenarnya masih ada hal yang mengganjal hatinya tentang perasaan Abi terhadapnya.

Selama ini Abi memang terlalu baik kepadanya. Tapi sikap Abi itu masih terkesan tanggung menurutnya. Mesra jarang, tapi teramat lembut dan terlalu menjaganya, jadi aneh menurut Ana. Abi memperlakukannya tidak seperti pria lain kepada kekasihnya.

Bahkan untuk sekedar ciuman saja harus Ana yang mengambil inisiatif. Abi hanya berani menggenggam tangan Ana serta memberikan pelukan ringan saja. Dengan alasan, dia tidak ingin merusak Ana sampai kelak menikahinya.

Hal itulah yang membuat Ana takut sebenarnya. Sebagai seorang wanita, tentu dia sadar kalau Abi memiliki pesona yang luar biasa. Tampan, pintar dan mandiri. Mungkin hanya latar belakangnya saja yang menjadi minus baginya, tapi wanita di luar sana tentunya tidak akan peduli dengan hal itu, apalagi sekarang Abi sudah mulai sukses.

"Sherin??" Gumam Ana masih dalam lamunannya.

"Kenapa Abi tiba-tiba menyebut nama itu setelah sekian lama??"

"Apa kabarnya sekarang?? Apa dulu dia terlalu hancur lalu menghilang sampai sekarang??" Ana menyeringai mengingat kenangannya dulu dengan Sherin.

Sahabatnya yang polos dan bodoh. Pintar akademik ternyata tidak bisa menjamin pintar segalanya termasuk dalam cinta.

Dia tidak menyangka jika dia bisa menghancurkan hidup indah penuh keberuntungan milik si Tuan putri.

"Tuan putri memang cantik dan pintar, tapi tetap Cinderella yang jadi pemenangnya" Ucap Ana dengan sinis.

*

*

*

Sementara itu, wanita cantik yang sejak tadi menjadi tokoh utama dalam pikiran dua orang di luar sana masih berkutat dengan dokumen-dokumen di hadapannya.

Baginya, tumpukan kertas itu sudah menjadi makanan favoritnya sejak lima tahun ini. Baginya, hanya kertas-kertas itu yang bisa ia percaya dan tidak akan pernah mengkhianatinya.

Sherin tiba-tiba berhenti sejenak. Jika bicara tentang pengkhianatan, maka Sherin sudah melupakannya. Namun bekas serta rasa sakitnya tentu masih bisa ia rasakan. Apalagi harus kembali berhadapan dengan si pembuat luka.

Tidak pernah Sherin bayangkan, tidak pernah ada tanda-tanda yang dikirimkan Sang Kuasa sekalipun jika hari ini dia akan kembali bertemu dengan dia.

Cukup sudah paya Sherin menyembuhkan lukanya dengan terus menyibukkan diri dengan tumpukan pekerjaan itu, tapi ternyata takdir mengharuskan mereka bertemu.

Tidak usah menanyakan bagaimana perasaan Sherin kepada pria itu. Karena semua rasa itu sudah menguap tak berarah sejak lima tahun lalu. Ya, Sherin telah berhasil menyingkirkan pria tidak tau diri itu dari dalam hatinya.

"Apa yang sedang Nona pikirkan??" Sekretaris yang merangkap asisten pribadinya itu membuyarkan lamunannya.

"Baca itu, bagaimana menurutmu??" Sherin menyodorkan proposal yang baru ia terima dari dua tamu tak di undang tadi pagi.

Wanita tulen yang berpenampilan layaknya seorang pria itu tampak membaca lembar demi lembar dokumen yang atasannya berikan.

"Bukankah ini bagus Nona?? Bukannya Nona juga sempat memiliki pikiran ingin membangun perusahaan seperti ini, tapi karena kesibukan Nona maka belum sempat terealisasikan" Nana tau betul bagaimana Sherin menilai calon perusahaan yang bisa di ajak bekerja sama.

"Hemm, tapi masalahnya..." Sherin menggantung ucapannya.

"Kamu baca sendiri itu nama pemiliknya siapa" Sherin malas sekali menyebutkan namanya.

Nana kembali membuka dokumen yang masih berada di tangannya.

"Abimanyu, hanya Abimanyu tidak ada lanjutannya kah?? Singkat sekali namanya"

Sherin melirik Nana dengan jengah, kadang-kadang sekretarisnya itu memang cukup membuatnya emosi dengan loadingnya yang lama alias lola.

"Apa Abimanyu?? Ini bukan Abimanyu yang sama kan??" Barulah Nana menyadari itu setelah beberapa detik berlalu.

"Menurutmu??"

"K-kalau begitu apa Nona akan menolak proposalnya??"

"Apa menurutmu aku orang yang tidak profesional??"

"Lalu apa yang Nona pikirkan??"

"Benar juga, apa yang aku pikirkan. Aku bukan lagi Sherin yang bodoh karena cinta"

"Baiklah, kita terima. Segera atur pertemuan kita untuk penandatanganan kontrak"

Keputusan Sherin sudah bulat. Bukan karena ingin berurusan lagi dengan masa lalu, tapi karena memang Sherin tertarik dengan proposal mereka.

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

wkwkwk hancur? ga kebalik apa, dr latar belakanh keluarga sm keuangan aja sherin udah di atas kamu, hancur dr mananya wkwk keluarganya kaya cantik pinter kalo aku jd sherin ngapain hancur cuma gara2 manusia kayak kamu tukang jual kesedihan, terbukti kan sherin jd ceo perusahaan timbang kamu cuma mbak2 manager ya bukan merendahkan ya tp br jadi manager aja banyak gaya ni orang 😒

2025-02-11

1

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

bener2 lu tukang jual kesedihan & sok merendah diri 🤮 pen muntah rasanya

2025-02-11

0

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

apa kmu Amnesia Ana confirme lh Sherin lebih segalanya dari kmu, uda baik, cantik menarik, bijak, kaya pula tu..
bukan mcm kmu bermuka dua🤭🤭

2024-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Sherina
2 2. Sahabat terbaik
3 A for Abi
4 Titik balik
5 Dua orang munafik
6 Lima tahun kemudian
7 Siapa dia??
8 Bertemu kembali
9 Sebatas rekan kerja
10 Cantik, pintar dan kaya
11 Tuan putri
12 Pria terbaik
13 Menempatkan diri dengan baik
14 I love you too
15 Akhirnya bertemu
16 Ragu
17 Pria bodoh
18 Dua pasang kekasih
19 Tak pantas di sebut pasangan
20 SABRINA
21 Bidadari turun dari kayangan
22 Picik dan tak tau diri
23 Cerita Sena
24 Secangkir teh
25 Pemandangan menyesakkan
26 Kejadian yang terulang
27 Melakukan hal yang sama
28 Cinderella gadungan
29 Pulang bersama
30 Maaf yang tiada arti
31 Terlambat menyesal
32 Berakhir
33 Ana yang sesungguhnya
34 Pertemuan tak terduga
35 Hari patah hati
36 Wanita sempurna
37 Trust me
38 Hancur
39 Aku juga mencintaimu
40 Rindu yang terobati
41 Terlalu cepat
42 42. Fakta
43 Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44 Penyesalan Ramon
45 Kamu dan anak kita
46 Cemburu
47 Mencari bukti
48 Kemarahan Sherin
49 Tak ingin percaya
50 Acara dadakan
51 Rencana pernikahan
52 Karena aku mencintaimu
53 Aku membencimu
54 Cinta mati
55 Tentang Ana
56 Menemui Indah
57 Ngidam tengah malam
58 Menemui seseorang
59 Di tipu habis-habisan
60 Malu
61 Rencana Sherin
62 Kita berakhir
63 Kehilangan keduanya
64 Tindakan Tegas Sherin
65 Syarat dari Sena
66 Makan siang yang gagal
67 Teman lama
68 Pemaksa
69 Apa ini karma??
70 Orang tua egois
71 Kedatangan Mantan
72 Kencan???
73 Nostalgia
74 Permintaan aneh
75 Wanita istimewa
76 Abi, tolong aku
77 Hancur
78 Kalian sama saja
79 Pria mesum
80 Kekhawatiran Sherin
81 Ancaman Abi
82 Penangkapan Abi
83 Keputusan Abi
84 Mantan calon adik ipar
85 Menghindar
86 Tamu tak di undang
87 Persidangan
88 Demi apa??
89 Brutal dan ugal-ugalan
90 Keinginan tak wajar
91 Sekutu Ana
92 Jalan-jalan
93 Lagu galau
94 Masalah lagi
95 Mencari pelaku
96 Kemarahan Abi
97 Anjas dan Nana
98 Bubur Ayam
99 Terjebak masa lalu
100 Terus di buat tersipu
101 Permintaan mantan
102 Jadi istri ke dua
103 Khilaf
104 Bertemu Ana
105 Hubungan tak jelas
106 Di pecat
107 Kencan
108 Bertubi-tubi
109 Pemaksa
110 Calon suami
111 Kedatangan sahabat
112 Kabar menyakitkan
113 Kehancuran
114 Pengakuan Belva
115 Tak bertepuk sebelah tangan
116 Pengorbanan Abi
117 Canggung
118 Saling melindungi
119 Keputusan Sherin
120 Menemui Abi
121 Sama bodohnya
122 Coretan masa lalu
123 Penyakit mematikan
124 Panggilan sayang
125 Permintaan Ana
126 Cuma kamu dan hanya kamu
127 Sebatas ini
128 Pria posesif
129 Ungkapan hati Anjas
130 Ancaman Adiputra
131 Meminta Restu
132 Butuh sandaran
133 Istri selalu benar
134 Kembaran Ana
135 Makan malam romantis
136 Meminta Restu
137 Pria cengeng
138 Wanita pilihan Tuhan
139 Panasnya telinga Anggara
140 Karamnya cinta Belva
141 Lampu hijau
142 Impian yang hancur
143 Alasan Anggara
144 Just a kiss
145 Obrolan calon manten (bingung judul)
146 Bukan salah Sena
147 Keluarga absurd
148 Tanggal pernikahan Sherin
149 Bertemu Indah
150 Kecurigaan Vanya
151 Nasib yang berbeda
152 Suami istri
153 Aku istrimu, aku milikmu
154 Bahagia tiada tara
155 Sherin yang hebat
156 Tempat ternyaman
157 Asing tapi familiar
158 Impian yang satu persatu terwujud
159 Tangisan Daniel
160 Malam ke dua
161 Minta cucu
162 Pertemuan Sherin dan Daniel
163 Maafkan aku sayang
164 Kabar mengejutkan
165 Cerita masa lalu
166 Abi yang terpukul
167 Sahabat sejati
168 Bukan orang biasa
169 Nasib keluarga Omar
170 Masa lalu Abi
171 Pertemuan Daniel dan Anggara
172 Hamil anak Abi
173 Ibu Hamil
174 Kebetulan
175 Kunjungan rutin
176 Anjas dan Nana
177 Rasanya nagih
178 Papa baru
179 Ngidam
180 Curhatan Anjas
181 Laki-laki atau perempuan
182 Suami terbaik
183 Cara ku mencintaimu
184 Belva ketemu jodoh??
185 Bertemu Ana
186 Aku sudah memaafkan mu
187 Pemakaman Ana
188 Ini salahku
189 Maafkan aku
190 Nostalgia
191 Siapa yang anak kecil??
192 Pertemuan ke dua
193 Misi Belva
194 SABRINA
195 Rumah baru
196 Panggilan baru
197 Meminta Vanya
198 Suami siaga
199 Di tolak lagi
200 Pemaksa
201 Calon suami
202 Berhenti bekerja
203 Usaha Belva
204 Pria konyol
205 Vanya marah
206 Penolakan menyakitkan
207 Mata-mata Bleva
208 Ada apa denganku??
209 Alasan Vanya
210 Perubahan Belva
211 Ternyata dia mendengarnya
212 Perasaan Vanya
213 Menemui Belva
214 Calon pengantin
215 Sudah terlambat
216 Salah paham
217 Kapan kita nikah??
218 Aku nggak mau!!
219 Jangan salah paham
220 Ketemu pawangnya
221 Berondong
222 Kamu takdirku
223 Sah??
224 Malam pertama
225 Pagi pertama
226 Penyambutan keluarga baru
227 Marahnya orang pendiam
228 Pria menakutkan
229 Permintaan Belva
230 Pewaris tunggal
231 Perkenalan Abi
232 Rencana Belva
233 Keputusan Adipura
234 Anak tidak tau diri
235 Tamu tak di undang
236 Hamil
237 KARYA BARU (who is the female lead??)
238 Permintaan gila
239 Ungkapan perasaan Belva
240 Membantu Naima
241 Kebenaran tentang Naima
242 Bayi besar
243 Akhir kisah Naima
244 WHO IS THE FEMALE LEAD??
245 Kebahagiaan Belva dan Vanya
246 Permintaan maaf
247 End.....
Episodes

Updated 247 Episodes

1
Cinta Sherina
2
2. Sahabat terbaik
3
A for Abi
4
Titik balik
5
Dua orang munafik
6
Lima tahun kemudian
7
Siapa dia??
8
Bertemu kembali
9
Sebatas rekan kerja
10
Cantik, pintar dan kaya
11
Tuan putri
12
Pria terbaik
13
Menempatkan diri dengan baik
14
I love you too
15
Akhirnya bertemu
16
Ragu
17
Pria bodoh
18
Dua pasang kekasih
19
Tak pantas di sebut pasangan
20
SABRINA
21
Bidadari turun dari kayangan
22
Picik dan tak tau diri
23
Cerita Sena
24
Secangkir teh
25
Pemandangan menyesakkan
26
Kejadian yang terulang
27
Melakukan hal yang sama
28
Cinderella gadungan
29
Pulang bersama
30
Maaf yang tiada arti
31
Terlambat menyesal
32
Berakhir
33
Ana yang sesungguhnya
34
Pertemuan tak terduga
35
Hari patah hati
36
Wanita sempurna
37
Trust me
38
Hancur
39
Aku juga mencintaimu
40
Rindu yang terobati
41
Terlalu cepat
42
42. Fakta
43
Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44
Penyesalan Ramon
45
Kamu dan anak kita
46
Cemburu
47
Mencari bukti
48
Kemarahan Sherin
49
Tak ingin percaya
50
Acara dadakan
51
Rencana pernikahan
52
Karena aku mencintaimu
53
Aku membencimu
54
Cinta mati
55
Tentang Ana
56
Menemui Indah
57
Ngidam tengah malam
58
Menemui seseorang
59
Di tipu habis-habisan
60
Malu
61
Rencana Sherin
62
Kita berakhir
63
Kehilangan keduanya
64
Tindakan Tegas Sherin
65
Syarat dari Sena
66
Makan siang yang gagal
67
Teman lama
68
Pemaksa
69
Apa ini karma??
70
Orang tua egois
71
Kedatangan Mantan
72
Kencan???
73
Nostalgia
74
Permintaan aneh
75
Wanita istimewa
76
Abi, tolong aku
77
Hancur
78
Kalian sama saja
79
Pria mesum
80
Kekhawatiran Sherin
81
Ancaman Abi
82
Penangkapan Abi
83
Keputusan Abi
84
Mantan calon adik ipar
85
Menghindar
86
Tamu tak di undang
87
Persidangan
88
Demi apa??
89
Brutal dan ugal-ugalan
90
Keinginan tak wajar
91
Sekutu Ana
92
Jalan-jalan
93
Lagu galau
94
Masalah lagi
95
Mencari pelaku
96
Kemarahan Abi
97
Anjas dan Nana
98
Bubur Ayam
99
Terjebak masa lalu
100
Terus di buat tersipu
101
Permintaan mantan
102
Jadi istri ke dua
103
Khilaf
104
Bertemu Ana
105
Hubungan tak jelas
106
Di pecat
107
Kencan
108
Bertubi-tubi
109
Pemaksa
110
Calon suami
111
Kedatangan sahabat
112
Kabar menyakitkan
113
Kehancuran
114
Pengakuan Belva
115
Tak bertepuk sebelah tangan
116
Pengorbanan Abi
117
Canggung
118
Saling melindungi
119
Keputusan Sherin
120
Menemui Abi
121
Sama bodohnya
122
Coretan masa lalu
123
Penyakit mematikan
124
Panggilan sayang
125
Permintaan Ana
126
Cuma kamu dan hanya kamu
127
Sebatas ini
128
Pria posesif
129
Ungkapan hati Anjas
130
Ancaman Adiputra
131
Meminta Restu
132
Butuh sandaran
133
Istri selalu benar
134
Kembaran Ana
135
Makan malam romantis
136
Meminta Restu
137
Pria cengeng
138
Wanita pilihan Tuhan
139
Panasnya telinga Anggara
140
Karamnya cinta Belva
141
Lampu hijau
142
Impian yang hancur
143
Alasan Anggara
144
Just a kiss
145
Obrolan calon manten (bingung judul)
146
Bukan salah Sena
147
Keluarga absurd
148
Tanggal pernikahan Sherin
149
Bertemu Indah
150
Kecurigaan Vanya
151
Nasib yang berbeda
152
Suami istri
153
Aku istrimu, aku milikmu
154
Bahagia tiada tara
155
Sherin yang hebat
156
Tempat ternyaman
157
Asing tapi familiar
158
Impian yang satu persatu terwujud
159
Tangisan Daniel
160
Malam ke dua
161
Minta cucu
162
Pertemuan Sherin dan Daniel
163
Maafkan aku sayang
164
Kabar mengejutkan
165
Cerita masa lalu
166
Abi yang terpukul
167
Sahabat sejati
168
Bukan orang biasa
169
Nasib keluarga Omar
170
Masa lalu Abi
171
Pertemuan Daniel dan Anggara
172
Hamil anak Abi
173
Ibu Hamil
174
Kebetulan
175
Kunjungan rutin
176
Anjas dan Nana
177
Rasanya nagih
178
Papa baru
179
Ngidam
180
Curhatan Anjas
181
Laki-laki atau perempuan
182
Suami terbaik
183
Cara ku mencintaimu
184
Belva ketemu jodoh??
185
Bertemu Ana
186
Aku sudah memaafkan mu
187
Pemakaman Ana
188
Ini salahku
189
Maafkan aku
190
Nostalgia
191
Siapa yang anak kecil??
192
Pertemuan ke dua
193
Misi Belva
194
SABRINA
195
Rumah baru
196
Panggilan baru
197
Meminta Vanya
198
Suami siaga
199
Di tolak lagi
200
Pemaksa
201
Calon suami
202
Berhenti bekerja
203
Usaha Belva
204
Pria konyol
205
Vanya marah
206
Penolakan menyakitkan
207
Mata-mata Bleva
208
Ada apa denganku??
209
Alasan Vanya
210
Perubahan Belva
211
Ternyata dia mendengarnya
212
Perasaan Vanya
213
Menemui Belva
214
Calon pengantin
215
Sudah terlambat
216
Salah paham
217
Kapan kita nikah??
218
Aku nggak mau!!
219
Jangan salah paham
220
Ketemu pawangnya
221
Berondong
222
Kamu takdirku
223
Sah??
224
Malam pertama
225
Pagi pertama
226
Penyambutan keluarga baru
227
Marahnya orang pendiam
228
Pria menakutkan
229
Permintaan Belva
230
Pewaris tunggal
231
Perkenalan Abi
232
Rencana Belva
233
Keputusan Adipura
234
Anak tidak tau diri
235
Tamu tak di undang
236
Hamil
237
KARYA BARU (who is the female lead??)
238
Permintaan gila
239
Ungkapan perasaan Belva
240
Membantu Naima
241
Kebenaran tentang Naima
242
Bayi besar
243
Akhir kisah Naima
244
WHO IS THE FEMALE LEAD??
245
Kebahagiaan Belva dan Vanya
246
Permintaan maaf
247
End.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!