Sebatas rekan kerja

Sherin telah membaca proposal yang di sodorkan oleh Abi. Raut wajahnya yang sejak tadi tampak serius membaca baris demi baris kalimat yang menunjukkan sisi perusahaan Abi juga proyek yang sedang ia jalankan.

Wanita yang kini telah jauh berbeda itu tampak membuat kedua pria di depannya menjadi gugup. Mereka takut jika proposalnya akan di tolak oleh pemilik perusahaan makanan sehat itu.

Jika dulu Abi bisa memandang tak suka dan muak pada Sherin, maka sekarang dia hanya bisa menatapnya dengan segan.

Sejak ungkapan perasaannya pada Ana waktu itu, Sherin benar-benar menjauh darinya. Saat acara wisuda pun, Sherin terlihat jelas menghindarinya.

Selama lima tahun ini juga, Abi tidak pernah mendengar kabar tentang Sherin. Meski dalam hati kecil Abi, dia merasa bersalah karena biar bagaimanapun, Sherin adalah wanita yang dekat dengannya selama empat tahun.

Ingin Abi meminta maaf atas kesalahannya yang tidak berterus terang tentang perasaannya pada Ana. Tapi sejak itu, Sherin tidak bisa di hubungi. Rumahnya pun, Abi tidak tau. Ana juga tidak pernah mengatakan di mana rumah Sherin.

Tapi rasa bersalah itu sering hilang saat melihat Ana yang menunduk sedih saat Abi berusaha bertanya tentang Sherin.

Sikap Sherin yang sering semena-mena terhadap Ana, membuat hati Abi berubah kesal dan marah.

"Proposalnya oke. Tapi, apa yang membuat kalian yakin kalau produk buatan kalian akan laku di pasaran?? Berapa persen keyakinan kalian??"

Sherin layaknya bos besar yang sedang menguji kedua karyawannya.

"Aku nggak bisa yakin seratus persen, mungkin hanya sampai angka sembilan puluh. Tapi aku yakin kalau produk kita mampu bersaing di pasaran walau terbuat dari sisa limbah tekstil dan juga barang bekas. Karena kita memilih bahan yang masih layak dan berkualitas bagus" Abi mulai menjual kemampuannya di depan Sherin.

"Contoh saja tas yang akan kita keluarkan. Bu Sherin sendiri pasti tau kalau tas termasuk kebutuhan wanita yang utama akhir-akhir ini. Banyak brand-brand besar yang berlomba-lomba untuk mengeluarkan tas dengan desain yang unik juga menarik. Tapi yang sering menjadi kendala bagi mereka pencinta fashion adalah, mereka ingin tas berkualitas bagus namun harga terjangkau" Abi sedikit gugup karena terus di tatap oleh Sherin.

"Nah kitalah yang akan mewujudkan semua itu. Karena fokus kita adalah pemanfaatan limbah tekstil seperti kain perca, atau kulit sisa yang tak terpakai, maka kita yakin kalau kita bisa membuat semua itu dengan harga jual yang lebih murah. Tidak perlu khawatir dengan kualitas hanya karena kita pakai bahan dari sisa. Kita pasti bisa menjamin semuanya"

"Dengan begitu, kita tentunya bisa mengurangi limbah dan sampah yang menggunung setiap tahunnya. Bisa di bayangkan berapa ton limbah tekstil yang akan berkurang kalau kita memanfaatkannya dengan baik. Itu baru tas, belum yang lain-lain"

Sherin tampak manggut-mangggut mendengar penjelasan Abi. Dia tau dari dulu kalau Abi itu pintar, makanya dia tidak terkejut kalau Abi datang menemuinya mengajukan proposal yang menarik seperti itu.

"Kita bahkan yakin bisa memanfaatkan limbah yang kita dapat hingga sembilan puluh sembilan tanpa sisa. Kita akan memanfaatkan sekecil apapun bahan yang terisa termasuk secuil kain perca sekalipun"

"Cukup menarik, tapi gimana sama desainer yang kalian pekerjakan?? Tentunya kalian nggak akan pilih sembarangan kan?? Seperti ucapan Pak Abi tadi, kalau sekarang brand-brand besar terus berlomba mengeluarkan desain yang bagus"

"Kalau masalah itu, Bu Sherin nggak perlu khawatir. Kami sudah punya desainer yang kami yakin sangat mumpuni untuk proyek kita ini" Jawab Anjas yang sejak tadi hanya diam. Dia berpikir biar dia ada manfaatnya duduk di antara kedua orang yang terikat masa lalu itu.

"Lalu, kenapa kalian pilih perusahaan ini?? Kenapa nggak pilih yang lain??"

Abi tersenyum menatap wanita di depannya. Memang waktu lima tahun telah merubah segalanya.

"Karena kita mempunyai latar belakang yang sama, yaitu perusahaan yang mendukung penuh gerakan peduli lingkungan. Kita ingin membangun perusahaan yang besar namun tetap peduli pada lingkungan di sekitar kita. Tidak ingin merusak, namun ingin merubahnya lebih baik"

"Kalau perusahaan saya menolak, bagaimana??"

Abi dan Anjas saling berpandangan. Terdengar jelas di di telinga Sherin kalau Abi membuang nafasnya dengan kasar.

"Apakah alasannya karena dul...."

"Saya sudah katakan kalau saya tidak akan mencampuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaan!!" Tegas Sherin.

"Lalu, apa alasannya??" Desak Abi menatap Sherin dengan lekat.

Jika dulu mata itu akan meredup saat Abi menatapnya seperti itu, tapi sekarang manik mata itu seakan menantang tak mau di intimidasi.

"Sebenarnya saya cukup tertarik, tapi beri saya waktu untuk mengkaji ulang semuanya. Saya tidak janji akan menyetujuinya, karena saya harus memikirkan seberapa besar keuntungan yang akan saya dapat. Ingat Pak Abi, ini adalah bisnis, dan tentunya keuntungan yang akan kita kejar"

Balas Sherin tak kalah tegas dari Abi. Tapi yang membuat hati kecil Abi sedikit tercubit adalah, aura dingin hang Sherin pancarkan untuknya. Wanita itu seakan mengeluarkan sinyal kuat kepadanya untuk tidak menganggapnya Sherin yang dulu lagi. Sherin yang begitu bodoh karena mengejar pria selama empat tahun tanpa hasil.

"Saya rasa sampai di sini dulu pertemuan kita Pak Abi dan Pak Anjas. Sekretaris saya akan menghubungi Pak Abi kalau saya sudah mempertimbangkannya"

"Baiklah Bu Sherin, terimakasih banyak untuk waktunya. Saya harap, Bu Sherin bisa bekerja sama dengan kami"

Dari bahasanya saja Abi bisa tau jika Sherin memberi batasan pada Abi.

"Sama-sama Pak Abi"

"Kami permisi" Anjas mengumbar senyumnya pada Sherin. Sejak tadi dia terus terpesona dengan kecantikan Sherin yang semakin terpancar. Menurutnya Sherin yang saat ini begitu tidak manusiawi.

Kedua pria itu pun berbalik pergi, namun sebelum sampai pada pintu keluar, Abi kembali berbalik menghampiri Sherin.

"Maaf Bu Sherin, apa nanti siang ada waktu untuk makan siang dengan saya??" Abi rasa dia perlu menyampaikan permintaan maafnya untuk kesalahannya lima tahun yang lalu.

"Apa ini menyangkut proyek ini?? Apa masih ada yang ingin Pak Abi sampaikan??"

"Bukan, ini untuk kesalahan ku lima ta..."

"Maaf Pak Abi, saya rasa saat ini kita hanya sebatas rekan karena pekerjaan. Di luar itu kita tetap dua orang yang tidak saling mengenal"

Bagai di lempar batu yang besar, dada Abi terasa sesak sampai sulit untuk sekedar mengambil nafas.

Sikap Sherin yang berubah total itu ternyata menyakiti hatinya. Padahal Abi sudah memberanikan diri untuk meminta maaf lebih dulu karena menurutnya setelah ini mereka akan banyak bertemu menyangkut pekerjaan. Pastinya kesalahan Abi akan membuatnya canggung berhadapan dengan Sherin.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi"

Sherin bahkan sudah berbalik dan malah memunggunginya tanpa menjawabnya sama sekali.

Terpopuler

Comments

tris tanto

tris tanto

kat ganti untuk percakapn formal itu kurang pas tho " aku // saya " kamu // anda " krna masih dijm kantor mungkin kalo bukan jam kantor dn mereka mmberi jarak kata gntinya pas yg itu

2024-03-28

1

Yus Anwar

Yus Anwar

Sherin sudah betul dlm brsikap ,karakter wanita berkelas,,,,biar Abi gelagapan,,,

2024-03-16

0

Rose 19

Rose 19

aku suka caramu sering. semangat

2023-12-28

3

lihat semua
Episodes
1 Cinta Sherina
2 2. Sahabat terbaik
3 A for Abi
4 Titik balik
5 Dua orang munafik
6 Lima tahun kemudian
7 Siapa dia??
8 Bertemu kembali
9 Sebatas rekan kerja
10 Cantik, pintar dan kaya
11 Tuan putri
12 Pria terbaik
13 Menempatkan diri dengan baik
14 I love you too
15 Akhirnya bertemu
16 Ragu
17 Pria bodoh
18 Dua pasang kekasih
19 Tak pantas di sebut pasangan
20 SABRINA
21 Bidadari turun dari kayangan
22 Picik dan tak tau diri
23 Cerita Sena
24 Secangkir teh
25 Pemandangan menyesakkan
26 Kejadian yang terulang
27 Melakukan hal yang sama
28 Cinderella gadungan
29 Pulang bersama
30 Maaf yang tiada arti
31 Terlambat menyesal
32 Berakhir
33 Ana yang sesungguhnya
34 Pertemuan tak terduga
35 Hari patah hati
36 Wanita sempurna
37 Trust me
38 Hancur
39 Aku juga mencintaimu
40 Rindu yang terobati
41 Terlalu cepat
42 42. Fakta
43 Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44 Penyesalan Ramon
45 Kamu dan anak kita
46 Cemburu
47 Mencari bukti
48 Kemarahan Sherin
49 Tak ingin percaya
50 Acara dadakan
51 Rencana pernikahan
52 Karena aku mencintaimu
53 Aku membencimu
54 Cinta mati
55 Tentang Ana
56 Menemui Indah
57 Ngidam tengah malam
58 Menemui seseorang
59 Di tipu habis-habisan
60 Malu
61 Rencana Sherin
62 Kita berakhir
63 Kehilangan keduanya
64 Tindakan Tegas Sherin
65 Syarat dari Sena
66 Makan siang yang gagal
67 Teman lama
68 Pemaksa
69 Apa ini karma??
70 Orang tua egois
71 Kedatangan Mantan
72 Kencan???
73 Nostalgia
74 Permintaan aneh
75 Wanita istimewa
76 Abi, tolong aku
77 Hancur
78 Kalian sama saja
79 Pria mesum
80 Kekhawatiran Sherin
81 Ancaman Abi
82 Penangkapan Abi
83 Keputusan Abi
84 Mantan calon adik ipar
85 Menghindar
86 Tamu tak di undang
87 Persidangan
88 Demi apa??
89 Brutal dan ugal-ugalan
90 Keinginan tak wajar
91 Sekutu Ana
92 Jalan-jalan
93 Lagu galau
94 Masalah lagi
95 Mencari pelaku
96 Kemarahan Abi
97 Anjas dan Nana
98 Bubur Ayam
99 Terjebak masa lalu
100 Terus di buat tersipu
101 Permintaan mantan
102 Jadi istri ke dua
103 Khilaf
104 Bertemu Ana
105 Hubungan tak jelas
106 Di pecat
107 Kencan
108 Bertubi-tubi
109 Pemaksa
110 Calon suami
111 Kedatangan sahabat
112 Kabar menyakitkan
113 Kehancuran
114 Pengakuan Belva
115 Tak bertepuk sebelah tangan
116 Pengorbanan Abi
117 Canggung
118 Saling melindungi
119 Keputusan Sherin
120 Menemui Abi
121 Sama bodohnya
122 Coretan masa lalu
123 Penyakit mematikan
124 Panggilan sayang
125 Permintaan Ana
126 Cuma kamu dan hanya kamu
127 Sebatas ini
128 Pria posesif
129 Ungkapan hati Anjas
130 Ancaman Adiputra
131 Meminta Restu
132 Butuh sandaran
133 Istri selalu benar
134 Kembaran Ana
135 Makan malam romantis
136 Meminta Restu
137 Pria cengeng
138 Wanita pilihan Tuhan
139 Panasnya telinga Anggara
140 Karamnya cinta Belva
141 Lampu hijau
142 Impian yang hancur
143 Alasan Anggara
144 Just a kiss
145 Obrolan calon manten (bingung judul)
146 Bukan salah Sena
147 Keluarga absurd
148 Tanggal pernikahan Sherin
149 Bertemu Indah
150 Kecurigaan Vanya
151 Nasib yang berbeda
152 Suami istri
153 Aku istrimu, aku milikmu
154 Bahagia tiada tara
155 Sherin yang hebat
156 Tempat ternyaman
157 Asing tapi familiar
158 Impian yang satu persatu terwujud
159 Tangisan Daniel
160 Malam ke dua
161 Minta cucu
162 Pertemuan Sherin dan Daniel
163 Maafkan aku sayang
164 Kabar mengejutkan
165 Cerita masa lalu
166 Abi yang terpukul
167 Sahabat sejati
168 Bukan orang biasa
169 Nasib keluarga Omar
170 Masa lalu Abi
171 Pertemuan Daniel dan Anggara
172 Hamil anak Abi
173 Ibu Hamil
174 Kebetulan
175 Kunjungan rutin
176 Anjas dan Nana
177 Rasanya nagih
178 Papa baru
179 Ngidam
180 Curhatan Anjas
181 Laki-laki atau perempuan
182 Suami terbaik
183 Cara ku mencintaimu
184 Belva ketemu jodoh??
185 Bertemu Ana
186 Aku sudah memaafkan mu
187 Pemakaman Ana
188 Ini salahku
189 Maafkan aku
190 Nostalgia
191 Siapa yang anak kecil??
192 Pertemuan ke dua
193 Misi Belva
194 SABRINA
195 Rumah baru
196 Panggilan baru
197 Meminta Vanya
198 Suami siaga
199 Di tolak lagi
200 Pemaksa
201 Calon suami
202 Berhenti bekerja
203 Usaha Belva
204 Pria konyol
205 Vanya marah
206 Penolakan menyakitkan
207 Mata-mata Bleva
208 Ada apa denganku??
209 Alasan Vanya
210 Perubahan Belva
211 Ternyata dia mendengarnya
212 Perasaan Vanya
213 Menemui Belva
214 Calon pengantin
215 Sudah terlambat
216 Salah paham
217 Kapan kita nikah??
218 Aku nggak mau!!
219 Jangan salah paham
220 Ketemu pawangnya
221 Berondong
222 Kamu takdirku
223 Sah??
224 Malam pertama
225 Pagi pertama
226 Penyambutan keluarga baru
227 Marahnya orang pendiam
228 Pria menakutkan
229 Permintaan Belva
230 Pewaris tunggal
231 Perkenalan Abi
232 Rencana Belva
233 Keputusan Adipura
234 Anak tidak tau diri
235 Tamu tak di undang
236 Hamil
237 KARYA BARU (who is the main role??)
238 Permintaan gila
239 Ungkapan perasaan Belva
240 Membantu Naima
241 Kebenaran tentang Naima
242 Bayi besar
243 Akhir kisah Naima
244 WHO IS THE MAIN ROLE??
245 Kebahagiaan Belva dan Vanya
246 Permintaan maaf
247 End.....
Episodes

Updated 247 Episodes

1
Cinta Sherina
2
2. Sahabat terbaik
3
A for Abi
4
Titik balik
5
Dua orang munafik
6
Lima tahun kemudian
7
Siapa dia??
8
Bertemu kembali
9
Sebatas rekan kerja
10
Cantik, pintar dan kaya
11
Tuan putri
12
Pria terbaik
13
Menempatkan diri dengan baik
14
I love you too
15
Akhirnya bertemu
16
Ragu
17
Pria bodoh
18
Dua pasang kekasih
19
Tak pantas di sebut pasangan
20
SABRINA
21
Bidadari turun dari kayangan
22
Picik dan tak tau diri
23
Cerita Sena
24
Secangkir teh
25
Pemandangan menyesakkan
26
Kejadian yang terulang
27
Melakukan hal yang sama
28
Cinderella gadungan
29
Pulang bersama
30
Maaf yang tiada arti
31
Terlambat menyesal
32
Berakhir
33
Ana yang sesungguhnya
34
Pertemuan tak terduga
35
Hari patah hati
36
Wanita sempurna
37
Trust me
38
Hancur
39
Aku juga mencintaimu
40
Rindu yang terobati
41
Terlalu cepat
42
42. Fakta
43
Kebenaran yang terungkap ( Sena & Ramon )
44
Penyesalan Ramon
45
Kamu dan anak kita
46
Cemburu
47
Mencari bukti
48
Kemarahan Sherin
49
Tak ingin percaya
50
Acara dadakan
51
Rencana pernikahan
52
Karena aku mencintaimu
53
Aku membencimu
54
Cinta mati
55
Tentang Ana
56
Menemui Indah
57
Ngidam tengah malam
58
Menemui seseorang
59
Di tipu habis-habisan
60
Malu
61
Rencana Sherin
62
Kita berakhir
63
Kehilangan keduanya
64
Tindakan Tegas Sherin
65
Syarat dari Sena
66
Makan siang yang gagal
67
Teman lama
68
Pemaksa
69
Apa ini karma??
70
Orang tua egois
71
Kedatangan Mantan
72
Kencan???
73
Nostalgia
74
Permintaan aneh
75
Wanita istimewa
76
Abi, tolong aku
77
Hancur
78
Kalian sama saja
79
Pria mesum
80
Kekhawatiran Sherin
81
Ancaman Abi
82
Penangkapan Abi
83
Keputusan Abi
84
Mantan calon adik ipar
85
Menghindar
86
Tamu tak di undang
87
Persidangan
88
Demi apa??
89
Brutal dan ugal-ugalan
90
Keinginan tak wajar
91
Sekutu Ana
92
Jalan-jalan
93
Lagu galau
94
Masalah lagi
95
Mencari pelaku
96
Kemarahan Abi
97
Anjas dan Nana
98
Bubur Ayam
99
Terjebak masa lalu
100
Terus di buat tersipu
101
Permintaan mantan
102
Jadi istri ke dua
103
Khilaf
104
Bertemu Ana
105
Hubungan tak jelas
106
Di pecat
107
Kencan
108
Bertubi-tubi
109
Pemaksa
110
Calon suami
111
Kedatangan sahabat
112
Kabar menyakitkan
113
Kehancuran
114
Pengakuan Belva
115
Tak bertepuk sebelah tangan
116
Pengorbanan Abi
117
Canggung
118
Saling melindungi
119
Keputusan Sherin
120
Menemui Abi
121
Sama bodohnya
122
Coretan masa lalu
123
Penyakit mematikan
124
Panggilan sayang
125
Permintaan Ana
126
Cuma kamu dan hanya kamu
127
Sebatas ini
128
Pria posesif
129
Ungkapan hati Anjas
130
Ancaman Adiputra
131
Meminta Restu
132
Butuh sandaran
133
Istri selalu benar
134
Kembaran Ana
135
Makan malam romantis
136
Meminta Restu
137
Pria cengeng
138
Wanita pilihan Tuhan
139
Panasnya telinga Anggara
140
Karamnya cinta Belva
141
Lampu hijau
142
Impian yang hancur
143
Alasan Anggara
144
Just a kiss
145
Obrolan calon manten (bingung judul)
146
Bukan salah Sena
147
Keluarga absurd
148
Tanggal pernikahan Sherin
149
Bertemu Indah
150
Kecurigaan Vanya
151
Nasib yang berbeda
152
Suami istri
153
Aku istrimu, aku milikmu
154
Bahagia tiada tara
155
Sherin yang hebat
156
Tempat ternyaman
157
Asing tapi familiar
158
Impian yang satu persatu terwujud
159
Tangisan Daniel
160
Malam ke dua
161
Minta cucu
162
Pertemuan Sherin dan Daniel
163
Maafkan aku sayang
164
Kabar mengejutkan
165
Cerita masa lalu
166
Abi yang terpukul
167
Sahabat sejati
168
Bukan orang biasa
169
Nasib keluarga Omar
170
Masa lalu Abi
171
Pertemuan Daniel dan Anggara
172
Hamil anak Abi
173
Ibu Hamil
174
Kebetulan
175
Kunjungan rutin
176
Anjas dan Nana
177
Rasanya nagih
178
Papa baru
179
Ngidam
180
Curhatan Anjas
181
Laki-laki atau perempuan
182
Suami terbaik
183
Cara ku mencintaimu
184
Belva ketemu jodoh??
185
Bertemu Ana
186
Aku sudah memaafkan mu
187
Pemakaman Ana
188
Ini salahku
189
Maafkan aku
190
Nostalgia
191
Siapa yang anak kecil??
192
Pertemuan ke dua
193
Misi Belva
194
SABRINA
195
Rumah baru
196
Panggilan baru
197
Meminta Vanya
198
Suami siaga
199
Di tolak lagi
200
Pemaksa
201
Calon suami
202
Berhenti bekerja
203
Usaha Belva
204
Pria konyol
205
Vanya marah
206
Penolakan menyakitkan
207
Mata-mata Bleva
208
Ada apa denganku??
209
Alasan Vanya
210
Perubahan Belva
211
Ternyata dia mendengarnya
212
Perasaan Vanya
213
Menemui Belva
214
Calon pengantin
215
Sudah terlambat
216
Salah paham
217
Kapan kita nikah??
218
Aku nggak mau!!
219
Jangan salah paham
220
Ketemu pawangnya
221
Berondong
222
Kamu takdirku
223
Sah??
224
Malam pertama
225
Pagi pertama
226
Penyambutan keluarga baru
227
Marahnya orang pendiam
228
Pria menakutkan
229
Permintaan Belva
230
Pewaris tunggal
231
Perkenalan Abi
232
Rencana Belva
233
Keputusan Adipura
234
Anak tidak tau diri
235
Tamu tak di undang
236
Hamil
237
KARYA BARU (who is the main role??)
238
Permintaan gila
239
Ungkapan perasaan Belva
240
Membantu Naima
241
Kebenaran tentang Naima
242
Bayi besar
243
Akhir kisah Naima
244
WHO IS THE MAIN ROLE??
245
Kebahagiaan Belva dan Vanya
246
Permintaan maaf
247
End.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!