• Di pemakaman
"Ayah, kenapa Ayah ninggalin Asyila, Mama sama Kak Alex" Ucap Asyila terisak, "Katanya Ayah sayang sama Asyila, tapi kenapa Ayah ninggalin Asyila" sambung Asyila
"Sudah, Sayang. Ikhlas kan Ayah mu, biar Ayah mu tenang di sana, Asyila nggak boleh sedih terus, Ayah pasti sedih liat Asyila kayak gini" Ujar Sinta mengusap air mata anak bungsu nya, "Ayo Mah, Dek, kita pulang ini udah sore" Ajak Alex
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memantau mereka dari dalam mobil
"Huh,,,akhirnya aku berhasil menyingkirkan nya" Ucap Orang tersebut dengan senyum miring.
Sesampainya di rumah, Asyila langsung menuju kamarnya.
Asyila duduk di balkon kamarnya, ia termenung mencari cara untuk menemukan orang-orang yang telah membunuh ayahnya. Tiba-tiba ia teringat kalau kakak nya adalah seorang Mafia. Hanya Asyila yang tau kalau Alex kakak nya adalah seorang Mafia.
"Aku harus membalas apa yang telah mereka lakukan kepada ayah" Gumam Asyila
Asyila keluar kamar dan menuju kamar kakak nya yang berada di samping kamarnya.
Tok tok tok
"Kak, aku boleh masuk" Tanya Asyila, "Masuklah! pintunya tidak di kunci" Balas Alex
Saat Asyila masuk, ia mendapati Kakak nya yang sedang menatap laptop
"Kak, aku mau tanya" Ucap Asyila seraya mendudukkan diri di tepi ranjang, "Mau tanya apa" Kata Alex, "Mmm..apa boleh aku ikut dalam kelompok Mafia punya Kak Alex?" Tanya Asyila hati-hati
"Tidak! itu terlalu berbahaya untuk mu, Kakak tidak ingin terjadi sesuatu padamu" Tolak Alex, "Ayolah Kak, ku mohon" Pinta Asyila dengan menampilkan puppy eyes nya
"Tidak, Asyila. Kakak tidak mau ambil resiko dengan membiarkan mu mengikuti jejak Kakak!" Tegas Alex, "Kak Alex ma ga seru! kan aku juga pernah di latih bela diri, menembak dan memanah" Balas Asyila cemberut
Alex berfikir sejenak, dalam fikiran nya ia tidak mau Asyila sampai terjadi apa apa, tetapi ia juga tidak bisa menolak permintaan adik kesayangan nya.
"Baiklah, kamu boleh ikut, tetapi nanti harus selalu dalam pengawasan kakak" Ucap Alex, "Tidak masalah, yang terpenting aku bisa bergabung" Balas Asyila
"Apakah Kakak sudah mengetahui siapa yang telah membunuh ayah?" Tanya Asyila, "Kakak masih mencarinya, kayaknya mereka bermain dengan rapi sehingga jejaknya pun sulit di lacak" Jelas Alex
"Tapi Kakak, waktu itu aku pernah melihat salah satu dari mereka itu mempunyai tato di bagian bawah telinga, tetapi sangat kecil" Ujar Asyila
"Apa kau tau gambar tato orang itu" Tanya Alex dengan wajah serius, "Kalo gak salah itu gambar nya mahkota" Jawab Asyila, "Hmmm..baiklah, itu akan menjadi petunjuk pertama kita untuk menemukan mereka" Kata Alex dibalas anggukan oleh Asyila
Setelah berbincang dengan Alex, Asyila kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, Asyila turun kebawah untuk makan malam.
Keesokan harinya Asyila sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Rencananya hari ini ia malas untuk berangkat, tetapi karna ada ulangan jadi ia terpaksa untuk berangkat karna ia tak ingin nilai ulangannya kosong.
"Pagi Ma, Kak" Sapa Asyila, "Pagi Sayang/Dek" Balas mereka, "Hari ini kamu berangkat sama Kakak aja ya" Ucap Sinta
"Nggak usah, Ma. Aku bawa mobil sendiri aja, nggak papa kok" Jawab asyila sambil memasukkan nasi goreng buatan Sinta kedalam mulut nya, "Yasudah, tapi harus hati-hati, nggak usah ngebut" Peringat Sinta, "iya, Ma" Kata Asyila
Selesai sarapan, Asyila berangkat ke sekolah. Sedangkan Alex pergi ke kantor. Sesampainya di sekolah, Asyila langsung menuju ke kelas nya.
"Pagi Asyila" Sapa Ana, "Pagi" Balas Asyila
Selang beberapa menit, Bu Eka pun datang.
"Selamat pagi Anak-anak" Sapa Bu Eka, "Pagi, Bu" Jawab Siswa dan Siswi serempak, "Hari ini kita ada ulangan matematika, waktu kalian sampai bel mata pelajaran saya berakhir, tidak ada tengok kanan kiri, paham semua" Ucap Bu Eka tegas
"Paham, Bu" Balas Siswa/Siswi
Ulangan pun berjalan sesuai apa yang di ucapkan oleh Bu Eka, waktu terus berjalan kini waktu yang di berikan pun habis.
"Baiklah, karna bel sudah berbunyi silahkan kumpulkan kertas jawaban kalia" Kata Bu Eka
Mereka semua pun mengumpulkan kertas jawaban mereka di depan. Setelah Bu Eka keluar, semua Siswa/I pun ikut keluar menuju kantin.
"Ayo ke kantin, keburu rame" Ajak Adit, "Kalian aja yang ke kantin, gue mau disini aja" Tolak Asyila, "Yahhh nggak seru dong kalo lo nggak ikut. Yaudah deh, gue juga ikut disini aja nemenin Asyila" Tambah Ana
"Lo ikut aja sama mereka, gue tau lo pasti laper" Suruh Asyila, "Nggak, gue mau disini aja nemenin lo" Balas Ana, "Huhh yaudah ayo kita ke kantin, gue nggak mau lo sakit gara-gara telat makan" Ucap Asyila pasrah
Akhirnya Asyila Dkk pun menuju kantin, sesampainya di kantin Asyila Dkk langsung menuju meja yang ada di pojok kantin.
"Kalian mau pesen apa biar gue yang pesenin" Tanya Adit, "Gue mie ayam sama es jeruk aja" Jawab Ana, "Gue samain aja" Ucap Asyila, "Gue juga" Tambah Arga
"Ok" Adit langsung melenggang pergi memesan makanan.
Beberapa menit kemudian, makanan pun datang. Mereka langsung menyantap makanan yang mereka pesan. Setelah selesai makan Asyila dkk langsung menuju ke kelas
"Eh gue mau ke toilet dulu ya" Ijin Asyila, "Mau gue temenin?" Tanya Ana, "Nggak usah, gue bisa sendiri" Bakas Asyila
"Yaudah kita ke kelas dulu, jangan lama-lama soalnya sebentar lagi guru masuk" Ucap Ana diangguki oleh Asyila
• Di toilet
Setelah Asyila selesai urusannya di toilet, Asyila langsung menuju ke kelas, tetapi baru keluar dari toilet ia di hadang oleh Bella Dkk
"Eh gue peringetin sama lo ya, jangan deketin Arga! karna Arga itu calon pacar gue, jadi lo jangan harap bisa sama Arga" Ucap Bella dengan nada tinggi
Asyila diam
"Lo itu bisu apa gimana"
Karna dirasa tidak penting Asyila langsung pergi menuju ke kelas nya
"Ishh nyebelin banget tu cewek! awas aja lo bakalan gue rebut Arga karna Arga hanya milik gue" ucap Bella kesal, "Sabar Bel, itu cewek emang harus di kasih pelajaran, kalo nggak di kasih pelajaran bakal ngelunjak tu orang" Sambung salah satu dari temannya Bella namanya Kiran
"Yaudah sekarang kita ke kelas, mungkin sekarang udah ada gurunya di dalem" Ajak Silvi teman Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Leni Ani
thor kan asyila nya pandai kelahi ko ngak bantuk papa nya lawan tu orang ya...
2021-05-01
0
zu
nyari mati tuh cwek
2021-01-02
8
pembaca dalam hati
sakit jiwa tu cewe
2020-11-18
5