Malam hari nya
"Asyila cepat sedikit! acaranya sebentar lagi udah mau di mulai!" Teriak Deon dari lantai dasar, "Iya, Ayah! sebentar lagi selesai" Balas Asyila
Beberapa menit kemudian, Asyila turun dan menghampiri Ayah dan Kakak nya.
"Ayo, Yah. Aku dah siap" Kata Asyila, "Lama banget sih dek" Ucap Alex kesal, "Hehehe biasa lah, Kak" Jawab Asyila cengengesan.
"Yaudah, ayo berangkat, ini udah telat" Ajak Deon, "Apa tidak sebaiknya bawa sopir, karna ini sudah malam" Timpal Sinta
"Nggak apa apa, Mah. Ayah bisa kok" Balas Deon, "Aku bawa mobil sendiri, Yah. Aku ada urusan sebentar" Kata Alex, "Yaudah, tapi jangan lama-lama ya" Peringat Deon
Deon dan Asyila langsung pergi dimana acara nya berlangsung. Sesampainya disana, Deon dan Asyila di sambut oleh Tuan Alexander
"Selamat malam Tuan Alexander, maaf saya datang terlambat" Ucap Deon kepada Tuan Alexander, "Tidak apa apa Tuan Nugraha. Oh ya, apakah ini putri mu" Tanya Tuan Alexander
"Iya, dia putri ku namanya Asyila. Sini Sayang, kenalkan ini Tuan Bima Alexander pemilik Alexander Company" Kata Deon, "Asyila, Om" Ucap Asyila mengulurkan tangannya
"Saya Bima Alexander" Sambil menerima uluran tangan Asyila, "Di mana anak pertama mu, apakah dia tidak datang"Tanya Tuan Alexander kepada Deon
"Oh itu, anak pertamaku ada urusan sebentar, mungkin sebentar lagi dia sampai" Jawab Deon, "Kalau begitu saya kesana dulu, nikmati jamuan nya" Pamit Tuan Alexander dan diangguki oleh Deon
Selang beberapa menit Alex datang dan menghampiri Deon dan Asyila
"Maaf, Ayah. Alex baru sampai" Ucap alex, "Tidak apa apa, Lex" Kata Deon
Disisi lain ada yang menatap kearah Deon dan kedua anaknya dengan tatapan benci.
"Kita liat saja nanti, kau akan mati" Ucap seseorang lalu mengambil benda pipih nya dan menelfon seseorang.
"..."
^^^"Aku ada tugas untuk mu"^^^
"..."
^^^"Masalah itu gampang nanti aku tranfer"^^^
"..."
^^^"Baiklah lakukan dengan benar"^^^
"..."
Sebentar lagi kau akan mati Tuan Deon Nugraha. Batin orang tersebut.
~
Setelah acaranya selesai, Deon dan Asyila pun pulang. Karna Alex sudah pamit terlebih dahulu karna ada sedikit masalah. Saat mobil Deon melewati jalanan yang agak sepi, mobil Deon di hadang 2 mobil hitam. Orang yang ada di dalam mobil tersebut pun keluar dan mereka membawa senjata.
"Hey! keluar kalian" Ucap salah satu dari mereka yang mengetuk kaca mobil, "Ayah, siapa mereka" Tanya Asyila panik
"Tenang dulu biar ayah yang menghadapi mereka" Kata Deon, "Tidak, Ayah. Mereka semua membawa senjata" Larang Asyila, "Kau tenang dulu, tidak akan terjadi apa-apa, kau tetap didalam jangan keluar" Perintah Deon
"Keluar kalian!!" Bentak salah satu dari mereka
Akhirnya Deon pun keluar dan menyerang mereka, tetapi Deon kalah karna jumlah mereka ada 8 orang mungkin lebih. Asyila yang melihat melihat ayah nya di pukuli akhirnya pun memutus kan untuk keluar. Saat Asyila keluar langsung di hadang 2 orang
"Lepaskan Ayah ku!" Tegas Asyila, "Baiklah kami akan melepaskan Ayah mu tapi setelah kami membunuh nya" Ucap salah satu dari mereka yang mengeluarkan pistol dari celananya
Dorr
Setelah menembak Deon mereka semua pun pergi. Asyila pun menghampiri ayah nya yang tertembak di bagian jantung.
"A..Ayah bertahanlah, aku akan membawa ayah ke rumah sakit" Ucap Asyila
Asyila memapah ayah nya untuk kedalam mobil. setelah masuk kedalam mobil asyila melajukan mobilnya ke rumah sakit
"Ayah bertahanlah, aku mohon" Pinta Asyila, "Asyila jika ayah pergi, tolong jaga mama dan kakak mu ya. Nurut sama mama, jangan berantem terus sama kakak mu" ucap Deon terbata-bata
"Tidak, Ayah. Ayah akan baik baik saja, aku akan melakukan apapun yang Ayah mau, tetapi ayah harus bertahan" Ucap Asyila dengan air mata terus mengalir di pipi nya
Sesampainya di rumah sakit, Asyila langsung menurunkan Ayah nya. Para perawat pun menghampiri asyila dan membawa Deon ke ruang UGD.
Asyila pun segera menghubungi kakak nya supaya segera ke rumah sakit
^^^"Kakak hiks"^^^
"…"
^^^"Ayah hiks Ayah tertembak dan sekarang ada di rumah sakit"^^^
Alex mendengar ucapan Asyila pun memutuskan sambungan telfonnya secara sepihak dan langsung menuju ke rumah sakit.
15 menit kemudian Alex dan Sinta datang.
"Bagaimana keadaan Ayah mu" ucap Sinta khawatir dan memeluk Asyila, "Dokter yang menangani ayah dari tadi belum keluar" Jawab Asyila
Beberapa menit kemudian dokter yang menangani Deon pun keluar
"Dok, bagaimana keadaan suami saya" Tanya Sinta kepada Dokter, "Kita harus melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan peluru yang ada di dalam tubuh Tuan Deon" Kata Dokter
"Lakukan yang terbaik, Dok. Berapapun akan saya bayar" ucap Alex, "Baiklah, itu sudah tugas kami untuk menangani pasien, kalau begitu saya permisi dulu untuk menyiapkan ruang operasi nya" Pamit Dokter
Di tempat lain
^^^"Apa kau sudah melakukan apa yang aku suruh"^^^
"...."
^^^"Bagus, sudah ku mentransfer uangnya"^^^
"...."
^^^Tutt^^^
"Setelah ini, tidak akan ada yang bisa menyaingi diriku, karna penghalang nya sudah aku singkirkan" Ucap Orang tersebut tertawa kemenangan
~
Sinta, Asyila, dan Alex menunggu di depan ruang operasi. Sinta terus berdoa untuk keselamatan suaminya, Asyila memeluk Sinta agar mamanya sedikit lebih tenang. Alex menghubungi seseorang untuk melacak orang yang telah menembak ayah nya.
^^^"Hallo"^^^
"…"
^^^"gue ada tugas buat lo"^^^
"…"
^^^"Kau lacak orang yang telah menembak Bokap gue, kejadiannya di jalan XX, kau telusuri jalan itu mungkin akan ada sebuah pentunjuk"^^^
"…"
^^^"Baiklah, gue percayakan semua nya sama lo"^^^
^^^Tutt^^^
Setelah memutuskan sambungan telfonnya, Alex menghampiri mama Sinta dan Asyila.
30 menit kemudian dokter keluar dari ruang operasi
"Dok, bagaimana keadaan ayah saya" Tanya Alex, "Kami sudah mengeluarkan peluru yang ada di dalam tubuh Tuan Deon, tapi..." Ucap Dokter menggantung
"Tapi apa dok" tanya Sinta, "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi Tuhan berkehendak lain" sambung dokter
"Dokter jangan bercanda! Ayah saya masih hidup kan!!!" Bentak Asyila dengan nada tinggi, "Maaf Nona, kami sudah berusaha semampu kami, kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter
"Kakak hiks Ayah pasti masih hidup kan hiks, tidak mungkin Ayah hiks meninggalkan kita secepat ini kan, Kak" Ucap Asyila sambil menggoyangkan tubuh Alex, "Mah, Ayah masih hidup kan, Mah. Pasti sekarang Ayah cuma tidur, Ayah masih hidup" Lanjut Asyila kepada Sinta
"Sayang, biarkan Ayah mu pergi dengan tenang" Ucap Sinta sambil memeluk Asyila. Sekuat tenaga Sinta menahan air mata nya agar tidak membuat anak-anak nya menjadi lemah.
Aku akan mencari dan membalaskan dendam ku kepada orang yang telah membunuh ayah ku. Batin Asyila
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
😘😍 fans girl RAP LINE 😍😘
capa nih yg ngasih irisan bawang merah banyak banget😩😩😭😭
2022-05-27
0
Durga Takur
Lanjut thor
2021-10-17
0
Afanda Chil
dari sini asyila memulai aksinya untk mmbls dndm xixixi
2021-05-29
1